Anda di halaman 1dari 8

Hasil Pengamatan Motivasi di Kelas Research English

Language and English Education 1

I. Pendahuluan

Pengamatan ini dilakukan karena dalam proses belajar mengajar,


motivasi siswa berperan sangat penting dalam memberikan stimulus
agar siswa dapat lebih tertarik mengikuti proses belajar mengajar di
dalam kelas. Untuk menarik atau meembangun motivasi siswa, guru
atau dosen perlu memperhatikan kondisi belar siswa di dalam kelas,
yang nantinya mempengaruhi pemilihan metode atau materi yang
akan digunakaan dalan mentransfer ilmu kepada siswa. Motivasi siswa
perlu dibangun karena apabila siswa secara emosional merasa nyaman
dan termotivasi maka mereka akan memberikan respon yang
diinginkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Pengamatan dilakukan pada saat kelas Research 1 kelas 07 dik B.


Alasan kelompok kami memilih mata kuliah reseach sebahai bahan
pengamatan adalah karena pada mata kuliah ini siswabenar-benar
merasa termotivasi dan tertantang dalam mengikuti setiap proses
pembelajaran. Dalam kelas ini terlihat bahwa para siswa ssangat serius
mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan berdasarkan
beberapa faktor yang akan dijabarkan di pembahasan selanjutnya.
Maka dari itu kelompok kami ingin mencari tahu bagaimana peran
dosen dalam membangun motivasi siswanya tersebut.

Tujuan dari pengamatan ini adalah mengetahui bagaimana peran


motivasi dalam proses belajar mengajar di kelas dan bagaimana dosen
membangun atau menumbuhkan semangat belajar para siswa agar
setiap masukan yang disampaikan dapat dimengerti dan di terapkan
oleh siswa dan pastinya bermanfaat bagi mereka.
II. Pengamatan

A. Deskripsi Pengamatan

1. Waktu: pada saat mata kuliah research 1 (Selasa : 14.30-


16.00 dan Rabu: 10.00-11.40)

2. Tempat : Gedung O, ruang 204

3. Object: Dosen dan mahasiswa

• Dosen: Prof. Dr. Ratna Sajekti

• Mahasiswa

B. Pengertian Motivasi

Wlodkowski (1985) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi


yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang
memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.
Ames dan Ames (1984) menjelaskan motivasi dari pandangan kognitif.
Menurut pandangan ini motivasi didefinisikan sebagai perspektif yang
dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya sebagai
contoh seorang mahasiswa yang percaya bahwa ia memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas akan termotivasi untuk
menyelesaikan tugas tersebut.

C. Teori Motivasi
Motivasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam
individu tanpa adanya rangsangan dari luar, sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar, misalnya pemberian
pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan faktor-
faktor eksternal lainnya yangmemiliki daya dorong motivasional.

Dalam bukubelajar dan pembelajaran Ali Imron (1996)


mengemukakan ada enam unsur yang mempengaruhi motivasi dalam
proses pembelajaran. Keenam faktor tersebut adalah:

1. Cita-cita/ aspirasi pembelajar

2. Kemampuan pemelajar

3. Kondisi pemelajar

4. Kondisi lingkungan

5. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran

6. Upaya guru dalam membelajarkan pemelajar

D. Hasil Pengamatan

1. Cara dosen menarik perhatian mahasiswa :

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, kami dapat


melaporkan bahwa dosen tersebut tidak lagi memerlukan cara-cara
tertentu untuk menarik perhatian mahasiswa. Penyebabnya adalah
bahwa sebelum awal perkuliahan, mahasiswa sudah mengetahui
latar belakang, pendidikan, reputasi dan cara mengajar dosen
tersebut.

Dosen yang kami amati memang sangat memacu mahasiswa


dalam berpikir kritis, belajar mandiri, menemukan ilmu dan
memecahkan masalahnya sendiri. Dosen berperan dalam
membimbing mahasiswa dengan arahan yang memang sistematis
dan sangat realistis, tidak memberatkan siswa dengan konsep atau
bahasa yang terlalu rumit. Selain itu, kedisiplinanpun sangatlah
dijaga dalam kelas beliau. Kedisiplinan disini bukan berarti
menciptakan suasana yang kaku antara dosen dan siwa dalam
proses belajar mengajar, kedisiplinan lebih mengarah pada
bagaimana siswa dapat lebih memperhatikan bagaimana seorang
siswa seharusnya berperilaku selayaknya seorang siswa yang
benar-benar bertanggung jawab akan hal yang diperbuatnya.

2. Cara dosen memotivasi mahasiswa di kelas :

Menurut pengamatan kami, dosen sudah sangat baik dalam


memotivasi siswa selama proses belajar mengajar di kelas yang
melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan daya
pikirnya dan memahami konsep ilmu yang diberikan. Metode
pengajaran yang diberikan kepada siswa juga telah memenuhi
keempat kriteria dari teori motivasi ARCS (Attention, Relevant,
Confident, dan Satisfaction), yakni:

• Attention

Dalam membanguan ‘attention’ (perhatian) siswa, dosen


tersebut menggunakan teknik bertanya dan menggunakan
ilustrasi nyata dalam menyampaikan konsep research. Dosen
selalu mengajukan pertanyaan kepada siswa agar siswa terlibat
dalam penemuan konsep tersebut dan untuk merangsang daya
pikir siswa. Dalam setiap kesemptan, dosen sering sekali
bertanya, dan siswa yang berhasil menjawab akan mendapatkan
‘reward’ berupa poin plus yang dicatat dalam catatan sang
dosen. Hal yang diperhatikan atau yang terpenting dari sesi
tanya jawab ini bukanlah jawaban yang benar, tetapi keberanian
siswa dalam mengungkapkan opini mereka. Jika jawaban siswa
belum benar, dosen akan terus membimbing siswa ke arah yang
benar dengan melibatkan seluruh siswa, bukan terpaku hanya
pada satu siswa.

Selain itu, untuk mempermudah siswa dalam mengerti


konsep research, dosen memberikan contoh-contoh dari
peristiwa sehari-hari sehingga siswa dapat memahami konsep
ilmu tersebut. Contohnya, pada saat si dosen ingin memberitahu
gambaran tentang research yang nantinya akan dibuat oleh
para siswa, ia memberikan contoh dengan memunculkan cerita
tentang seseorang yang kehilangan cincin berlian yang
harganya sangat mahal di tempat kosnya. Pada cerita tersebut,
dosen menjelaskan bahwa jika ingin menemukan cincin tersebut
pastilah membutuhkan sebuah investigasi yang meliputi
berbagai cara yang sistematis.

Setiap pertemuan, siswa membawa masalah penelitian


mereka masing-masing untuk didiskusikan bersama-sama di
kelas dengan arajan dan pertanyaan membangun dari sang
dosen. Lalu, siswa menuliskan masalah penelitian mereka
secara bergantian dan langsung membahsanya dengan sangat
teliti. Dosen tidak segan-segan memberikan feedback atau
pembetulan setiapkalimenemukan kesalahan pada pekerjaan
siswa. Hal ini diharapkan agar siswa dapar mengerti benar akan
pekerjaannya. Siswa lainnya pun ikut tertantang untuk berpikir
membantu mencari pemecahan atau solusi dari permasalahan
teman-temannya. Dengan kata lain, setiapaktifitas dalam kelas
research ini sangatlah melibatkan siswa secaraa aktif dan
membuat siswa memiliki motivasi untuk belajar mandiri dan
berpikir kritis, bukan hanya belajar untuk lulus dalam ujian.

• Relevance

Relavansi berarti bagaimana cara dosen menunjukan


adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan
kondisi siswa. Dosen menghubungkan materi pembelajarn
research dengan kebutuhan siswa untuk membuat skripsi
sebagai syarat kelulusan mereka. Materi yang diberikan
dosenpun sangatlah sesuai dengan apa yang akan siswa hadapi
pada saat perancangan penelitian. Jadi siswa dapat
membayangkan dari sekarang tentang apa yang akan mereka
laksanakan; masalah apa yang akan diangkat, jenis penelitian
seperti apa yang akan dipakai dan dengan instrumen apa
penelitian mereka bisa dilakukan dalam penelitian mereka.

