Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KALIBRASI ALAT SEMPROT

Mata Kuliah : Pengendalian Gulma Perkebunan

Disusun Oleh Kelompok 1/PA1 :

Ryon Ahmad Nuril Huda (J0316211016)

Muhammad Ralbi Johari (J0316211026)

Angga Prawira (J0316211037)

Firda Yuliana Dwiputri (J0316211056)

Salsabila Amelia Putri (J0316211089)

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN

SEKOLAH VOKASI IPB UNIVERSITY

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa kita ucapkan. Atas
rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat menyelesaikan
laporan ini. Shawalat serta salam tercurah pada Rasulullah SAW. Semoga syafaatnya mengalir
pada kita kelak.

Tujuan dari laporan dengan judul “Laporan Praktikum Kalibrasi Alat Semprot” dibuat
untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengendalian Gulma perkebunan untuk mengenal dan
mengkalibrasi alat semprot.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
laporan ini. Kritik yang terbuka dan membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan
laporan. Demikian kata pengantar ini kami sampaikan. Terima kasih atas semua pihak yang
membantu penyusunan dan membaca laporan ini.

Senin, 06 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Contents
Cover.....................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................5
METODELOGI.........................................................................................................................................5
2.1 Waktu dan Tempat...................................................................................................................5
2.2 Alat dan Bahan.........................................................................................................................5
2.3 Langkah Kerja...........................................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
3.1 Hasil............................................................................................................................................3
3.2 Pembahasan...............................................................................................................................4
BAB IV....................................................................................................................................................5
PENUTUP...............................................................................................................................................5
Kesimpulan.....................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gulma merupakan tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan. Keberadaan gulma


pada areal budidaya tanaman dapat menimbulkan beragam dampak negatif bagi tanaman
utama. Gulma dapat menyebabkan persaingan atau kompetisi dengan tanaman utama dalam
hal pengambilan air, unsur hara, cahaya dan ruang lingkup, serta pengeluaran senyawa
kimiawi oleh gulma beracun (Moelyandani & Setiyono 2020).
Populasi gulma yang berpotensi menimbulkan dampak negatif tersebut membuat
perlunya dilaksanakan kegiatan pengendalian gulma. Jenis pengendalian gulma secara umum
dilakukan ialah secara manual, kimia, dan kultur teknis. Pengendalian gulma secara manual
dilkukan dengan menggunakan tangan atau bantuan alat seperti cangkul dan sebagainya.
Pengendalian secara kimia dilakukan dengan penyemprotanbahan kimia. Sedangkan
pengendalian gulma secara kultur teknis antara lain dengan menanam memelihara
keberadaan serangga pemakan gulma. Hayata et al., (2016) melaporkan bahwa pengendalian
gulma secara kimia lebih efektif menekan pertumbuhan gulma karena daya tumbuh kembali
gulma lebih kecil.
Kegiatan pengendalian gulma secara kimia dilakukan dengan menggunakan alat
semprot knapsack sprayer. Pengendalian secara kimia menggunakan knapsack sprayer ini
perlu diperhatikan aplikasinya agar tidak berlebihan dalam menggunakan bahan kimia. Oleh
karena itu, perlu dilakukannya kalibrasi penyemprotan. Kalibrasi adalah serangkaian
kegiatan untuk menetapkan hubungan, dalam kondisi tertentu antara suatu nilai besaran yang
ditunjukan oleh peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang dipresentasikan oleh
bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang direalisasikan oleh standar
(Vocabulary of Basic and General Teams in Metrology-VIM 1993).
Pada kegiatan penyemprotan, hasil kalibrasi penyemprotan akan menunjukkan
kondisi alat, kebutuhan air, konsentrasi bahan kimia dan kebutuhan bahan kimia per tangki
knapsack sprayer. Hasil kalibrasi penyemprotan ini dapa berbeda-beda tergantung dari jenis
nozzle yang digunakan.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk:
1. Memahami penggunaan knapsack sprayer, nozzle dan beserta fungsinya.
2. Menghitung flowrate, lebar semprot, dan kecepatan jalan dari pengaplikasian
knapsack.
3. Menghitung sprayer factor dan total areal volume semprot untuk luasan 1 ha.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Knapsack sprayer terdiri dari beberapa bagian diantaranya nozzle, stik nozzle,
tangki, pompa dan selang. Nozzle menjadi salah satu bagian terpenting dari knapsack
sprayer. Alat ini bekerja dengan cara mengubah dan mengeluarkan larutan bahan kimia
menjadi butiran semprot. Terdapat beberapa jenis nozzle seperti nozzle kerucut (cone
nozzle), nozzle polijet, nozzle kipas standar (flat fan nozzle), dan nozzle kipas rata (even
flat fan nozzle). Pengendalian secara kimia menggunakan knapsack sprayer ini perlu
diperhatikan aplikasinya agar tidak berlebihan dalam penggunaan bahan kimia
(herbisida/pestisida) dan air, yang dapat menurunkan kualitas lahan. Oleh karena itu,
perlu dilakukannya kalibrasi penyemprotan.
Kalibrasi adalah menghitung atau mengukur kebutuhan air suatu alat semprot
untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan
penyemprotan yang gunanya adalah menghindari pemborosan herbisida/pestisida,
memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan herbisida/pestisida
serta memperkecil pencemaran lingkungan (Yakup dkk. 1991). Ada dua metode praktis
yang mudah diterapkan dalam melakukan kalibrasi sprayer, yaitu metode luas dan
metode waktu.
Terdapat tiga faktor yang menentukan keberhasilan kalibrasi; ukuran lubang nozel
(nozel curah), tekanan dalam tangki alat semprot, dan kecepatan berjalan (ke depan)
aplikator. Ketiga faktor tersebut harus diatur agar diperoleh suatu volume larutan
herbisida/pestisida tertentu yang dapat dilepaskan melalui lubang nozel pada setiap waktu
yang dikehendaki. Selain itu, faktor manusia juga menentukan keberhasilan kalibrasi.
Faktor dari manusia (penyemprot) yang menyebabkan perubahan adalah kecepatan jalan,
hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, kemudian
lebar gawang dan tekanan. Oleh karena itu, kalibrasi diperlukan karena pertimbangan hal
tersebut, dengan kalibrasi maka akan didapatkan volume air per hektar.
BAB III
METODELOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari Senin, 27 Februari 2023 di Kebun Gunung
Gede Sekolah Vokasi IPB.

2.2 Alat dan Bahan


Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum;

1. Knapsack sprayer manual


2. Knapsack sprayer baterai
3. Berbagai jenis nozzle
4. Ember
5. Meteran
6. Gelas ukur
7. Alat tulis dan ponsel

2.3 Langkah Kerja


Berikut tahapan langkah kerja yang dilakukan;

1) Pertama-tama, siapkan sebanyak 5 knapsack sprayer manual dan otomatis (manual).


2) Selanjutnya setiap jenis nozzle dipasangkan pada knapsack (nozzle solid full cone,
solid cone 4 lubang, solid cone 5 lubang, kipas, dan polijet).
3) Kemudian ukur flowrate dari knapsack yang digunakan. Caranya yaitu dengan
menghitung berapa liter air yang keluar dalam 1 menit pada ember. Lalu air pada
embrer tersebut diukur menggunakan gelas ukur.
4) Langkah berikutnya, pengukuran lebar semprot dari masing-masing nozzle. Caranya
yaitu dengan cara menempatkan nozzle setinggi lutut orang dewasa atau setinggi 40
cm.
5) Lalu ukur kecepatan jalan operator dalam menyemprotkan pestisida pada knapsack.
Caranya yaitu dengan menghitung waktu yang digunakan oleh operator dalam jarak
10 meter.
6) Lakukan kembali kegiatan pada poin 3-5 sebanyak 3x ulangan.
7) Setelah itu, lakukan perhitungan volume semprot menggunakan rumus yang telah
ditentukan.
8) Selain itu, tentukan juga persen sprayer factor dan total areal semprot untuk luasan
lahan 1 ha menggunakan rumus yang telah ditentukan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Tabel Hasil Kalibrasi Alat Semprot dengan Berbagai Jenis Nozzle

Flowrate Lebar Volume Semprot


Kecepatan
Jenis Nozle Nama Operator (L/menit semprot
Jalan (m/menit) Rata-
) (m) L
rata
Filah Amirullah 1.97 0.75 49.06 535
Angga Prawira 1.55 0.53 58.06 504
Solid (Full Enggar prianda 1.99 0.79 76.86 328 471.27
Cone) Zufar Musyafa 1.96 0.77 56.93 447
Nico Dwi
Saputro 1.97 0.75 48.43 542
Filah Amirullah 1.52 1.23 48.78 253
Ryon Ahmad
NH. 0.92 0.9 48.65 210
Achmad Aris M 0.93 0.58 50.44 318
Nico Dwi
Solid Cone Saputro 1.47 0.87 60.85 278
Abdul Munir 1.10 0.67 63.44 259 313.28
4 Lubang
Albret 1.46 0.72 48.39 419
Rafhael 1.40 0.69 60.00 338
Fathan 1.50 0.45 56.60 589
Zufar Musyafa 1.46 0.87 61.16 274
Fahlan Khuluq 1.55 1.58 50.46 194

Filah Amirullah 1.67 0.77 57.14 380

Uli Abshor 1.46 0.60 56.36 432


Abdul Munir 1.52 1.53 61.42 162
Solid Cone
Albret 1.93 0.67 53.10 542 360
5 Lubang
Hermanto 1.50 0.80 60.00 313
Enggar prianda 1.52 0.51 74.70 399
Argado 1.96 0.69 64.52 440
Hamdi Akbar 1.96 0.76 86.83 297
Fahlan Khuluq 0.83 0.62 48.58 276
Kipas Uli Abshor 1.20 1.63 51.90 142 136
Abdul Munir 1.33 1.93 64.00 108
Yogi 1.18 1.97 52.17 115
M. Ralbi Johari 1.23 1.63 47.37 159
Zain 1.20 1.73 61.42 113
Enggar prianda 1.52 1.40 61.38 177
Argado 1.23 1.56 64.52 122
Hamdi Akbar 1.28 1.49 57.53 149
Fahlan Khuluq 1.23 1.63 58.17 130
Nico Dwi
Saputro 1.23 1.49 57.32 144

3.1.2 Tabel Data Perhitungan


Diketahui
SPH 143 pohon
Jari-jari (r) 2,5 meter
Panjang PR 300 meter
Lebar PR 1,5 meter
Jumlah PR 64
Panjang TPH 4 meter
Lebar TPH 3 meter
Jumlah TPH 32

3.1.3 Hasil Perhitungan Tabel 3.1.2

1. Luas Piringan
Luas Piringan = πr2 x SPH
= (3,14 x (2,5)2) x 143
= 2.806,38 m2

2. Luas Pasar Rintis (PR)


Luas Pasar Rintis = Panjang PR x Lebar PR x Jumlah PR
= 300 x 1,5 x 64
= 28.800 m2

3. Luas TPH
Luas TPH = Panjang TPH x Lebar TPH x Jumlah TPH
= 4 x 3 x 32
= 384 m2
4. Luas Semprot
Luas Semprot = Luas Piringan + Luas Pasar Rintis + Luas TPH
= 2.806,38 + 28.800 + 384
= 31.990,38 m2

5. Spray Factor
Spray Factor = (Luas Semprot/10.000m2) x 100%
= (31.990,38 m2/10.000m2) x 100%
= 3,199038%
= 3,2%

6. Total Areal Volume Semprot 1 ha:


Total Areal Volume Semprot 1 ha = Spray Factor x Volume Semprot
1. Solid (full cone) = 3,2 x 471,27
= 1.507,6 L/ha
2. Solid cone 4 lubang = 3,2 x 313,28
= 1.002,18 L/ha
3. Solid cone 5 lubang = 3,2 x 360
= 1.151,61 L/ha
4. Kipas = 3,2 x 136
= 434,67 L/ha
5. Polijet = 3,2 x 264
= 842,96 L/ha

3.2 Pembahasan
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Moelyandani, DQ Setiyono. 2020. Kompetisi beberapa jenis gulma terhadap pertumbuhan


beberapa varietas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Proteksi Tanaman
Tropis. 1(1): 21-26.

Hayata, Araz M, Tari R. 2016. Uji efektivitas pengendalian gulma secara kimiawi dan manual
pada lahan replanting karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Dusun Suka Damai Desa
Pondok Meja Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Media Pertanian. 1(1): 36- 44.

Yakup dkk. 1991. Gulma Dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Press. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai