Anda di halaman 1dari 11

JURNAL MORFOLOGI TUMBUHAN

LIDAH BUAYA
(ALOE VERA L)

DIBUAT SEBAGAI SYARAT PENILAIAN


MATA KULIAH FARMAKOGNOSI
AKADEMI FARMASI YAMASI MAKASSAR

DOSEN PENGAMPU = RAYMOND ARIEF N, S.Si, M.Si

DISUSUN OLEH

ANITA PRAMITA (18.137.AF)

FIRDA AFRILIAH (18.143.AF)

HIJRIAH SALAM (18.146.AF)

JUMRIANI AMIR (18.148.AF)

SUKMAWATI (18.163.AF)

AKADEMI FARMASI YAMASI MAKASSAR


TAHUN AKADEMIK 2018-2019
LIDAH BUAYA
(Aloe vera L)

GAMBAR LIDAH BUAYA

KOLEKSI GAMBAR PRIBADI

KOLEKSI GAMBAR PRIBADI


KOLEKSI GAMBAR PRIBADI

Keterangan :
Lokasi tanaman di Gowa , Sulawesi Selatan
A. KLASIFIKASI TUMBUHAN (LENGKAP)

Aloe vera (lidah buaya) merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada
iklim tropis ataupun subtropics dan sudah digunakan sejak berabad-abad lalu
karena fungsi pengobatannya Secara sistematis , tumbuhan lidah buaya
diklasifikasikan sebaagai berikut (Tjitrosoepomo, 1998) :

Regnum : Plantae

Subkingdom :Tracheobionta ( Tumbuhan berpebuluh )

Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Liliopsida ( Berkeping satu / Monokotil )

Ordo : Asparagales

Famili : Asphodelaceae

Genus : Aloe

Spesies : Aloe vera L.

Aloe vera L memiliki ciri-ciri marfologi pelepah daun yang runcing dan
permukaan yang lebar , berdaging tebal , mengandung getah, , permukaan pelepuh
adalah sekitar 0,5-1kg . Produktifitas tanaman lidah buaya ini di Kalimantan
mencapai 6-7 ton per hektar setiap kali panen. Masa panen lidah buaya sekitar 10-
12 bulan setelah tanam.

Literatur :

1. Tjitrosoepomo, G.1998. Taksonomi Umum: Dasar-Dasar Taksonomi


Tumbuhan . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

2. https://id.scribd.com
B. DESKRIPSI TUMBUHAN

Lidah buaya termasuk suku liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi 4000


jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokkan lagi menjadi lebih
kurang 12 anak suku.Daerah distribusinya meliputi keseluruh dunia.

Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam di daerah basah dengan curah
hujan tinggi, mudah terserang cendawan; terutama fusarium sp. Yang
menyerang pangkal batangnya, sementara itu dari segi budidayanya tanaman
lidah buaya relative dan tidak memerlukan investasi yang cukup besar. Hal ini
disebabkan tanaman ini merupakan tanaman tahan yang dapat dipanen
berulang-ulang dengan masa produksi 7-8 tahun.

Lidah buaya merupakan tanaman yang berhabitus herba dengan


periodesitasnya yang annual, sifat akarnya adalah akar serabut. Batangnya
memiliki percabangan yang monopodial, arah tumbuh batangnya adalah tegak
lurus dengan bentuk batang yang bulat dan licin. Tata letak dari daun lidah
buaya adalah berupa roset batang, daunnya tidak lengkap. Bentuk dari daunnya
adalah bentuk pedang dengan pangkal dan ujung daun yang rata dan runcing,
tepi daunnya rata berduri dengan pertulangan daun yang rata juga.

Tumbuhan liar ditempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan
pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak rincing berbentuk taji,
tebal, getas, tepinya bergerigi atau berduri kecil, permukaannya berbintik-bintik,
panjang 12-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm,
bunga berwarna kuning kemerahan (jingga) , banyak terdapat di Afrika bagian
Utara dan Hindia Barat.

(lieratur : Sudarto, Yudo 1997. Tanaman Hias Lidah Buaya. Yogyakarta;Kanisiu)


C. KUNCI DETERMINASI

Kunci determinasi dari lidah buaya: 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-


15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136a-137b

1b : Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari


dan (atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga………………………..……2.

2b : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit


(dengan batang, poros daun atau tangkai)………………………………..…3.

3b : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di
atas…………………………………………………………………………..4.

4b : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga


berlainan dengan yang diterangkan di atas…………………………………6.

6b : Dengan daun yang jelas………………………………………………….…7.

7b : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya………..9.

9b : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit………………….10.

10b : Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet………………………..11.

11b : Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun
dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke
atas…………………………………………………...…………………….12.

12b :Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali...
………………………………………………...…………………..13.

13b : Tumbuh-tumbuhan bentuk lain………………………….………………..14.

14a : Daun tersebar, kadang-kadang berhadapan………………………………15.

15a : Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangka sampai bercangap menyirip
rangkap………………………………………………………109.

109b: Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau……………...119.

119b: Tanaman lain……………………………………………………………120.

120b: Tanaman tanpa getah………………………...………………………....121.

128b: Daun lain. Bukan rumput-rumputan yang merayap, dan mudah berakar…...

…………………………………………………………………………..129
129b: Tidak ada upih daun yang jelas, paling-paling pangkal daun sedikit atau
banyak mengelilingi batang…………………………………………….135

135b: Daun tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk dua…………………………136

136a: Daun memanjang sampai bangun garis, dengan tulang daun yang sejajar
menurut arah panjang…………………………………………………...137

137b: Tanaman yang tidak “berduri dan berduri tempel”…………...26. Liliaceae

Literatur :
1. Steenis, CGGJ VAN. 1981 . Flora, untuk sekolah di Indonesia. Jakarta:PT
Pradnya Paramita.
2. Tjitrosoepomo, Gembong (2009). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
D. MORFOLOGI TUMBUHAN (dilengkapi dengan gambar)

DAUN

 SUSUNAN DAUN :
TIDAK LENGKAP = Daun hanya terdiri atas upih dan helaian daun yang
disebut daun berupih dan daun berpelepah

 ALAT TAMBAHAN :
LIGULA/Lidah-lidah = Suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara
upih dan helaian

 SIFAT-SIFAT DAUN ;
1. BENTUK/BANGUN DAUN CIRCUMSCRIPTIO
Daun berbentuk bangun lanset (lanceolatus)

2. UJUNG DAUN (APEX FOLII)


Ujung daun runcing (acutus)

3. PANGKAL DAUN (BASIS FOLII)


Pangkal daun runcing (acutus)

4. SUSUNAN TULANG-TULANG DAUN (NERVATIO/VENATIO)


Susunan tulang daun bertulang sejajar atau berulang lurus
(rectinervis)

5.TEPI DAUN (MARGO FOLII)


Tepi daun bergerigi ganda atau rangkap (biserratus)
 DAUN MAJEMUK
Lidah buaya bukan termasuk daun majemuk, tetapi daun tunggal karena
pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja .

 TATA LETAK DAUN PADA BATANG


Tata letak daun pada batang di namakan tersebar (folia sparsa)

BATANG

 BENTUK BATANG ;
Bentuk batang pipih.

 SIFAT PERMUKAAN BATANG


Sifat permukaan batang berusuk (costatus).

 KEADAAN PERMUKAAN BATANG


Keadaan permukaan batang berduri.

 ARAH TUMBUH BATANG


Arah tumbuhan batang membelit (volubilis).

 PERCABANGAN PADA BATANG


Percabangan pada batang menggarpu atau dikotom.

 SIFAT CABANG
Sifat cabang geragih (flagellum, stolo).

 ARAH TUMBUH CABANG


Arah tumbuh cabang bergantung (pendulus).
AKAR

 SISTEM PERAKARAN
Sistem perakaran yaitu, sistem akar serabut.

 JENIS AKAR
Jenis akar yaitu, akar serabut.

 ALAT TAMBAHAN PADA AKAR


Tidak mempunyai alat tambahan

BUNGA

 KARAKTERISTIK BUNGA
Panjang perhiasan bunga 3,5 cm , panjang ibu tangkai bunga lebih 80cm
dan dalam satu ibu tangkai bunga terdapat kurang dari 90 bunga.

 LETAK BUNGA
Bunga Terletak pada ujung batang (flos terminalis)

 JENIS BUNGA MAJEMUK


Ibu tangkai bercabang-cabang , dan cabang-cabangnya dapat bercabang
lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya , Dalam
golongan ini disebut bulir majemuk.
DAFTAR PUSTAKA

1. Steenis, CGGJ VAN. 1981 . Flora, untuk sekolah di Indonesia. Jakarta:PT


Pradnya Paramita.

2. Tjitrosoepomo, Gembong (2009). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

3. Sudarto, Yudo 1997. Tanaman Hias Lidah Buaya. Yogyakarta;Kanisiu

4. Tjitrosoepomo, G.1998. Taksonomi Umum: Dasar-Dasar Taksonomi


Tumbuhan . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

5. https://id.scribd.com
KETENTUAN TUGAS
1. TUGAS DIBUAT PER KELOMPOK BERANGGOTAKAN MAKSIMAL 4 ORANG
2. TUMBUHAN YANG AKAN DIJADIKAN OBJEK TUGAS SEBANYAK 2 (DUA)
TUMBUHAN PER KELOMPOK DAN TIDAK BOLEH SAMA DENGAN
KELOMPOK LAINNYA DI SEMUA KELAS FARMAKOGNOSI YG
MENDAPATKAN TUGAS INI
3. DAFTAR NAMA TUMBUHAN DIPILIH DARI INDEKS TUMBUHAN YANG ADA
DI MATERIA MEDIKA INDONESIA (MMI) EDISI 1 -6 DAN FARMAKOPE
HERBAL INDONESIA
4. TIDAK DIIZINKAN MENGAMBIL TUMBUHAN DILUAR LITERATUR DIATAS
5. GAMBAR TUMBUHAN BERUPA KOLEKSI PRIBADI (80%) DAN STUDI
LITERATUR (20%)
6. JUMLAH REFERENSI YANG DIGUNAKAN MINIMAL 5 LITERATUR
TERMASUK TEKSBOOK & SITUS WEB TERPERCAYA (TIDAK BOLEH DARI
BLOGSPOT,ACADEMIA DAN SEJENISNYA)
7. DI BUAT DI ATAS KERTAS A4 DENGAN MARGIN 3-3-2,5-2,5
8. HURUF ARIAL 12
9. WAJIB BUAT HEADER ATAU FOOTER DENGAN NAMA KELOMPOK
10.HALAMAN KERTAS DI BAGIAN POJOK KANAN BAWAH
11.PENILAIAN MELIPUTI :
A. SISTEMATIKA JURNAL (25%)
B. KEBENARAN ISI JURNAL (30%)
C. PRESISI ISI JURNAL (15%)
D. LITERATUR (15%)
D. WAKTU PENGUMPULAN (15%)

WAKTU PENGUMPULAN TUGAS JURNAL :


FISIK JURNAL (JILID ANTERO) = 29 OKTOBER – 3 NOVEMBER 2018
FILE JURNAL ( SOFTCOPY) : e-MAIL akfaryasi.mks@gmail.com

KELAS A REG (COVER KUNING), B REG (HIJAU), C REG (BIRU) D KERJA


(MERAH)

Anda mungkin juga menyukai