Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

KIMIA PERTANIAN

Oleh:

FAIZI DAFFAYORI
2210512210012
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan telah menyelesaikan seluruh praktikum kimia


pertanian sebagai syarat mengikuti ujian praktikum kimia pertanian dan
memperoleh nilai akhir mata kuliah kimia pertanian pada Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

Judul : Laporan Akhir Praktikum Kimia Pertanian

Nama : Faizi Daffayori

NIM : 2210512210012

Program Studi : Agroekoteknologi

Mengetahui:

Asisten Kelompok 2, Praktikan,

Muhammad Febri Nur Rahman Faizi Daffayori


NIM. 1910513210026 NIM. 2210512210012

Koordinator Asisten,

Muhammad Febri Nur Rahman


NIM. 1910513210026
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang

maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada

kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir

praktikum kimia pertanian ini dengan lancar.

Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terimakasih

kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan laporan akhir kimia pertanian pada saat ini.

Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas

mata kuliah Kimia Pertanian. Selain itu, penulisan laporan ini

dimaksudkan sebagai penambah wawasan pembaca serta sumbang

saran kepada pelajar dan masyarakat Indonesia, khususnya pelajar

dan masyarakat desa dalam memahami tentang Kimia Pertanian di sisi

lain, penulis mengajak kepada para pembaca agar dapat memahami

dan mendalami isi materi dalam laporan, sekaligus menerapkan hasil

laporan ini dalam kehidupan sehari-hari


Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari akan segala
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi
perbaikan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan
terutama bagi unsur-unsur yang berkepentingan.

Banjarbaru, 13 Desember 2022

Faizi Daffayori
NIM.2210512210012
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

LAPORAN

1. PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

2. STANDARISASI LARUTAN NaOH 0,1 M DAN PENGGUNAANNYA


DALAM PENENTUAN KADAR ASAM CUKA PERDAGANGAN
3. STOIKIOMETRI REAKSI

LAMPIRAN
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI........................................................................................... i

DAFTAR TABEL.................................................................................. ii

PENDAHULUAN................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................... 1
Tujuan Praktikum.......................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3

BAHAN DAN METODE....................................................................... 5

Bahan dan Alat............................................................................... 5


Alat....................................................................................... 5
Prosedur Kerja............................................................................... 5
Waktu dan Tempat......................................................................... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 8

Hasil .............................................................................................. 8
Pembahasan ................................................................................... 16
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 16

Kesimpulan .................................................................................... 16
Saran .............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alat – alat Laboratorium.............................................................. 8


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk


dimiliki oleh pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung
maupun tidak.laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, karena
laboratorium kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup
berbahaya dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan atau pengabdian
kepada masyarakat menyadari tugas, wewenang dan fungsinya pranata
laboratorium akan mendapatkan efisiensi kerja yang maksimal. (Raharjo, 2017)
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan,
penelitian, pelayanan, serta uji mutu atau quality control. Bebagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK), perguruan tinggi, industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan. Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya, berbeda pula dalam
desain, fasilitas, teknik, dan penggunaan bahan. Walaupun demikian, apabila
ditinjau dari aspek keselamatan kerja, laboratorium-laboratorium kimia
mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat penggunaan bahan kimia dan
teknik penggunaan di dalamnya. (Budimarwanti, 2010)
Di dalam proses pembelajaran alat-alat laboratorium dapat dimanfaatkan
sebagai media atau sarana baik di laboratorium, kelas maupun dibawa keluar
kelas/lingkungan, dengan keterampilan proses, siswa bukan hanya menjadi lebih
terampil tetapi juga mempengaruhi pembentukan sikap ilmiah dan juga
pencapaian hasil pengetahuannya (Freedman, 1997).
Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam
laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada
hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat
berbahaya dan merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila
tidak digunakan dengan baik. Seperti pekerjaan lainnya, bekerja dalam
laboratorium kimia mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat
disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, ketelodoran dan sebab-sebab lain
yang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan
alat dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap
kemungkinan bahaya (Setiawati, 2009).
Berbagai peristiwa kecelakaan yang pernah terjadi perlu dicatat sebagai
latar belakang pentingnya bekerja dengan aman di laboratorium. Sumber bahaya
terbesar berasal dari bahan–bahan kimia. Selain itu pengetahuan yang kurang
mengenai alat–alat dapat mendatangkan bahaya yang mungkin terjadi ketika
bekerja di laboratorium (Onggo, 2002).
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila
mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat–alat praktikum yang meliputi
nama alat, fungsi alat dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang
akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum, selama praktikum siswa
dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia (Soetarto, 2008).

