b. Organofosfat (OP)
Merupakan racun kontak, racun perut maupun fumigan. Toksisitas
karena paparan senyawa ini meliputi system syaraf melalui inhibisi enzim
kolinesterase.
c. Karbamat
Seperti halnya golongan organofosfat, toksisitasnya dengan
penghambatan aktivitas enzim kolinesterase pada sistem syaraf.
5. Resurgensi
Keracunan pestisida terjadi bila ada bahan pestisida yang mengenai dan/atau
masuk ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi keracunan pestisida antara lain:
Pestisida yang mempunyai daya bunuh tinggi dalam penggunaan dengan kadar
yang rendah menimbulkan gangguan lebih sedikit bila dibandingkan dengan
pestisida dengan daya bunuh rendah tetapi dengan kadar tinggi. Toksisitas pestisida
dapat diketahui dari LD 50 oral yaitu dosis yang diberikan dalam makanan hewan-
hewan percobaan yang menyebabkan 50% dari hewan-hewan tersebut mati.
Toksisitas pestisida secara inhalasi juga dapat diketahui dari LC 50 yaitu konsentrasi
pestisida di udara yang mengakibatkan 50% hewan percobaan mati. Makin rendah
nilai LD 50/LC 50 maka makin toksis pestisida tersebut.
a. Jangka waktu atau lamanya terpapar pestisida. Paparan yang berlangsung terus-
menerus lebih berbahaya daripada paparan yang terputus-purus pada waktu yang
sama. Jadi pemaparan yang telah lewat perlu diperhatikan bila terjadi risiko
pemaparan baru. Karena itu penyemprot yang terpapar berulang kali dan
berlangsung lama dapat menimbulkan keracunan kronik.
b. Jalan masuk pestisida dalam tubuh. Keracunan akut atau kronik akibat kontak
dengan pestisida dapat melalui mulut, penyerapan melalui kulit dan saluran
pernafasan. Pada petani pengguna pestisida keracunan yang terjadi lebih banyak
terpapar melalui kulit dibandingkan dengan paparan melalui saluran pencernaan dan
pernafasan.
https://media.neliti.com/media/publications/154483-ID-toksikologi-pestisida-dan-
penanganan-aki.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/3971-ID-usaha-pengendalian-
pencemaran-lingkungan-akibat-penggunaan-pestisida-pertanian.pdf
Azmi Wijayati,dkk. 2017. Analisis Propoxur Pada Sampel Darah Postmortem Tikus
Galur Wistar,vol 19. Available :
https://e-journal.unair.ac.id/BIOPASCA/article/download/4036/2746
Depkes RI. 1992. Pestisida dan Pengunaannya. Jakarta, Sub Dit P2 Pestisida
Lina Warlina. 2009. Persistent Organic Pollutans (POPS) dan Konvensi Stockholm,
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 10, No. 2, September 2009,
hal : 102-111