170
Robianto, R. et al. 2020. Adaptasi Pohon Api-Api … (03): 170 - 178
171
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 03 No. 1 Edisi Februari 2020
4. Mengukur panjang akar nafas pohon ada disekitar pohon api api yaitu pohon
mangrove pada lokasi penelitian bakau (Rhizophora apiculate), tancang
a) cara pengukuran panjang akar (Bruguira gymnorhiza), perapat (Sonneratia
napas pada lokasi tidak tergenang alba) dan api-api (Avicennia alba). Jenis
air, diukur mulai dari bagian bawah pohon api-api mempunyai akar napas, tidak
tanah sampai ujung akar napas hanya dapat tumbuh pada lahan tergenang
b) cara pengukuran panjang akar melainkan juga terdapat pada lahan yang
napas pada lokasi tergenang air, tidak tergenang. Pada kondisi tergenang air
diukur dari permukaan lumpur tersebut, oksigen susah untuk masuk
sampai ujung akar napas kedalam akar pohon-pohon mangrove.
5. Melakukan pengukuran pH tanah kedua Pohon-pohon tersebut harus beradaptasi
lokasi penelitian yang berbeda terhadap kondisi-kondisi seperti membentuk
6. Mendokumentasikan bentuk-bentuk akar tertentu yang salah satunya akar napas
fisiologis pada akar nafas. agar oksigen dapat diserap. Akar pada
pohon api-api (Avicennia marina) juga
Analisis data membutuhkan oksigen untuk membakar
karbohidrat yang ada didalam akar, untuk
Data yang diperoleh dari hasil menghasilkan energi agar bisa melakukan
pencatatan dan pengamatan di lapangan aktivitas seperti menyerap unsur dan
nantinya dihitung rata-rata akar nafas pada menyerap air.
pohon mangrove di kedua lokasi. Kemudian Pengaruh jarak antara lokasi yang diteliti
hasil dari pengukuran dan pengamatan
dengan pantai terdapat jarak ± 300 m dari
nantinya secara kualitatif yang berkaitan
keadaan tersebut terdapat perbedaan jenis
antara perubahan bentuk akar dengan
fisik yang berbeda antara akar yang hidup
kondisi lingkungan sekitar lingkungan,
dilahan yang tergenang maupun pada lahan
seperti pada lahan tergenang dan tidak
tidak tergenang. pH diukur untuk
tergenang. Hasil penelitian nantinya berupa
mengetahui bedanya di 2 lokasi penelitian,
gambar tentang akar napas di kedua lokasi
adapun pH pada lokasi tidak tergenang
yang berbeda. Dari gambar tersebut
terdapat pH tanah 5,2 sedangkan untuk
nantinya akan terlihat perbedaan ukuran dari
lokasi yang tergenang terdapat pH tanah 5
akar nafas.
dinyatakan tidak ada pengaruh pH terhadap
adaptasi akar napas pada pohon api-api
(Avicennia marina). Menurut (Widyastuti,
HASIL DAN PEMBAHASAN 1998) nilai toleransi pertumbuhan api-api
dapat hidup pada pH berkisar 5-8. Dan hasil
pH pada kedua lokasi tersebut masih sesuai
Pengamatan di lapangan untuk pohon api-api hidup. Untuk hasil
pengamatan diperoleh di lapangan bisa
Berdasarkan hasil orientasi di lapangan dilihat pada tabel 1.
didapatkan beberapa jenis tanaman yanga
Tabel l. Jumlah keseluruhan akar napas yang tertinggi dan terendah pada tiap plot di dua lokasi
tidak tergenang dan tergenang
Lokasi tidak tergenang Lokasi tergenang
Plot
Tinggi Rendah Tinggi Rendah
1 48 70 91 39
2 39 79 97 43
3 42 67 95 32
4 45 71 103 48
5 37 80 88 38
Rata-rata 42 73 94 40
Tabel 2. Rekapitulasi rata-rata banyaknya akar napas
Kondisi lahan Tinggi Rendah
Tergenang 94 40
Tidak tergenang 42 73
172
Robianto, R. et al. 2020. Adaptasi Pohon Api-Api … (03): 170 - 178
Jumlah akar napas pada plot 1 dilokasi di lokasi tergenang sebesar 94 akar napas.
tidak tergenang terdapat jumlah akar Nilai rata-rata ukuran rendah akar napas di
berukuran tinggi berjumlah 48 akar napas lokasi tidak tergenang lebih besar
dan jumlah yang berukuran rendah dibandingkan dengan nilai tinggi rata-rata
berjumlah 70 akar napas, sedangkan pada akar napas pada lokasi tergenang. Nilai
plot 2 jumlah akar yang berukuran tinggi rata-rata rendah akar napas di lokasi tidak
berjumlah 39 akar napas sedangkan yang tergenang sebesar 73 akar napas,
berukuran rendah berjumlah 79 akar napas. sedangkan nilai rata-rata rendah akar napas
Pada plot 3 terdapat akar napas yang di lokasi tergenang sebesar 40 akar napas.
berukuran tinggi berjumlah 42 akar napas Perbedaan ukuran dan jumlah akar napas di
dan akar yang berukuran rendah terdapat kedua lokasi tersebut di pengaruhi oleh
67 akar napas , sedangkan pada plot 4 pasang surut air laut yang tidak menentu.
terdapat akar yang berukuran tinggi Karena, pada dasarnya pohon api-api tidak
berjumlah 45 akar napas dan yang dapat bertahan hidup apabila kondisi
berukuran rendah berjumlah 71 akar napas, lingkungan tempat hidupnya selalu
dan plot 5 terdapat akar napas yang tergenang air. Karena pada dasarnya pohon
berukuran tinggi berjumlah 37 akar napas api-api hidup di daerah tanah yang
dan akar yang rendah berjumlah 80 akar berlumpur.
napas. Akar napas pada lokasi tidak
Genangan air tersebut secara tidak
tergenang, pada 5 plot terdapat jumlah akar
langsung dapat menjadi penghambat bagi
yang tinggi terdapat rata-rata 42 akar napas.
akar napas dalam mencari oksigen agar
dan yang rendah terdapat nilai rata-rata 73
bertahan hidup. Oleh sebab itu diperlukan
akar napas.
situasi dan kondisi yang seimbang agar
Jumlah akar pada lokasi tergenang dan pohon api-api dapat bertahan hidup. Kondisi
tergenang pada plot 1 di lokasi tidak seimbang yang dimaksud adalah adanya
tergenang akar napas yang berukuran tinggi pergantian pasang dan surut air laut. Pada
berjumlah 91 akar napas dan jumlah yang lokasi tidak tergenang ini tidak selalu dalam
berukuran rendah berjumlah 39 akar napas, kondisi kering tetapi lokasi tersebut
sedangkan pada plot 2 akar napas yang mengikuti siklus pasang surut air laut,
berukuran tinggi 97 akar napas sedangkan biasanya terjadi dengan intensitas waktu
yang berukuran rendah berjumlah 43 akar seminggu mengalami waktu pasang dan
napas. Pada plot 3 akar napas yang seminggu mengalami waktu surut.
berukuran tinggi berjumlah 95 akar napas
Pendekatan untuk menentukan klasifikasi
dan akar yang berukuran rendah terdapat
akar yang termasuk tinggi dan rendah
32 akar napas , sedangkan pada plot 4 akar
ditentukan dengan cara mengambil 5 akar
napas yang berukuran tinggi berjumlah 103
yang tertinggi dan terendah, setelah
akar napas sedangkan yang berukuran
didapatkan angka rata-rata dari akar yang
rendah berjumlah 48 akar napas, dan plot 5
tertinggi maupun yang terendah, selanjutnya
terdapat akar yang berukuran tinggi
rata-rata akar tersebut dibagi 2 untuk
berjumlah 88 akar napas dan akar yang
mendapatkatkan nilai tengah untuk
berukuran rendah berjumlah 38 akar napas.
mengklasifikasikan akar yang termasuk
Akar napas pada lokasi tidak tergenang,
tinggi dan rendah. Dari hasil perhitungan
pada 5 plot terdapat akar napas yang
didapatkan nilai tengah untuk lokasi tidak
berukuran tinggi terdapat nilai rata-rata 94
tergenang 12 cm sedangkan untuk lokasi
akar napas dan yang berukuran rendah
tergenang nilai tengahnya 18 cm. Klasifikasi
terdapat nilai rata-rata 40 akar napas
tinggi dan rendah akar napas berdasarkan
Nilai rata-rata ukuran tinggi akar napas di nilai tengah hasil pengamatan rendah
lokasi tidak tergenang lebih kecil dengan nilai 0-12 cm kalu tinggi >18 cm,
dibandingkan dengan nilai tinggi rata-rata berdasarkan klasifikasi tersebut didapatkan
akar napas pada lokasi tergenang. Nilai hasil tertinggi dan terendah akar napas
rata-rata tinggi akar napas di lokasi tidak masing-masing lokasi bisa dilihat pada
tergenang sebesar 42 akar napas, Tabel 4.
sedangkan nilai rata-rata tinggi akar napas
173
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 03 No. 1 Edisi Februari 2020
Tabel 3. Hasil pengamatan tinggi dan rendah pada lokasi tidak tergenang dan tergenang
Plot Tidak Tergenang Tergenang
Tertinggi (Cm) Terendah (Cm) Tertinggi (Cm) Terendah(Cm)
1 27 3,25 33,2 4,2
2 17,5 4,25 29,6 4,6
3 18 4,25 29,8 5,6
4 16,5 4 32,5 5,8
5 22,2 5 33 7
Jumlah 101,2 20,75 158,1 27,2
Rata-
20,24 4,15 31,62 5,44
Rata
Akar napas pada plot 1 dilokasi tidak dilokasi tergenang terdapat akar napas
tergenang terdapat akar napas berukuran berukuran tinggi sebesar 33 cm dan ukuran
tertinggi sebesar 27 cm dan ukuran yang yang terendah 7 cm.
terendah 3,25 cm, sedangkan akar napas
Jumlah ukuran tinggi akar napas di lokasi
pada plot 2 dilokasi tidak tergenang terdapat
tidak tergenang sebesar 101,2 cm
akar napas berukuran tertinggi sebesar 17,5
sedangkan untuk jumlah yang terendah
cm dan ukuran yang terendah 4,25 cm
sebesar 20,75 cm. Jumlah ukuran tinggi
Akar napas pada plot 3 dilokasi tidak
akar napas di lokasi tergenang sebesar
tergenang terdapat akar napas berukuran
158,1 cm sedangkan untuk jumlah yang
tertinggi sebesar 18 cm dan ukuran yang
terendah sebesar 27,2 cm. Nilai rata-rata
terendah 4,25 cm. Akar napas pada plot 4
tinggi dan rendah akar napas pada lokasi
dilokasi tidak tergenang terdapat akar napas
tidak tergenang lebih kecil yaitu 20,24 cm
berukuran tinggi sebesar 27 cm dan ukuran
dan nilai rata-rata rendahnya sebesar 4,15
yang terendah 4 cm, akar napas pada plot 5
cm. Jika dibandingkan dengan lokasi yang
dilokasi tidak tergenang terdapat akar napas
tergenang terdapat nilai rata-rata tinggi
berukuran tinggi sebesar 22 cm dan ukuran
31,62 cm dan nilai rata-rata rendah 5,44 cm,
yang terendah 5 cm.
tinggi dan rendah akar napas pada lokasi
Akar napas pada plot 1 dilokasi tidak tergenang memilii nilai rata-rata
tergenang terdapat akar napas berukuran tertinggi pada plot 1 27 cm dan nilai rata-rata
tertinggi sebesar 33,2 cm dan ukuran yang terendah 3,25 cm, sedangkan pada plot 2
terendah 4,25 cm, Sedangkan akar napas terdapat nilai rata-rata tertinggi 17,5 cm
pada plot 2 dilokasi tergenang terdapat akar sedangkan nilai rata-rata terendah 4,25 cm.
napas berukuran tertinggi sebesar 29,6 cm Pada plot 3 terdapat nilai rata-rata tertinggi
dan ukuran yang terendah 4,6 cm akar 18 cm dan nilai rata-rata terendah 4,25 cm,
napas pada plot 3 dilokasi tergenang sedangkan pada plot 4 terdapat nilai rata-
terdapat akar napas berukuran tertinggi rata tertinggi 16,5 cm sedangkan nilai rata-
sebesar 29,8 cm dan ukuran yang terendah rata terendah 4 cm, dan pada plot 5 terdapat
5,6 cm akar napas pada plot 4 dilokasi nilai rata-rata tertinggi 22,2 cm dan nilai rata-
tergenang terdapat akar napas berukuran rata terendah 5 cm. hasil pengambilan
tinggi sebesar 32,5 cm dan ukuran yang gambar pada lokasi tidak tergenang bisa
terendah 5,8 cm Akar napas pada plot 5 dilihat dibawah ini.
174
Robianto, R. et al. 2020. Adaptasi Pohon Api-Api … (03): 170 - 178
45
39.2 40
40
35.7
35 31.8
30 27.9
25
20
15
10
0
Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5
Hasil dari kedalaman lumpur pada lokasi plot 1 terdapat nilai 39,2 cm, sedangkan
tidak tergenang terdapat nilai rata-rata pada pada plot 2 terdapat nilai 40 cm, plot 3
175
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 03 No. 1 Edisi Februari 2020
terdapat nilai 31,8 cm, plot 4 terdapat nilai sedangkan pada plot 2 terdapat nilai rata-
27,9 cm dan pada plot 5 terdapat nilai 35,7 rata tertinggi 29,6 cm sedangkan nilai rata-
cm dengan nilai rata-rata pada keseluruhan rata terendah 4,6 cm. Pada plot 3 terdapat
plot pada lokasi tidak tergenang 34,92 cm nilai rata-rata tertinggi 29,8 cm dan nilai rata-
mempengaruhi dalam pertumbuhan rata terendah 5,6 cm, sedangkan pada plot
tersebut. 4 terdapat nilai rata-rata tertinggi 32,5 cm
sedangkan nilai rata-rata terendah 5,8 cm
Pada rata-rata tinggi dan rendah akar
dan pada plot 5 terdapat nilai rata-rata
napas pada lokasi tergenang memilii nilai
tertinggi 33 cm dan nilai rata-rata terendah 7
rata-rata tertinggi pada plot 1 terdapat nilai
cm. . Hasil pengambilan gambar pada lokasi
33,2 cm dan nilai rata-rata terendah 4,2 cm,
tidak tergenang bisa dilihat dibawah ini
176
Robianto, R. et al. 2020. Adaptasi Pohon Api-Api … (03): 170 - 178
Hasil dari kedalaman lumpur dan lumpur tersusun secara alami dengan
kedalaman air pada lokasi tergenang tingkat kepadatan yang rendah. Kondisi
terdapat nilai rata-rata pada plot 1 terdapat lumpur yang fluktuatif serta kandungan
nilai 35 cm dan nilai rata-rata kedalaman air oksigen yang rendah ini menyebapkan
13,2 cm sedangkan pada plot 2 terdapat adaptasi yang khusus serta unik. Adaptasi
nilai 38,1 cm kedalaman air 15 cm, plot 3 terhadap lingkungan yang unik dan khas ini
terdapat nilai 30,5 cm kedalaman air 12,9 yaitu, adaptasi terhadap terhadap kadar
cm, plot 4 terdapat nilai 34,4 cm kedalaman oksigen yang rendah. Untuk mengatasi
air 14 cm dan pada plot 5 terdapat nilai 36,1 kadar oksigen yang rendah ini mangrove
cm kedalaman air 18 cm dengan nilai rata- melakukan adaptasi fisiologis dengan
rata pada keseluruhan plot pada lokasi tidak membentuk benjolan-benjolan kecil pada
tergenag kedalaman lumpurnya 34,74 cm akar (Pneumatophore). Akar napas ini
dengan kedalaman air 14,62 cm berfungsi untuk mengambil udara di atas
mempengaruhi dalam pertumbuhan permukaan air atau lumpur. Akar napas
tersebut. yang ditemui pada penelitian tumbuh
meninggi dipermukaan lumpur dan masih
Kedalaman lumpur tersebut
dalam lokasi yang tidak sepenuhnya
mempengaruhi ekosistem pohon api-api
terendam air (gambar 5), rata-rata
pada daerah yang fluktuatif, pasang surut
kedalaman air (14,62 cm) masih lebih
yang menggenangi mangrove setiap hari
rendah dibandingkan dengan rata-rata tinggi
dengan membawa lumpur serta sedimen.
akar napas tertinggi pada plot penelitian
Sedimen yang terbentuk dengan adanya
(33,2 cm).
pengaruh pasang surut menyebabkan
Sketsa Akar Napas Pada Dua Lokasi Tergenang Dan Tidak Tergenang
Berdasarkan dari gambar 6, diketahui 0,1 m dan yang tertinggi pada bulan
bahwa pertumbuhan akar napas dipengaruhi November dengan ketinggian air laut
oleh tinggi dan rendahnya pasang surutnya setinggi 3 m. Penelitian ini dilakukan pada
air laut. Data LANAL (Pangkalan TNI AL) bulan April, pada bulan tersebut pasang
tahun 2018, diketahui bahwa pasang surutnya air laut terendah memiliki tinggi 100
surutnya air laut yang terendah pada bulan cm dan tertinggi dengan nilai 2,8 m, rendah
April dengan ketinggian air laut setinggi dan tingginya pasang surut air laut
177
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 03 No. 1 Edisi Februari 2020
Saran
DAFTAR PUSTAKA
178