Kata kunci: droplet, kecepatan maju aplikasi, liquid fertilizing, pengabut gendong
bermotor, terung
ABSTRACT
AHMAD JAELANI SIDIK. Performance of Knapsack Mist Blower for Liquid
Fertilizing Utilized on Eggplant Vertical Culture Cultivation System. Supervised
by GATOT PRAMUHADI
The use of knapsack mist blower as a machine for liquid fertilizing can affect plant
growth and yield. The objective of the research is to determine and to analyse
performance of two types knapsack mist blower on eggplants vertical culture
cultivation system. The research was conducted from March to June 2019 at the
Laboratory of Protection Machinery and Equipment to determine parameters of
droplet diameter, droplet density, effective spraying width, and effective spraying
debit. The research was also conducted on the field of Siswadhi Soepardjo Field
Laboratory to determine harvested weight (yield) of eggplants. Spraying tools and
material are knapsack mist blower type A (Shandong 3WF-3), knapsack mist
blower type B (Tasco MD-160), and liquid fertilizer. The results showed the
performance of type A knapsack mist blower capable of producing a diameter of
droplet 301.51 µm and droplet density 264.63 droplet/cm2 with an effective
spraying height of 50.26 cm. The use of this type A sprayer is optimal at a dose of
liquid fertilizer 2 liters/ha with an walking forward speed of 0.92 m/s. This is
indicated by the appearance of flowers in 47 DAP (Days after plant) with a fruit
weight of 96.22 grams/eggplant. The performance of a type B knapsack mist blower
is capable of producing a 331.12 µm diameter droplet and a droplet density of
181.28 droplet/cm2 with an effective spraying height of 56.54 cm. The use of this
sprayer is optimal at a dose of liquid fertilizer of 2 liters/ha with an walking forward
speed of 1 m/s. This is indicated by the appearance of flowers in 48 DAP and fruit
weight 61.66 grams/eggplant.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
menentukan kualitas pertumbuhan dan hasil produksi (yield) tanaman. Oleh sebab
itu, penelitian kinerja pengabut gendong bermotor untuk liquid fertilizing pada
tanaman terung digunakan untuk menganalisis pengaruhnya terhadap pertumbuhan
tanaman.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Sprayer
Liquid Fertilizing
Vertikultur
(a)
(b)
METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2019 hingga bulan Juni 2019.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Alat dan Mesin Proteksi dan lahan
percobaan Laboratorium Lapangan Siswadhi Soepardjo, Departemen Teknik Mesin
dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
7
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ditunjukkan pada Tabel 1
berikut ini. Pengabut gendong bermotor yang digunakan ditunjukkan pada Gambar
3.
Tabel 1 Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian
Alat dan Bahan Kegunaan
Pengabut gendong bermotor Mesin yang akan digunakan dan
Shandong 3WF-3 dan Tasco MD-160 diuji
Kertas concord Sebagai media untuk mengetahui
droplet dari sprayer
Pengukur waktu Mengukur waktu
Timbangan Mengukur bobot
Gelas ukur Mengukur volume cairan
Penggaris Mengukur panjang
Busur derajat Mengukur besar sudut
Patternator Mengukur lebar dan tinggi
penyemprotan
Bambu Bahan bangunan vertikultur
Paku Pengencang bangunan vertikultur
Polybag Wadah media tanaman
Tanaman terung Tanaman yang di teliti
Pupuk cair organik Nutrisi bagi tanaman
Tangki air Penampung air
Pipa PVC Saluran distribusi air
Selang aerator Saluran air
Roller clamp set Pengatur jumlah aliran air yang
keluar
Director Penghubung pipa PVC dan selang
Flok sok Pengatur aliran aliran air menuju
tangki
L Bow Mengatur arah gerak cairan
Termometer Pengukur suhu lingkungan
Lux meter Pengukur Intensitas cahaya
Tanah, pupuk, dan arang sekam Media tanam
(a) (b)
Gambar 3 Pengabut gendong bermotor (a) Shandong 3WF-3 ; (b) Tasco MD-160
8
Prosedur Penelitian
Mulai
Identifikasi sprayer
Selesai
Mulai
Bibit terung
Penanaman
Pemanenan
Selesai
Jenis vertikultur yang diterapkan dalam penelitian ini adalah rak bertingkat
atau media tanam secara horizontal. Pembuatan bangunan vertikultur dilakukan
melalui penyambungan beberapa batang bambu dan kayu membentuk tangga
dengan sudut kemiringan 45°. Nilai tersebut merupakan sudut yang baik dalam
bangunan vertikultur dengan media tanam horizontal (Suhaili dan Solikin 2010).
Setelah rangka bangunan tersebut dibuat, kemudian dilengkapi dengan sejumlah
pot tanaman untuk satu rak bangunan vertikultur. Rancangan bangunan vertikultur
yang direncanakan digambarkan pada Gambar 7.
Perlakuan
𝐷𝐴𝑃
𝐷𝐴 = + 𝐷𝐴𝑃
𝐶𝑟 (2)
Keterangan
DA = dosis aplikasi, liter/ha
DAP = dosis aplikasi pupuk, liter/ha
Cr = konsentrasi larutan, 0.003 liter / 1 liter air
𝐷𝑃𝐸
𝐷𝐴 = (3)
0.36 × 𝐿𝑃𝐸 × 𝐾𝑀𝐴
Keterangan
DA = dosis aplikasi, liter/ha
DPE = debit penyemprotan efektif (indoor testing di laboratorium), liter/jam
LPE = lebar penyemprotan efektif (indoor testing di laboratorium), m
KMA = kecepatan maju aplikasi (outdoor testing di lapangan), m/detik
0.36 = faktor konversi dari m2/detik ke ha/jam
13
(a) (b)
Gambar 8 Bentuk dan posisi tuas gas ketika penggunaan pengabut gendong
bermotor (a) tipe A dan (b) tipe B
Tabel 3 kecepatan aliran angin pengabut gendong bermotor
No Kecepatan angin A Kecepatan angin B
(m/s) (m/s)
1 22.4 34.5
2 19.2 34.0
3 24.0 32.2
4 20.4 33.9
5 18.6 34.6
Rata-rata 20.9 33.8
Posisi tuas gas dan tuas kecepatan angin sangat menentukan kinerja sprayer
secara keseluruhan. Pengaturan posisi kedua tuas ini harus diatur berdasarkan jenis
tanaman yang diaplikasikan. Tanaman pangan dan tanaman perkebunan pada
dasarnya memiliki struktur yang kuat, sehingga kondisi full throtlle yang diterapkan
terhadap tanaman tidak akan merusak daun ataupun batang tanaman. Berbeda
dengan tanaman sayuran memiliki struktur yang mudah rusak, sehingga kecepatan
angin yang tinggi dapat merusak daun dan batang tanaman. Tanaman terung
sebagai salah satu sayuran tentunya memiliki struktur yang tidak kuat terhadap
kecepatan angin yang tinggi. Posisi tuas gas dan tuas kecepatan angin diatur
sedemikian rupa yang ditunjukkan pada Gambar 8 agar hembusan udara yang
keluar dari pengabut gendong bermotor tidak merusak struktur tanaman. Posisi
tersebut menghasilkan tingkat kecepatan udara yang ditunjukkan pada tabel 3.
100
80
60 Ulangan 1
40 Ulangan 3
Ulangan 2
20
0
-12 -9 -6 -3 0 3 6 9 12
Nomor gelas
140
Volume air tertampung (ml)
120
100
80
Ulangan 1
60
Ulangan 2
40
Ulangan 3
20
0
-12 -9 -6 -3 0 3 6 9 12
Nomor gelas
120
80
60
40
20
0
-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10
Nomor gelas
140
Volume cairan tertampung (ml)
120
100
80
60
40
20
0
-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10
Nomor gelas
Diameter Droplet
Sebaran droplet kedua tipe pengabut gendong bermotor kedua tipe
ditunjukkan pada Gambar 13.
(a)
(b)
Gambar 13 Sebaran droplet pengabut gendong bermotor (a) tipe A (b) tipe B
Butiran semprot atau droplet merupakan besarnya ukuran air yang keluar dari
nosel pada jarak di area yang sejajar dengan nilai TPE. Besarnya diameter droplet
ini menggambarkan sulit atau mudahnya cairan masuk kedalam stomata pada daun.
Semakin kecil ukuran droplet, menyebabkan semakin mudahnya cairan masuk ke
dalam daun tanaman. Besarnya droplet yang keluar dari pengabut gendong
bermotor dipengaruhi oleh bentuk nosel, jarak semprot, debit penyemprotan,
kecepatan angin yang keluar dari blower, sifat bahan penyemprotan, dan keadaan
udara lingkungan (Yuwana 2014). Gambar 13 merupakan sebaran droplet pada
beberapa ulangan. Sebaran droplet pada pengabut gendong bermotor tipe A
memiliki ukuran yang lebih gelap dan rapat, Berbeda dengan itu, sebaran droplet
pada pengabut gendong bermotor tipe B, memiliki kerapatan dan tingkat kegelapan
warna droplet yang lebih rendah.
Kerapatan Droplet
Kerapatan droplet merupakan parameter yang penting dalam penggunaan
sprayer termasuk pengabut gendong bermotor. Sebaran droplet yang rapat dan
merata mampu meningkatkan banyaknya cairan yang masuk ke dalam stomata
tanaman. Besarnya nilai ini pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
ketinggian penyemprotan, debit penyemprotan, pola distribusi penyemprotan, jenis
cairan, kecepatan angin yang keluar dari blower, dan kondisi udara luar.
Berdasarkan tabel 6 di bawah terlihat bahwa kerapatan droplet pengabut gendong
bermotor tipe B mermilik nilai yang lebih kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh pola
distribusi penyemprotan yang terbentuk memiliki gradien yang rendah sehingga
penyebaran droplet tidak terpusat pada sekitar nosel saja. Selain itu, juga dapat
disebabkan karena nilai TPE yang lebih tinggi daripada tipe A.
Tabel 6 Perbandingan kerapatan droplet dua jenis pengabut gendong bermotor
Ulangan Kerapatan droplet tipe A (µm) Kerapatan droplet tipe B (µm)
1 270.98 169.72
2 250.37 210.66
3 272.54 163.47
Rata-rata 264.63 181.28
droplet. LPE yang tinggi dapat meningkatkan nilai kerapatan droplet. Dan TPE
yang besar dapat menurunkan nilai diameter dan kerapatan droplet. Diameter
droplet yang rendah dapat meningkatkan nilai kerapatan droplet.
Kondisi Lingkungan
Besarnya tingkat keberhasilan dalam budidaya tanaman dapat berupa
pertumbuhan tanaman dan hasil produksi. Tingkat keberhasilan ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya pemilihan varietas yang baik, teknik budidaya
yang tepat, pemilihan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien, dan kondisi
lingkungan yang mendukung. Kondisi lingkungan antara tanaman satu dan lainnya
tentunya tak selalu sama. Beberapa parameter yang menggambarkan kondisi
lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman diantaranya adalah suhu
udara, kelembaban, dan intensitas cahaya.
Lahan percobaan Leuwikopo sebagai salah satu bagian dari wilayah
Kecamatan Dramaga berada pada 250 mdpl dengan suhu lingkungan rata-rata
25.5°C dan kelembaban udara harian rata-rata 85 % dengan curah hujan 8 mm/hari
(Farihah 2016). Kelembaban udara disekitar lahan juga mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Nilai kelembaban di lahan tersebut tinggi di sore hingga
pagi ataupun ketika hujan (diatas 80%). Mulai siang hari kelembaban turun
(dibawah 80%). Suhu lingkungan lahan terdapat pada rentang 20 – 40°C dan
intensitas cahaya bernilai 0 – 74 300 lux (Lampiran 4).
Perlakuan
Dosis aplikasi (DA) merupakan parameter dasar dalam penggunaan sprayer
termasuk pengabut gendong bermotor terhadap tanaman. Dosis aplikasi antara
tanaman satu dengan yang lain tidak selalu sama, tergantung pada varietas tanaman
dan kondisi tanah. Nilai KMA yang ditunjukkan pada Tabel 9 merupakan perlakuan
yang diterapkan saat penyemprotan. KMA pada dosis aplikasi yang sesuai
rekomendasi merupakan hasil perhitungan yang didasarkan pada dosis aplikasi 2
liter/ha dan persamaan 2 (Lampiran 5) . Penentuan nilai KMA untuk perlakuan
lainnya ditentukan berdasarkan selisih yang sama di sekitar kecepatan dengan dosis
pemupukan sesuai rekomendasi.
Jumlah Daun
Grafik pertumbuhan tanaman berdasarkan jumlah daun ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
20.00
Jumlah daun (helai)
15.00
A1
10.00 A2
A3
5.00 B1
B2
0.00 B3
0 20 40 60 80 100
Umur tanaman (HST)
(a) (b)
Gambar 15 Perbandingan daun tanaman (a) menguning (b) normal
Tinggi Tanaman
Nilai tinggi tanaman menunjukkan respon tanaman terhadap nutrisi baik dari
tanah maupun penyemprotan pupuk cair ke daun. Berdasarkan data pada Gambar
16 menunjukkan pula tanaman dengan kecepatan yang sesuai dengan dosis aplikasi
rekomendasi memiliki pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini juga disebabkan oleh
banyaknya nutrisi yang diterima daun cukup baik. Pemupukan cairan dengan dosis
yang tinggi ataupun rendah dapat menyebabkan gangguan yang terjadi pada daun
sehingga pertumbuhan tanaman terhadap tinggi tanaman menjadi terhambat.
40.00
35.00
30.00
Tinggi tanaman
A1
25.00
A2
20.00
A3
15.00
B1
10.00 B2
5.00 B3
0.00
0 20 40 60 80 100
Umur tanaman (HST)
bunga ini pada dasarnya dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tanaman. Berdasarkan
Gambar 17 pemunculan bunga yang cepat dalam penelitian ini ditunjukkan pada
perlakuan A2 dan B2. Hal ini dapat disebabkan karena pertumbuhan dengan
perlakuan kecepatan pemupukan cairan tersebut cukup baik dalam meningkatkan
kecepatan masa generatif. Pemunculan bunga yang terlambat ataupun tidak
munculnya bunga dapat disebabkan karena pertumbuhan tanaman yang tidak
normal dan pertumbuhan daun yang terlalu tinggi sehingga masa vegetatif tanaman
menjadi jauh lebih panjang.
50.3 48.3
50 47
40
30
20
10
0
A1 A2 A3 B1 B2 B3
Perlakuan
(a) (b)
Gambar 18 Kerusakan pada bunga akibat (a) walang sangit dan (b) kutu daun
24
Bobot buah
Bobot buah merupakan indikasi kualitas buah setelah dipanen dalam kegiatan
budidaya tanaman buah. Pemanenan buah terung dalam penelitian dilakukan 80
hari setelah tanam. Bobot buah yang ditunjukkan pada Gambar 19 menggambarkan
banyaknya kandungan air dan senyawa organik yang terdapat di dalamnya. Bobot
terung yang ditanam secara konvensional biasanya 50-300 gram. Pertumbuhan
tanaman dengan perlakuan A2 menunjukkan kondisi tanaman yang paling baik
diantara yang lain. Hal ini tentunya menyebabkan Pembuatan cadangan makanan
tanaman terung pada buahnya menjadi lebih baik. Kerapatan dan diameter droplet
memang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ukuran droplet yang
semakin kecil mempermudah nutrisi masuk ke dalam daun melalui stomata.
Semakin besar kerapatan droplet meningkatkan jumlah stomata yang menerima
nutrisi dari penyemprotan pupuk cair tersebut. Dengan jumlah daun yang paling
tinggi juga menyebabkan pemasukan bahan organik ke dalam buah menjadi jauh
lebih baik dari pada perlakuan lainnya. Perlakuan lain memiliki bobot buah yang
jauh lebih kecil. Hal ini dapat disebabkan karena hari pemunculan bunga yang
terlambat ataupun proses fertilisasi pada tanaman terganggu akibat OPT (organisme
pengganggu tanaman), Selain itu, juga terdapat beberapa tanaman yang tidak
berbuah yang disebabkan oleh OTP ataupun stres akibat pertumbuhan yang
terhambat.
120
100 96.22
Bobot buah (gram)
80
58.14 61.66
60
42.73 43.75
40 34.6
20
0
A1 A2 A3 B1 B2 B3
Perlakuan
140
119.27
120
100
Volume buah (ml)
75.5 75.5
80
53.5 57.8
60
43.5
40
20
0
A1 A2 A3 B1 B2 B3
Perlakuan
Densitas Buah
Densitas merupakan perbandingan nilai bobot buah terhadap volumenya.
Nilai ini dapat menggambarkan tingkat kandungan air, bahan organik, dan rongga
udara di dalamnya. Hasil densitas buah pada tanaman terung yang diteliti
digambarkan pada Gambar 21.
1.6
1.34
1.4 1.22 1.26
1.2
Densitas (g/ml)
1
0.77 0.8 0.75
0.8
0.6
0.4
0.2
0
A1 A2 A3 B1 B2 B3
Perlakuan
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 22 Potongan buah terung perlakuan (a) A secara horizontal ; (b) A secara
vertikal juga perlakuan (c) B secara horizontal ; (d) B secara vertikal
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pal SK, Gupta SKD. Pesticide Application. Andhra Pradesh (IN): Icrisat.
Pramuhadi G. 2012. Aplikasi herbisida di kebun tebu lahan kering. Pangan 21(3):
221-231.
Rachman IA, Djuniwati S, Idris K. 2008. Pengaruh bahan organik dan pupuk NPK
terhadap serapan hara produksi jagung di Inceptisol Ternate. Jurnal Tanah
dan Lingkungan. 10(1): 7-13.
Rahman MN, Yamin M. 2014. Modifikasi nosel pada sistem penyemprotan untuk
pengendalian gulma menggunakan sprayer gendong elektrik. Jurnal
Keteknikan Pertanian. 2(1):2014.
Rasapto PW. 2006. Budidaya Sayuran dengan Verikultur. Semarang (ID): Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
Rubatzky VE, Yamaguchi M. 1997. Sayuran Dunia 3 Prinsip Produksi dan Gizi
Edisi Kedua. Bandung (ID): ITB.
Setyaningrum HD, Saparinto C. 2011. Panen Sayur Secara Rutin di Lahan Sempit.
Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Suhaili, Solikin M. 2010. Sistem vertikultur irigasi tetes pada budidaya hortikultura
di lahan perumahan Kota Kabupaten Gresik. Jurnal Agrofish. 6(2): 108-115.
Sumpena U. 2016. Budidaya Terung. Bandung (ID): Agro Inovasi.
Supriati Y, Herliana E. 2010. Bertanam 15 Sayur Organik dalam Pot. Jakarta (ID):
Penebar Swadaya.
Sutarminingsih L. 2003. Vertikultur Pola Bertanam Secara Vertikal. Yogyakarta
(ID): Kanisius.
Triasagro. 2018. Benih terong lalap ungu Ziyad [internet]. Bogor (ID): Triasagro
Seed; [diunduh pada 2019 Juli 10]. Tersedia pada:
https://triasagro.com/shop/benih-terong-lalap-ungu-ziyad-10-gr/
Wahyudi. 2011. Meningkatkan Hasil Panen Sayuran dengan Teknologi EMP.
Jakarta (ID): Agromedia.
Waskito K, Aini N, Koesriharti. 2017. Pengaruh media tanam dan pupuk nitrogen
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong (Solanum melongat L.).
Jurnal Produksi Tanaman. 5(101): 1586-1593.
Yuwana NAJ. 2014. Desain dan konstruksi grid patternator untuk pengujian kinerja
penyemprotan sprayer [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
29
LAMPIRAN
VA (ml) VB (ml)
No Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan
1 2 3 1 2 3
-9 - - - 0 2 0
-8 0 0 0 1 4 1
-7 0.2 2 2 6 5 1
-6 4.6 5.4 5.2 10 7 2
-5 10 21.4 9.6 14 10 4
-4 19 25 24 15 11 11
-3 48 52 39 27 22 28
-2 73 89 56 48 34 65
-1 100 102 92 80 63 97
0 86.4 81 103 116 93 107
1 44.4 38.6 75 108 104 84
2 30.8 24.4 38 70 73 51
3 18.8 22.2 15 41 45 27
4 9.8 10.2 4.8 19 23 12
5 2.8 4.4 3 11 15 8.6
6 2.2 2 2 7 10 5
7 0.4 1 1 3 6 4.2
8 0 0 0 1 5 1.4
9 - - - 0 3 0
DPT
2.7024 2.6748 2.8176 3.462 3.21 3.0492
(l/mnt)
DPE
2.4084 2.2044 2.508 3.21 2.868 2.9436
(l/mnt)
31
LPT = λ nt =8 cm x 15 = 120 cm
LPE = λ ne =8 cm x 8 = 64 cm
TPE = 0.5 LPE/tan(0.5α) =0.5 x 64 cm / tan (0.5 x 65°) = 50.26 cm
32
Pixel
Luas Ø ρ(
Luas Jumlah
No Luas Luas 1 droplet droplet droplet/
kertas droplet
terbasahi droplet (m2) (µm) cm2)
10*10
1 1394636 261861 13 9.3E-08 20143 344.59 201.43
2 1394636 261861 8 5.7E-08 32733 270.32 327.33
3 1394636 261861 13 9.3E-08 20143 344.59 201.43
4 1394636 261861 9 6.5E-08 29096 286.72 290.96
5 1394636 261861 10 7.2E-08 26186 302.23 261.86
1
6 1394636 261861 11 7.9E-08 23806 316.98 238.06
7 1394636 261861 10 7.2E-08 26186 302.23 261.86
8 1394636 261861 10 7.2E-08 26186 302.23 261.86
9 1394636 261861 7 5.0E-08 37409 252.86 374.09
10 1394636 261861 9 6.5E-08 29096 286.72 290.96
1 1395845 230837 8 5.7E-08 28855 270.20 288.55
2 1395845 230837 17 1.2E-07 13579 393.89 135.79
3 1395845 230837 7 5.0E-08 32977 252.75 329.77
4 1395845 230837 9 6.4E-08 25649 286.59 256.49
5 1395845 230837 13 9.3E-08 17757 344.44 177.57
2
6 1395845 230837 7 5.0E-08 32977 252.75 329.77
7 1395845 230837 9 6.4E-08 25649 286.59 256.49
8 1395845 230837 8 5.7E-08 28855 270.20 288.55
9 1395845 230837 11 7.9E-08 20985 316.84 209.85
10 1395845 230837 10 7.2E-08 23084 302.10 230.84
1 1394729 267820 12 8.6E-08 22318 331.06 223.18
2 1394729 267820 8 5.7E-08 33478 270.31 334.78
3 1394729 267820 10 7.2E-08 26782 302.22 267.82
4 1394729 267820 9 6.5E-08 29758 286.71 297.58
5 1394729 267820 11 7.9E-08 24347 316.97 243.47
3
6 1394729 267820 16 1.1E-07 16739 382.28 167.39
7 1394729 267820 13 9.3E-08 20602 344.58 206.02
8 1394729 267820 8 5.7E-08 33478 270.31 334.78
9 1394729 267820 7 5.0E-08 38260 252.85 382.60
10 1394729 267820 10 7.2E-08 26782 302.22 267.82
rata-rata 301.51 265
34
Pixel
Luas Ø ρ(
Luas Jumlah
No Luas Luas 1 droplet droplet droplet/
kertas droplet
terbasahi droplet (m2) (µm) cm2)
10*10
1 1394614 205857 12 8.6E-08 17155 331.08 171.55
2 1394614 205857 15 1.1E-07 13724 370.16 137.24
3 1394614 205857 11 7.9E-08 18714 316.98 187.14
4 1394614 205857 19 1.4E-07 10835 416.60 108.35
5 1394614 205857 11 7.9E-08 18714 316.98 187.14
1
6 1394614 205857 14 1.0E-07 14704 357.60 147.04
7 1394614 205857 10 7.2E-08 20586 302.23 205.86
8 1394614 205857 13 9.3E-08 15835 344.60 158.35
9 1394614 205857 8 5.7E-08 25732 270.32 257.32
10 1394614 205857 15 1.1E-07 13724 370.16 137.24
1 1395915 226497 9 6.4E-08 25166 286.59 251.66
2 1395915 226497 9 6.4E-08 25166 286.59 251.66
3 1395915 226497 12 8.6E-08 18875 330.92 188.75
4 1395915 226497 13 9.3E-08 17423 344.44 174.23
5 1395915 226497 13 9.3E-08 17423 344.44 174.23
2
6 1395915 226497 8 5.7E-08 28312 270.20 283.12
7 1395915 226497 14 1.0E-07 16178 357.44 161.78
8 1395915 226497 11 7.9E-08 20591 316.83 205.91
9 1395915 226497 12 8.6E-08 18875 330.92 188.75
10 1395915 226497 10 7.2E-08 22650 302.09 226.50
1 1394710 198339 11 7.9E-08 18031 316.97 180.31
2 1394710 198339 12 8.6E-08 16528 331.07 165.28
3 1394710 198339 10 7.2E-08 19834 302.22 198.34
4 1394710 198339 12 8.6E-08 16528 331.07 165.28
5 1394710 198339 13 9.3E-08 15257 344.58 152.57
3
6 1394710 198339 17 1.2E-07 11667 394.05 116.67
7 1394710 198339 14 1.0E-07 14167 357.59 141.67
8 1394710 198339 14 1.0E-07 14167 357.59 141.67
9 1394710 198339 9 6.5E-08 22038 286.71 220.38
10 1394710 198339 13 9.3E-08 15257 344.58 152.57
rata-rata 331.12 181
35
A. Suhu lingkungan
Suhu lingkungan (°C)