Dosen memberikan contoh research dan menugaskan


siswa membuat research sesuai dengan program studi mereka.
Tugas tidak diberikan sserta merta secara keseluruhan, tetapi
secara bertahap dari yang paling dasar ke yang paling
kompleks. Setiap konsep yang diberikan akan dibahas secara
rinci dengan menggunakan pekerjaan siswa, jadi conth-contoh
yang diambil adalah dari pekerjaan siswa. Dosen menjelaskan
bagaimana proses penelitian dan penulisannya dibuat dengan
sangat teliti dan tersusun secara sistematis sehingga
pengetahuan siswa terbangun pula secara sistematis. Selain itu,
dosen jga memberikan tips-tips dan solusi dalam membuat
sebuat penelitian agar nantinya siswa memiliki gambaran yang
jelas akan apa yang perlu dilakuakan dan mana yang tidak agar
nantinya penelitian yang dibuat memiliki nilai yang sangat bagus
dan sesuai dengan syarat-syarat pembuatannya.

• Confidence

Confidence berarti dosen merasa dirinya mampu atau


kompeten berinteraksi dengan siswa dan bagaimana dosen
membuat siswa merasa percaya diri dalam proses pembelajaran
tersebut. Dosen memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam
mamberikan materi ajar kepada siswa, karena ia memiliki
pengalaman yang luas tentang pengajaran research. Dosen
menugaskan siswa untuk menemukan research problem sendiri
hingga berhasil. Dengan cara tersebut dosen menginginkan
siswanya mandiri dan aktif dalam belajar. Jika siswa berhasil
dalam pekerjaannya, siswa tersebut akan merasa bangga
karena ialah yang menemukan segala yang diperlukan untuk
contoh penelitiannya; dari pencarian masalah, menemukan teori
yang tepat dari berbagai sumber, mengemukakan hipotesis, dll.
Dalam proses ini, siswa benar-benar memberdayakan pikiran
mereka dalam belajar.
• Satisfaction

Satisfaction berarti keberhasilan dalam mencapai suatu


tujuan akan menghasilkan kepuasan, siswa akan termotivasi
untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Dalam
membangun satisfaction (kepuasan) siswa dosen memberikan
umpan balik (feedback) yang informatif saat sang siswa
mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang diharapkan oleh
dosen.Contohnya saat siswa diminta menghubungkan teori
dengan hipotesisnya dalam research yang ia buat dan hubungan
tersebut sesuai dengan yang diinginkan dosen maka ia
memberikan umpan balik yang sesuai kepada siswa. Dosen
memberikan kesempatan kepada siswa untuk segera
menggunakan/mempraktekkan pengetahuan yang baru
dipelajari. Contohnya pada saat dosen menerangkan difinisi
variable, problem, hyphothesis, dan lain-lain yang berkaitan
dengan research, kemudian ia meminta siswanya iuntuk mencari
contoh problem, menentukan variable, membuat hyphothesis
dan lain-lain. Selain itu, dosen juga membuat suatu forum
diskusi apabila salah satu dari siswanya belum bisa
menyelesaikan masalahnya. Jadi dalam diskusi tersebut dosen
berharap siswa-siswa di kelasnya bisa lebih komunikatif dalam
memberikan pendapat dan pola pikir mereka juga bisa lebih
berkembang.

3. Dampak motivasi yang diberikan oleh dosen :

1. Siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti mata kuliah ini

2. Siswa tertantang untuk mengerjakan tugas yang dan


mengembangkan pengetahuan yang diberikan oleh dosen.

3. Siswa menjadi lebih berani dalam mengungkapkan mendapat


dan memberikan solusi kepada teman mereka yang belum dapat
menyelesaikan masalahnya.
4. Siswa jadi lebih mandiri dalam memecahkan masalah mereka
sendiri

5. Siswa jadi lebih mudah memahami mata kuliah tersebut dari


contoh-contoh konkret.yang diberikan oleh dosen.

III. Kesimpulan

IV. Daftar Pustaka

Siregar, Dra Eveline dkk, Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. 2007.
Universitas Negeri Jakarta

V. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai