— Komarudin, 2019
Macam-
macam
pencemaran
Laut
PENCEMARAN PANTAI PENCEMARAN LEPAS
PANTAI
Pencemaran pantai banyak Pencemaran lepas pantai
disebabkan oleh kegiatan sering disebabkan oleh
manusia di darat (land based tumpahan minyak dari alat
pollution) transportasi (Isea based
(Tornero dan Hanke, 2016) pollution)
Apa Itu
Pestisida?
Pestisida organochlorine (OCPs) merupakan
bahan kimia yang termasuk kedalam kelompok
persistent organic pollutants (POP’s). Pestisida
tersebut memiliki sifat yang kronis, persisten
dan bioakumulatif (Prananditya dan Oginawati,
2016). Persisten artinya bahan aktif dari
senyawa tersebut dapat bertahan dalam jangka
waktu lama baik di dalam tanah, air, jaringan
hewan, maupun tumbuhan. Senyawa
organoklorin juga tidak mudah terurai oleh
mikroorganisme, enzim, panas ataupun cahaya
ultra violet. Pestisida organochlorine meliputi,
DDT, Aldrin, Dieldrin, Endrin, Chordane,
Hexachloro benzene, Mirex, Toxaphene,
Heptakhlor.
SK Menteri Pertanian RI Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 yg disebut pestisida
adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yg digunakan
untuk:
untuk yang pencemaran secara penyerapan yaitu dengan terserapnya pestisida yang
disemprotkan ke dalam tanah lalu di dalam tanah akan menyatu dengan air tanah lalu
dapat menganggu organisme baik di tanah dan selain itu juga dapat mengkontaminasi air
sumur warga sekitar dan bisa berujung ke pengendapan residu juga seoerti yang terjadi
di sungai.
Dampak
Pencemaran Pestisida
Dampak Pencemaran Organoklorin
Penggunaan Pestisida
Secara Aman
Pengawasan Terhadap
Penggunaan Pestisida
pestisida
Mikroorganisme agent
Peningkatan ketersediaan
CARA
PENANGGULANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Adriyani, R. 2006. Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian. Jurnal Kesehatan
Lingkungan., 3(1):95-106.
Alamsjah, M. A., H. F. Riswanti dan A. Agustono. 2013. Pengaruh Medium yang Tercemar Organoklorin (Endosulfan) terhadap
Kandungan Agar dan Morfologi Thallus Gracilaria verrucosa . Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan., 5(1): 55-60.
Ayude, M. A., E. Okada, J. F. González, P. M. Haure, and S. E. Murialdo. 2009. Bacillus subtilis as a bioindicator for estimating
pentachlorophenol toxicity and concentration. Journal of Industrial Microbiology and Biotechnology., 36(5): 765-768.
Gao, J., L. Liu., X. Liu., J. Lu., H. Zhou., S. Huang., Z. Wang dan P. A. Spear. 2008. Occurrence and Distribution of
Organochlorine Pesticides – lindane, p,p’- DDT, and Heptachlor Epoxide – in Surface Water of China. Environtment International.,
34(8): 1097-1103.
Prananditya, R. dan K. Oginawati. 2016. Identifikasi Dan Distribusi Pencemar Pestisida Organoklorin Pada Udara Ambien di Daerah
Pertanian Hulu Sungai Citarum. Jurnal Teknik Lingkungan., 22(1): 73-82.
Rasiska, S., A. B. Pratama dan F. Widiantini. 2017. Pengujian Filter Fisik (Slow Sand Filter) untuk Menurunkan Kadar Pestisida
Golongan Organoklorin. Soilrens., 15(1): 7-13.
DAFTAR PUSTAKA
Taufik, I. 2011. Pencemaran Pestisida Pada Perairan Perikanan di Sukabumi-Jawa Barat. Jurnal Media Akultur., 6(1): 69-75.
Taufik, I., dan E. Setiadi. 2015. Pemaparan Insektisida Endosulfan pada Konsentrasi Subletal Terhadap Kondisi Hematologis dan
Histologi Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Riset Akuakultur., 10(1): 109-115.
Tuhumury, G. N., J. A. Leatemia., R. Y. Rumthe dan J. V. Hasinu. 2018. Residu pestisida produk sayuran segar di Kota Ambon.
Agrologia., 1(2): 99-105.
TERIMA KASIH.