Anda di halaman 1dari 27

Pencemaran Pestisida

Nandana Nararya Widyatna (26040121140137)


Ilmu Kelautan A
Pokok Bahasan
Definisi Pencemaran Laut
Macam-macam Pencemaran Laut
Definisi Pestisida/Organochlorine
Indikator pencemaran pestisida
Sumber pencemaran pestisida
Proses Pencemaran pestisida
Dampak pencemaran pestisida
Batas Ambang pencemaran
pestisida
Cara pencegahan pencemaran
pestisida
Definisi
Pencemaran
Laut
Definisi pencemaran laut mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan
laut adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu
dan/atau fungsinya.

— Komarudin, 2019
Macam-
macam
pencemaran
Laut
PENCEMARAN PANTAI PENCEMARAN LEPAS
PANTAI
Pencemaran pantai banyak Pencemaran lepas pantai
disebabkan oleh kegiatan sering disebabkan oleh
manusia di darat (land based tumpahan minyak dari alat
pollution) transportasi (Isea based
(Tornero dan Hanke, 2016) pollution)
Apa Itu
Pestisida?
Pestisida organochlorine (OCPs) merupakan
bahan kimia yang termasuk kedalam kelompok
persistent organic pollutants (POP’s). Pestisida
tersebut memiliki sifat yang kronis, persisten
dan bioakumulatif (Prananditya dan Oginawati,
2016). Persisten artinya bahan aktif dari
senyawa tersebut dapat bertahan dalam jangka
waktu lama baik di dalam tanah, air, jaringan
hewan, maupun tumbuhan. Senyawa
organoklorin juga tidak mudah terurai oleh
mikroorganisme, enzim, panas ataupun cahaya
ultra violet. Pestisida organochlorine meliputi,
DDT, Aldrin, Dieldrin, Endrin, Chordane,
Hexachloro benzene, Mirex, Toxaphene,
Heptakhlor.
SK Menteri Pertanian RI Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 yg disebut pestisida
adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yg digunakan
untuk:

Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yg merusak tanaman,


bagian tanaman, atau hasil-hasil pertanian.
Memberantas rerumputan.
Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman (tetapi tidak termasuk dalam golongan pupuk).
Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan dan
ternak.
Memberantas hama-hama air.
Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah
tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan.
Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang bisa menyebabkan
penyakit pada manusia.
Indikator
Pencemaran
Pestisida
Indikator pestisida

Indikator Hematologis Analisis Kandungan Air


01 Peningkatan jumlah hematokrit dan hemoglobin 03 Ditunjukkan dengan endapan merah
pada ikan (Taufik dan Setiadi., 2015) bata (Rasiska et al., 2017)

Indikator Histologis Menggunakan Bacillus subtilis


02 Kerusakan jaringan insang yaitu hyperplasia 04 dapat dijadikan sebagai indikator
pada lamella insang. Pada bagian hati ikan terdapatnya toksisitas dan konsentrasi
terjadi kerusakan yang menyebabkan hati pentachlorophenol (Ayude et al., 2009)
ikan membesar (Taufik dan Setiadi., 2015)
Sumber
Pencemaran Pestisida
Beberapa golongan organoklorin seperti
aldrin, dieldrin, DDT, salah satunya
memiliki senyawa yang terdiri dari atom
karbon, khlor dan hydrogen yang
terkadang terdapat oksigen dengan
formula umum CxHyClz

Senyawa-senyawa tersebut yang menjadi


sumber pencemaran laut melalui proses
deposisi udara dari proses penguapan
hasil penyemprotan atau penguapan yang
sudah mengendap di tanah, tanaman dan
permukaan air.
Proses Pencemaran Pestisida
PROSES PENCEMARAN
Penyebaran pencemaran di lingkungan
perairan sangat dipengaruhi oleh
beberapa proses transportasi yang
saling berinteraksi seperti evaporasi,
presipitasi di udara, leaching atau
pencucian dan aliran.
Hal ini biasanya disebabkan oleh pelepasan
pestisida ini ke udara yaitu drift, suatu proses
dimana pestisida petani yang tertiup angin
menyebarkan pestisida ke udara dengan
menyemprotkannya.
01 PENCEMARAN SECARA DRIFT

Pestisida yang disemprotkan yang dapat berpeluang untuk mencemari lingkungan


perairan memiliki 2 cara untuk menyebar, yaitu dengan udara dan penyerapan ke air
tanah. Jika melalui udara pestisida yang disemprotkan terbawa angin lalu menyatu di
perairan dan terbuatlah residu yang berbahaya jika terminum oleh manusia ataupun
hewan seperti ikan.

02 PENCEMARAN SECARA PENYERAPAN

untuk yang pencemaran secara penyerapan yaitu dengan terserapnya pestisida yang
disemprotkan ke dalam tanah lalu di dalam tanah akan menyatu dengan air tanah lalu
dapat menganggu organisme baik di tanah dan selain itu juga dapat mengkontaminasi air
sumur warga sekitar dan bisa berujung ke pengendapan residu juga seoerti yang terjadi
di sungai.
Dampak
Pencemaran Pestisida
Dampak Pencemaran Organoklorin

1. Kematian 2. Perubahan 3.Rusaknya habitat


biota laut pH laut atau ekosistem

(Sumber: Suryono et al.,2015)


AMBANG
BATAS Sumber : BSN (Badan Standarisasi Nasional
Cara Pencegahan
Pencemaran Pestisida
CARA
PENCEGAHAN Pengelolaan Pestisida

Penggunaan Pestisida
Secara Aman

Pengawasan Terhadap
Penggunaan Pestisida

Sistem Pertanian Back


to Nature
Bioremediasi lingkungan tercemar

pestisida

Mikroorganisme agent

Peningkatan ketersediaan

biologis pestisida di tanah

CARA
PENANGGULANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Adriyani, R. 2006. Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian. Jurnal Kesehatan
Lingkungan., 3(1):95-106.

Alamsjah, M. A., H. F. Riswanti dan A. Agustono. 2013. Pengaruh Medium yang Tercemar Organoklorin (Endosulfan) terhadap
Kandungan Agar dan Morfologi Thallus Gracilaria verrucosa . Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan., 5(1): 55-60.

Ayude, M. A., E. Okada, J. F. González, P. M. Haure, and S. E. Murialdo. 2009. Bacillus subtilis as a bioindicator for estimating
pentachlorophenol toxicity and concentration. Journal of Industrial Microbiology and Biotechnology., 36(5): 765-768.

Gao, J., L. Liu., X. Liu., J. Lu., H. Zhou., S. Huang., Z. Wang dan P. A. Spear. 2008. Occurrence and Distribution of
Organochlorine Pesticides – lindane, p,p’- DDT, and Heptachlor Epoxide – in Surface Water of China. Environtment International.,
34(8): 1097-1103.

Prananditya, R. dan K. Oginawati. 2016. Identifikasi Dan Distribusi Pencemar Pestisida Organoklorin Pada Udara Ambien di Daerah
Pertanian Hulu Sungai Citarum. Jurnal Teknik Lingkungan., 22(1): 73-82.

Rasiska, S., A. B. Pratama dan F. Widiantini. 2017. Pengujian Filter Fisik (Slow Sand Filter) untuk Menurunkan Kadar Pestisida
Golongan Organoklorin. Soilrens., 15(1): 7-13.
DAFTAR PUSTAKA
Taufik, I. 2011. Pencemaran Pestisida Pada Perairan Perikanan di Sukabumi-Jawa Barat. Jurnal Media Akultur., 6(1): 69-75.

Taufik, I., dan E. Setiadi. 2015. Pemaparan Insektisida Endosulfan pada Konsentrasi Subletal Terhadap Kondisi Hematologis dan
Histologi Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Riset Akuakultur., 10(1): 109-115.

Tuhumury, G. N., J. A. Leatemia., R. Y. Rumthe dan J. V. Hasinu. 2018. Residu pestisida produk sayuran segar di Kota Ambon.
Agrologia., 1(2): 99-105.
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai