1.2 Tujuan
Mengetahui pengguanaan SOP pada alat kerja sprayer
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Alat penyemprot (sprayer) adalah alat atau mesin yang berfungsi sebagai
pemecah cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran (droplets) atau spray.
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka
pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer juga
sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam
satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan pengguna dosis pestisda
yang akan di semprotkan.
Alat penyemprot (sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah
bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek
semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efisiensi dan
efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif
tersebut yang terkandung didalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang
melekat pada objek dan sasaran semprot (Annafiyah et al., 2021).
Upaya meningkatkan produktivitas pertanian menggunakan pestisida kimia
dan alami merupakan cara yang menurut petani paling efektif dalam mengendalikan
organisme dan penyakit tanaman (Budi, 2009). Sprayer berfungsi untuk memecah
cairan atau larutan menjadi butiranbutiran dan mendistribusikannya secara merata
ke permukaan tanaman yang dilindungi (Yuwana, 2014). Pada proses
penyemprotan sprayer dibutuhkan informasi mengenai unjuk kinerja alat semprot
(sprayer) agar penyemprotan lebih efektif dan efisien saat pengaplikasian pada
tanaman (Dharmawan & Soekarno, 2020)
Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot punggung. Sprayer ini
paling umum digunakan oleh petani hampir di semua areal pertanian padi, sayuran,
perkebunan. Prinsip kerjanya adalah larutan yang dikeluarkan dari tangki akibat
dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan
tangan penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan keluar dari
tangki menuju tabung udara sehingga tekanan didalam tabung meningkat. Keadaan
ini menyebabkan larutan pestisida dalam tangki di paksa keluar melalui klep dan
selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot. Tekanan udara yang di
hasilkan oleh pompa diusahakan konstant, yaitu sebesar 0,7 – 1,0 kg/cm2 atau 10
– 15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara mempompa sebanyak 8 kali.
Untuk menjaga tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap 2 langkah pompa
harus digerakan sekali naik-turun. Kapasitas tangki knapsack sprayer bervariasi
berkisar antara 13, 15, 18, 20 tergantung merknya. (Mayssara A. Abo Hassanin,
2014)
Sprayer jenis ini menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya
yang berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor
sprayer bervariasi tergantung jenis dan merknya, antara lain digendong
dipunggung, ditarik kendaraan, diletakan di atas tanah, dibawa pesawat terbang
dan sebagainya. Contoh motor sprayer adalah mist blower power sprayer, dan
boom sprayer.
Keuntungan dengan menggunakan motor sprayer terutama kapasitasnya
sangat luas dengan waktu yang relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran
walaupun sangat lebat dan minim tenaga kerja. Sprayer ini juga memiliki
kelemahan, diantaranya harganya relatif mahal dan biaya pengoprasian serta
perawatannya yang juga mahal, tidak dianjurkan pada tanaman yang masih muda
karena dikhawatirkan drift merusak tanaman, dirawat secara rutin meliputi servis,
pergantian suku cadang, dll (Mayssara A. Abo Hassanin, 2014)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Sprayer Swan SA- 14, digunakan untuk pengujian manual.
2. Sprayer Cosmec 767 M-4, digunakan untuk pengujian menggunakan motor
bakar.
3. Meteran, digunakan untuk mengukur jarak.
Bahan :
1. Air.
Pada praktikum kali ini yaitu melakukan pengoperasian alat semprot. Alat
semprot berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi
butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida
yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama &
penyakit tumbuhan. Alat semprot yang digunakan merupakan alat semprot jenis
knackpack sprayer atau alat semprot punggung yang banyak digunakan pada lahan
pertanian. Terdapat 3 alat semprot yang digunakan pada prakikum ini yaitu
penyemprot menggunakan tenaga tangan, penyemprot yang menggunakan tenaga
baterai dan yang menggunakan tenaga bensin.
5.1. Sprayer punggung tenaga tangan.
Prinsip kerjanya adalah larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya
tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan
penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan keluar dari tangki
menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini
menyebabkan larutan pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan
selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot. Sprayer jenis ini sangat
sering dijumpai dan sering dipakai oleh petani untuk menyemprot pestisida dan
semacamnya dikarenakan harganya yang cukup murah serta pengoperasiannya
yang mudah.
5.2. Sprayer punggung tenaga baterai
Prinsip kerja pada alat penyemprot ini hampir sama dengan alat penyemprot
manual hanya saja yang membedakan adalah harga dan jangkauan semprot. Pada
sprayer ini membantu operator, meringankan/memudahkan dalam bekerja.
Operator tidak perlu lagi memompa dengan tangan, tetapi cukup menyalakan
motor. Motor akan memompa larutan dengan kuat lalu menyemprotkan seperti
sprayer manual hanya saja kelemahan pada alat penyemprot ini yaitu harga yang
realtif mahal beserta dengan biaya pengoperasiannya. Selain itu sprayer ini juga
tidak dianjurkan untuk tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan dapat
merusak tanaman.
