Widya Edukasi, Jalan Gapura No.8, Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
vierairma@cwe.ac.id
2Program studi Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit, Politeknik Kelapa Sawit Citra
ABSTRAK
ABSTRACT
Spraying water generally uses a knapsack sprayer with a nozzle to convert the
solution into spray droplets. The nozzle must be precise so that the resulting spray
droplets match the spraying target. Polyjet nozzles and flat fan are two of the nozzles
commonly used by the farmers. The calibration of the two nozzles is required to
determine the quality and quantity of the spray volume. The purpose of this study was
to determine the difference in spray width, volume and to get the right nozzle
recommendation based on the calibration. This research conducted at experiment
areal in Labuan Batu Sumatera Utara, from January until March 2021. This research
was arranged in non factorial block complete design with two treatments, consist of
2
Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 1 Juni 2021
Pengendalian secara kimia semprot dari larutan bahan kimia
dilakukan menggunakan alat semprot (herbisida) mengenai tanaman utama.
yaitu knapsack sprayer. Alat ini terdiri Pengendalian secara kimia
dari beberapa bagian yaitu nozzle, stik menggunakan knapsack sprayer ini
nozzle, tangki, pompa dan selang. diperhatikan aplikasinya agar tidak
Nozzle menjadi salah satu bagian berlebihan dalam penggunaan bahan
terpenting dari knapsack sprayer, karena kimia (herbisida) dan air, yang dapat
alat ini yang akan mengubah dan menurunkan kualitas lahan. Oleh karena
mengeluarkan larutan herbisida menjadi itu, perlu dilakukannya kalibrasi
butiran semprot. Nozzle yang beredar di penyemprotan. Kalibrasi adalah kegiatan
pasaran terdiri dari beragam jenis, dua memperoleh nilai kebenaran dari suatu
diantaranya adalah jenis polijet dan flat alat ukur dan ketidakpastiannya
fan. Umumnya saat membeli knapsack (Darmawan & Istirohah, 2016). Pada
sprayer, terdapat salah satu dari kedua kegiatan penyemprotan herbisida, hasil
nozzle tersebut dalam kemasan. kalibrasi penyemprotan akan
Nozzle polijet dan flat fan menunjukkan kondisi alat, kebutuhan
masing-masing memiliki perbedaan air, konsentrasi herbisida dan kebutuhan
lebar, curah (flowrate) dan pola semprot herbisida per tangki knapsack sprayer.
yang berbeda. Nozzle polijet memiliki Hasil kalibrasi penyemprotan
lebar semprot 0,4 sampai 2 m, flowrate dapat berbeda-beda tergantung dari jenis
sekitar 0,60 sampai 3,39 liter/menit, dan nozzle yang digunakan. Informasi hasil
pola semprot berbentuk garis atau sedikit kalibrasi yang berbeda akan
bergelombang (Spraytrac, 2021). Nozzle mempengaruhi kebutuhan herbisida dan
flat fan memiliki lebar semprot 50 cm air yang diperlukan Oleh karena itu,
sampai 2 m, flowrate 0,23 sampai 3,46 penelitian ini dilakukan untuk melihat
liter/menit, dan pola semprot berbentuk perbedaan hasil kalibrasi penyemprotan
oval atau kipas (Spraytrac, 2021; menggunakan knapsack sprayer dengan
Junchongmarketing, 2021). Karakteristik dua jenis nozzle, yaitu polijet dan flat
setiap nozzle tersebut perlu disesuaikan fan. Penggunaan herbisida dan air yang
dengan kondisi lahan yang akan tepat akan menghemat bahan dan
disemprot, untuk menghindari butiran menjaga lingkungan dari pencemaran.
4
Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 1 Juni 2021
Gambar 1. Spesifikasi knapsack sprayer
• Pengukuran Lebar Semprot (meter, m) jumlah air yang keluar. Air harus
Lebar semprot setiap nozzle dipastikan keluar selama satu menit dari
diukur dengan menyemprotkan larutan air knapsack sprayer.
dan mengukur lebar yang ditunjukkan • Pengukuran Kecepatan Jalan (meter/
dari larutan tersebut. Tinggi stik saat menit) dan Aplikasi Penyemprotan
menyemprotkan larutan adalah 50 cm di Kedua Nozzle
atas permukaan tanah. Kecepatan jalan diukur bersamaan
• Pengukuran Flowrate (liter/menit) dengan aplikasi atau pelaksanaan
Flowrate diukur dengan cara kegiatan penyemprotan menggunakan
menyemprotkan larutan air ke dalam kedua nozzle. Penyemprotan dilakukan
wadah selama satu menit dan menghitung dengan cara penyemprot memompa
• Perhitungan Konsentrasi
Konsentrasi bahan yang digunakan aktif dan dosis ini berdasarkan bahan
dihitung menggunakan rumus berikut ini. aktif yang umumnya digunakan petani,
Dosis anjuran yang digunakan pada dan dosis anjuran yang efektif menekan
perhitungan ini adalah dosis bahan aktif pertumbuhan gulma berdasarkan hasil
Glifosat yaitu 3 liter/ha. Pemilihan bahan penelitian Nurjannah (2003).
6
Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 1 Juni 2021
Perhitungan Kebutuhan Bahan per dengan hasil konsentrasi dan kapasitas
Tangki tangki. Kapasitas tangki yang digunakan
Kebutuhan bahan per tangki pada percobaan ini adalah 15 liter. Rumus
adalah jumlah bahan kimia (herbisida) kebutuhan bahan per tangki adalah
yang ditambahkan ke tangki sesuai sebagai berikut:
8
Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 1 Juni 2021
target semprot (gulma) terkena larutan. dikendalikan. Namun, dalam pelaksanaan
Candrago et al.(2018) menyatakan bahwa di lapangan harus melihat ketersediaan
semakin besar nilai lebar semprot maka air di lapangan. Prabaningrum (2017)
semakin kecil volume semprot dan menyatakan kurangnya volume semprot
volume larutan yang dibutuhkan. akan menyebabkan butiran semprot tidak
Volume semprot yang tinggi juga tesebar secara merata sehingga
lebih direkomendasikan karena larutan pengendalian organisme pengganggu
akan tersebar merata ke permukaan tamanan akan kurang efektif.
gulma, sehingga bisa lebih cepat
Tabel 1. Pengaruh dua jenis nozzle knapsack sprayer terhadap lebar semprot
Perlakuan Lebar semprot (m)
P1 : Nozzle Polijet 1,10
P2 : Nozzle Flat Fan 1,22
Tabel 3. Pengaruh dua jenis nozzle knapsack sprayer terhadap volume semprot
Perlakuan Volume Semprot (liter/ha)
P1 : Nozzle Polijet 319,90b
P2 : Nozzle Flat Fan 357,87a
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf berbeda pada kolom yang sama menunjukkan nilai yang
berbeda nyata berdasarkan uji T 5%.
10
Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 1 Juni 2021
akan efektif mengendalikan gulma dengan dosis yang lebih rendah akan
sasaran, namun apabila berlebihan akan membunuh tumbuhan tertentu dan tidak
merusak dan mematikan tanaman di merusak tumbuhan lainnya. Hal ini akan
sekitarnya dan menyebabkan kerusakan berdampak baik bagi tanaman utama di
lingkungan (Prasetio, 2017). Sembiring sekitar gulma, karena tidak akan terpapar
(2019) juga menyatakan bahwa herbisida bahan aktif yang mematikan.
12
Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 1 Juni 2021