Anda di halaman 1dari 27

3.2.

Klasifikasi
Klasifikasi tumbuhan lamun (sea grass) yang terdapat di perairan pantai Indonesia
adalah sebagai berikut :
Divisi : Antophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Spesies : Enhalus acoroides
Genus : Halophila
Spesies : Halophila decipiens
Halophila ovalis
Halophila spinulosa
Halophila minor
Genus : Thalassia
Spesies : Thalassia hemprichii
Famili : Potamogetonaceae
Genus : Cymodocea
Spesies : Cymodocea rotundata
Cymodocea serrulata
Genus : Halodule
Spesies : Halodule pinifolia
Halodule uninervis
Genus : Syringodium
Spesies : Syringodium isoetifolium
Genus : Thalassodendron
Spesies : Thalassadendron ciliatum

3.3. Kunci Identifikasi


Kunci identifikasi 12 jenis lamun yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut
(modifikasi dari Den Hartog, 1970; Phillips & Menez, 1988; Azkab, 1999):
1. Daun pipih ............................................................................................... 2
Daun berbentuk silindris .Syringodium isoetifolium (Gambar 12)
2. Daun bulat-panjang, bentuk seperti telur atau pisau wali......................... Halophila
a. Panjang helai daun 10-40 mm, mempunyai 10-25 pasang
tulang daun................................................................... H. ovalis (Gambar 4).
Daun dengan 4-7 pasang tulang daun ................................................ b
b. Daun sampai 22 pasang, tidak mempunyai tangkai daun,
tangkai panjang............................................................. H. spinulosa (Gambar 5).
Panjang daun 0,5-1,5 cm, pasangan daun dengan tegakan pendek.... H. minor
(Gambar 6).
Daun dengan pinggir yang bergerigi seperti gergaji .....H. decipiens (Gambar 3).
Daun membujur seperti garis, biasanya panjang 5-100 mm ............... 3
3. Daun berbentuk selempang yang menyempit pada bagian bawah.......... 4
Tidak seperti diatas.................................................................................. 6
4. Tulang daun tidak lebih dari 3.................................................................. Halodule
a. Ujung daun membulat, ujung seperti gergaji ............... H. pinifolia (Gambar 10)
Ujung daun seperti trisula............................................H. uninervis (Gambar 11).
b. Tulang daun lebih dari 3...................................................................... 5
5. Jumlah akar 1 5 dengan tebal 0,5 2 mm, ujung daun
seperti gigi........................................... Thalassodendron ciliatum (Gambar 13).
Tidak seperti diatas .................................................................................Cymodecea
a. Ujung daun halus (licin, tulang daun 9 - 15) C. rotundata (Gambar 8).
b. Ujung daun seperti gergaji, tulang daun 13 17 C. serrulata (Gambar 9).
6. Rimpang berdiameter 2 4 tanpa rambut- rambut kaku ; panjang daun 10 30,
lebar 4 10 cm.....................................................Thalassia hemprichii (Gambar 7).
Rimpang berdiameter lebih 1 cm dengan rambut-rambut kaku; panjang daun
30 150 cm, lebar 13 17 mm............................Enhalus acoroides (Gambar 2)

Gambar 1. Struktur morfologi tumbuhan lamun secara keseluruhan

4.

DESKRIPSI PADANG LAMUN

1. Enhalus acoroides
Klasifikasi
Famili

: Hydrocharitaceae

Genus

: Enhalus

Spesies

: Enhalus acoroides

Ukuran

: - Dapat mencapai panjang lebih dari 1 meter.


- Diameter rhizoma lebih dari 1,5 cm.
- Pada rhizoma menepel akar-akar yang sangat padat dengan
diameter 2 5 mm dan panjang lebih dari 15 cm.
- Helai-helai daun linier (sejajar) dengan panjang mencapai 1 m
dan lebar 1,5 cm.

- Buah berbentuk bulat telur, panjang 4 7 cm dan seluruh


permukaannya ditutupi tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan.
Ciri morfologi : - Memilki rhizoma (batang) yang tertanam di dalam substrat.
- Daun sebanyak 3 atau 4 helai berasal langsung dari rhizoma.
- Ujung daun membulat, kadang-kadang terdapat serat-serat kecil
yang menonjol pada waktu muda.
- Tepi daun seluruhnya jelas, bentuk garis tepinya seperti melilit.
Habitat

: Tumbuhan di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 2. Enhalus acoroides (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

2. Halophila decipiens
Klasifikasi
Famili

: Hydrocahritaceae

Genus

: Halophila

Spesies

: Halophila decipiens

Ukuran

: - Helai-helai daun berbentuk oval atau elips, dengan panjang


kira-kira 1,0 2,5 cm dan lebar 5 mm atau lebih kecil.

