CONTINENTAL
DRIFT
DR. IR. WIDIANINGSIH, MSC
Teori Formasi Continental drift pertama
kali dikemukaan oleh Francis Bacon
Berdasarkan konsep ini, kira-kira 200 – 300 juta tahun yang lalu,
semua benua melekat satu dengan yang lainnya menjadi massa
daratan yang satu (Single Landmass)
Single Lansmass – Super Continent disebut sebagai Pangea
Adanya thermal expansion dan aktivitas volcanic menyebabkan
patahnya Pangea menjadi daratan (benua) yang baru
Daratan (benua) yang baru ini terus melayang (bergerak) saling
menjauih satu dengan yang lain
Istilah Continental drift pertama kali dicetuskan oleh Wegener
Pada masa Permian sampai
Periode Jurasic
Wegener yakin bahwa semua benua di bumi pernah menjadi bagian dari daratan tunggal
yang sangat besar yang disebut Pangaea (kumpulan pulau-pulau)
Mesosaurus
Fosilnya ditemukan di sepanjang pantai
Afrika dan Amerika bagian selatan .
Distribusi populasi spesies ini sangat
terbatas dan hanya ditemukan diwilayah
tersebut
Pangea ada sekitar 240 juta tahun yang lalu. Sekitar 200 juta tahun yang lalu, benua
super ini mulai pecah. Selama jutaan tahun, Pangaea terpisah menjadi beberapa bagian
yang saling menjauh. Potongan-potongan ini perlahan-lahan mengambil posisi mereka
sebagai benua yang kita kenal sekarang.
Saat ini, para ilmuwan mengira bahwa beberapa superkontinen seperti Pangaea telah
terbentuk dan pecah selama umur bumi. Ini termasuk Pannotia, yang terbentuk sekitar
600 juta tahun lalu, dan Rodinia, yang ada lebih dari satu miliar tahun lalu.
Pergeseran benua : menggambarkan salah satu cara paling awal para ahli
geologi mengira benua bergerak seiring waktu.
Saat ini, teori pergeseran benua telah digantikan oleh ilmu tektonik
lempeng
Theory was rejected