Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGENDALIAN GULMA


KALIBRASI SPRAYER

Oleh:
Nama : Putri Alya Yasmine
NIM : 145040201111148
Kelompok : Selasa, 13.00
Asisten : Fathir Muhammad Tarigan
Sherli Amriyanti

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG

2017
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalibrasi merupakan kunci untuk menyeragamkan setiap perlakuan herbisida.
Jika dosis rekomendasi tidak diaplikasikan secara merata, karena cara aplikasi
yang tidak benar, maka akan terjadi dua hal yang tidak diinginkan, yaitu: gulma
tidak akan mampu dikendalikan di areal yang teralikasi herbisida dengan dosis
yang lebih sedikit dari dosis rekomendasi dan gulma dan tanaman budidaya akan
mati di areal yang teraplikasi herbisida dengan dosis lebih tinggi dari dosis
rekomendasi.
Untuk menghindari kesalahan tersebut serta untuk menjamin teknik aplikasi
yang akurat, terlebih dahulu harus ditentukan areal penyemprotan yang aktual
dengan memperhatikan jumlah herbisida yang diperlukan untuk areal perlakuan
dan bagaimana larutan herbisida tersebut dapat diaplikasikan secara seragam pada
areal perlakuan. Hal ini melibatkan pekerjaan kalibrasi dari alat semprot
(sparayer) yang akan dipergunakan dan orang yang akan melakukan aplikasi
(apliakator).
Ada tiga faktor yang menentukan keberhasilan kalibrasi, yaitu ukuran lubang
nozel (nozel curah), tekanan dalam tangki alat semprot, dan kecepatan berjalan
( ke depan) aplikator. Ketiga faktor tersebut harus diatur sedemikian rupa
sehingga diperoleh suatu volume larutan herbisida tertentu yang dapat dilepaskan
melalui lubang nozel pada setiap waktu yang dikehendaki.

1.2 Tujuan
Untuk mendapatkan efisiensi penyemprotan yang tinggi dengan
menggunakan sprayer, sehingga untuk selanjutnya dapat diperoleh hasil
penyemprotan yang sesuai dosis dan merata. Penyebaran harus merata dengan
konsentrasi yang konstan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kalibrasi Sprayer
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International
Metrology (VIM), kalibrasi adalah kegiatan yang menghubungkan nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan
nilai-nilai yang sudah diketahui tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan
besaran yang diukur).
Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi (Rouessac 2007, Dalam Novi Maya 2013) .Kalibrasi adalah
menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat semprot untukluasan areal tertentu
(Satrio,2012).

2.2 Prinsip Kerja Kalibrasi Sprayer


Prinsip kerjanya adalah:
Larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui tenaga
pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu gagang
pompa digerakan, larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga
tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan pestisida
dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan
oleh nozzle bidang sasaran semprot.
Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa diusahakan konstant, yaitu
sebesar 0,7 – 1,0 kg/cm2 atau 10-15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan
cara mempompa sebanyak 8 kali. Untuk menjaga tekanan tetap stabil,
pemompaan dilakukan setiap berjalan 2 langkah pompa harus digerakan sekali
naik-turun.
Kapasitas tangki knapsack sprayer bervariasi berkisar antara 13, 15, 18, 20
tergantung mereknya. Contoh knapsack sprayer antara lain Merek Bengawan Solo
425, Yoto 16, Hero, CP 5, Matabi, Berthoud, dan PB16.
2.3 Macam Pengaplikasian Sprayer
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melaksanakan
kalibrasi:
a. Siapkan alat semprot yang baik dengan jenis nosel yang sesuai dengan
kebutuhan, misalnya nosel polijet warna biru lebar semprotnya 1,5 m
b. Isi tangki alat semprot dengan air bersih sebanyak 2,5 liter - Pompa tangki
sebanyak 10-12 kali hingga tekanan udara di dalam tangki cukup penuh
c. Lakukan penyemprotan pada areal yang akan disemprot dengan
kecepatan dan tekanan yang sama sampai air 2,5 liter tersebut habis.
d. Ukur panjang areal yang dapat disemprot dengan 2,5 liter air tersebut.
e. Lakukan penyemprotan sebanyak 3 kali dan hitung panjang serta luas
areal yang dapat disernprot (Satrio,2012).

2.4 Macam Nozzle Sprayer


Tipe-tipe nozzle :
a. Centrifugal nozzle yaitu bentuk nozzle yang paling banyak dijumpai,
dibuat dengan sudut penyemprotan yang lebar dan dengan berbagai model
pola penyemprotan dan kapasitas.
b. Flooding nozzle yaitu menghasil semprotan dengan model semburan.
Nozzle ini disebut juga fan spray nozzle.
c. Two-fluid atomizer yaitu menghasilkan droplet yang sangat halus dan
menghindarkan pemborosan cairan, tetapi membuthkan tenaga yang lebih
besar daripada tipe-tipe yang lain.
d. Rotary atomizer yaitu digunakan untuk pekerjaan besar, menyemprotkan
cairan dalam jumlah besar dengan gaya sentrifugal dan mempunyai pola
penyebaran 360°.
(Satrio, 2012)

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kalibrasi Sprayer


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kalibrasi:
a. Knapsack harus dalam kondisi bersih dan terpelihara dengan baik
b. Gunakan air biasa untuk mengkalibrasi sprayer,
c. Ketepatan kalibrasi tergantung pada apakah anda dapat menggunakan
pompa untuk menghasilkan tekanan yang konstan secara terus-menerus,
dan berjalan dengan kecepatan yang tetap secara terus menerus. Anda
harus menjalankan pompa dengan kecepatan konstan (tepat) sehingga anda
dapat menemukan kecepatan menyemprot yang paling nyaman bagi anda
(Departement of agriculture and food,2013).
d.
3. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum kalibrasi sprayer dilakukan pada tanggal 31 Mei 2017 yang
bertempat di Lapangan samping gedug sentral, Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya, Malang.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kalibrasi sprayer adalah :
a. Sprayer : alat untuk menyemprot herbisida
b. Ember : untuk mencampur air dengan herbisida
c. Gelas ukur : untuk mengukur kebutuhan herbisida
d. Herbisida : sebagai bahan untuk praktikum
e. Air : sebagai bahan campuran cairan herbisida
f. Alat tulis : untuk mencatat
g. Kamera : untuk mendokumentasikan

3.3 Langkah Kerja

Siapkan alat dan bahan yang digunakan

Campurkan air dan herbisida kedalam ember kemudian tuangkan


kedalam tabung sprayer

Tetapkan lebar semprot, kecepatan jalan, dan debit.

Hitung kalibrasi sprayer

Dokumentasikan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Debit
Jenis Nozzle Dokumentasi Volume Waktu
(L ha-1)

Nozzle
2 menit 15
lubang 5L 0,037
detik
empat

Flat Fan 2 menit 19


5L 0,036
Nozzle detik

Cone 3 menit 40
5L 0,023
Nozzle detik

Even Flat 4 menit 13


5L 0,020
Nozzle detik

4.2 Pembahasan
Praktikum kalibrasi sprayer ini dilaksanakan di lapangan samping gedung
sentral Fakultas Pertanian, UB pada tanggal 28 November 2017. Dari empat
nozzle itu di dapatkan hasil untuk volume semprot yaitu 5 liter dan waktu yang
dibutuhkan untuk Noozle lubang empat sebesar 2 menit 15 detik, lubang even flat
nozzle adalah 4 menit 13 detik, dan lubang cone nozzle adalah 3 menit 40 detik
dan lubang flat fan noozle adalah 2 menit 19 detik. Dari keempat noozle tersebut
membutuhkan kecepatan aplikasi 30 m/ menit dengan lebar gawang 1, 70 m. Jenis
even flat noozle merupakan jenis noozle yang membutuhkan waktu yang paling
lama. Hal tersebut dikarenakan lubangnya yang sangat kecil sehingga
menghasilkan semprotan yang halus dan kecil. Menurut Herodian (2003),
memiliki pola semprot berbentuk garis. Butiran semprot tersebar merata dengan
ukuran butiran semprot sedang hingga halus. Sedangkan noozle lubang empat
membutuhkan waktu hanya 2 menit 15 detik, cepatnya jenis noozle ini
dikarenakan memiliki lubang yang banyak. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Tarmana (2006), nozzle mengalami pemusingan hingga penyebaran butiran
cairannya akan berbentuk cincin. Keuntungan penggunaan nozzle ini karena dapat
diperoleh penyebaran ukuran butiran spray yang seragam
5. KESIMPULAN.

Pada praktikum kalibrasi sprayer ini penggunaan nozzle sangat


mempengaruhi cepat atau tidaknya waktu yang digunakan untuk penyemprotan
herbisida di gulma. Dari keempat jenis nozzle di dapatkan hasil volume semprot 5
liter dan jenis noozle yang membutuhkan waktu yang paling cepat secara berturut-
turut adalah cone noozle, flat fan noozle, noozle lubang empat, dan even flat
noozle.
DAFTAR PUSTAKA
Departement of agriculture and food.2013.Ketepatan Kalibrasi
http://dokumen.tips/documents/untitled-55ab57cd86657.html
Rouessac.2007.Kalibrasi
Alat.https://www.scribd.com/doc/124922065/KALIBRASI-ALAT
Satrio.2012.Cara Menghitung Kalibrasi Alat Semprot.
http://satriopage.blogspot.com /2012/12/cara-mengitung-kalibrasi-alat-
semprot.html (Diakses tanggal 6 Desember 2013)
LAMPIRAN
1. Even Flat Fan Nozzle
Diketahui : G = 30 meter
K = 30 m/10 menit = 3 m/menit
C = 1,5 liter/menit
GxV x K
C=
10000
30 x V x 3
1,5=
10000
V = 15000/90 = 166,67 liter/ha
2. Cone Nozzle
Diketahui : G = 30 meter
K = 30 m/6,5 menit = 4,61 m/menit
C = 2,3 liter/menit
GxV x K
C=
10000
30 x V x 4,61
2,3=
10000
V = 123100/138,3 = 167,03 liter/ha
3. Nozzle lubang empat
Diketahui : G = 30 meter
K = 30 m/9,17 menit = 3,27 m/menit
C = 4,59 liter/menit
GxV x K
C=
10000
30 x V x 3,27
4,59=
10000
V = 45900/98 = 467,89 liter/ha
4. Flat Fan Nozzle
Diketahui : G = 30 meter
K = 30 m/8,33 menit = 3,6 m/menit
C = 4,17 liter/menit
GxV x K
C=
10000
30 x V x 3,6
4,17=
10000
V = 41700/180 = 386,11 liter/ha

Anda mungkin juga menyukai