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah memperkenalkan alat - alat laboratorium


serta memahami fungsi dan cara menggunakannya dalam praktikum kimia.
TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuan dalam


mengoperasikan alat-alat laboratorium yaitu Pengetahuan terhadap alat-alat
laboratorium, diantaranya mengetahui nama dan fungsi dari alat dan bahan yang
sesuai dengan prosedur praktikum, mampu dalam mengkalibrasi alat dan menjaga
peralatan laboratorium secara intens dan berkelanjutan, menggunakan dan
mengoperasikan alat laboratorium sesuai dengan fungsinya, Bekerja sesuai
dengan prosedur keselamatan laboratorium. Selain itu, ketersediaan alat-alat
laboratorium juga mempengaruhi kemampuan laboratorium siswa. (Salam &
Hidayat, 2019).
Pengenalan alat dan bahan yang dipakai saat praktikum meliputi macam-
macam alat dan bahan, mengetahui nama-nama alat, mengetahui sifat dari bahan
kimia, memahami fungsi serta cara kerja alat dan bahan tersebut. Setiap alat
dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi
yang spesifik. Alat-alat tersebut dibuat dari bahan yang berbeda-beda ada yang
terbuat dari gelas, porselen, kayu, aluminium, plastik, dan lain-lain. Peralatan
tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab
itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan suatu hasil penelitian
(Chang, 2005).
Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan apabila ada kemauan
dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri. Diperlukan kesadaran
bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para pengguna, maupun orang lain serta
lingkungan di sekitarnya. Ini adalah tanggung jawab moral dalam keselamatan
kerja yang memegang peranan penting dalam pencegahan kecelakaan. Selain itu,
disiplin setiap individu terhadap peraturan juga memberikan andil besar dalam
keselamatan kerja. Kedua faktor penting tersebut bergantung pada faktor
manusianya, yang ternyata merupakan sumber terbesar kecelakaan di dalam
laboratorium. (Budimarwanti, 2010).
Kerusakan yang terjadi pada peralatan laboratorium dapat dicegah dengan
melakukan upaya pemeliharaan dan penyimpanan peralatan secara rutin dan
teratur. Disadari atau tidak, kerusakan pada peralatan laboratorium akan berakibat
langsung kepada biaya yang besar untuk mengganti komponen peralatan yang
rusak. Agar peralatan di laboratorium selalu dalam keadaan siap untuk dipakai,
maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan peralatan laboratorium yang
baik. (Jufriyah, 2009)
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat
kaca yang tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang
analisis. Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh
lapisan tipis, tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu
wadah yang tercemar, air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca,
tetapi menyisakan tetesan yang kecil, yang merepotkan atau kadang-kadang
mustahil dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik. pipet,
buret, atau labu volumetri mungkin memerlukan larutan detergen panas untuk bisa
benar- benar bersih. Jika permukaan kaca itu masih membuang airnya secara
seragam, mungkin perlu digunakan larutan pembersih, yang sifat oksidasi kuatnya
dapat memastikan kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan,
alat itu hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit
air suling, dan akhirnya mengering sendiri (Day & Underwood, 1999).
Pengelolaan laboratorium adalah suatu proses pendayagunaan sumber
daya secara efektif dan efisien. Untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan
secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya.
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna fasilitas
laboratorium (bangunan,peralatan laboratorium,bahan kimia) dan aktifitas yang
dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Agar semua
kegiatan yang dilakukan didalam laboratorium dapat berjalan dengan lancar,
dibutuhkan sistim pengelolaan operasional laboratorium yang baik dan sesuai
dangan situasi dan kondisi setempat. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa hal
yang telah dijelaskan diatas, perlu diperhatikan peran kepala laboratorium sangat
penting dalam menerapkan proses manajemen laboratorium, termasuk dukungan
keterampilan dari segala elemen yang ada didalamnya. (Raharjo, 2017)
BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Akuades
2. HCl Larutan
3. NaOH
4. CaCO3
5. Indikator PP

Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Neraca analitik
2. Kaca arloji
3. Spatula
4. Gelas beker
5. Pengaduk gelas
6. Corong
7. Kertas saring
8. Buret
9. Statif
10. Erlenmeyer
11. Labu ukur
12. Pipet gondok
13. Botol semprot
14. Gelas ukur
15. Pipet tetes
16. Tabung reaksi
17. Rak tabung reaksi
18. Kawat kasa
19. Cawan Porselein
20. Sikat

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 21 November 2022 pukul


14.40 – 16.20. Di Laboratorium Kimia dan Fisika Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai

berikut:

a. Penimbangan dan Pembuatan Larutan


1. Mengambil gelas arloji, kemudian memasukkan ke dalam neraca
analitik.
2. Mengalibrasi gelas arloji.
3. Mengambil padatan CaCO3, kemudian letakkan ke atas gelas arloji
sedikit demi sedikit hingga mencapai 3g.
4. Mengambil kembali padatan CaCO3 yang telah ditimbang, lalu
masukkan ke gelas beker.
5. Mencampur padatan CaCO3, kemudian mengaduk dengan
menggunakan pengaduk.
6. Mengamati endapan yang terjadi.

b. Penyaringan
1. Mengambil kertas saring.
2. Melipat kertas saring menjadi ¼ bagian, kemudian melipat lagi hingga
2-3 lipatan
3. Meletakkan kertas saring yang telah dilipat pada dinding corong dengan
membasahinya dengan menggunakan akuades.
4. Meletakkan corong yang telah ditempeli kertas corong di atas gelas
piala.
5. Memasukkan CaCO3 secara merata pada corong.
6. Menuangkan sedikit demi sedikit larutan CaCO3 dengan gerakan
memutar pada kertas corong hingga semua endapat CaCO3 dalam gelas
beker habis.

c. Pengenceran
Pengenceran larutan HCl
1. Mengambil 5 ml HCl dengan menggunakan pipet gondok berukuran
5ml.
2. Memasukkan 5 ml HCl ke labu ukur berukuran 100ml.
3. Memasukkan akuades ke labu ukur yang sudah diisi 5ml HCl hingga
miniskus bawah akuades mencapai tanda tera 100ml pada labu ukur.
4. Menutup labu ukur, kemudian mengocok labu ukur sebentar.

Pengenceran larutan NaOH


1. Mengambil padatan NaOH 8g.
2. Memasukkan padatan NaOH ke dalam erlenmeyer 100ml.
3. Memasukkan akuades ke dalam erlenmeyer yang berisi padatan NaOH
sampai keduanya tercampur.
4. Mengencerkan dan mengocok agar keduanya homogen dan menjadi
larutan NaOH 100ml 2M.

d. Titrasi
1. Memasang buret pada statif.
2. Meletakkan labu erlenmeyer di bawah buret yang sudah dipasang
statif.
3. Memasukkan akuades ke dalam buret hingga volumenya sedikit lebih
banyak di atas angka nol.
4. Mengeluarkan akuades dari buret sampai bagian bawah buret terisi dan
sampai permukaan akuades sejajar angka nol.
5. Memasukkan akuades pada erlenmeyer kemudian goyangkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :


Tabel 1 Alat-alat dalam laboratorium
No Nama dan Gambar Alat Fungsi dan Cara Penggunaan Alat
Nama : Neraca Analitik Fungsi : Untuk menimbang
bahan atau sampel zat yang akan
1. digunakan.

Gambar : Cara Penggunaan : Masukkan


sampel zat di kaca arloji lalu
masukkan ke dalam neraca untuk
dilakukan proses penimbangan.

