Anda di halaman 1dari 6

Nama : I Wayan Suantana

Nim : 1810517210007
Prodi : Proteksi Tanaman
Matkul : Pestisida dan Teknik Aplikasi

ALAT-ALAT APLIKASI PESTISIDA DAN CARA KERJA

1. Soil Injector

Prinsip kerja alat ini adalah diinjeksikan secara langsung ke dalam tanah, bisa digunakan
untuk pestisida dengan formulasi EC. Alat ini bekerja seperti halnya jarum suntik, namun
yang menjadi objek bidikan adalah tanah yang terkena hama yang terdapat dalam tanah.
Kelebihan alat ini yaitu dapat secara langsung membunuh organisme pengganggu yang
berada dalam tanah. Sedangkan kekurangannya yaitu dapat membunuh mikroorganisme
tanah lainnya yang bermanfaat (Pracaya, 2008).

Pracaya. 2008. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. USU Press. Medan.

2. Mist Blower

Prinsip kerja alat ini adalah menghembuskan cairan seperti pestisida menjadi butir-butir kecil
(droplet) oleh bantuan tenaga angin yang kuat dari blower, sehingga dapat dikatakan bahwa
mesin itu adalah mesin penyemprot dengan sistem tekanan angin. Karena dapat
menghembuskan cairan yang lebih sedikit dan lebih efektif, maka dapat menghemat tenaga
kerja dan efesiensi pemberantasan hama yang lebih besar. Kelebihan alat ini adalah lebih
praktis karena mesin lebih karena dapan menembus gulma di semak-semak yang dalam.
Sedangkan kekurangan dari alat ini adalah harganya yang mahal serta alat lebih berat (Endah,
2005).

Endah. 2005. Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta.

3. Semi-Automatic Sprayer

Prinsip kerja alat ini adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai
kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan
merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus,
Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut,
sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus. Dari hasil beberapa
penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak digunakan petani di lapangan
adalah jenis ini, namun hasilnya kurang efektif, tidak efisien dan mudah rusak. Hasil studi
yang dilakukan oleh Departemen Pertanian pada tahun 1977 di beberapa tempat di Indonesia
menunjukkan bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan. Komponen-
komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara lain: tabung pompa
bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet sering sobek, ulir aus, selang
penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tali gendong putus, sambungan las
korosi, dsb. Masalah lain adalah kebanyakan pest yang direkomendasikan dan ini salah
satunya disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang aplikasi. Bagian-bagian alat
semprot semi otomatis antara lain tuas penyemprot, noozle, batang semprot, mult tangki,
memiliki satu tabung untuk menampung cairan pestisida sekaligus menampung tekanan udara
serta tali untuk menggendong alat. Kapasitas atau daya tampung alat 17 liter dan terbuat dari
logam besi (Djojosumarto, 2008).

Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. PT Agromedia Pustaka. Jakarta


4. Swing Fog

Swing fog bekerja berdasarkan prinsip semburan berpulsa. Campuran bahan bakar bensin dan
udara secara berseri dibakar dalam ruang pembakaran yang berbentuk khusus pada getaran
sekitar 90 pulsa per detik. Gas hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari
ruang pembakaran. Larutan bahan kimia diujung resonator, lewat arus pulsa gas, kemudian
pecah menjadi jutaan partikel kecil, dihembuskan ke udara dalam bentuk kabut tebal.
Temperatur diujung resonator, tempat cairan bahan kimia mengalir berkisar antara 40 sampai
60 derajat Celcius tanpa mengurai komposisi bahan aktif, larutan bahan kimia yang terkena
panas disini, tidak lebih dari 4 sampai 5 mili detik. Oleh sebab itu bahan kimia yang peka
terhadap panas dapat dipakai. Kelebihan swing fog ini adalah dapapt menjangkau area yang
cukup luas. Sedangkan kekurangan alat ini yaitu hanya efektif selama beberapa saat, asap
fogging mudah menguap karena udara terlalu panas, dapat mengganggu saluran pernapasan,
dan efek toksin terhadap penyakitnya idak bertahan lama (Djojosumarto, 2008).

Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. PT Agromedia Pustaka. Jakarta

5. Automatic sprayer

Automatic Sprayer
adalah jenis sprayer yang menggunakan tenaga penggerak tangan dimana tekanan diberikan
dengan pemompaansebelum penyemprotandilakukan. Sprayer ini disebut juga comprassedair
sprayer dengan tekanan dalamtangki sekitar 140-200 psi atau 10-14kg/cm.
Prinsip kerja alat penyemprot ini adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang
menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan
efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atautajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran
halus, biasanya dilakukan denganmenggunakan proses pembentukan partikel dengan
menggunakan tekanan(hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa
sehinggamempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karetmenuju
ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melaluicelah yang sempit dari
alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus
(Mimin, S., 1992).

Mimin, S., 1992. Jasa Produksi dan Pelayanan Alat Mesin Pertanian. Surya Media. Bandung

6. Blower sprayer

Prinsip kerja alat ini adalah menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang
berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor sprayer
bervariasi tergantung jenis dan mereknya, antra laindigendong di punggung, ditarik dengan
kendaraan, diletakan di atas tanah, dibawa pesawat terbang, dan sebagainya. Mekanisme
kerja: Pestisida dicampur denganair hingga terbentuk larutan. Kemudian larutan pestisida
tersebut dimasukkandalam tabung. Kemudian disemprotkan ke tanaman. Pestisida yang
keluar berupauap atau embun (Mujim,2009).

7. Hand Sprayer

Prinsip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan menjadi butiran partikel
halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian
pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk
memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan
partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki
dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang
karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang
sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat
halus.

8. Emposan

Emposan sederhananya adalah alat penghembus asap yang diproses dari pembakaran bahan
bakar jerami kering atau kelapa kering yang divampur belerang. Komponen utama dari alat
ini terdiri dari unit hembus (rumah kipas, daun kipas, proses kipas, roda pemutar, sabuk
pemutar dan engkol), tabung bakar ramuan dan tutup penyulut bahan bakar. Setelah jerami
dibakar, penyulut ditutup, engkol diputar hingga keluar asap dan asap diarahkan ke lubang
tikus.

9. Micron Ulva

Prinsip kerja alat ini yaitu komponen utamanya adalah


piringan atau cakram yang berputar. Cairan semprot dialirkan ke nozzle pada cakram
tersebut. Selanjtunya cakram yang berputar itu akan memecah cairan menjadi droplet oleh
gaya sentrifugal. Pola semprotan berupa lingkaran, ukuran dropletnya bervariasi tergantung
pada kecepatan putaran cakram. Ukuran droplet untuk mikron ulva sangat halus dan
seragam. Enzimnya menggunakan baterai 1,5 volt memenuhi sepanjang pipa (± 6 buah).
Setelah saklar dihidupkan maka dinamo akan berputar sehingga kincir juga berputar dan
cairan keluar. Bahan untuk aplikasinya adalah ULV yaitu bahan aktif langsung, tanpa air
tetapi bentuknya sudah berupa cairan.
Kelebihan dari alat ini yaitu alat begitu simple dan ringan dan mudah digunakan. Sedangkan
kekurangannya adalah daya tampung yang sedikit menyebabkan sedikit pula luas lahan yang
bisa diaplikasikan dan harus mengisi lagi alat dengan pestisida (Djojosumarto, 2008).

Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai