Anda di halaman 1dari 17

Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

Pencarian
Konsep Belajar dan Teori Belajar

KELOMPOK 3
1. IKLIMATURRIDA
2. LUSI AJI DWI CAHYANI
3. NILA LAILATUL KHOIRO

KELAS A
PPG UNUSA
Berikan penjelasan bagaimana
penerapan teori behavioristik,
PERTANYAAN PERTAMA teori sosial kognitif, dan teori
konstruktivisme di dalam
kelas!

KITA BAHAS SATU PERSATU YAA


• Teori Behavioristik

TEORI
• Teori Sosial Kognitif
BELAJAR
• Teori Konstruktivisme
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan


perubahan perilaku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Dengan
kata lain, teori belajar behavioristik ini berorientasi pada perilaku yang
lebih baik. Perubahan sikap diakibatkan oleh pemberian stimulus
sehingga akan memunculkan respon. Teori behavioristik juga
menerapkan sistem reward dan punishment serta ada pemberian
reinforcement atau penguatan.

BAGAIMANA PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK DI DALAM KELAS ?


PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Misalnya di kelas diadakan pembiasaan untuk menjaga kebersihan
kelas. Guru memberikan instruksi bahwa semua siswa wajib
menjaga kebersihan kelasnya. Suatu hari, ketika guru keliling kelas
terdapat anak yang terbiasa membuang sampah sembarangan di
kolong meja. Kemudian, siswa tersebut ditegur dan diminta untuk
membuang sampah tersebut ke tempat sampah. Sebagai
hukumannya, siswa tersebut diminta untuk melakukan piket kelas
sebagai upaya agar anak tersebut terbiasa menjaga kebersihan.
Kebiasaan tersebut diharapkan dapat menjadi budaya terhadap
kehidupan siswa, sehingga siswa tersebut mulai membuang sampah
pada tempatnya dan mulai mencintai lingkungan. Kesimpulannya,
dengan diberikan stimulus berupa instruksi dan pemberian
hukuman piket kelas yang berulang akan muncul respon berupa
budaya atau kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.
TEORI BELAJAR SOSIAL KOGNITIF

Teori kognitif sosial memiliki penekanan pada interaksi peserta didik


dengan lingkungannya dengan melibatkan proses kognitif yang terjadi
dalam akal pikiran manusia. Selain itu pada teori ini perlu adanya
pemodelan. Pembelajaran menggunakan teori ini, guru harus bisa
dijadikan panutan atau model agar peserta didik dapat menirunya.

BAGAIMANA PENERAPAN TEORI SOSIAL KOGNITIF DI DALAM KELAS ?


PENERAPAN TEORI BELAJAR SOSIAL KOGNITIF
Misalnya
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Menurut pandangan konstruktivisme, pengetahuan tumbuh dan


berkembang melalui pengalaman. Pengetahuan berkembang semakin
dalam dan kuat apabila selalu dikaitkan dengan berbagai macam
pengalaman yang baru. Proses penyerapan informasi ini tidak bisa
dilepaskan dengan stimulus dari lingkungannya.

BAGAIMANA PENERAPAN TEORI KONSTRUKTIVISME DI DALAM KELAS ?


PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Contoh penerapan teori konstruktivisme adalah seorang guru


meminta siswa untuk membuat suatu karya tulis mengenai
banjir. Sebelumnya, guru dan siswa sama-sama belajar
mengenai air, daur air, kegunaan dan manfaat air bagi
kehidupan, termasuk juga bencana yang ditimbulkan terkait
dengan air. Sebelumnya, guru melakukan diskusi bersama siswa
mengenai penyebab-penyebab banjir dan langkah-langkah
umum yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Kemudian
setelah semua sesi pembahasan materi tersebut selesai, guru
meminta siswa untuk secara individu membuat rangkuman dan
kemudian menuliskan bagaimana cara untuk mencegah banjir
di daerah mereka.
2. Berikan penjelasan model-model pembelajaran apa saja
yang terbentuk berdasarkan prinsip konstruktivisme !

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
A. Model Pembelajaran B. Model Belajar
MODEL-MODEL Kooperatif Penemuan (Inquiry)

PEMBELAJARAN
YANG TERBENTUK C. Model Jigsaw D. Pembelajaran
Kontekstual
BERDASARKAN
PRINSIP
KONSTRUKTIVISME E. Model Investigasi
Kelompok
CONTOH PENERAPAN

Guru mengajarkan pada siswa materi luas bangun datar. Guru


menginstruksikan pada siswa untuk menggambar sebuah persegi
panjang. Lalu, siswa diminta untuk membagi persegi panjang yang
telah digambarnya dengan 3 garis vertikal dan 2 garis horizontal.
Selanjutnya, siswa diminta untuk menghitung kotak-kotak di
dalamnya. Dari hasil tersebut, guru memberikan penjelasan bahwa
dengan aktivitas membagi garis vertikal dan horizontal tersebut,
akan ditemukan konsep bahwa luas persegi panjang adalah P X L
dengan angka matematika 4 X 3 = 12
3. Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana untuk meningkatkan
motivasi para siswa yang ada di kelas dengan gambaran sebagai berikut:
a. Tania, 7 tahun, memiliki kemampuan rendah dan keinginan yang
rendah untuk sukses.
b. Samuel, 10 tahun, yang  bekerja keras untuk menjaga harga dirinya
pada tingkat tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat
c. Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan
keterampilan mereka.
d. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan
saat ini tinggal bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat
menghubungi orangtuanya)
Untuk Tania, sebaiknya guru melakukan Untuk Samuel, guru harus memberikan pengertian
pendekatan dan memberikan pertanyaan mengenai bahwa kegagalan bukanlah akhir, semua orang
apa cita-citanya kelak. Kemudian guru memberikan pernah mengalami kegagalan dan memahami
motivasi dengan menjelaskan hal-hal menarik kegagalan sebagai bagian dari kesuksesan. Selain itu,
mengenai cita-citanya tersebut. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada Samuel untuk jadi
membimbing Tania untuk meningkatkan pemimpin, misalnya dengan menyuruh untuk
kemampuannya. Mengajarkan secara bertahap, memimpin berdoa sebelum pembelajaran
selalu memberikan memotivasi misalnya dengan berlangsung. Sehingga dengan sendirinya akan
memberikan pujian saat dia mengalami tumbuh rasa berani karena apa yang telah
peningkatan, memberikan penguatan, dsb. dilakukannya telah berhasil.
Untuk Sandra, sebagai guru kita harus mampu Untuk Robert, usia 16 tahun merupakan usia pada
memberikan wadah untuk hasil-hasil belajar atau tahap menuju usia dewasa atau yang biasa kita sebut
hasil karyanya. Selalu memberikan apresiasi atas dengan ABG. Kita sebagai guru harus mampu menjadi
apa yang dilakukan. teman, melakukan pendekatan, dan menjadi teman
ceritanya. Namun kita juga tidak boleh memaksanya
jika dia tidak mau bercerita. Sebagai guru kita harus
berupaya agar pembelajaran yang kita lakukan selalu
menarik sehingga dapat menumbuhkan minat anak
untuk di sekolah.
Terima kasih!
Sampai jumpa di debat kusir kita berikutnya!

Anda mungkin juga menyukai