Saat menggunakan sprayer ini, awali dengan memeriksa apakah power sprayer
sudah tersambung dengan benar atau tidak. Urutan sambungannya adalah tangki,
pompa, selang, gulungan selang, twist return bracket (braket putar), nozzle cock
(pegangan keran), indikator pembersih, dan reducer (metal fitting yang
menyambungkan metal fitting dengan diameter berbeda). Selanjutnya memasang
nosel (seperti hooded pistol nozzle, slide nozzle, stick sprayer) pada reducer. Pada
bagian ujung slide nozzle, bisa menggunakan nosel yang berbentuk bulat atau nosel
panjang dengan beberapa lubang.
5.3. Sprayer punggung tenaga bensin
Sprayer jenis ini mengunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang
berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Pada alat penyemprot ini
bahan bakar yang digunakan untuk menggerakan motor berupa bensin. Sprayer ini
mampu menyemprot dengan tegangan tinggi dengan jangkauan yang jauh sehingga
petani dapat menyemprot pestisida dengan cepat. Kelemahan pada alat penyemprot
ini yaitu harga yang mahal serta alat penyemprotnya yang cukup berat. Selain itu
alat penyemprot ini juga perlu di servis secara rutin dengan harga yang cukup
mahal. Biaya bahan bakar juga menjadi factor kelemahan pada alat penyemprot ini.
BAB VI
KESIMPULAN DAB SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, dapat kami tarik
kesimpulannya bahwa :
1. Semua mahasisa mencoba alat spayer baik yang manual maupun mesin.
2. Dari kedua alat tersebut dari segi jarak maupun diameter semprotnya yang
lebih unggul adalah jenis alat srayer mesin dibandingkan menggunakan alat
sprayer manual.
3. Kelebihan alat spayer punggung tenaga mesin ini ialah jenis sprayer yang
sangat sering dijumpai dan sering dipakai oleh petani untuk menyemprot
pestisida dan semacamnya, selain itu juga harganya yang cukup murah serta
pengoperasiannya yang mudah.
4. Dan kekurangan pada sprayer punggung tenaga bensin ini ada pada alat
penyemprot nya yang mahal juga alat penyemprotnya yang cukup berat.
Selain itu juga perlu di servis secara rutin dengan harga yang cukup mahal
dengan biaya bahan bakar yang menajdi factor kelemahannya
6.2 Saran
Sebaiknya pada jenisaalat sprayer mesin sebaiknya di uji juga pada waktu
semprot dalam 3L air agar tahu bagaimana perbandingan dari kedua alat jenis
sprayer guna mengetahui mana yang lebih efisien lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Annafiyah, A., Anam, S., & Fatah, M. (2021). Rancang Bangun Sprayer Pestisida
Menggunakan Pompa Air DC 12 V dan Panjang Batang Penyemprot 6
Meter. Jurnal Rekayasa Mesin, 16(1), 90.
Dharmawan, A., & Soekarno, S. (2020). Uji Distribusi Semprotan Sprayer Pestisida
Dengan Patternator Berbasis Water Level Detector. Jurnal Teknik Pertanian
Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 9(2), 85.
https://doi.org/10.23960/jtep-l.v9i2.85-95
Mayssara A. Abo Hassanin, A. (2014). Rancang Bangun Alat Semprot Hama
Berbasis Panel Surya 100 Wp. Paper Knowledge . Toward a Media History
of Documents, 7–26.
Annafiyah, A., Anam, S., & Fatah, M. (2021). Rancang Bangun Sprayer Pestisida
Menggunakan Pompa Air DC 12 V dan Panjang Batang Penyemprot 6
Meter. Jurnal Rekayasa Mesin, 16(1), 90.
https://doi.org/10.32497/jrm.v16i1.2195
Dharmawan, A., & Soekarno, S. (2020). Uji Distribusi Semprotan Sprayer
Pestisida Dengan Patternator Berbasis Water Level Detector. Jurnal Teknik
Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 9(2), 85.
https://doi.org/10.23960/jtep-l.v9i2.85-95
Mayssara A. Abo Hassanin, A. (2014). Rancang Bangun Alat Semprot Hama
Berbasis Panel Surya 100 Wp. Paper Knowledge . Toward a Media History
of Documents, 7–26.
Annafiyah, A., Anam, S., & Fatah, M. (2021). Rancang Bangun Sprayer Pestisida
Menggunakan Pompa Air DC 12 V dan Panjang Batang Penyemprot 6
Meter. Jurnal Rekayasa Mesin, 16(1), 90.
Dharmawan, A., & Soekarno, S. (2020). Uji Distribusi Semprotan Sprayer Pestisida
Dengan Patternator Berbasis Water Level Detector. Jurnal Teknik Pertanian
Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 9(2), 85.
https://doi.org/10.23960/jtep-l.v9i2.85-95
Mayssara A. Abo Hassanin, A. (2014). Rancang Bangun Alat Semprot Hama
Berbasis Panel Surya 100 Wp. Paper Knowledge . Toward a Media History
of Documents, 7–26.
LEMBAR KONTRIBUSI
Baldiasyah Praja Dwi Sagara : Pembahasan
Fitri Patmawati : Kesimpulan dan Saran
Nida Tria Purnama : Tinjauan Pustaka dan Metodologi
Nurlayla Zain Capah : Latar Belakang dan Hasil