TINJAU PUSTAKA
Abu merupakan oksida-oksida logam dalam arang yang tersusun atas mineral
yang tidak bisa menguap oleh proses karbonasi. Adanya kandungan abu sangat
berpengaruh terhadap kualitas arang yang dihasilkan. Adanya abu yang berlebih
dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pori-pori pada arang sehingga luas
permukaan arang menjadi berkurang (scroder, 2006).
Kadar abu juga merupaka zat organic hasil pembakaran dari suatu bahan
makanan. Kandungan dan komposisi abu pada bahan makanan tergantung pada
bahan dan cara pengabuannya. Hubungan antara mineral dan kadar abu suatu
bahan ada dua macam garam yaitu garam organic dan anorgnik. 96% terdiri dari
bahan organic dan air sisanya merupakan unsur mineral atau kadar abu(Slamet
Sudarmadji, 1989).
Prinsip penentuan kadar abu adalah dengan mengkondisikan semua zat organik
pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar 500-600oC, kemudian zat hasil pembakaran
yang tertinggal ditimbang. Jumlah sampel yang akan diabukan ditimbang
sejumlah tertentu tergantung pada macam bahannya (winarno, 2013).
Pengabuan kering membutuhkan sedikit ketelitian dan mampu menganalisa bahan
lebih banyak daripada pengabuan basah. Pengabuan kering dapat dapat dilakukan
untuk menganalisa kandungan Ca, P, dan Fe, akan tetapi kehilangan K dapat
terjadi apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi (Anton dkk, 15-16).
Mekanisme pengabuan pada percobaan ini adalah pertama-tama krus porselin
dioven selama 1 jam. Krus porselin adalah tempat atau wadah yang digunakan
dalam pengabuan, karena penggunaannya luas dan dapat mencapai berat konstan
maka dilakukan pengovenan. Kemudian didinginkan selama 30 menit, setelah itu
dimasukkan eksikator. Lalu timbang krus sebagai berat a gram (Zahro, 2013).
2.3 bahan
2.3.1 Dodol
Dodol merupakan makanan tradisional yang tergolong dalam makanan semi
basah yang memiliki kadar air yang tinggi sehingga umur simpan yang tergolong
singkat kisaran 1-6 bulan (Hanifah, 2016).
2.3.2 selai
Selai merupakan jenis makanan olahan yang berasal dari sari buah atau buah-
buahan yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan dimasak sampai mengental.
Selai tidak dikonsumsi langsung, melainkan digunakan sebagai bahan pelengkap
pada roti tawar atau sebagai bahan pengisi pada roti manis, kue nastar atau
sebagai pemanis pada minuman seperti yogurt dan es krim (Syahrumsyah dkk,
2010).
2.3.3 jeli
Jeli adalah makanan setengah padat yang terbuat dari sari buah-buahan dan
gula. Syarat Jeli yang baik ialah transparan, mudah dioleskan dan mempunyai
aroma dan rasa buah asli (Koswara, 2011).
2.3.4 mentimun
2.3.5 keripik
Keripik merupakan produk yang memiliki kadar air dan aw (water activity)
yang relatif rendah sehingga umur simpannya cenderung lebih lama. Selain itu,
keripik juga mempunyai kandungan lemak yang cukup tinggi ini menyebabkan
mudah mengalami ketengikan apabila kontak langsung dengan oksigen, cahaya,
atau akibat perubahan suhu dan mudah menyerap uap air dari udara sekitar
sehingga mudah mengalami kerusakan seperti menjadi tidak renyah, ditumbuhi
jamur dan bakteri serta berbau tengik ( et al., 2020).
2.3.8 kentang