TINJAUAN PUSTAKA
sebanyak 12 jenis tanaman Araceae dengan empat varietas bicolor Caladium yang
Xanthosoma.
suku Araceae di hutan Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau
Syngonium.
dari suku Araceae. Perbedaan karakter antar jenis suku Araceae terlihat pada
warna dan bentuk umbi, helaian daun, tepi daun, permukaan atas dan bawah
helaian daun, dudukan helaian daun, dan bentuk helaian helaian daun.
bicolor (W. Ait.) Vent., Alocasia polly, Anthurium crystallium Linden & Andre,
9
10
Schott.
(Araceae) di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya ada sebanyak 9 jenis
penelitian yang akan di lakukan dalam Kawasan Hutan Lindung Bulu Taba di
bagaimana kelimpahan dari masing-masing jenis suku Araceae dan hasil dari
penelitian ini akan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran berupa buku saku
mendalam. Karakteristik utama dan unik dari suku ini adalah perbungaan yang
tersusun dalam bentuk tongkol (spadix) yang dikelilingi oleh seludang (spathe).
perbungaan hampir selalu terdiri atas bunga jantan di bagian atas dan bunga betina
di bagian bawah dan semua duduk tersusun rapat membentuk tongkol (spadix)
yang diselimuti oleh seludang (spathe). Perbungaan tanpa daun gagang (bractea),
bertangkai dan muncul pada ujung titik tumbuh atau pada ketiak daun. Masing-
masing bunga jantan dan betina tersusun dalam spiral membentuk bangunan
tongkol. Anggota Araceae sering memiliki akar napas dan menghasilkan buah
buni. Araceae dibagi menjadi delapan sub famili yaitu: Aroideae, Calloideae,
tumbuh tegak lurus, tipe batang basah berbentuk bulat, akar serabut, memiliki
umbi, helaian daun berbentuk perisai, berdaun lengkap (memiliki pelepah daun,
tangkai daun, helaian daun), daun tunggal, pangkal helaian daun berlekuk,
susunan tulang helaian daun menyirip, daging helaian daun seperti kertas dan
umur tanaman perenial. Araceae memiliki karakter kunci yaitu perbungaan yang
yaitu hooded pada tanaman sente wulung, kajar merah, kajar hijau dan kimpul
1) Hemiepifit
bervariasi dalam ukuran, dari memanjat batang pohon atau cabang utama
hutan memiliki reproduksi yang tinggi, bunga dapat tumbuh pada batang
2) Epifit
Epifit sebenarnya tumbuhan yang tidak pernah terhubung ke tanah oleh akar
pada pohon inang setelah penyebaran dilakukan oleh burung atau hewan lain.
13
Banyak jenis Anthurium sekte Schott, Anthurium hookeri Kunth dan beberapa
3) Litofit
Banyak hemiepifit, epifit dan geofit juga ditemukan dikelompok litofit dalam
G. Don di Brazil Timur. Litofit sering tumbuh di batu pada daerah hutan yang
kondisi yang sama untuk lapisan tumbuh seperti permukaan batang pohon.
Sejumlah geopit yang khas ditemukan tumbuh pada batu kapur yang terkikis
4) Geofit
tanah atau sebagian batang bawah tanah. Geopit aroids memiliki periode khas
dorman periodik bila tidak ada daun yang tumbuh dan ini terjadi pada musim
kemarau (atau musim dingin) dari habitat mereka. Namun, geofit hutan hujan
5) Halofit
sungai dan tepi sungai. Empat dari genus ini (Gearum, Mangonia,
Scaphispatha, Spathicarpa) adalah geopit yang biasa atau sering tumbuh saat
genera beriklim sedang dan tropis. Batang dengan tuberous (Caladium dan
6) Aquatik
pertimbangan yang lebih rinci. Ada sejumlah spesies yang biasanya terendam
tapi yang muncul pada waktu air sangat rendah (Cryptocoryne affinis N.E.Br.
Wit). Daun terendam pada spesies tersebut relatif banyak, sedangkan daun
jenis yang sama umumnya terlihat sangat berbeda dalam bentuk, ukuran,
warna dan struktur. Daun terendam lebih lembut dan yang muncul lebih
Pontederiifolia Schoot. Sementara yang lain dapat tumbuh baik di air tawar
7) Reofit
Reofit adalah tanaman yang tahan banjir, biasanya dari hutan hujan tropis,
tumbuh di sepanjang aliran sungai yang cukup deras dan muncul pada banjir
musiman. Mereka dicirikan memiliki daun kasar dan sangat kuat, batang
hias yang terdapat di pekarangan rumah, namun tumbuhan ini juga dapat
ditemukan hidup liar di hutan. Araceae memiliki manfaat yang belum banyak
Salah satu jenis Araceae yang dapat dijadikan sebagai bahan makanan
adalah Colocasia esculenta (L.) dan yang dapat dijadikan sebagai bahan obat
sebagai bahan makanan alternatif, contohnya dari jenis Colocasia esculenta (L.)
berdaun dan berbunga indah, contohnya jenis-jenis Anthurium spp. dan Alocasia
16
spp. dan berkhasiat sebagai obat antibakteri, antioksidan, dan antikanker, yaitu
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, kelembaban yang relatif
tinggi, suhu udara berkisar 25-30oC, pH 5-7,5, tutupan tajuk dari pohon
berkisar dari 25˚C – 30˚C merupakan tempat yang cocok untuk pertumbuhan dan
Pada komunitas hutan hujan, penetrasi cahaya matahari yang sampai pada lantai
hutan umumnya sedikit sekali. Hal ini disebabkan terhalang oleh lapisan-lapisan
tajuk pohon yang ada pada hutan tersebut, sehingga tumbuhan bawah yang
matahari bagi tumbuhan merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses
2015).
(Michael, 1984). Penyebaran dan populasi tumbuhan suku Araceae tidak sama
Kepulauan Sunda Kecil (termasuk Bali dan Nusa Tenggara), 67 jenis di Jawa, 35
jenis di Maluku, dan 114 jenis di Papua-New Guinea (termasuk Papua) (Haigh,
disampaikan adalah pesan pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai ialah proses
kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang
secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah
(Falahudin, 2014).
berikut.
18
istilah.
kembali suatu benda atau peristiwa dengan berbagai cara, sesuai kondisi,
5) Fungsi distributive, bahwa dalam sekali penggunaan suatu materi, objek atau
kejadian dapat diikuti siswa dalam jumlah besar dan dalam jangkauan yang
sangat luas.
yaitu :
radio.
3) Media audio visual yaitu media yang mengandalkan suara dan gambar seperti
proyektor.
19
ini adalah media visual dalam bentuk buku saku. Buku saku adalah buku
berukuran kecil yang berisi tulisan dan gambar berupa penjelasan yang dapat
kemana-mana. Buku saku dapat digunakan sebagai sumber belajar dan untuk
Kriswanto, 2015).
Habitat asli Araceae adalah lingkungan yang lembab dengan kondisi tanah
gembur (humus) dan subur. Araceae dapat hidup hampir disemua jenis tanah
seperti tanah liat, berpasir dan tanah aluvial yang ketersediaan airnya memadai.
Salah satu tempat lembab yang ditumbuhi oleh tumbuhan suku Araceae adalah
pada kawasan hutan lindung. Desa Ompi salah satu dari tujuh desa yang berada
dalam Kawasan Hutan Lindung Bulu Taba di Kecamatan Bulu Taba, Kabupaten
kawasan hutan Desa Ompi menjadi daerah penyangga ekosistem sumber daya
hayati di Provinsi Sulawesi Barat dengan aneka ragam flora dan fauna yang
dimiliki. Flora yang hidup di Kawasan Hutan Lindung Bulu Taba antara lain suku
Araceae. Tumbuhan suku Araceae memiliki nilai ekologi dan nilai ekonomi di
alam ini. Agar keadaan ekosistem hutan tetap stabil maka keberadaan Araceae
sebagai tumbuhan lantai hutan menjadi sangat penting. Potensi dan peran yang
20
besar ini tumbuhan suku Araceae menjadi salah satu alasan perlu adanya usaha
Secara khusus fenomena yang terjadi di Desa Ompi yaitu banyak terjadi
Desa Ompi dan berkurangnya sumber daya alam hayati di daerah tersebut,
suku Araceae yang memiliki nilai ekologi dan nilai ekonomi serta dapat dijadikan
hasilnya nanti akan dijadikan sebagai media informasi baru untuk Kesatuan
pembelajaran dalam bentuk buku saku. Berangkat dari fenomena tersebut maka
dibuatlah sebuah judul penelitian berupa Jenis dan Kelimpahan Tumbuhan Suku
Araceae dalam Kawasan Hutan Lindung Bulu Taba di Desa Ompi, Kabupaten
media pembelajaran berupa buku saku. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Fenomena
1. Jenis-jenis suku Araceae dalam Kawasan Hutan Lindung Bulu Taba
di Desa Ompi, Kabupaten Pasangkayu cukup banyak.
2. Ada potensi kerusakan habitat karena pembukaan lahan perkebunan
kelapa sawit.
3. Minimnya informasi mengenai jenis dan kelimpahan Suku Araceae
dalam Kawasan Hutan Lindung Bulu Taba di Desa Ompi, Kabupaten
Pasangkayu.
4. Penting untuk diketahui mengenai jenis dan kelimpahan Suku
Araceae dalam Kawasan Hutan Lindung Bulu Taba di Desa Ompi,
Kabupaten Pasangkayu menjadi media pembelajaran Biologi.