Disusun oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
I. ACARA II : Pengenalan Alat Penyemprot (Knapsack)
II. TANGGAL PRAKTIKUM : 15 Oktober 2020
III. TUJUAN :
a
f
g b
e
h
d
c
B. Pengertian sprayer
Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu
cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray.
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam
rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan.
Sprayer juga didefinisikan sebagai alat aplikator pestisida yang sangat
diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama &
penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran
droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu
sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan
disemprotkan.
2. Gambar Pemakaian Alat
IX. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita mencoba untuk membahas tentang alat
penyemprot atau knapsack sprayer. Knapsack sprayer atau dikenal dengan
alat semprot punggung. Sprayer ini paling umum digunakan oleh petani
hampir di semua areal pertanian padi, sayuran, atau diperkebunan karena
penggunaanya relative mudah dan lebih banyak isi volume yang dapat di
tamping.. Prinsip kerjanya adalah: Larutan dikeluarkan dari tangki akibat
dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh
gerakan tangan penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan
keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung
meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan pestisida dalam tangki
dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang
sasaran semprot. Alat penyemprot (Sprayer) digunakan untuk
mengaplikasikan sejumlahtertentu bahan kimia aktif pemberantas hama
penyakit yang terlarut dalam air keobjek semprot (daun, tangkai, buah)
dan sasaran semprot (hama-penyakit).
Bagian-bagian yang diperkenalkan oleh co.ass pada laboratorium
pada saat praktikum meliputi nozzle, spray lance, spray hose atau selang,
tangki, penutuptangki, tali pengait, control valve, pompa hidrolik dan
saringan. Nozzle Untuk memecah cairan menjadi partikel halus dan
memperhalus larutan yang dikeluarkan pada saat penyemprotan, sehingga
dihasilkan daya jangkau yang luas dan merata lanjut kita ke Tangkai
nozzle Output utama mengeluarkan pestisida berikutnya Selang yang
Berfungsi untuk menyalurkan formulasi herbisida dari tangki ke pipa dan
nozzle lalu ada Filter Untuk menyaring larutan yang akan dimasukkan ke
dalam tangki. Hal ini dilakukan supaya tidak ada zat lain yang terikut
sehingga dapat merusak dan menyumbat nozzle. Pada bgian yaitu Pompa
Untuk memberikan tekanan kepada larutan herbisida, sehingga larutan
dapat dikeluarkan dari tangki dan mengalir melalui selang dan keluar pada
nozzle. Kemudian ada Tutup Untuk menutup tangki, supaya pada saat
dikerjakan tidak tumpah dan untuk menjaga tekanan udara di dalam
tangki. Lalu kita ke tangka ,Tangki Merupakan tempat herbisida atau
larutan lainnya diisikan. Volumenya dapat berbedabeda tergantung dengan
tipe dari sprayer masing-masing. Dari bahan plat tahan karat, untuk
menampung cairan kemudian Pengatur tekanan Untuk mengatur tekanan
terhadap besar kecilnya volume cairan yang dikeluarkan, sesuai dengan
kebutuhan
Selanjutnya ada Penyangga Menyangga agar tangki tidak jatuh
Berdasarkan hasil praktikum nozzel standar yang biasa digunakan adalah
nozzel 4 lubang, nozzle berfungi sebagai pengatur ukuran volume semprot
larutan sebagai mana yangdiinginkan untuk mencapai optimalisasi aplikasi
pestisida. Keberhasilan aplikasi herbisida ditentukanoleh beberapa hal
antara lain gulma sasaran, cuaca, jenis herbisida yangdigunakan dan tata
cara aplikasinya.
Syarat pengaplikasian herbisida juga harussesuai dengan kondisi
dilapangan.Sebelum melakukan aplikasi herbisida terlebihdahulu harus
mengetahui gulma sasaran dan tanaman yangdibudidayakansertasifat
sifatnya.Jenis herbisida juga penting untuk diketahuiapakah sesuai untuk
mengendalikan gulma sasaran dan tidak meracuni tanamanserta bagaimana
herbisida tersebut diaplikasikan.Selain itu,faktor lain yang
sangatmenentukan keberhasilan suatu aplikasi herbisida adalah cuaca, alat
yangdigunakan dan orang yang mengaplikasikan herbisida tersebut.
Apabila hal haltersebut sudah dilaksanakan dengan baik maka aplikasi
herbisida juga dilapangandiharapkan dapat baik pula.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu seperti yang kita semua ketahui Fungsi utama
dari suatu sprayer adalah memecah cairan menjadi tetes-tetes dngan
ukuranyang efektif untuk didistribusikan secara merata di atas permukaan
atau ruang yang harus dilindungi Adapun Peran alat aplikasi pestisida juga
sangat penting mengingat pestisida merupakan zat kimia berbahaya juga
untuk memudahkan penggunaan pestisida tersebut, seperti yang kita
ketahui pada umumnya syarat pengaplikasian herbisida juga harus sesuai
dengan kondisi dilapangan.dari praktikum yang telah dijalani Sprayer juga
diartikan sebagai alat atau aplikator pestisida yang sangat diperlukan
dalamrangka pemberantasan atau pengendalian hama & penyakit
tumbuhan, yang pada akhirnya akan membantu manusia dalam
mengefisienkan waktu nya dalam pembasmian gulma demi hasil produksi
pertanian yang lebih baik kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2020.Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Institut
Pertanian Stiper.Yogyakarta.
Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida dalam
BidangPertanian.Kanisius: Yogyakarta
Djojosumarto, P., 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisiu Yogyakarta.
Soetikno S. 1992. Pestisida Dasar-Dasar Dan Dampak Penggunaanya. Gramedia.
Jakarta
Suharno, Benidiktus. 2005. HandsprayerAlatPenyemprotPertanian. Kumpulan
ArtikelAlat&MesinPertanian.
Sofyan. 2014 pengenlan knapsack sprayer
https://sofyanatmaja.files.wordpress.com/2014/02/laporan-praktikum
pengendalian-gulma-tp-pengenalan-knapsack-sprayer.pdf Diakses pada
tanggal 18 Oktober 2020 Pada pukul 01:22 WIB