No Waktu
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
1 5.00 26.0 25.0 24.5 - - - - - -
2 6.00 25.0 24.5 25.0 21.0 21.0 21.0 21.0 21.0 21.0
3 7.00 26.0 25.0 25.0 23.0 22.0 21.5 23.0 22.0 22.5
4 8.00 32.0 32.0 28.0 26.0 27.0 24.0 29.0 28.0 29.0
5 9.00 37.0 38.0 34.0 35.0 35.0 30.0 32.0 32.0 32.5
6 10.00 33.0 34.5 32.5 33.0 34.0 32.0 33.0 34.0 34.0
7 11.00 36.0 38.5 40.0 35.0 37.0 35.0 35.0 36.0 35.0
8 12.00 37.0 39.0 41.5 35.5 35.0 33.0 35.5 35.0 34.0
9 13.00 37.0 40.0 42.0 35.0 35.0 34.0 35.0 35.0 35.0
10 14.00 36.0 39.0 41.0 35.0 34.5 35.0 33.5 33.5 34.0
11 15.00 37.0 41.0 43.5 34.0 34.0 34.0 32.0 32.0 33.0
12 16.00 36.0 38.0 38.0 34.0 33.0 33.0 32.0 32.0 32.0
13 17.00 33.0 32.0 32.5 31.0 30.0 30.0 29.0 28.0 29.0
14 18.00 27.0 27.0 26.0 27.0 26.0 25.5 25.0 25.0 25.5
15 19.00 26.0 25.0 25.0 - - - - - -
B. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya (lux)
No Waktu
Iv1 Iv2 Iv3 Iv4 Iv5 Iv6 Iv7 Iv8 Iv9
1 5.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 6.00 732 716 741 477 441 486 297 323 328
3 7.00 9320 9620 9590 5320 5420 5480 6300 5580 5640
4 8.00 23100 23200 22900 15760 15680 17730 18070 17680 17910
5 9.00 44800 43000 41300 36000 32300 40000 35200 34300 32500
6 10.00 22800 25100 27400 42800 37300 40600 45000 42500 41900
7 11.00 72000 74300 71200 45800 41800 48900 53100 49300 49300
8 12.00 74000 74200 69900 46100 49200 50600 51500 50800 52300
9 13.00 68900 70300 67300 48000 43500 53300 44900 44300 46800
10 14.00 58200 57800 56000 41100 38900 40800 34700 36900 34000
11 15.00 42400 46500 43900 31300 31400 32800 19550 18640 22600
12 16.00 19300 20800 21000 11500 11800 9870 11310 13140 12780
13 17.00 4120 4420 4200 3020 3370 3340 2670 3040 2790
14 18.00 0 0 0 35 38 34 23 24 25
15 19.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36
Mist blower
No Parameter Satuan Persamaan
Tipe A Tipe B
1 Konsentrasi ml pupuk - 3 3
larutan (C) /l air
2 Dosis aplikasi l/ha - 2 2
pupuk (DAP)
3 Dosis aplikasi l/ha DAP/C 666.7 666.7
air (DAA)
4 Dosis aplikasi l/ha DAA + DAP 668.7 668.7
(DA)
5 DPE l/jam V/t 142.2 180.4
6. LPE M - 0.64 0.72
7. KMA m/s DPE/(0.36xLPExDA) 0.92 1.04
37
HST
No.
1 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77
1 5 4 5 6 8 10 9 15 13 13 15 14
2 5 5 5 5 7 9 10 11 11 12 13 13
3 4 5 6 7 8 9 10 12 14 13 13 14
4 4 5 6 5 6 7 9 12 13 15 13 14
5 5 5 6 6 7 6 7 9 10 11 13 12
A1 6 5 5 5 6 8 9 9 10 11 15 17 17
7 4 5 5 6 4 4 6 9 9 9 11 14
8 5 5 6 7 6 6 7 9 8 7 8 8
9 6 6 5 5 6 6 8 6 8 8 9 10
10 5 4 4 5 5 4 5 7 6 7 8 14
x̄ 4.8 4.9 5.3 5.8 6.5 7.0 8.0 10.0 10.3 11.0 12.0 13.0
1 6 5 6 7 8 10 11 12 13 13 12 9
2 4 4 5 6 8 11 10 11 13 13 13 12
3 5 4 5 6 10 16 24 21 23 23 21 24
4 5 6 5 5 6 7 10 8 11 13 15 14
5 5 5 6 6 9 13 18 21 24 19 16 20
6 5 5 5 6 6 7 9 13 16 17 18 19
A2
7 4 4 5 7 10 14 17 19 19 18 18 19
8 5 5 5 6 7 8 10 13 13 15 15 16
9 5 5 5 7 8 10 11 14 19 19 19 20
10 5 5 5 6 8 11 14 15 16 17 18 22
11 5 5 6 8 9 12 15 17 19 22 25 26
x̄ 4.9 4.8 5.3 6.4 8.1 10.8 13.5 14.9 16.9 17.2 17.3 18.3
1 5 4 5 5 6 7 9 11 11 10 10 12
2 3 4 4 7 10 12 18 15 17 18 17 22
3 5 5 5 5 6 8 13 14 17 19 21 24
4 5 3 5 6 6 8 10 10 10 13 13 13
5 5 4 5 5 6 9 16 16 18 18 17 20
A3 6 6 4 6 6 7 9 11 11 13 13 13 15
7 4 5 6 5 6 7 9 11 10 11 13 14
8 4 5 7 6 7 8 8 10 10 8 8 9
9 5 4 5 6 8 8 8 10 10 9 10 10
10 4 5 4 5 6 6 7 8 8 11 16 17
x̄ 4.6 4.3 5.2 5.6 6.8 8.2 10.9 11.6 12.4 13.0 13.8 15.6
38
HST
No.
1 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77
1 4 6 5 6 7 9 10 10 9 11 12 14
2 4 5 6 6 7 8 12 13 14 14 14 14
3 5 4 4 5 6 7 6 8 7 7 6 9
4 5 5 6 5 6 8 8 10 10 11 11 11
5 4 5 4 5 4 5 6 6 6 7 8 11
B1 6 3 4 4 5 5 5 7 8 7 11 18 22
7 4 5 6 6 7 7 8 10 10 10 10 8
8 5 5 5 6 6 5 6 7 11 11 9 14
9 4 5 6 6 7 7 6 8 11 13 11 13
10 4 5 5 6 6 8 8 8 7 10 13 11
x̄ 4.2 4.9 5.1 5.6 6.1 6.9 7.7 8.8 9.2 10.5 11.2 12.7
1 4 4 5 5 6 7 12 11 9 11 14 16
2 4 4 5 6 6 6 10 10 8 10 11 13
3 4 5 6 7 9 10 12 14 13 14 13 12
4 6 6 7 6 7 8 8 15 17 17 15 17
5 5 4 6 8 9 10 9 10 11 14 17 18
6 4 4 6 5 5 6 8 11 11 13 12 12
B2 7 5 4 5 7 8 10 15 14 12 13 12 15
8 4 4 5 6 6 8 9 12 12 15 17 22
9 4 4 5 7 9 12 16 16 18 17 15 18
10 4 5 6 7 7 8 11 12 10 15 18 20
11 4 4 4 6 7 8 12 14 18 19 17 25
12 4 4 5 6 6 8 10 11 14 19 24 29
x̄ 4.0 4.0 4.5 6.0 6.5 8.0 11.0 12.5 16.0 19.0 20.5 27.0
1 5 4 5 6 6 7 12 14 16 16 15 15
2 5 4 6 5 6 6 8 9 10 13 16 18
3 4 5 7 7 8 8 10 11 17 17 18 21
4 5 5 4 5 7 6 7 9 10 13 14 13
5 5 5 4 4 4 5 8 8 7 12 15 20
6 4 4 5 5 6 7 15 16 15 14 10 18
B3 7 5 4 5 6 5 7 8 8 8 11 12 14
8 4 4 4 5 6 8 7 8 10 15 17 16
9 5 4 4 5 7 6 8 14 16 18 21 25
10 4 6 4 4 6 7 15 14 14 15 13 17
11 5 4 5 6 5 7 9 10 12 13 16 15
12 3 2 5 5 6 7 10 8 13 20 28 34
x̄ 4.5 4.3 4.8 5.3 6.0 6.8 9.8 10.8 12.3 14.8 16.3 18.8
39
HST
No.
1 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77
1 10 11 12.5 14 15 17 22 28 28 31 33 34
2 11.5 13 14 15 16 18 22 25 29 31 34 35
3 10.5 11 11.5 13 16 19 25 30 32 33 35 35
4 12 13 15.5 17 17 19 22 26 28 31 36 40
5 14 15.5 18 17 18 19 21 24 24 29 31 33
A1 6 13 14.5 15 16 17 19 21 25 26 30 35 37
7 10 12 13 13.5 14 15 15 20 20 28 32 35
8 12.5 14 13.5 14 15 17 19 22 22 25 26 26
9 12 13.5 12.5 13 13 15 15 19 19 26 28 30
10 11 14 15.5 15 16 17 17 17 16 19 23 24
x̄ 11.7 13.2 14.3 14.8 15.7 17.5 19.9 23.6 24.4 28.3 31.3 32.9
1 11.5 13 13 16 18 20 24 28 29 31 29 29
2 9.5 10 11.5 13 15 17 17 18 26 28 29 30
3 10.5 12 13 15 17 20 22 28 30 30 31 31
4 13 15 15.5 16 17 17 19 23 24 28 31 32
5 12.5 13 14.5 16 19 22 22 27 28 31 33 33
6 12 14.5 15.5 17 18 20 22 28 31 35 36 37
A2
7 12.5 14 16 17 19 21 26 32 24 29 31 33
8 14 15 15 16 16 18 20 24 28 36 40 42
9 12.5 14 15 17 19 22 26 30 32 33 35 36
10 13 16 17.5 18 20 23 24 29 30 29 28 28
11 10 13.5 15 16 18 21 24 22 26 31 33 33
x̄ 11.9 13.6 14.7 16.1 17.8 20.1 22.4 26.3 28.0 31.0 32.4 33.1
1 11.5 12 14 15 16 18 20 22 28 30 31 31
2 14 16.5 17 18 20 22 23 26 28 33 34 35
3 13 14 15 17 18 20 21 25 28 34 35 37
4 13 13.5 14 14 17 19 22 25 29 33 35 37
5 12 12.5 14.5 15 16 19 19 24 25 28 29 29
A3
6 14 16.5 17.5 18 19 22 25 30 33 35 34 35
7 15 16.5 17.5 17 20 21 24 29 32 33 34 36
8 14.5 15.5 17.5 19 21 21 24 29 30 31 31 32
9 12.5 13.5 15 15 16 17 20 23 28 30 31 32
10 14 15 17 16 17 18 19 21 25 29 31 33
x̄ 13.4 14.6 15.9 16.4 18.0 19.7 21.7 25.4 28.6 31.6 32.5 33.7
40
HST
No.
1 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77
1 4 6 5 6 7 9 10 10 9 11 12 14
2 4 5 6 6 7 8 12 13 14 14 14 14
3 5 4 4 5 6 7 6 8 7 7 6 9
4 5 5 6 5 6 8 8 10 10 11 11 11
5 4 5 4 5 4 5 6 6 6 7 8 11
B1 6 3 4 4 5 5 5 7 8 7 11 18 22
7 4 5 6 6 7 7 8 10 10 10 10 8
8 5 5 5 6 6 5 6 7 11 11 9 14
9 4 5 6 6 7 7 6 8 11 13 11 13
10 4 5 5 6 6 8 8 8 7 10 13 11
x̄ 4.2 4.9 5.1 5.6 6.1 6.9 7.7 8.8 9.2 10.5 11.2 12.7
1 4 4 5 5 6 7 12 11 9 11 14 16
2 4 4 5 6 6 6 10 10 8 10 11 13
3 4 5 6 7 9 10 12 14 13 14 13 12
4 6 6 7 6 7 8 8 15 17 17 15 17
5 5 4 6 8 9 10 9 10 11 14 17 18
6 4 4 6 5 5 6 8 11 11 13 12 12
B2 7 5 4 5 7 8 10 15 14 12 13 12 15
8 4 4 5 6 6 8 9 12 12 15 17 22
9 4 4 5 7 9 12 16 16 18 17 15 18
10 4 5 6 7 7 8 11 12 10 15 18 20
11 4 4 4 6 7 8 12 14 18 19 17 25
12 4 4 5 6 6 8 10 11 14 19 24 29
x̄ 4.0 4.0 4.5 6.0 6.5 8.0 11.0 12.5 16.0 19.0 20.5 27.0
1 5 4 5 6 6 7 12 14 16 16 15 15
2 5 4 6 5 6 6 8 9 10 13 16 18
3 4 5 7 7 8 8 10 11 17 17 18 21
4 5 5 4 5 7 6 7 9 10 13 14 13
5 5 5 4 4 4 5 8 8 7 12 15 20
6 4 4 5 5 6 7 15 16 15 14 10 18
B3 7 5 4 5 6 5 7 8 8 8 11 12 14
8 4 4 4 5 6 8 7 8 10 15 17 16
9 5 4 4 5 7 6 8 14 16 18 21 25
10 4 6 4 4 6 7 15 14 14 15 13 17
11 5 4 5 6 5 7 9 10 12 13 16 15
12 3 2 5 5 6 7 10 8 13 20 28 34
x̄ 4.5 4.3 4.8 5.3 6.0 6.8 9.8 10.8 12.3 14.8 16.3 18.8
41
Hari
pemunculan Bobot buah Volume buah Densitas buah
No
(g) (ml) (g/ml)
bunga (HST)
1 49 118.6 152 0.78
2 50 73.6 89 0.83
3 49 96.3 114 0.84
4 48 61.9 77 0.80
5 51 20 27 0.74
A1 6 52 15.9 26 0.61
7 51 28.9 31 0.93
8 57 12.1 19 0.64
9 75 0 0 -
10 66 0 0 -
x̄ 54.8 42.73 53.5 0.77
1 45 100.3 120 0.84
2 47 97.2 119 0.82
3 46 110.7 135 0.82
4 52 97.4 123 0.79
5 45 107.5 130 0.83
A2 6 46 97.6 129 0.76
7 45 93 110 0.85
8 48 112.1 133 0.84
9 47 92.9 122 0.76
10 51 32.3 43 0.75
11 45 117.4 148 0.79
x̄ 47 96.22 119.27 0.80
1 50 62.4 78 0.80
2 50 28.6 36 0.79
3 53 34.6 51 0.68
4 49 32.9 45 0.73
5 47 91.8 116 0.79
A3 6 48 90.4 106 0.85
7 50 75.7 106 0.71
8 50 69.1 87 0.79
9 52 82.2 107 0.77
10 54 13.7 23 0.60
x̄ 50.3 58.14 75.5 0.75
42
Hari
pemunculan Bobot buah Volume buah Densitas buah
No
(g) (ml) (g/ml)
bunga (HST)
1 50 69.6 90 1.29
2 48 105.9 140 1.32
3 65 0 0 -
4 48 109.1 137 1.26
5 75 0 0 -
B1 6 55 0 0 -
7 54 21.5 30 1.40
8 52 0 0 -
9 50 83.9 115 1.37
10 51 47.5 66 1.39
x̄ 54.8 43.75 57.8 1.34
1 49 89.9 121 1.35
2 52 57.1 55 0.96
3 45 94.9 129 1.36
4 47 39.6 48 1.21
5 48 0 0 -
B2 6 49 69.6 76 1.09
7 47 80.4 93 1.16
8 50 24.3 33 1.36
9 45 94.5 117 1.24
10 51 66.3 83 1.25
x̄ 48.3 61.66 75.5 1.22
1 49 63.4 86 1.36
2 49 0 0 -
3 52 67.2 79 1.18
4 46 45.2 59 1.31
5 57 31.4 39 1.24
6 60 29.6 36 1.22
B3
7 60 0 0 -
8 57 0 0 -
9 68 0 0 -
10 56 54.4 66 1.21
11 53 88.9 114 1.28
x̄ 48 105.9 140 1.32
43
A. Pertumbuhan tanaman
A1 A2 A3
B1 B2 B3
B. Hasil buah
A1 A2 A3
B1 B2 B3
44
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Garut pada tanggal 26 Januari 1997 dari ayah Yoyo dan
ibu Sumiati. Penulis adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Penulis mengawali
pendidikan formal di SDN Neglasari 2 tahun 2003 – 2009, dan melanjutkan ke
SMPN 1 Selaawi pada tahun 2009 – 2012, kemudian meneruskan ke SMAN 13
Garut pada tahun 2012 – 2015. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk
Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN dan diterima di Departemen
Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanain. Selama mengikuti
perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum Alat dan Mesin Budidaya Pertanian,
Hubungan Tanah dan Alsintan, dan Mekanisasi Perkebunan pada tahun 2019.
Penulis juga pernah aktif sebagai Staf Himpunan Teknik Pertanian (HIMATETA)
pada tahun 2017/2018 dan Himpunan Mahasiswa Garut (HIMAGA). Pada bulan
Juli – Agustus 2018 penulis melaksanakan Praktik Lapangan di PT. Perkebunan
Nusantara XI PG Jatiroto dengan judul Kinerja Penyiapan Lahan Replanting Cane
(RPC) pada Budidaya Tebu Lahan Kering di PT Perkebunan Nusantara XI PG
Jatiroto, Lumajang.