berkayu dan buahnya berasa pedas yang disebabkan oleh kandungan kapsaisin.
Saat ini cabai menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak di butuhkan
penduduk di berbagai negara. Budidaya ini menjadi peluang usaha yang masih
sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang
solanales dan famili solanaceae. Cabai merupakan buah yang memiliki rasa pedas
dan begitu populer di kalangan masyarakat Asia Tenggara. Buah ini dapat
apa. Didaerah tropis cabai tumbuh sebagai tanaman tahunan, sedangkan didaerah
subtropis cabai tergolong sebagai tanaman semusim. Selain itu, buah cabai
memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak,
Maluku. Agar lebih mengenal cabai, maka kita perlu tahu klasifikasi dan
Devisi : Spermatofita
4
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dikotiledon
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
mengandung unsur hara serta dapat tumbuh optimal pada tanah regosol dan
andosol dengan pH tanah antara 6-7. Untuk menghindari genangan air pada lahan,
untuk penanaman cabai lebih baik pada lahan yang agak miring dengan tingkat
kemiringan tidak lebih dari 250. Lahan yang terlalu miring dapat menyebabkan
erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan (Rahman, 2010).
Tanaman ini berbentuk perdu yang tingginya mencapai 1,5-2 m dan lebar
tajuk tanaman dapat mencapai 1,2 m. Daun cabai pada umumnya berwarna hijau
cerah pada saat masih muda dan akan berubah menjadi hijau gelap bila daun
sudah tua. Daun cabai ditopang oleh tangkai daun yang mempunyai tulang
menyirip. Bentuk daun umumnya bulat telur, lonjong dan oval dengan ujung
runcing. Bunga cabai berbentuk terompet atau campanulate, sama dengan bentuk
dan berwarna putih bersih, bentuk buahnya berbeda-beda menurut jenis dan
sesuai dengan spesies dan varietasnya. Bentuk daun cabai ada yang lonjong, bulat,
maupun lanset. Pada permukaan bagian atas daun, ada yang berwarna hijau muda,
5
hijau tua, hijau kebiru-biruan, bahkan hijau hampir kehitam-hitaman. Sedangkan
pada permukaan bagian bawah daun memiliki warna hijau, hijau pucat, dan hijau
muda. Permukaan daun cabai ada yang halus dan ada juga yang berkerut-kerut.
Daun cabai memiliki ukuran panjang antara 3-11 cm dan lebar sekitar 1-5 cm
(Sunaryono, 2003).
Morfologi batang cabai adalah bagian utama tumbuhan yang ada di atas
tanah dan mendukung bagian-bagian lain dari tumbuhan yakni daun, bunga dan
buah. Fungsi batang adalah sebagai lintasan air dan mineral dari akar menuju
daun, dan lintasan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan. Selain itu
batang adalah bagian pembentuk dan penyangga daun. Cabai merupakan tanaman
perdu dengan batang tidak berkayu. Batang cabai akan tumbuh sampai ketinggian
warna bervariasi, mulai dari hijau, hijau muda, sampai hijau tua. Sedangkan
batang yang sudah tua memiliki warna coklat dan keras seperti kayu, karena
Morfologi buah cabai memiliki bentuk yang bervariasi, ada yang bulat, dan
bulat memanjang dengan ujung runcing. Selain itu, bentuk dalamnya berpolong
dengan rongga diantara plasenta dan dinding buah. Pada buah yang masih muda
memiliki warna putih kekuningan. Sedangkan buah yang sudah tua memiliki
warna yang mencolok yaitu kuning atau merah yang licin dan mengkilap
(Sunaryono, 2003).
Buah cabai bulat sampai bulat panjang, mempunyai 2-3 ruang yang berbiji
banyak. Buah yang telah tua (matang) umumnya berwarna kuning sampai merah
dengan aroma yang berbeda sesuai dengan varietasnya. Bijinya kecil, bulat pipih
6
seperti ginjal dan berwarna kuning kecoklatan. Morfologi tanaman cabai terdiri
dari, morfologi daun, batang, akar, bunga, biji dan buah (Sunaryono, 2003).
Warna buah tersebut juga tergantung dari varietasnya. Bagi buah yang
masih muda tidak berasa pedas, dan ketika buah sudah tua memiliki rasa yang
pedas dan menyengat. Panjang buah cabai berkisar 9-15cm dengan diameter 1-
1,75 cm, dengan berat 7,5- 15 gram per buah. Buah mengantung pada tangkai
buah yang berwarna hijau dengan panjang tangaki berkisar antara 3,5-4,5 cm yang
Morfologi akar pada tanaman cabai, akar adalah salah satu bagian
tumbuhan dan tumbuhnya di dalam tanah. Fungsi utama akar, yaitu untuk
menghisap air dan garam mineral dari dalam tanah. Selain itu akar juga berfungsi
Tanaman cabai memiliki perakaraan serabut dengan cabang akar yang banyak dan
hanya mampu menembus tanah secara dangkal dengan kedalaman 20-40 cm.
Meski tanaman cabai tidak memiliki akar tunggang, akan tetapi ada beberapa akar
yang tumbuh ke arah bawah berfungsi sebagai akar tunggang semu (Sunaryono,
2003).
pemucatan tulang daun sebelah atas dan menyebabkan tangkai menunduk. Layu
(Hewindati, 2006).
menyerang tanaman cabai yang ditanam pada tanah dengan pH rendah atau
masam akibat dari gangguan spora cendawan. Gejala penyakit ini ditandai dengan
pucatnya bagian tulang daun di sebelah atas kemudian diikuti tangkai menunduk.
Apabila batas antara akar dan batang dipotong atau dikelupas terlihat cincin
berwarna coklat kehitaman serta berkas pembuluh menjadi busuk dan basah.