Anda di halaman 1dari 41

BOTANI LAUT:

BIOLOGI LAMUN 1-2


Biologi Lamun, Karakteristik
habitat, Karakteristik morfologi
dan Dasar Identifikasi Jenis

IR. ITA RINIATSIH, MSI


LAMUN (SEAGRASS)
BOTANI LAUT
 Botani Laut Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
di laut, terkait juga dengan sifat indifidu tumbuhan
tersebut, dan interaksinya dengan faktor lingkungan
habitatnya

 Sifatindividu biologi, morfologi, taksonomi,


reproduksi, fisiologi, sistem adaptasi, dll

 Faktor lingkungan yang ikut berpengaruh: kondisi


perairan (salinitas, kecerahan, intensitas sinar matahari,
substrat dasar, mineral terlarut, arus, kedalaman, dll)
BOTANI LAUT
 Materi yang dipelajari dalam botani laut:
 Lamun (Seagrass)
 Rumput Laut (Seaweed)
 Bakau (Mangrove)

 Materi penunjang:
 Produktivitas perairan
 Manfaat tumbuhan laut bagi lingkungan laut
 Manfaat tumbuhan laut bagi manusia
 Serapan karbon (stock carbon /blue carbon)
LAMUN (SEAGRASS):
 Lamun adalah tanaman tingkat tinggi yang berbunga
(Anthophyta – Angiospermae), yang hidup terbenam
di dibawah permukaan air laut yang masih terkena
sinar matahari.

 Lamun sebagai tumbuhan tingkat tinggi, berbunga


(mampu melakukan penyerbukan di bawah
permukaan air), berbuah dan berbiji tunggal
(monokotil), dapat dibedakan antara rimpang
(rhyzome), akar, batang dan daun.
PERBEDAAN LAMUN
(SEAGRASS) DAN RUMPUT LAUT
(SEAWEED)
Struktur Tumbuhan Lamun
Ciri Umum Tumbuhan Lamun
Lamun mempunyai ciri umum:
 Daun berbentuk seperti pita, kecuali pada jenis
Syiringodium ( daun bulat silindris memanjang) dan
Halophilla (daun berbentuk oval)
 Mempunyai akar rimpang (Rhizoma)
 Berbunga (dapat melakukan penyerbukan di bawah
permukaan air) dan berbuah
Kemampuan tumbuhan lamun:

Lamun sebagai tumbuhan laut mempunyai :


1. Kemampuan untuk hidup terbenam di media air asin
2. Mampu berfungsi normal dalam keadaan terbenam
3. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik
4. Mampu melakukan daur generatif secara terbenam
Morfologi Lamun
Karakteristik Habitat Lamun
 Habitat lamun adalah di perairan laut dangkal dengan
perairan jernih, karena lamun membutuhkan sinar
matahari untuk melakukan proses fotosintesis
Karakteristik Daun Lamun:
Daun lamun terbagi menjadi 6 katagori untuk identifikasi:
1. Parvozozterid (panjang dan sempit): Halodule
2. Magnozosterid (panjang dan tidak lebar): Zoostera
3. Syringodid (seperti jarum suntik ujung runcing):
Syringodium
4. Enhalid (panjang dan kaku): Enhalus
5. Halophilid (berbentuk elips): Halophila
6. Amphibolid (berkayu, percabangan sympodial):
Amphibolis, Thalassodendron, Heterozoostera
Karakteristik Akar Lamun
 Akar lamun mempunyai kemampuan yang sama dengan
akar tanaman darat : untuk menyerap nutrien/ zat hara
dari dalam substrat dasar
 Biasanya akar serabut yang tipis (fragile) misal pada
Halodule uninervis dan H. pinifolia ; Halophila ovalis, H.
decipien, H. spinulosa dan H. minor
 Berbentuk sangat tebal (Thalassia hemprichii dan
Enhalus acoroides)
 Tebal berkayu dengan percabangan yang kuat
(Thalassodendron ciliatum)
Morfologi Akar

Akar:
 berkembang sangat baik seperti tanaman darat tingkat
tinggi
 Dilengkapi system pembuluh untuk berupa phloem
(transport nutrien dari daun ke bagian yang membutuhkan
– untuk pertumbuhan akar), Stele dari beberapa xylem
(untuk transport gas dan air dari akar hingga ke daun)
 Dilengkapi aerenchyme (sel epidermis tipis) untuk
penyerapan nutrien dan gas
Morfologi Rhyzoma/Rimpang
Rhyzoma / rimpang:
 Berbentuk silindris, terdiri dari beberapa ikatan pembuluh
dari stele
 Sebagai alat penempel pada substrat
 Sebagai alat perkembang biakan secara vegetatif (dengan
mata tunas pada ruas rhyzoma)
 Berat sekitar 60% dari berat total lamun
 Pengikatan (fiksasi) nitrogen dari bakteri heterotropik
terdapat pada akar lamun, pada jenis Halophila,
Syringodium, Enhalus dan Thalassia (membantu
penyerapan nutrien )
REPRODUKSI LAMUN

 Vegetatif: perkembangbiakan dengan potongan rhizoma


(akar rimpang)  untuk transplantasi lamun

 Generatif:
dengan biji/buah lamun hasil polinasi
(penyerbukan)

 Hampir 70% dari tanaman lamun bersifat Dioceous


(berumah dua): penyerbukan dibantu oleh arus air laut
dan pasut
REPRODUKSI LAMUN
 Penyerbukan (pollination) pada lamun:
 Hydropilous pollination: tepung sari menyebar bersama arus
air laut
 Ephidropilous pollination: tepung sari waterproof, menyebar
bersama arus dan angin di permukaan air
 Dispersal : tepung sari berbentuk speric, bulat dengan
tonjolan semacam duri yang berguna untuk menjaga supaya
tetap di kolom air / tidak tenggelam
BUNGA DAN BUAH LAMUN JENIS
Ehalus acoroides
BUNGA LAMUN
Thalassia hemprichii
KLASIFIKASI LAMUN
 Ada sekitar 60 jenis lamun di dunia, 15 diantaranya
terdapat di Indonesia

 Lamun diklasifikasikan dalam empat familia (den


Hartog, 1970 ; Phillip dan Menez, 1980):
1. Hidrocharitaceae
2. Cymodoceae atau Potamogetonaceae
3. Posidoniaceae
4. Zoozteraceae
KLASIFIKASI LAMUN
 Devisio : Anthophyta
Klas : Angiospermae
Famili : Potamogetonaceae / Cymodoceae
Genus :
- Halodule (2 sp: Halodule uninervis & H. pinifolia)
- Cymodoceae (1 sp: Cymodocea rotundata)
- Syringodium (1 sp : Syringodium isoetifolium)
- Thalassodendron (1 sp : Thalasodendron ciliatum)
- Oceana (1 sp : Oceana serrulata )
KLASIFIKASI LAMUN
 Devisio : Anthophyta
Klas : Angiospermae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus:
- Enhalus (1 sp: Enhalus acoroides)
- Thalassia (1 sp: Thalassia hemprichii)
- Halophila (5 sp: Halophila ovalis ; H. spinulosa ; H.
minor ; H. decipiens ; H. sulawesi)
Ciri umum Famili : Potamogetonaceae /
Cymodoceae

 1. Tanaman siklus tahunan atau setengan tahunan


 2. Akarcenderung serabut, tunggal atau sympodial
(membentuk simpul) berpangkal pada nodus (ruas
rimpang)
 3.Daun cenderung distichous (bercabang dua),
berlawanan (opposite) atau searah (subulate),
pangkal daun mengeras.
Ciri umum Famili : Potamogetonaceae /
Cymodoceae
 4. Daun tidak memiliki ligula, sub merged (menghadap ke
bawah), linier (lurus), membulat, oval, sesile, bercabang
membesar dengan jari-jari paralel yang berhubungan dengan
saluran silang menurun atau perpendikuler
 5. Bunga monocious atau dioceous, tertutup 2/3 oleh kelopak
bunga, atau tertutup keseluruhan
 6. Stamen 2-15, tersusun dalam satu /beberapa ikatan
 7. Ovary terletak inferior (didalam), linier atau lonjong dengan
2-15 bagian
Halodule pinifolia :
Ciri:
- daun berbentuk pita (lebar 3-5 mm; panjang 20- 30 cm),
rhizoma halus, akar serabut tanpa percabangan
- ujung daun terdapat lekukan ke dalam
Halodule uninervis
 daun berbentuk pita (lebar 1-5 mm; panjang 20-
30 cm), rhizoma halus, akar serabut tanpa
percabangan - ujung daun berbentuk trisula
Cymodocea rotundata:
- daun berbentuk pita (lebar 0,5-1cm ; panjang 20-
30cm), akar serabut, rhizoma halus panjang antar
ruas 3-5 cm
- tepi daun halus membulat, tulang daun sejajar
Oceana serrulata
 tepidaun bergerigi , rhizoma halus panjang antar
ruas 3-5 cm, terdapat seludang, akar bercabang
Syringodium isoetifolium:
- daun bulat silindris dan ujung meruncing seperti
jarum suntik , akar serabut
Enhalus acoroides:
- daun berbentuk pita tebal dan kuat (lebar 2-3cm ; panjang 50-
150 cm), tangkai bunga berbentuk spiral
- terdapat serabut hitam tebal disekitar rhizome seperti ijuk, akar
tebal halus permukaannya
Thalassia hemprichii:
 daun berbentuk pita, ujung membulat (lebar 1,5-2cm ;
panjang 20-25cm), tulang daun sejajar bergaris horisontal
 rhizoma panjang antar ruas 0,5-1 cm, akar tebal dengan
bulu halus dipermukaanya
Thalassodendron ciliatum
 Akar rimpang berkayu , batang menegak beruas
 Tepi daun bergerigi, terdapat seludang daun
 Habitat berbatasan dengan tubir terumbu karang
Halophila sp.
Daun berbentuk elips bertangkai (lebar 0,5-2
cm panjang 2-4cm), tulang daun menyirip
Terdapat petiole pada ujung rhizoma
Halophila ovalis
Halophila minor
Halophila decipiens
Halophila spinulosa
Halophila sulawesii
Halophila ovalis :
daun oval, tulang daun 7-22 pasang
Halophila spinulosa:
daun majemuk, tersusun seperti daun petai cina
Halophila minor:
daun oval kecil, tulang daun 5-7 pasang
Halophila decipiens:
tepi daun bergerigi, permukaan daun bagian
belakang terdapat bulu halus
Halophila sulawesi
 Ciri hampir sama dengan H.ovalis namun reproduksi
generatif monocieus dalam satu rhizoma, ada
individujantan dan betina berslang seling dalam satu
rhizoma
Jenis Lamun Lainnya di
Indonesia:
 Ada 2 jenis lamun yang specimen ada di
Herbarium Bogorensis, tapi sampai saat ini belum
ditemukan lagi keberadaannya:
 Rupia maritima
 Halophila becari
JENIS LAMUN DI PERAIRAN
SUB TROPIS (AUSTRALIA): Zoostera
marina, Halophila johnsoni, Syringodium
piliforme, dll
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai