Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Disusun oleh :

Nama : Rodenius Sinaga


NIM : 19/21236/BP
Kelas : SPKS F
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara V : Pengenalan Alat Penyemprot (Knapsack)
Kelompok : III (Tiga)
Co.Ass : Martin Vernando

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
I. ACARA II : Pengenalan Alat Penyemprot (Knapsack)
II. TANGGAL PRAKTIKUM : 15 Oktober 2020
III. TUJUAN :

Mengetahui bagian bagian dari alat semprot (Knapsack Sprayer)

IV. TINJAUAN PUSTAKA


Istilah "mengendalikan" organisme pengganggu tanaman (OPT)
bukan berarti harus diberantas habis. Namun pengendalian disini adalah
usaha pengendalian populasi atau tingkat kerusakan karena OPT agar
kerusakan dapat ditekan serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak
merugikan (Djojosumarto, 2004).Dengan tingkat kesadaran yang tinggi
tentang lingkungan yang sehat dan pertanian yang berkelanjutan diperlukan
cara pengendalian yang tepat. Dalam menangani OPT (organisme
pengganggu tanaman) petani dewasa ini sering menggunakan pestisida.
Pestisida merupakan zat yang mampu membasmi OPT.
Peran alat aplikasi pestisida juga sangat penting mengingat
pestisida merupakan zat kimia berbahaya juga untuk memudahkan
penggunaan pestisida tersebut. Alat-alat aplikasi pestisida memiliki berbagai
macam jenis dengan fungsi yang berbeda-berbeda tergantung sasaran yang
akan dikendalikan. Pengetahuan tentang bagian-bagian alat aplikasi
pestisida beserta mekanisme kerjanya penting untuk diketahui agar saat
aplikasinya nanti dapat lebih efisien dan efektif. Untuk itu diperlukan
pengenalan terlebih dahulu mengenai alat-alat tersebut baik dari bagian-
bagiannya hingga mekanisme kerja alat tersebut. Dalam praktikum ini akan
dibahas mengenai alat-alat aplikasi pestisida beserta mekanisme kerjanya.
(Suharno,2005)
Prinsip kerja sprayer adalah memecah cairan menjadi butiran
partikel halus yang menyerupai kabut. Untuk memperoleh butiran halus,
biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel
dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni tekanan dalam
tabung khusus dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan
akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut bersama
dengan cairan. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah
yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi
partikel-partikel yang sangat halus.Dengan bentuk dan ukuran yang halus
ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan
daun atau tajuk tanaman(Sudarmo, 1997).
fungsi utama dari suatu sprayer adalah memecah cairan menjadi
tetes tetes dengan ukuran yang efektif untuk didistribusikan secara merata di
atas permukaan atau ruang yang harus dilindungi. Fungsi lain adalah
mengatur banyaknya pestisida untuk menghindarkan pemberian yang
berlebihan yang terbukti bersifat merusak atau merupakan pemborosan.
Sedangkan tujuan utama dari penyemprotan obat anti hama dengan
menggunakan sprayer adalah untuk melindungi tanaman dari jasad
pengganggu dalam batasbatas yang menguntungkan petani
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Alat tulis
2. Kamera
B. Bahan
1. Knapsack Sprayer

VI. CARA KERJA


1. Mencari alat knapsack sprayer yang tersedia disekitar anda
2. Mengamati dan mendokumentasikan alat tersebut
3. Mendeskripsikan alat sprayer tersebut berdasarkan bagian bagianya
VII. HASIL PENGAMATAN
1. Alat Penyemprot (sprayer)

a
f

g b

e
h

d
c

A. Bagian – bagian dan Fungsinya:


NO NAMA FUNGSI
1 Nozzle Untuk memecah cairan menjadi partikel
halus dan memperhalus larutan yang
dikeluarkan pada saat penyemprotan,
sehingga dihasilkan daya jangkau yang luas
dan merata
2 Tangkai nozzle Output utama mengeluarkan pestisida
3 Selang Berfungsi untuk menyalurkan formulasi
herbisida dari tangki ke pipa dan nozzle
4 Filter Untuk menyaring larutan yang akan
dimasukkan ke dalam tangki. Hal ini
dilakukan supaya tidak ada zat lain yang
terikut sehingga dapat merusak dan
menyumbat nozzle.
5 Pompa Untuk memberikan tekanan kepada larutan
herbisida, sehingga larutan dapat
dikeluarkan dari tangki dan mengalir
melalui selang dan keluar pada nozzle.
6 Tutup Untuk menutup tangki, supaya pada saat
dikerjakan tidak tumpah dan untuk
menjaga tekanan udara di dalam tangki.
7 Tangki Merupakan tempat herbisida atau larutan
lainnya diisikan. Volumenya dapat
berbedabeda tergantung dengan tipe dari
sprayer masing-masing. Dari bahan plat
tahan karat, untuk menampung cairan
8 Pengatur tekanan Untuk mengatur tekanan terhadap besar
kecilnya volume cairan yang dikeluarkan,
sesuai dengan kebutuhan
9 Penyangga Menyangga agar tangki tidak jatuh

B. Pengertian sprayer
Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu
cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray.
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam
rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan.
Sprayer juga didefinisikan sebagai alat aplikator pestisida yang sangat
diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama &
penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran
droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu
sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan
disemprotkan.
2. Gambar Pemakaian Alat
IX. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita mencoba untuk membahas tentang alat
penyemprot atau knapsack sprayer. Knapsack sprayer atau dikenal dengan
alat semprot punggung. Sprayer ini paling umum digunakan oleh petani
hampir di semua areal pertanian padi, sayuran, atau diperkebunan karena
penggunaanya relative mudah dan lebih banyak isi volume yang dapat di
tamping.. Prinsip kerjanya adalah: Larutan dikeluarkan dari tangki akibat
dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh
gerakan tangan penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan
keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung
meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan pestisida dalam tangki
dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang
sasaran semprot. Alat penyemprot (Sprayer) digunakan untuk
mengaplikasikan sejumlahtertentu bahan kimia aktif pemberantas hama
penyakit yang terlarut dalam air keobjek semprot (daun, tangkai, buah)
dan sasaran semprot (hama-penyakit).
Bagian-bagian yang diperkenalkan oleh co.ass pada laboratorium
pada saat praktikum meliputi nozzle, spray lance, spray hose atau selang,
tangki, penutuptangki, tali pengait, control valve, pompa hidrolik dan
saringan. Nozzle Untuk memecah cairan menjadi partikel halus dan
memperhalus larutan yang dikeluarkan pada saat penyemprotan, sehingga
dihasilkan daya jangkau yang luas dan merata lanjut kita ke Tangkai
nozzle Output utama mengeluarkan pestisida berikutnya Selang yang
Berfungsi untuk menyalurkan formulasi herbisida dari tangki ke pipa dan
nozzle lalu ada Filter Untuk menyaring larutan yang akan dimasukkan ke
dalam tangki. Hal ini dilakukan supaya tidak ada zat lain yang terikut
sehingga dapat merusak dan menyumbat nozzle. Pada bgian yaitu Pompa
Untuk memberikan tekanan kepada larutan herbisida, sehingga larutan
dapat dikeluarkan dari tangki dan mengalir melalui selang dan keluar pada
nozzle. Kemudian ada Tutup Untuk menutup tangki, supaya pada saat
dikerjakan tidak tumpah dan untuk menjaga tekanan udara di dalam
tangki. Lalu kita ke tangka ,Tangki Merupakan tempat herbisida atau
larutan lainnya diisikan. Volumenya dapat berbedabeda tergantung dengan
tipe dari sprayer masing-masing. Dari bahan plat tahan karat, untuk
menampung cairan kemudian Pengatur tekanan Untuk mengatur tekanan
terhadap besar kecilnya volume cairan yang dikeluarkan, sesuai dengan
kebutuhan
Selanjutnya ada Penyangga Menyangga agar tangki tidak jatuh
Berdasarkan hasil praktikum nozzel standar yang biasa digunakan adalah
nozzel 4 lubang, nozzle berfungi sebagai pengatur ukuran volume semprot
larutan sebagai mana yangdiinginkan untuk mencapai optimalisasi aplikasi
pestisida. Keberhasilan aplikasi herbisida ditentukanoleh beberapa hal
antara lain gulma sasaran, cuaca, jenis herbisida yangdigunakan dan tata
cara aplikasinya.
Syarat pengaplikasian herbisida juga harussesuai dengan kondisi
dilapangan.Sebelum melakukan aplikasi herbisida terlebihdahulu harus
mengetahui gulma sasaran dan tanaman yangdibudidayakansertasifat
sifatnya.Jenis herbisida juga penting untuk diketahuiapakah sesuai untuk
mengendalikan gulma sasaran dan tidak meracuni tanamanserta bagaimana
herbisida tersebut diaplikasikan.Selain itu,faktor lain yang
sangatmenentukan keberhasilan suatu aplikasi herbisida adalah cuaca, alat
yangdigunakan dan orang yang mengaplikasikan herbisida tersebut.
Apabila hal haltersebut sudah dilaksanakan dengan baik maka aplikasi
herbisida juga dilapangandiharapkan dapat baik pula.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu seperti yang kita semua ketahui Fungsi utama
dari suatu sprayer adalah memecah cairan menjadi tetes-tetes dngan
ukuranyang efektif untuk didistribusikan secara merata di atas permukaan
atau ruang yang harus dilindungi Adapun Peran alat aplikasi pestisida juga
sangat penting mengingat pestisida merupakan zat kimia berbahaya juga
untuk memudahkan penggunaan pestisida tersebut, seperti yang kita
ketahui pada umumnya syarat pengaplikasian herbisida juga harus sesuai
dengan kondisi dilapangan.dari praktikum yang telah dijalani Sprayer juga
diartikan sebagai alat atau aplikator pestisida yang sangat diperlukan
dalamrangka pemberantasan atau pengendalian hama & penyakit
tumbuhan, yang pada akhirnya akan membantu manusia dalam
mengefisienkan waktu nya dalam pembasmian gulma demi hasil produksi
pertanian yang lebih baik kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2020.Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Institut
Pertanian Stiper.Yogyakarta.
Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida dalam
BidangPertanian.Kanisius: Yogyakarta
Djojosumarto, P., 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisiu Yogyakarta.
Soetikno S. 1992. Pestisida Dasar-Dasar Dan Dampak Penggunaanya. Gramedia.
Jakarta
Suharno, Benidiktus. 2005. HandsprayerAlatPenyemprotPertanian. Kumpulan
ArtikelAlat&MesinPertanian.
Sofyan. 2014 pengenlan knapsack sprayer
https://sofyanatmaja.files.wordpress.com/2014/02/laporan-praktikum
pengendalian-gulma-tp-pengenalan-knapsack-sprayer.pdf Diakses pada
tanggal 18 Oktober 2020 Pada pukul 01:22 WIB

Yogyakarta, 15 Oktober 2020


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Martin Vernando) (Rodenius Sinaga)

Anda mungkin juga menyukai