Ciri morfologi : - Memiliki daun yang berpasang-pasangan.


- Terdiri dari helaian daun yang berbeda dan tangkai (petiole).
- Helai-helai daunnya berbulu, tembus cahaya dan tipis menyolok.
- Pada bagian tengah daun terdapat 6 9 pasang tulang yang
menyilang.
- Tepi daun bergerigi seperti gergaji.
- Rhizomanya berbulu dan sering tampak kotor karena sedimen
menempel pada bulu-bulu tersebut.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 3. Halophila decipiens (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

3. Halophila ovalis
Klasifikasi
Famili

: Hydrocharitaceae

Genus

: Halophila

Spesies

: Halophila ovalis

Ukuran

: - Helai-helai daun berbentuk bulat panjang, dengan panjang


berkisar antar 1 4 cm dan lebar 0,5 0,2 cm.

Ciri morfologi : - Seperti tanaman semanggi


- Daun-daunnya mempunyai sepasang tangkai (petiole).
- Daunnya mempunyai 10 25 pasang tulang daun yang
menyilang.
- Bagian tepi daun halus.
- Rhizomanya tipis, muda dan halus.
- Permulaan akarnya berkembang baik di pangkalnya pada setiap
tunas.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 4. Halophila ovalis (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

4. Halophila spinulosa
Klasifikasi
Famili

: Hydrocharitaceae

Genus

: Halophila

Spesies

: Halophila spinulosa

Ukuran

: - Tunas tegaknya dapat mencapai panjang 15 cm dan terdiri dari


kumpulan-kumpulan daun.
- Helai-helai daun linier (sejajar) dengan panjang berkisar antara
1,5 2,5 cm dan lebar 3,5 cm.

Ciri morfologi : - Daun berbentuk bulat panjang.


- Setiap kumpulan daun terdiri dari 10 20 pasang helai daun yang
saling berlawanan.
- Tepi daun tajam.
- Seperti tanaman pakis.
- Rhizomanya tipis dan kadang-kadang berkayu.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 5. Halophila spinulosa (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

5. Halophila minor
Klasifikasi
Famili

: Hydrocharitaceae

Genus

: Halophila

Spesies

: Halophila minor

Ukuran

: - Panjang daun 0,5 1,5 cm.

Ciri morfologi : - Daun berbentuk bulat panjang, seperti telur.


- Daun memiliki 4 7 pasang tulang daun.
- Pasangan daun dengan tegakan pendek.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 6. Halophila minor (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

6. Thalassia hemprichii
Klasifikasi
Famili

: Hydrocharitaceae

Genus

: Thalassia

Spesies

: Thalassia hemprichii

Ukuran

: - Memiliki beberapa variasi pada panjang dan lebar daun.


- Rhizomanya tebal (sampai dengan 5 mm).
- Daun yang masih muda memiliki panjang berkisar antara 3 7 cm
dan berkembang dengan baik.
- Pada umumnya panjang daun mencapai 40 cm dan lebarnya
berkisar antaranya 0,4 1,0 cm.

Ciri morfologi : - Helaian daun berbentuk pita.


- Terdapat 10 17 tulang-tulang daun yang membujur.
- Pada helaian daun terdapat ruji-ruji hitam yang pendek.
- Ujung daun membulat.
- Tidak terdapat ligule.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 7. Thalassia hemprichii (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

7. Cymodocea rotundata
Klasifikasi
Famili

: Potamogetonaceae

Genus

: Cymodocea

Spesies

: Cymodocea rotundata

Ukuran

: - Panjang helai daun berkisar antara 7 15 cm dan lebar 2 4 mm.

Ciri morfologi : - Memiliki rhizoma yang halus dan bersifat herbaceous.


- Tunas pendek dan tegak lurus pada setiap node.
- Tunas mempunyai 2 7 helai daun.
- Helaian daunnya berkembang dengan baik dan berwarna ungu
muda.
- Jika helaian daun ini lepas atau gugur, maka akan meninggalkan
bekas goresan yang berbentuk sirkuler (bundar) pada tunasnya.
- Helai daun sejajar sampai agak berbentuk kurva dan rata.
- Pada helai daun tersebut terdapat 7 15 tulang-tulang daun yang
membujur.
- Ujung daun halus (licin) membulat dan tumpul serta kadangkadang tampak seperti bentuk hati.
- Tepi daun seluruhnya samar-samar.
- Terdapat ligule.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 8. Cymodocea rotundata (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

8. Cymodocea serrulata
Klasifikasi
Famili

: Potamogetonaceae

Genus

: Cymodocea

Spesies

: Cymodocea serrulata

Ukuran

: - Panjang helai daun berkisar antara 615 cm dan lebar 49 cm.

Morfologi

: - Memiliki rhizoma yang halus dan susunan rhizomanya bersifat


herbaceous (sedikit lebih kuat).
- Tunas pendek dan tegak serta berakar serabut pada setiap node.
- Tiap-tiap tunas terdiri dari 2 5 helai daun.
- Helaian daunnya berbentuk segitiga yang lebar dan menyempit
-pada bagian pangkalnya.
- Daunnya berwarna ungu pada tumbuhan yang masih hidup.
- Jika helaian daunnya lepas atau gugur, maka akan meninggalkan
- bekas goresan yang terbuka dan berbentuk sirkuler (bundar) pada
tunasnya.
- Helaian daun linier (sejajar) sampai agak berbentuk kurva.
- Pada helaian daun tersebut terdpat 13 17 tulang-tulang daun
yang membujur.
- Pada bagian pangkal daun menyempit dan unjung daun seperti
gergaji.
- Tepi daun tampak jelas.

Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 9. Cymodocea serrulata (Den Hartog 1970, Philips dan Menez 1988)

9. Halodule pinifolia
Klasifikasi
Famili

: Potamogetonaceae

Genus

: Halodule

Spesies

: Halodule pinifolia

Ukuran

: - Spesies terkecil dari genus Halodule.


- Memiliki daun yang lebar berkisar antara 0,25 mm sampai dengan
maksimum kira-kira 1,25 mm, dan panjangnya kurang dari 20 cm.

Ciri morfologi : - Daunnya lurus dan tipis.


- Tulang daun tidak lebih dari 3.
- Biasanya pada bagian tengah dari tulang-tulang daun robek
menjadi dua pada ujungnya.
- Ujung daun robek menjadi dua pada ujungnya.
- Pada ujung daun terdapat 3 titik yang jelas.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 10. Halodule pinifolia (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

10. Halodule uninervis


Klasifikasi
Famili

: Potamogetonaceae

Genus

: Halodule

Spesies

: Halodule uninervis

Ukuran

: - Menunjukkan bentuk pertumbuhan yang bervariasi (berkenan


dengan panjang dan lebar daun).
- Biasanya lebih besar daripada Halodule pinifolia.
- Pada bagian pangkal daun memiliki lebar berkisar antara 0,25
5,00 mm.

Morfologi

: - Tulang daun tidak lebih dari 3.


- Daun selalu berakhir pada 3 titik yang jelas pada ujung daun.
- Ujung daun seperti trisula.
- Bagian tengah tulang daun yang hitam biasanya tidak robek
-menjadi dua pada ujung daunnya.

Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 11. Halodule uninervis (Den Hartog 1970; Philips dan Menez 1988)

11. Syringodium isoetifolium


Klasifikasi
Famili

: Potamogetonaceae

Genus

: Syringodium

Spesies

: Syringodium isoetifolium

Ukuran

: - Panjangnya daun berkisar antara 7 30 cm.


- Daun-daunnya pipih atau agak tipis dengan diameter 1 2 mm.

Ciri morfologi : - Rhizomanya tipis dan bersifat herbaceous.


- Pada setiap node terdapat tunas tegak yang terdiri dari 2 3 helai
daun.
- Daun-daunnya dengan mudah dikenali.
- Daun berbentuk silindris.
- Daun-daunnya menyempit pada bagian pangkal dan berangsur-angsur meruncing pada ujung daun.
- Terdapat ligule.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 12. Syringodium isoetifolium (Den Hartog 1970, Philips dan Menez 1988)

12. Thalassodendron ciliatum


Klasifikasi
Famili

: Potamogetonaceae

Genus

: Thalassodendron

Spesies

: Thalassodendron ciliatum

Ukuran

: - Tunas tegak dapat mencapi panjang 10 65 cm.


- Tebal rhizoma mencapai 5 mm.
- Daun memiliki panjang 10 15 cm dan lebar 0,5 1,4 cm.
- Tebal akar 0,5 2 mm.

Ciri morfologi : - Rhizomanya sangat keras dan berkayu


- Terdapat bekas-bekas goresan di antara rhizoma dan tunas.
- Daun-daunnya berbentuk sabit, dimana agak menyempit pada
bagian pangkalnya.
- Ujung daun membulat seperti gigi.
- Tulang daun lebih dari 3.
- Terdapat 17 27 tulang-tulang daun yang membujur.
- Helaian daunnya lebar, pipih dan sering berwarna ungu pada
tumbuhan yang masih hidup.
- Akar berjumlah 1 5.
- Terdapat ligule.
Habitat

: Tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan


berlumpur atau kadang-kadang di terumbu karang.

Gambar 13. Thalassodendron ciliatum (Den Hartog 1970, Philips dan Menez 1988)

DAFTAR PUSTAKA
Azkab, M.H., 1999. Pedoman Inventarisasi Lamun. Oseana Volume XXIV, No.1:1-16
Bolt, H.C dan M.J Wynne. 1977. Introduction to The Algae : Structure and
Reproduction. Grenticehal Biological Sciences W. D. Mc. Elroy and C.P
Swanson (Eds) 760 pp.
Bouly, A.D. 1965. Aspect of The Biology of The Seaweeds of Economics Importance,
pp 205-253 dalam Russel, F.S (Ed). Advances in Marine Biology.
Den Hartog, C. 1970. The Seagrasses of The World. North Holland. Amsterdam.
275 hal.
Duarte, C. M. 1991. Seagrasss Depth Limits. Aqquatic Biology, 40 : 363 377.
Hutomo, M.; M. H. Azkab dan W. Kiswara. 1988. The Status of Seagrass Ecosystem in
Indonesia : Resources, Problems, Research and Management. Paper
Presented at SEAGRAM I, Manila, Philippines, january 17 22, 1988.
Kuo, J. dan A. J. Mc. Comb. 1989. Seagrass Taxonomy, Structure and Development. In
A. W. D. Larkum, A. J. Mc. Comb. & SA. Shepherd (EDS). Biology of Seagrass
: Atreatise on The Biology of Seagrass With Special Reference to The
Australian Region. Elsivier, Amsterdam.
Kadi, A dan W.S. Atmadja. 1988.
Nasional-LIPI. Jakarta.

Rumput Laut (Algae).

Lembaga Oseanologi

Phillips, R.C. dan E.G. Menez, 1988. Seagrasses. Smithsonion Institution Press.
Washington D.C. 104 hal.
Tomlison, P.B., 1974. Vegetative morphology and meristem dependence The
Foundation of Productivity in Seagrass. Aquaculture 4:107-130.
Trono, G.C dan E.T. Ganzon-Fortes. 1988. Philiphines Seaweed. National Book Store,
Inc. Quezon City. 330 pp.

Lampiran 1. Sistematika Klasifikasi Rumput Laut Yang Terdapat di Indonesia


Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Chlorophyta
: Chlorophytaceae
: Cladophorales
: Dasycladaceae
: Acetabularia
: Acetabularia major V. Martens
Siphonales
Caulerpaceae
Caulerpha
Caulerpha peltata v. macrodisca
Caulerpha racemosa
C. javanica
Ulvales
Ulvaceae
Ulva
Ulva lactuca
U. fasciota
U. reticulata

Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Phaeophyta
: Pharophytaceae
: Dictyotales
: Dictyotaceae
: Dictyota
: Dictyota apiculata
Padina
Padina australiaa
Punctariales
Chnoosporaceae
Chnoospora
Chnoospora pacifica

Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Rhodophyta
: Rhodophytaceae
: Bangiales
: Bangiaceae
: Porphyra
: Porphyra atropurpurea

Ceramiales
Ceramiaceae
Grifithsia rizophora

Codiaceae
Codium
Codium tenue
C. tomentosum

Enteromorpha
E. compressa
E. intestinales
E. prolifera v. Tubulos

Fuculas
Sargassaceae
Sargassum
Sargassum aquifolium
S. siliquosum
Turbinaria
Turbinaria conoides

Lampiran 1. (lanjutan)
Rhodomelaceae
Achanthophora
Achanthophora specifera
Bostrychia
Bostrychia radicans

Cryptonemiales
Kallymeniaceae
Caloglosa
Caloglosa adnata
C. lepricurii

Grateloupiaceae
Grateloupia
Grateloupia filicina
Halymenia
Halymenia durvilliae v vormosa
Gelidiales
Gelidiaceae
Gelidium
Gelidium amansii, Gelidium rigidum,
Gelidium latifolium
Gigartinales
Gracilariaceae
Corallopsis
Coralloppsis salicornia v minor
Gracilaria
Gracilaria crassa
G. confervoides
G. arcuata
G. blodgettii
G. eucheumoides
G. lichenoides
G. taenioides
Hypneaceae
Hypnea
Hypnea cenomyce
H. divaricata
H. musciformis

Solieriaceae
Eucheuma
Eucheuma cottonii
E. spinosum

Anda mungkin juga menyukai