Nama : Kaca Arloji Fungsi : Sebagai wadah untuk


menimbang bahan atau sampel.

2. Gambar : Cara Penggunaan : Bahan kimia


yang akan ditimbang diletakkan
di atas kaca arloji.

Nama : Fungsi : Alat untuk mengambil


Spatula suatu objek seperti sampel
percobaan.
3.
Gambar : Cara Penggunaan : Gunakan
spatula untuk mengambil sampel
zat dan zat kimia lainnya.

No Nama dan Gambar Alat Fungsi dan Cara Penggunaan Alat


Nama : Gelas Beker Fungsi : Sebagai wadah penampung
bahan kimia

Gambar : Cara Penggunaan : Masukkan larutan


4. ke dalam gelas beker untuk elakukan
proses pemanasan ataupun
pengadukan.

Nama : Pengaduk Gelas Fungsi : Untuk mencampur bahan


kimia saat melarutkan zat padat dalam
pelarut
5.
Gambar : Cara Penggunaan : Basahkan
pengaduk agar steril, lalu masukkan
ked ala gelas beker untuk
pengadukan.

Nama : Corong Fungsi : Sebagai alat pembantu untuk


memasukkan larutan ke alat gelas.

6. Gambar : Cara Penggunaan : Masukkan cairan


ke dalam corong untuk memindahkan
ke wadah yang berbeda. Lalu
tuangkan dengan hati-hati.

No Nama dan Gambar Alat Fungsi dan Cara Penggunaan Alat


Nama : Kertas Saring Fungsi : Untuk mendapatkan endapan
hasil penyaringan

Gambar : Cara Penggunaan : Lipat kertas saring


7. seperti bentuk corong, lalu robek
sedikit sudut lipatan, lalu letakkan
kertas saing pada corong.

Nama : Buret Fungsi : Digunakan untuk melakukan


proses titrasi

8. Gambar : Cara Penggunaan : Masukkan cairan


yang digunakan untuk praktikum, lalu
dikeluarkan cairan tersebut sedikit
demi sedikit melalui kran.

Nama : Statif Fungsi : Digunakan untuk menyangga


buret.

9. Gambar : Cara Penggunaan : Letakkan buret


pada statif lalu jepit buret dengan
klem pada statif untu melakukan
proses titrasi.
No Nama dan Gambar Alat Fungsi dan Cara Penggunaan Alat
Nama : Erlenmeyer Fungsi : Sebagai wadah dari bahan
yang bersifat cair.

Gambar : Cara Penggunaan : Masukkan cairan


10. yang ingin dimasukkan ke dalam
wadah erlenmeyer dan dapat
digunakan untuk titrasi.

Nama : Labu Ukur Fungsi : Untuk mengukur bahan


dengan keakuratan yang tinggi

11. Gambar : Cara Penggunaan : Siapkan larutan


yang akan diencerkan, setelah ukuran
larutan sudah sesuai, koccok dengan
cara membalikan labu agar larutan
tercampur.

Nama : Pipet Gondok Fungsi : Untuk mengambil larutan


dengan volume tertentu sesuai dengan
ukuran pipit gondok.

12. Gambar : Cara Penggunaan : Ambil cairan zat


kiimia sesuai dengan kapasitas
volume pipet gondok.
No Nama dan Gambar Alat Fungsi dan Cara Penggunaan Alat
Nama : Botol Semprot Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan
aquades yang digunakan untuk
membilas alat yang sudah digunakan.

13. Gambar : Cara Penggunaan : Tekan badan botol


untuk mengeluarkan air yang
digunakan untuk membersihkan atau
membilas alat gelas dalam lab.

Nama : Gelas Ukur Fungsi : Sebagai alat mengukur


volume cairan kimia yang tidak
memerlukan keakuratan tinggi.

14. Gambar : Cara Penggunaan : Masukkan cairan


kimia dengan menggunakan pipet lalu
ukur di dalam gelas ukur.

Nama : Pipet Tetes Fungsi : Untuk emindahkan larutan


kimia ke wadah lain dengan ukuran
yang ditentukan.

15. Gambar : Cara Penggunaan :


No Nama dan Gambar Alat Fungsi dan Cara Penggunaan Alat
Nama : Tabung Reaksi Fungsi : Mereaksikan zat-zat kimia
dalam jumlah sedikit.

16. Gambar : Cara Penggunaan : Isi tabung reaksi


dengan zat-zat kimia yang ingin
direaksikan lalu tutup bagian atas
tabung dan guncangkan dengan
perlahan.

Nama : Rak Tabung Fungsi : Sebagai tempat meletakkan


Reaksi tabung reaksi

17. Gambar : Cara Penggunaan : letakkanlah atau


simpan tabung reaksi pada lubang-
lubang yang tersedia pada rak tabung.

Nama : Kawat Kasa Fungsi : Sebagai alas penyebaran


panas.

18.. Gambar : Cara Penggunaan : Letakkan kawat


kasa di atas kaki tiga sebagai alas
pembakaran lalu letakkan tabung
reaksi di atasnya.
No Nama dan Gambar Alat Fungsi dan Cara Penggunaan Alat
Nama : Cawan Porselin Fungsi : Sebagai wadah suatu zat
yang akan diuapkan dengan
pemanasan.
Gambar :
19. Cara Penggunaan : Masukkan zat
yang ingin dipanaskan ke dalam
cawan lalu panaskan di alat pemanas.

Nama : Sikat Fungsi : Untuk membersihkan alat


gelas saat mencuci.

20. Gambar : Cara Penggunaan : Jika gelas kimia


telah selesai digunakan, lalu dicui dan
dibersihkan dengan menggunakan
sikat.

Pembahasan

Dari hasil di atas, akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan


yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannya praktikum
ini yaitu agar praktikan mampu mengenal, memahami fungsi, dan dapat
membedakan serta memahami cara penggunaan dari berbagai macam alat yang
ada di laboratorium.
Dari percobaan yang sudah dilakukan, alat-alat di laboratorium dapat
dikategorikan menjadi beberapa macam jenis. Sebelum itu, perlu diperhatikan
bahwa sebelum menggunakan alat-alat laboratorium akan lebih baik jika terlebih
dahulu kita mencucinya agar alat laboratorium tetap steril. Karena kebersihan alat
sangat mempengaruhi dalam menentukan hasil penelitian terutama alat yang
sudah dipakai sebelumnya, agar tidak mempengaruhi penelitian berikutnya maka
harus dipastikan alat tersebut steril.
Dalam pengenalan alat laboratorium yang telah dilakukan, terdapat
berbagai macam alat dengan fungsi yang berbeda-beda. Berikut akan diuraikan
pengkategorian alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang
dapat dilakukan dalam proses praktikum kimia. Yang pertama yaitu alat-alat
penimbangan terdiri atas labu ukur, erlenmeyer, dan gelas beker. Alat
pennimbangan ini akan digunakan untuk menimbang suatu bahan atau sampel
yang akan digunakan dengan ukuran dan berat yang tepat sesuai yang diperlukan.
Selanjutnya yaitu alat-alat untuk pemanasan yang terdiri atas kawat kasa,
gelas beker, tabung reaksi, kaki tiga, pembakar spiritus, kompor listrik, dan
penjepit. Alat-alat ini digunakan untuk proses yang membutuhkan pemanasan atau
suhu yang tinggi dalam proses percobaan. Lalu terdapat alat titrasi yang terdiri
atas stratif, buret, erlenmeyer, dan corong. Dalam proses titrasi dilakukan
pencampuran dua bahan yang diperlukan untuk mendapatkan suatu perubahan
seperti perubahan warna dengan bantuan bahan indikator pp.
Lalu terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan dalam analisis
kuantitatif, alat-alat yang teliti (kuantitatif) yang terdiri dari buret, labu takar, dan
pipet. Dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) seperti gelas ukur dan erlenmeyer.
Yang dimaksud alat ukur teliti disini yaitu alat ukur yang memiliki ketelitian yang
tinggi dimana perbedaan volume zat yang kecil dapat mengakibatkan perubahan
hasil dalam penelitian. Sedangkan alat ukur kualitatif digunakan dalam percobaan
yang tidak membutuhkan ketepatan pengukuran volume zat.
Di dalam laboratorium, dapat ditemukan peralatan gelas dan peralatan non
gelas. Untuk peralatan gelas yaitu peralatan yang terbuat dari kaca dan mudah
pecah, sehingga kita perlu hati-hati dalam menggunakan alat tersebut. Alat kaca
juga harus selalu dalam keadaan steril agar tidak mengganggu hasil percobaan
yang akan dilakukan. Peralatan non gelas yaitu peralatan yang bukan terbuat dari
kaca sehingga tidak mudah pecah, tetapi kita juga tetaep harus hati-hati dalam
menggunakan alat tersebut agar tidak rusak. Contoh alatnya seperti spatula, sikat,
statif, kawat kasa.
Selain kategori-kategori yang sudah disebutkan masih banyak alat-alat
laboratorium lain yang memiliki fungsi khusus seperti statif dan klem yang
berfungsi untuk menjepit dan menyangga buret dalam proses titrasi. Kedua alat ini
tidak bisa dipisahkan karena klem berfungsi sebagai penjepit dan statif sebagia
penyangga.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum telah sudah dilaksanakan, maka dapat


diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Alat-alat di laboratorium memiliki banyak perbedaan fungsi dan
memiliki prosedur tersendiri, sebagai praktikan harus mempelajari
lebih dalam mengenai alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Steril dan kebersihan alat sangat penting diperhatikan di dalam
laboratorium.
3. Kewaspadaan dan hati-hati dalam penggunaan alat dan bahan kimia
sangat diperlukan karena beberapa bahan kimia sangat berbahaya jika
digunakan tanpa ketelitian dan keseriusan.

Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya praktikan lebih mempelajari


dan memperhatikan materi terutama mengenai kegunaan alat-alat dan bahan kimia
yang digunakan dalam percobaan, sehingga pada saat praktikum materi yang
sudah dikuasai dapat dipraktikan dan memperoleh hasil yang diinginkan. Dan
juga mengenai kewaspadaan dalam penggunaan alat di laboratorium agar tidak
merusak alat yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

Budimarwanti, C. 2010. Pengelolaan Alat dan Bahan Di Laboratorium Kimia.


Jurnal Pengelolaan Laboratorium.
Chang, R. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Day, R.A Jr., dan A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi
Kelima. Jakarta: Erlangga.
Freedman, M. P. 1997. Relationship among laboratory instruction, attitude toward
science, and achievement in science knowledge. Journal of Research in
Science Teaching (vol:34).
Jufriyah, J. 2009. Pemeliharaan dan Penyimpanan Peralatan Laboratorium Kimia.
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan. (1), 26-32.
Onggo, Djulia. 2002. Keselamatan Kerja di Laboratorium. Jurnal Pengelolaan
Laboratorium.
Raharjo, R. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal
Kimia Sains dan Aplikasi, 20(2), 99-104.
Salam, Z., dan Hidayat. 2019. Analisis Kemampuan Mahasiswa terhadap
Pengunaan Alat Laboratorium Kimia. Jurnal Al-Ta’dib, 12(1), 1-18.
Setiawati. 2009. Biokimia I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Soetarto, E.S. 2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Untuk Mahasiswa
Fakultas Biologi. Laboratorium Biologi Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.
LAMPIRAN

Mesin Shaker Botol Sentrifuge


Untuk pengadukan
suatu bahan atau Untuk
larutan hingga ter melakukan
bentuk bahan yang pemisahan pada
bersifat homogen. sampel mikroba.

Oven Khusus
Tanah Gambut
Untuk melakukan
pemisahan pada
sampel mikroba
pada tanah.
Proses penimbangan dan pembuatan
larutan.

Proses pengekstrakan sampel Proses Titrasi menggunakan buret

Anda mungkin juga menyukai