PENDAHULUAN
sumberdaya alam secara terus menerus dalam skala yang makin besar dan
Plastik tidak dapat didegradasi oleh mikroba dalam tanah sehingga plastik dapat
banjir. Salah satu solusi masalah plastik melalui daur ulang ternyata hanya
beberapa persen dari plastik yang dapat didaur ulang (Fachry et al., 2012). Plastik
yang biasa digunakan terbuat dari polimer sintetik yang mempunyai sifat sukar
menyebabkan banjir serta merusak kesuburan tanah. Adapun jika sampah plastik
dibakar maka dapat menghasilkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan (Sahwan
et al., 2005).
Upaya untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah
konvensional umumnya berbahan dasar petrolium, gas alam, atau batu bara.
Sementara bioplastik terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari
kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan (Ummah, 2013).
1
Pati merupakan bahan baku yang banyak tersedia di Indonesia. Pati
seperti serealia dan aneka umbi. Sumber karbohidrat yang banyak mengandung
pati diantaranya jagung, sagu, ubi kayu, beras, ubi jalar, sorgum, talas, dan garut.
(Koswara, 2009).
modifikasi pati yakni metode secara fisik, kimia, enzimatik dan modifikasi
fisik, kimia dan enzimatik). Menurut Xu dkk. (2004) modifikasi pati dapat
dan resistensi pati terhadap proses retrogradasi dengan derajat substitusi (DS)
atau pati dengan ketahanan gesek yang baik seperti dalam pembuatan pasta
dengan pemasakan kontinyu dan pemasakan cepat pada injeksi uap. Pati ikat
silang dibuat dengan menambahkan cross-linking agent dalam suspensi pati pada
tertinggi dicapai pada temperatur pembentukan yang normal dan viskositas ini
relatif stabil selama konversi pati. Peningkatan viskositas mungkin tidak mencapai
2
namun hal ini tidak untuk semua pati karena ada bahan lain yang terdapat dalam
(Koswara, 2006).
amilopektin dari pati dan membuat pati lebih stabil dan berguna khususnya dalam
pembuatan lem, pembuatan kertas, dan makanan beku (Hirsch dan Kokini 2002).
Pati hasil cross-linking lebih tahan asam, panas dan shearing dibandingkan pati
awal (Mirmoghtadaei dkk., 2009). Sehingga pati hasil cross-linking sesuai untuk
makanan kaleng, bedak tabur bedah dan aplikasi lainnya (Miyazaki dkk., 2006).
polimer bahan penyusun kemasan bioplastik masih sangat terbatas publikasi dan
penelitian optimasi formulasi teknologi pembuatan bioplastik dari pati aren hasil
modifikasi ganda.
3
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.2 Menentukan Konsentrasi Cross-linking STMP dan STPP pati butirat ikat
1.3.1 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya
1.3.2 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dalam upaya
hidup
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
5
2.2 Pati
(Sunarya, 2012).
Pati tersusun atas rangkaian unit-unit glukosa yang terdiri dari fraksi rantai
secara ratio jika kandungan amilosa pati rendah, maka kandungan amilopektinnya
tinggi. Jenis pati yang berkadar amilosa rendah hasil penelitian terdapat pada pati
jagung varietas pulut. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan
gizi, tetapi lebihberarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Pati berkadar
amilosa rendah (amilopektin tinggi) paling sesuai untuk produksi makanan yang
Pati merupakan karbohidrat kompleks utama yang tidak larut dalam air dan
berasal dari tanaman atau buah-buahan, bersifat tawar serta tidak berbau. pati
sebagai sumber energi yang sangat penting bagi manusia dan hewan dalam
6
Pati diperoleh dengan cara mengekstrak bahan nabati yang mengandung
karbohidrat, seperti serealia dan aneka umbi. Sumber karbohidrat yang banyak
mengandung pati di antaranya jagung, sagu, ubi kayu, beras, ubi jalar, sorgum,
talas, dan garut. Karakteristik fungsional pati yang unik memungkinkan pati
Pati memiliki sifat sebagai granular yang tidak larut dalam air. Granular pati
tersebut terdiri atas daerah amorf dan kristal. Amilosa dalam pati bergabung
dengan lipid dari struktur kristal yang lemah dan memperkuat granula tersebut.
Sementara amilopektin dalam air, amilosa dan granula pati sendiri tidak larut
dalam air dingin. Hal ini menyebabkan relatif mudah mengekstrak granula pati
dari sumber tanaman. Ketika suspensi pati dalam air dipanaskan, butiran pertama
berubah struktur molekulnya dengan cara kimia, fisik, maupun enzimatis, Pati
modifikasi digunakan pada industri pangan dalam pembuatan salad krim, saus
kental, mayonais, jeli, permen, coklat, dan lainnya, Sedangkan pada industri non
pangan biasanya pati modifikasi ini digunakan pada industri tekstil, kertas, sabun,
detergent, dan bahan bangunan, Ada beberapa cara yang digunakan untuk
memodifikasi pati, seperti modifikasi dengan hidrolisis asam, enzim, ikat silang,
7
Pati termodifikasi adalah pati yang gugus hidroksilnya telah diubah lewat
suatu reaksi kimia atau dengan mengganggu struktur asalnya. Pati diberi
perlakuan tertentu dengan tujuan menghasilkan sifat yang lebih baik untuk
atau sifat lainnya. Perlakuan ini dapat mencakup penggunaan panas, asam, alkali,
zat pengolsidasi atau bahan kimia lainnya yang akan menghasilkan gugus kimia
baru atau perubahan bentuk, ukuran serta struktur molekul pati. Pati dapat
2.4 Bioplastik
kegunaan yang sama seperti plastik sintetis atau plastik konvensional. Plastik
biodegradable biasanya disebut dengan bioplastik, yaitu plastik yang seluruh atau
hampir seluruh komponennya berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui.
diartikan sebagai film kemasan yang dapat didaur ulang dan dapatdihancurkan
antaranya sebagai pembungkus makanan, alas makan dan minum, untuk keperluan
sekolah, kantor, automotif dan berbagai sektor lainnya, karena memiliki banyak
keunggulan antara lain: fleksibel, ekonomis, transparan, kuat, tidak mudah pecah,
8
bentuk laminasi yang dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan lain dan
menghasilkan senyawa organik dan aldehid sehingga plastik ini aman bagi
100 tahun agar dapat terdekomposisi oleh alam, sementara plastik biodegradable
dapat terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih cepat. Hasil degradasi plastik ini
dapat digunakan sebagai makanan ternak atau sebagai pupuk kompos. Plastik
unit yang disubstitusikan oleh gugus lain. Apabila gugus yang menggantikan
berupa satu gugus anhidroksil pada tiap unit anhidroglukosa diesterifikasi dengan
satu buah gugus asetil, nilai DS sebesar 1. Apabila terdapat tiga buah gugus
al., 2010)
9
10
2.6 Hipotesis
1.2.4 Terdapat Konsentrasi Cross-linking STMP dan STPP pati butirat ikat
11
BAB III. METODE PENELITIAN
April 2019.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hot plate, oven,
timbangan analitik, strirrer, cawan, gelas kimia 50 ml dan 250 ml, cetakan plastik,
gegep, pH meter, pipet tetes, pipet volume 5 ml dan 10 ml, desikator, toples,
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pati aren alami
dan pati aren termodifikasi, aquades, air bersih, asam asetat, gliserol, dan sampel
bioplastik.
menggunakan 6 taraf konsentrasi pati aren butirat fosfat atau Butyric Anhidrida
BA-CL 2%, 4%, 6%, 8%, 10% dan 12% yang dibandingkan dengan pati aren
21 satuan percobaan.
12
3.4 Prosedur Penelitian
sebanyak 150 mL, kemudian dipanaskan di atas penangas air sampai dengan suhu
menit. Sampel dituang kedalam talan stainles steel dan dikeringkan pada suhu
50oC selama 10-12 jam. Sampel yang telah kering kemudian dianalisis
13
Pati aren alami
Pati Aren Butiran Fosfat
dengan konsentrasi BA-CL 2%, BA-CL
4%,
BA-CL 6% ,BA-CL 8%, BA-CL 10% dan
BA-CL 12%
Pencampuran
Akuades 150 ml
Larutan bioplastik
1. Ketebalan
Bioplastik 2. Water Vapour
Transmission Rate
3. pH
4. Biodegradasi
5. Uji Sensoris
14
Gambar 1. Bagan alir pembuatan bioplastik
diantara rahang jangka sorong. Ketebalan diukur pada lima tempat yang berbeda,
Membuat larutan garam jenuh dalam suatu chamber, yaitu wadah toples
untuk membuat RH 75% yaitu dengan melarutkan 40% garam NaCI (b/v) atau
100 g NaCI dalam 250 ml aquades. Ukuran toples adalah diameter 12 cm dan
tinggi 15 cm , diletakkan pada suhu ruang. Cawan akrilik diisi dengan silica gel
Cawan yang sudah ditutup dengan film ditempatkan pada chamber yang
sudah diatur RH nya. Uap air yang terdifusi melalaui film dan silica gel sehingga
akan menambah berat silika gel. Penimbangan cawan beserta film dan silica gel
dilakukan setiap jam selama 7-8 jam untuk mengetahui pertambahan berat. Data
yang diperoleh dibuat grafik hubungan antara waktu dengan berat, kemudian
g
slope kenaikanberat cawan( )
jam X 100%
WVTR=
luas permukaan film/ ( m 2 )
15
3.5.3 pH (Martin et al.,1993)
dalam wadah yang berisi larutan edible film tersebut, lihat sampai angka yang
3.5.4 Biodegradasi
di dalam tanah pada kedalaman 8 cm. Durasi pemeraman bervariasi (3,6,9 dan 12
Massa akhir (massa setelah degradasi) dari bioplastik diukur setelahnya setiap
perubahan propertis mekanik akibat proses degradasi diamati dan ketika bioplastik
w 1−w 2
Kehilangan Berat(%)= X 100
w1
16
Skor 1=amat sangat tidak suka; 2=Sangat tidak suka; 3= Tidak suka; 4= Netral;
water vapor transmission rate (WVTR), pH, biodegradasi dan uji sensoris
keseluruhan) dianalisis menggunakan anova dengan uji F Table dan uji Duncan
17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Ketebalan
Hasil analisis keragaman (Lampiran 1c) dan uji Duncan 5% (Lampiran 1d)
0.5000 0,4743 e
0.4500 0,4280 d
0.4000 0,3580 c
Ketebalan (mm)
STPP pati butirat ikat silang maka ketebalan bioplastik semakin bertambah.
18
Ketebalan bioplastik berkisar antara 0,2950 mm hingga 0,4743 mm, jika
berada di antara 8-10% STMP dan STPP pati butirat ikat silang. Perbedaan
konsentrasi STMP dan STPP pati butirat ikat silang termodifikasi (Butirat
19
4.50
3.92
4.00
3.50
3.50 3.07
WVTR (g/m2.jam)
3.00 2.55
2.45 2.36 2.49
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Pati alami BA-CL 2% BA-CL 4% BA-CL 6% BA-CL 8% BA-CL BA-CL
10% 12%
Pati Butirat Ikat Silang
bioplastik yang dihasilkan dari STMP dan STPP pati termodifikasi butirat ikat
silang mempunyai laju transmisi uap air yang relatif sama dengan pati alami, akan
tetapi pada STMP dan STPP pati termodifikasi cenderung lebih rendah.
dan STPP pati butirat ikat silang cenderung mengakibatkan penurunan laju
transmisi uap air. Menurut Maharani et.al. (2017), film yang mempunyai nilai
laju perpindahan uap air yang rendah cocok digunakan sebagai pengemas produk
Permeabilitas uap air akan semakin baik jika daya serap plastik terhadap air
semakin kecil atau semakin mendekati nol. Jika plastik telah menyerap uap air
20
dari luar maka plastik tersebut tidak mampu menyerap uap air lagi yang melebihi
4.3 pH
Hasil analisis keragaman (Lampiran 4c) dan uji Duncan 5% (Lampiran 4d)
menunjukkan bahwa berbagai konsentrasi STMP dan STPP pati butirat ikat silang
8.00
7,77 c
7.80
7,57 bc
7.60 7,50 bc
7,40 ab
pH
7.20 7,13 a
7.00
6.80
Pati alami BA-CL 2% BA-CL 4% BA-CL 6% BA-CL 8% BA-CL BA-CL
10% 12%
Pati Butirat Ikat Silang
STMP dan STPP pati butirt ikat silang hingga konsentrasi 10% relatif tidak
viskositas, dan kekuatan gel, serta dapat berpengaruh pada aplikasinya. Hal
ini berarti pula bahwa nilai pH dapat mempengaruhi plastisitas bioplastik yang
21
sumber mineral alam yang tinggi, sehingga dari kandungan mineral alam
4.5 Biodegradasi
konsentrasi STMP dan STPP pati butirat ikat silang termodifikasi (Butirat
yang meliputi lama degradasi, kehilangan berat rata rata dan berat residu pada
100.00 89.61
90.00 82.42 85.03 82.43 83.19
77.77 80.28
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00 22.23 19.72
17.58 14.97 17.57 16.81
20.00 10.39
10.00
11.07 10.12 11.59 10.62 10.93 10.82 11.21
0.00
Pati alami BA-CL 2% BA-CL 4% BA-CL 6% BA-CL 8% BA-CL BA-CL
10% 12%
Pati Butirat Ikat Silang
22
Keterangan: BA=Butirat Anhidrida CL=Cross Linking
bahwa sifat pati aren sebagai bahan baku yang telah dimodifikasi secara Cross-
Linking menggunakan STMP dan STPP relatif sama dengan sifat pati alami
dalam hal lama degradasi, kehilangan berat rata rata dan berat residu selama
degradasi bioplastik pati aren. Hal ini mungkin disebabkan sifat higroskopis
polimer dipengaruhi oleh struktur polimernya. Bioplastik yang dibuat dari pati
dapat terurai secara hayati. Faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan
aktivitas biologis akan mempengaruhi laju degradasi, di mana daya hancur secara
biologis 48,73% dicapai dalam 15 hari untuk sampel yang ditempatkan di tanah
pada kedalaman 3 cm. Menurut penelitan Hongxia dkk., (2019) film memiliki
proses degradasi yang berbeda semua film mengalami penurunan berat yang kecil,
yang dapat dikaitkan dengan penguapan sisa pelarut (air dan asam asetat residu).
Adapun film-film yang berikatan silang, STMP memiliki sedikit efek pada
suhu dekomposisi maksimum yang lebih tinggi dari pada film lain, karena
23
4.7 Uji Sensoris
pati aren alami dan pati modifkasi dengan konsentrasi STMP dan STPP yang
warna, tekstur, aroma dan kesukaan secara keseluruhan. Skor numerik untuk uji
tersebut menggunakan skala 1 sampai 7 yaitu 1=amat sangat tidak suka; 2=sangat
tidak suka; 3=tidak suka; 4=netral; 5=suka; 6=sangat suka; 7= amat sangat suka.
pati alami
warna
tekstur
1
keselu-
BA-CL 10% BA-CL 4% ruhan
BA-CL 8% BA-CL 6%
Berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil uji sensoris yang dilakukan
aroma yang relatif sama antara bioplastik hasil modifikasi pada berbagai
konsentrasi STMP dan STPP pai aren butirat ikat silang. Sebaliknya, tekstur
24
bioplastik yang disukai panelis yakni pada konsentrasi 6% Butirat Anhidrida
Cross-Linking dengan skor 5,67 (sangat suka), akan tetapi untuk kesukaan
(Lampiran 9d).
keseluruhan, film yang bertaut silang memiliki nilai lebih tinggi, yang disebabkan
oleh pengenalan natrium trimetafosfat dan permukaan padat yang dibentuk oleh
ikatan silang antara polisakarida dan natrium trimetafosfat. Film yang diperoleh
berbeda secara signifikan dalam nilai warna, menunjukkan perbedaan warna yang
reaksi pengikatan silang memiliki efek tertentu pada perbedaan warna. Secara
dan warna film. Oleh karena itu, sebagai alternatif untuk produk berbasis minyak
bumi, film dengan ikatan silang menggunakan natrium trimetafosfat akan secara
efektif mencegah penurunan kualitas produk makanan dan memiliki potensi dalam
25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.2 Pati butirat ikat silang dengan STMP 6% menghasilkan bioplastik yang
disukai panelis.
5.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Bunga, S. M., Montolalu, R. I., Hari, J. W., Kedua, Montolalu, L. A.,
Watung, A. H., & Taher, N. (2013). Karakteristik Sifat Fisika Kimia
Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii pada Berbagai Umur
Panen yang Diambil dari Daerah Perairan Desa Arakan Kabupaten
Minahasa Selatan. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, 1(2), 54–
58.
Coniwanti, P., L. L., dan M. R., Alfira. 2014.. Pembuatan Film Plastik
Biodegradable Dari Pati Jagung Dengan Penambahan Kitosan Dan
Pemlastis Gliserol. Jurnal Teknik Kimia. Vol.20 (4). …halaman ??
Darni Y., Herti U. dan Siti N.A. 2009. Peningkatan Hidrofobilitas dan Sifat Fisik
Plastik Biodegradabel Pati Tapioka dengan Penambahan Selulosa Residu
Rumput Laut Euchema spinossum. Seminar Hasil Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Lampung: Universitas Lampung.
Fachry, A. Rasyidi dan A. Sartika. 2012. “Pemanfaatan Limbah Kulit Udang dan
Limbah Kulit Ari Singkong sebagai Bahan Baku Pembuatan Plastik
Biodegradable”, Jurnal Teknik Kimia 18, No. 3 2012: h. 1-9.
27
Hasibuan, E. 2015. Karakteristikpati sagu (Metroxylon sagoRottb.)
modifikasikimia dengan perlakuansodium tripolyphosphate (STPP). Skripsi.
Fakultas Pertanian Universitas Riau.Pekanbaru.
Hongxia, W. Y. Liao. A. wu. B. Li. J. Qian and F. Ding. 2019. Effect to Sodium
Trimetaphosphate on Chitosan-Methylcellulose Comosite Film:
Physicochemical Properties and Food Packaging Application. School of
printing and Packaging, Wuhan University. China.
Koswara. 2006. Teknologi Modifikasi Pati. Ebook Pangan.
Marichelvam. M.K. Jawaid M. and Asim M. 2019. Corn and Rise Starch-Based
Bioplastics as Alternative Packiging Materials. Departement of Mechanical
Engineering College, Sivakasi, Tamilnadu. India.
Martin A., J. Swarbrick dan A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisika, Edisi III,
Penerjemah Yoshita, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Mirmoghtadaei, L., Kadivar, M. dan Shahedi, M. 2009. Effect of cross linking and
acetylation on oat starch properties, Food Chem, 116, 709-713.
28
Miyazaki, M. R., Hung, P. V., Maeda, T. dan Morita, N. 2006. Recent advances in
application of modified starches for bread making. Trends in Food Science
& Technology, 17: 591-599.
Nugroho dan A. Fajar. 2012. Sintesis Bioplastik dari Pati Ubi Jalar Menggunakan
Penguat Logam ZnO dan Penguat Alami Clay. Skripsi. Fakultas Teknik,
Depok, Universitas Indonesia.
Richana. N dan Suarni 2006. Teknologi Pengolahan Jagung. Balai Besar Penelitia
dan Pengembangan Pascapanen, Bogor.
Sriwahyuni, 2018. Pembuatan Bioplastik Dari Kitosan dan Pati Jagung Dengan
Menggunakan Glutaraldehid Sebagai Pengikat Silang. Fakultas Sains dan
Teknologi. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.
Suptijah, P., S. H. Suseno, dan C. Anwar, 2013. Gel Strength Analysis of
Jelly Candy Produced from Shark Skin Gelatin with Addition of
Carrageenan and Seaweed. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia, 16(2), 183–191.
Ummah, N., Al., 2013. Uji Ketahanan Biodegradable Plastic Berbasis Tepung
Biji Durian (Durio Zibethinus Murr) Terhadap Air Dan Pengukuran
Densitasnya. Skripsi UNNES Jurusan Fisika. 2013.
Wibowo. 2008. “ Isolasi pati dari Pisang Kepok dengan Menggunakan Metode
Alkaline Stepping”. Teknik, Vol 7 (2).
29
Wini, S., T. Sudiarti, dan L. Rahmidar. 2013. Preparasi dan Karakteristik Edible
Film dari Poliblend Pati Sukun-Kitosan. Jurnal Valensi, 3(2):100-109.
Xu, Y., V. Miladinov, dan M.A. Hanna. 2004. Synthesis and characterization of
starch acetates withhigh substitution. Journl Cereal Chem. Vol. 81 (6):735-
740
BIODATA PENULIS
Pendidikan di MTs Al-Izzah Asadiyah Tolai, dari tahun 2008 hingga selesai pada
asadiyah Tolai dan selesai pada tahun 2014. Setelah menyelesaikan pendidikan di
Universitas Tadulako Palu dan diterima melalui jalur Seleksi Bersama Masuk
30
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Fakultas Pertanian, Program Studi
Agroteknologi.
LAMPIRAN
31
I. Data Penelitian dan Analisis
Lampiran 1a Data Analisis Ketebalan Bioplastik Pati Aren Butirat pada Berbagai
Konsentrasi STMP.dan STPP
0,25986
0,2 0,3 0,2 0,2 0,2 0,4 0,2 0,3 0,2 0,1 0,29 0,29 0,29
BA-CL 2% 0,3 0,3 1
9 8 5 8 4 1 2 9 9 9 5 5 5
0,28333
0,3 0,3 0,2 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,2 0,30 0,30 0,30
BA-CL 4% 0,3 0,2 0,3 3
5 8 2 6 8 7 1 8 5 0 0 8
0,29361
0,3 0,5 0,2 0,1 0,4 0,2 0,3 0,4 0,4 0,2 0,3 0,2 0,33 0,33 0,31
BA-CL 6% 1
2 2 9 8 2 5 2 1 8 3 2 2 0 1 5
0,35615
0,2 0,2 0,4 0,3 0,2 0,4 0,4 0.3 0,4 0,4 0,32 0,32 0,33
BA-CL 8% 0,3 0,3 7
6 8 5 3 2 8 1 1 1 2 2 7 1
32
0,41615
0,3 0,3 0,3 0,3 0,4 0,3 0,5 0,5 0,4 0,4 0,3 0,42 0,42 0,43
BA-CL 10% 0,4 7
6 3 9 4 7 8 7 4 1 8 9 2 7 5
0,48173
0,3 0,5 0,6 0,6 0,3 0,3 0,6 0,4 0,4 0,5 0,46 0,47 0,48
BA-CL 12% 0,3 0,3 6
4 3 1 4 3 8 7 6 8 1 3 3 7
95% Confidence
Std. Interval for Mean
N Mean Std. Error Minimum Maximum
Deviation Lower Upper
Bound Bound
Pati alami 3 .3580 .00866 .00500 .3365 .3795 .35 .37
BA-CL 2% 3 .2950 .00000 .00000 .2950 .2950 .30 .30
BA-CL 4% 3 .3027 .00462 .00267 .2912 .3141 .30 .31
BA-CL 6% 3 .3253 .00896 .00517 .3031 .3476 .32 .33
BA-CL 8% 3 .3267 .00451 .00260 .3155 .3379 .32 .33
Lampiran 1c. ANOVA Ketebalan Bioplastik Pati Aren Butirat pada Berbagai
Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
Between
.083 6 .014 249.882 .000
Groups
Within
.001 14 .000
Groups
Total .083 20
Lampiran 1d. Hasil Uji Duncan Ketebalan Bioplastik Pati Aren Butirat pada
Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
33
Lampiran 3a. Water Vapor Transmission Rate (WVTR) Bioplastik Pati Butirat
pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Lampiran 3b. Hasil Analisis Water Vapor Transmission Rate (WVTR) Bioplastik
Pati Aren Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Perlakuan N Mean Std. Error Minimum Maximum
Deviation Lower Upper
Bound Bound
Pati alami 3 39.233 313.245 180.852 -38.581 117.048 2.07 7.54
BA-CL 2% 3 24.533 .82039 .47365 .4154 44.913 1.51 3.00
BA-CL 4% 3 35.033 197.940 114.281 -14.138 84.204 2.19 5.78
BA-CL 6% 3 23.600 .88764 .51248 .1550 45.650 1.38 3.11
34
BA-CL 8% 3 24.867 .84097 .48554 .3976 45.758 1.85 3.44
Lampiran 3c. ANOVA Water Vapor Transmission Rate (WVTR) Bioplastik Pati
Aren Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan
STPP
Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
Between
6.673 6 1.112 .443 .838
Groups
Within
35.160 14 2.511
Groups
Total 41.832 20
1
BA-CL 6% 3 23.600
BA-CL 2% 3 24.533
BA-CL 8% 3 24.867
BA-CL 10% 3 25.500
BA-CL 12% 3 30.700
35
BA-CL 4% 3 35.033
Pati alami 3 39.233
Sig. .298
Lampiran 4a. Bioplastik Pati Aren Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran
STMP dan STPP
Berat Bahan pH
I II III I II III
Pati Alami 1,0004 1,0008 1,0003 7,8 7,5 7,4 5,4334
BA%-CL 2% 1,0008 1,0008 1,0003 7,4 7,5 7,0 5,3001
BA%-CL 4% 1,0006 1,0005 1,0003 7,5 7,5 7,5 5,3334
BA%-CL 6% 1,0002 1,0003 1,0006 7,5 7,9 7,9 5,4669
BA%-CL 8% 1,0003 1,0004 7,3 7,5 7,4 7,4000
BA%-CL 10% 1,0007 1,0003 1,0006 7,3 7,4 7,3 5,2335
BA%-CL 12% 1,0012 1,0001 1,0006 7,2 7,1 7,1 5,1002
Lampiran 4b. Hasil Analisis pH Bioplastik Pati Aren Butirat pada Berbagai
Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Std.
N Mean Deviati Minimum Maximum
Error Lower Upper
on
Bound Bound
Pati alami 3 75.667 .20817 .12019 70.496 80.838 7.40 7.80
BA-CL 2% 3 73.000 .26458 .15275 66.428 79.572 7.00 7.50
BA-CL 4% 3 75.000 .00000 .00000 75.000 75.000 7.50 7.50
BA-CL 6% 3 77.667 .23094 .13333 71.930 83.404 7.50 7.90
BA-CL 8% 3 74.000 .10000 .05774 71.516 76.484 7.30 7.50
BA-CL 10% 3 73.333 .05774 .03333 71.899 74.768 7.30 7.40
36
BA-CL 12% 3 71.333 .05774 .03333 69.899 72.768 7.10 7.20
Total 21 74.286 .23694 .05171 73.207 75.364 7.00 7.90
Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
Between
.756 6 .126 4.812 .007
Groups
Within
.367 14 .026
Groups
Total 1.123 20
Lampiran 4d. Hasil Analisis Duncan pH Bioplastik Pati Aren Butirat pada
Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
37
Lampiran 5a. Biodegradasi Bioplastik Pati Butirat pada Berbagai Konsentrasi
Campuran STMP dan STPP
Berat Sampel
Berat Sampel Awal Kehilangan Berat % Berat Residu Lama Degradasi
Perlakuan Setelah 9 Hari
I II III I II III I II III I II III I II III
Pati alami 0,8732 0,8321 0,7763 0,7707 0,7457 0,5387 11,73843 10,38337 30,60672 88,262 89,617 69,393 10,197 10,043 12,97
Ba%-Cl 2% 0,9237 0,8151 0,8378 0,8232 0,8092 0,6738 10,88016 0,723838 19,57508 89,12 99,276 80,425 10,099 9,066 11,191
Ba%-Cl 4% 0,8215 0,7995 0,8392 0,6426 0,595 0,6769 21,77724 25,57849 19,33985 78,223 74,422 80,66 11,506 12,093 11,158
Ba%-Cl 6% 0,8637 0,9216 0,831 0,7268 0,8418 0,6614 15,85041 8,658854 20,40915 84,15 91,341 79,591 10,695 9,853 11,308
Ba%-Cl 8% 0,8716 0,8319 0,8535 0,7418 0,6632 0,7038 14,89215 20,27888 17,53954 85,108 79,721 82,46 10,575 11,289 10,914
Ba%-Cl 10% 0,8531 0,8468 0,8711 0,7041 0,6931 0,742 17,46571 18,15068 14,82034 82,534 81,849 85,18 10,905 10,996 10,566
Ba%-Cl 12% 0,8512 0,8302 0,8262 0,7018 0,6603 0,6516 17,55169 20,46495 21,1329 82,448 79,535 78,867 10,916 11,316 11,412
w 1−w 2
Kehilangan Berat(%)= X 100
w1
Lampiran 5b. Hasil Analisis Biodegradasi Kehilangan Berat Bioplastik Pati Aren
Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Perlakuan N Mean
Deviation
Std. Error Minimum Maximum
Lower Upper
Bound Bound
Pati alami 3 175.762 1.130.511 652.701 -105.073 456.596 10.38 30.61
BA-CL 2% 3 103.930 943.506 544.733 -130.450 338.310 .72 19.58
BA-CL 4% 3 222.319 314.407 181.523 144.216 300.422 19.34 25.58
BA-CL 6% 3 149.728 592.410 342.028 .2565 296.891 8.66 20.41
BA-CL 8% 3 175.702 269.350 155.509 108.792 242.612 14.89 20.28
38
BA-CL 10% 3 168.122 175.871 101.539 124.434 211.811 14.82 18.15
BA-CL 12% 3 197.165 190.431 109.945 149.860 244.471 17.55 21.13
Total 21 170.390 632.908 138.112 141.580 199.199 .72 30.61
Total 801.146 20
Lampiran 5d. Hasil Uji Duncan Biodegradasi Kehilangan Berat Bioplastik Pati
Aren Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan
STPP
1
BA-CL 2% 3 103.930
BA-CL 6% 3 149.728
BA-CL 10% 3 168.122
BA-CL 8% 3 175.702
Pati alami 3 175.762
BA-CL 12% 3 197.165
BA-CL 4% 3 222.319
Sig. .059
Lampiran 5e. Hasil Analisis Biodegradasi Berat Residu Bioplastik Pati Aren
Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
39
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Perlakuan N Mean Std. Error Minimum Maximum
Deviation Lower Upper
Bound Bound
Pati alami 3 824.240 1.130.550 652.723 543.396 1.105.084 69.39 89.62
BA-CL 2% 3 896.070 943.493 544.726 661.693 1.130.447 80.43 99.28
BA-CL 4% 3 777.683 314.376 181.505 699.588 855.779 74.42 80.66
BA-CL 6% 3 850.273 592.393 342.018 703.115 997.432 79.59 91.34
BA-CL 8% 3 824.297 269.363 155.517 757.383 891.210 79.72 85.11
BA-CL 10% 3 831.877 175.908 101.560 788.179 875.575 81.85 85.18
BA-CL 12% 3 802.833 190.418 109.938 755.531 850.136 78.87 82.45
Total 21 829.610 632.911 138.113 800.801 858.420 69.39 99.28
Lampiran 5f. ANOVA Biodegradasi Berat Residu Bioplastik Pati Aren Butirat
pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Total 801.153 20
Lampiran 5g. Hasil Uji Duncan Biodegradasi Berat Residu Bioplastik Pati Aren
Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Lampiran 5h. Hasil Analisis Biodegradasi Lama Degradasi Bioplastik Pati Aren
Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
40
Lower Upper
Bound Bound
Pati alami 3 110.700 164.725 .95104 69.780 151.620 10.04 12.97
BA-CL l2% 3 101.187 106.264 .61351 74.789 127.584 9.07 11.19
BA-CL 4% 3 115.857 .47256 .27283 104.118 127.596 11.16 12.09
BA-CL 6% 3 106.187 .73050 .42175 88.040 124.333 9.85 11.31
BA-CL 8% 3 109.260 .35715 .20620 100.388 118.132 10.58 11.29
BA-CL 10% 3 108.223 .22661 .13083 102.594 113.853 10.57 11.00
BA-CL 12% 3 112.147 .26307 .15188 105.612 118.682 10.92 11.41
Total 21 109.080 .82393 .17980 105.330 112.830 9.07 12.97
Lampiran 5i. ANOVA Biodegradasi Lama Degradasi Bioplastik Pati Aren Butirat
pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Total 13.577 20
Lampiran 5j. Hasil Uji Duncan Biodegradasi Lama Degradasi Bioplastik Pati
Aren Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan
STPP
41
Lampiran 6a. Uji Sensoris Warna Bioplastik Pati Butirat pada Berbagai
Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Perlakuan rata-
Panelis Pati BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL jumlah
rata
Alami 2% 4% 6% 8% 10% 12%
1 36 5,14
4 4 5 5 6 6 6
2 32 4,57
5 5 5 4 4 4 5
3 37 5,29
5 5 5 5 6 6 5
4 37 5,29
5 5 5 6 6 5 5
5 33 4,71
5 5 5 4 5 5 4
6 33 4,71
5 5 5 4 5 5 4
7 35 5,00
5 5 6 6 4 4 5
8 42 6,00
5 6 6 7 7 5 6
9 36 5,14
5 5 4 5 5 6 6
10 24 3,43
4 4 3 4 3 3 3
11 38 5,43
5 5 5 5 6 6 6
12 32 4,57
4 4 4 5 4 5 6
13 36 5,14
5 5 5 6 5 5 5
14 37 5,29
7 5 5 5 5 5 5
15 36 5,14
6 5 5 5 5 5 5
Jumlah 75 73 73 76 76 75 76 524 74,86
Rata-rata 5,00 4,87 4,87 5,07 5,07 5,00 5,07 34,93 4,99
Lampiran 6b. Hasil Analisis Uji Sensoris Warna Bioplastik Pati Aren Butirat pada
Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Perlakuan N Mean Std. Error Minimum Maximum
Deviation Lower Upper
Bound Bound
Pati alami 15 50.000 .75593 .19518 45.814 54.186 4.00 7.00
BA-CL 2% 15 48.667 .51640 .13333 45.807 51.526 4.00 6.00
42
BA-CL 4% 15 48.667 .74322 .19190 44.551 52.783 3.00 6.00
BA-CL 6% 15 50.667 .88372 .22817 45.773 55.561 4.00 7.00
BA-CL 8% 15 50.667 103.280 .26667 44.947 56.386 3.00 7.00
BA-CL 10% 15 50.000 .84515 .21822 45.320 54.680 3.00 6.00
BA-CL 12% 15 50.667 .88372 .22817 45.773 55.561 3.00 6.00
Total 105 49.905 .80258 .07832 48.352 51.458 3.00 7.00
Lampiran 6c. ANOVA Uji Sensoris Warna Bioplastik Pati Aren Butirat pada
Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Lampiran 6d. Hasil Uji Duncan Uji Sensoris Warna Bioplastik Pati Aren Butirat
pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
43
Lampiran 7a. Data Uji Sensoris Tekstur Bioplastik Pati Butirat pada Berbagai
Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Perlakuan
Rata-
Panelis Pati BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL Jumlah
rata
alami 2% 4% 6% 8% 10% 12%
1 4 5 6 4 4 4 3 30,00 4,29
2 3 3 6 5 5 5 3 30,00 4,29
3 7 7 7 7 7 7 5 47,00 6,71
4 5 7 7 7 7 7 5 45,00 6,43
5 4 4 5 3 5 5 3 29,00 4,14
6 4 4 7 3 7 5 5 35,00 5,00
7 5 5 5 6 5 6 5 37,00 5,29
8 6 7 7 6 7 4 6 43,00 6,14
9 5 5 5 6 5 5 4 35,00 5,00
10 4 5 3 4 3 5 4 28,00 4,00
11 7 5 6 6 3 4 6 37,00 5,29
12 4 4 5 5 5 3 4 30,00 4,29
13 5 6 5 4 4 4 3 31,00 4,43
14 7 5 5 4 5 5 5 36,00 5,14
15 6 6 6 5 5 5 5 38,00 5,43
Jumlah 76 78 85 75 77 74 66 531,00 75,86
Rata-rata 5,07 5,20 5,67 5,00 5,13 4,93 4,40 35,40 5,06
Lampiran 7b. Hasil Analisis Uji Sensoris Tekstur Bioplastik Pati Aren Butirat
pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Perlakuan N Mean Std. Error Minimum Maximum
Deviation Lower Upper
Bound Bound
Pati alami 15 50.667 127.988 .33046 43.579 57.754 3.00 7.00
BA-CL 2% 15 52.000 120.712 .31168 45.315 58.685 3.00 7.00
BA-CL 4% 15 56.667 111.270 .28730 50.505 62.829 3.00 7.00
44
BA-CL 6% 15 50.000 130.931 .33806 42.749 57.251 3.00 7.00
BA-CL 8% 15 51.333 135.576 .35006 43.825 58.841 3.00 7.00
BA-CL 10% 15 49.333 109.978 .28396 43.243 55.424 3.00 7.00
BA-CL 12% 15 44.000 105.560 .27255 38.154 49.846 3.00 6.00
Total 105 50.571 122.340 .11939 48.204 52.939 3.00 7.00
Lampiran 7c. Hasil Analisis ANOVA Uji Sensoris Tekstur Bioplastik Pati Aren
Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Between Groups
12.724 6 2.121 1.454 .202
Within Groups
142.933 98 1.459
Total
155.657 104
Lampiran 7d. Hasil Uji Duncan Uji Sensoris Tekstur Bioplastik Pati Aren Butirat
pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
45
Lampiran 9a. Uji Sensoris Keseluruhan Bioplastik Pati Butirat pada Berbagai
Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Perlakuan
Rata-
Panelis Pati BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL BA-CL Jumlah
rata
alami 2% 4% 6% 8% 10% 12%
1 4 4 5 5 6 6 6 36 5,14
2 5 5 5 4 4 4 5 32 4,57
3 5 5 5 5 6 6 5 37 5,29
4 5 5 5 6 6 5 5 37 5,29
5 5 5 5 4 5 5 4 33 4,71
6 5 5 5 4 5 5 4 33 4,71
7 35 5,00
5 5 6 6 4 4 5
8 5 6 6 7 7 5 6 42 6,00
9 5 5 4 5 5 6 6 36 5,14
10 4 4 3 4 3 3 3 24 3,43
11 5 5 5 5 6 6 6 38 5,43
12 4 4 4 5 4 5 6 32 4,57
13 5 5 5 6 5 5 5 36 5,14
14 7 5 5 5 5 5 5 37 5,29
15 6 5 5 5 5 5 5 36 5,14
Jumlah 75 73 73 76 76 75 76 524 74,86
Rata-rata 5,00 4,87 4,87 5,07 5,07 5,00 5,07 34,93 4,99
Lampiran 9b. Hasil Analisis Uji Sensoris Keseluruhan Bioplastik Pati Aren
Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Perlakuan N Mean Std. Error Minimum Maximum
Deviation Lower Upper
Bound Bound
Pati alami 15 50.000 .75593 .19518 45.814 54.186 4.00 7.00
BA-CL 2% 15 48.667 .51640 .13333 45.807 51.526 4.00 6.00
BA-CL 4% 15 48.667 .74322 .19190 44.551 52.783 3.00 6.00
BA-CL 6% 15 50.667 .88372 .22817 45.773 55.561 4.00 7.00
BA-CL 8% 15 50.667 103.280 .26667 44.947 56.386 3.00 7.00
BA-CL 10% 15 50.000 .84515 .21822 45.320 54.680 3.00 6.00
46
BA-CL 12% 15 50.667 .88372 .22817 45.773 55.561 3.00 6.00
Total 105 49.905 .80258 .07832 48.352 51.458 3.00 7.00
Lampiran 9c. ANOVA Uji Sensoris Keseluruhan Bioplastik Pati Aren Butirat
pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
Lampiran 9d. Hasil Uji Duncan Uji Sensoris Keseluruhan Bioplastik Pati Aren
Butirat pada Berbagai Konsentrasi Campuran STMP dan STPP
47
DOKUMENTASI
48
II. Dokumentasi Penelitian
49
3. Timbangan analitik 4. Bioplastik
50