Anda di halaman 1dari 5

Morfologi pada Daucus Carota

Wortel (Daucus carota) bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan


berasal dari luar negeri dengan iklim subtropis. Secara historis, tanaman wortel
berasal dari Asia Tengah, tanaman ini ditemukan tumbuh di alam liar sekitar
6.500 tahun yang lalu. Tanaman wortel sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
internasional, karena selalu ada dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengenal
musim. Wortel (Daucus carota) merupakan tanaman sepanjang tahun terutama di
daerah pegunungan dengan suhu dingin dan lembab pada ketinggian sekitar 1200
meter (Lidiyawati dkk, 2013). Masyarakat telah memupuknya menjadi usaha
perkebunan yang menguntungkan. Wortel merupakan salah satu produk
hortikultura bagi kesehatan masyarakat yang paling banyak digunakan di dunia.
Selain kaya nutrisi, wortel juga bisa mengobati berbagai jenis penyakit.
Bentuk wortel yang bisa kita lihat antara lain daun, umbi, akar, batang dan
biji. Dilihat dari ciri morfologinya, dapat dilihat beberapa ciri khas yang dapat
diamati pada berbagai bagian tanaman wortel. Wortel memiliki banyak fungsi dan
pengaruh yang besar bagi kesehatan dan kecantikan manusia. Wortel mengandung
berbagai macam nutrisi yang sangat penting bagi tubuh. Wortel juga termasuk
jenis tanaman yang tidak merusak vegetasi saat kita menanamnya. Sebagai
sumber vitamin A, wortel digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan berkhasiat
sebagai obat karena kandungan -karotennya yang baik. (Sobari dan Fathurohman,
2017).
Wortel masuk dalam family Apiaceae, berkerabat dengan Apium
graveolens (seledri). Dilihat dari hubungan kekerabatannya tanaman wortel
ternyata masih satu family dengan seledri, parsley, dll (Cahyono, 2002). Family
ini mempunyai ciri-ciri diantaranya batangnya berrongga, permukaannya beralur,
daun majemuk berganda, pangkal tangkainya melebar menjadi upih, duduknya
tersebar, jarang berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga mejemuk berupa
payung atau bongkol, kebanyakan banci, aktinomorf. Kelopak kecil, berlekuk 5,
menempel pada bakal buah. Mahkota terdiri atas 5 daun mahkota yang bebas
dengan ujungnya membengkok ke dalam, cepat gugur, kadang-kadang tanpa
mahkota, benang sari 5, berseling dengan daun-daun mahkotanya, kepala sari
beruang 2, membuka dengar celah membujur. Bakal buah tenggelam, tertutup
oleh pangkal tangkai putik yang menebal, beruang 2, tiap ruang dengan 1 bakal
biji. Biji dengan endosperm seperti tanduk.
Wortel termasuk jenis tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak
(perdu) yang tumbuh tegak dengan ketinggian antara 30-100 cm atau lebih,
tergantung jenis atau varietasnya. Wortel digolongkan tanaman semusim karena
hanya berproduksi satu kali dan kemudian mati. Tanaman wortel berumur pendek,
yakni berkisar antara 70-120 hari, tergantung pada varietasnya. Wortel dapat
diklasifikasikan menurut SNI berdasarkan diameternya (Saintika,dkk 2018).
2.1. Daun
Daun wortel merupakan daun tidak lengkap dengan pangkal runcing
(Acutus) dan meruncing (Acuminatus). Susunan daunnya menyirip (Penninervis),
dan tepi daunnya bergerigi (Serratus). Daging daunnya tipis dan lunak
(herbaceous). Warna daun umumnya hijau, kadang hijau muda, dan permukaan
daun licin (Aevis). Daun tanaman wortel termasuk daun dan batang majemuk
menyirip ganda atau tiga. Daunnya memiliki selebaran lanset (bergaris-garis)
yang tersusun berjajar. Daunnya gundul, dan tepi daunnya bercangap. Ujung-
ujung daunnya menyatu dengan tangkai daun dan ukurannya panjang (Rukmana,
1995).
Posisi daun pada batang susunannya berselang-seling. Daun dibawa oleh
tulang daun tengah yang besar dan rata (pericladium) yang tidak menutupi batang.
Tulang rusuk tengah ditempatkan secara membujur dan bagian bawahnya bisa
mencapai panjang 30 cm. Setiap tanaman memiliki 57 tangkai daun yang cukup
panjang. Tangkai daunnya keras dan tebal, dan permukaannya halus, sedangkan
daunnya lemah dan tipis. Daun digunakan sebagai tempat untuk berfotosintesis
untuk menghasilkan nutrisi yang dibutuhkan untuk membentuk organ vegetatif
(batang, akar dan daun) dan organ reproduksi (bunga, buah, biji dan umbi).
2.2. Batang
Wortel mempunyai batang yang bentuknya sanagt pendek dan hampir
tidak tampak (Sobari dan Fathurohman, 2017). Bentuk batang tanaman wortel
pendek, hampir tidak terlihat, terbagi menjadi delapan ruas, bulat, tidak berlignin,
agak keras, lembab, dan berdiameter kecil (sekitar 11,5 cm). Secara umum,
batangnya berwarna hijau tua, dan batang tanaman tidak bercabang, tetapi ditutupi
dengan tangkai daun yang panjang, yang terlihat seperti cabang. Batang tanaman
wortel menjorok dari ruas batang kedua dekat permukaan tanah. Secara umum,
ruas batang atas relatif panjang. Warnanya hijau zamrud, teksturnya keras tapi
bukan kayu, dengan jaring gabus di dalamnya. Permukaan batang halus dan
menebal tempat tangkai daun tumbuh. Batang adalah sekelompok tangkai daun
(pelepah) yang muncul dari pangkal buah atas, sehingga tampak seperti daun
seledri.
2.3. Akar
Akar wortel merupakan akar tunggang yang bengkok, membesar, dan
memanjang seperti umbi (Berlian dan Hartuti, 2003). Tanaman wortel memiliki
sistem perakaran ayam jantan dan serabut. Saat akar tunggang tumbuh, bentuk dan
fungsinya akan menjadi penyimpan makanan. Bentuk akarnya menjadi besar dan
bulat, memanjang hingga diameternya mencapai 6 cm, tergantung varietasnya,
hingga 30 cm. Akamya berbentuk seperti tombak (fusiform), dengan pangkal
yang besar dan meruncing di ujungnya, bercabang oleh serabut akar dan biasanya
sebagai tempat menyimpan makanan. Jenis akar tunggang yang telah berubah
bentuk dan fungsinya ini sering disebut umbi wortel. Akar serabut melekat pada
akar utama yang tumbuh (umbi), yang tumbuh mendatar dan berwarna kuning
pucat (putih gading). Akar tanaman digunakan untuk menyerap unsur hara dan air
yang dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis dan memperkuat pertumbuhan
tanaman.
2.4. Bunga
Bunga wortel berupa bunga majemuk tumbuh di ujung tanaman dan
berbentuk payung dimana bagian tengahnya berwarna putih atau agak merah
muda dan gelap (Mu’minin dkk, 2018). Bunga pada wortel memiliki batang yang
pendek dan tebal. Kuncup bunga berada di permukaan yang sama. Bunga wortel
yang diserbuki akan menghasilkan buah dan bentuk biji wortel yang kecil berbulu.
2.5. Biji
Biji wortel merupakan biji tertutup dan pecahan yang dapat digunakan
untuk perbanyakan (breeding). Biji wortel memiliki bentuk yang bulat, pipih,
berwarna coklat, dan ukurannya sangat kecil. Biji wortel memiliki panjang 3 mm
dan lebarnya 1,5 mm. Setiap gram biji mengandung sekitar 200 biji. Ummunya
oleh petani local tanaman wortel ditanam dengan menempatkan benih wortel pada
lubang-lubang di atas bedengan dan mengisi setiap lubang dengan jumlah benih
wortel yang tidak teratur, kadang tiga, lima atau bahkan sepuluh, tergantung
jumlah yang diambil petani, kadang hanya disemai. Situasi seperti ini akan
menyebabkan penurunan produksi wortel, karena benih yang ditanam dengan cara
ini dapat kewalahan oleh angin, air, dan hama. Jarak tanam seperti itu menjadi
tidak beraturan, sehingga saat benih tumbuh, jarak antar benih wortel terlalu kecil,
dan ada juga yang terlalu jauh sehingga tidak maksimal (Mu’minin dkk, 2018).
2.6. Umbi
Bagian tanaman wortel yang dipanen adalah umbinya. Umbinya berasal
dari akar utama tanaman wortel, yang berbentuk bulat, lonjong, dan memanjang.
Umbi harus dipanen dengan cara hati-hati agar umbi tidak pecah dan rusak. Untuk
memudahkan pencabutan, petani biasanya harus terlebih dahulu menyiram atau
menggemburkan tanah yang ditumbuhi wortel dengan garpu sawah (Cahyono,
2002). Umbi wortel bentuknya tipis, berwarna oranye, dan memiliki bau yang
khas. Ada beberapa jenis wortel yang diklasifikasikan menurut bentuk umbinya.
Menurut penelitian Berlian dan Hartati (2003), wortel dapat dibedakan menjadi
tiga jenis menurut panjang umbinya, yaitu umbi pendek, umbi sedang dan umbi
panjang.
2.6.1 Wortel dengan umbi pendek
Wortel dengan umbi pendek adalah ciri yang umum. Wortel ini memiliki
umbi yang bulat berbentuk seperti bola golf, panjangnya sekitar 56 cm, dan
silinder memanjang berbentuk seperti jari, panjangnya sekitar 10-15 cm. Wortel
dengan umbi pendek ini akan matang lebih cepat disbanding wortel lain.
Warnanya merah dan kuning, tekstur kulitnya halus, rasanya agak manis, dan
rasanya enak.
2.6.2 Wortel dengan umbi sedang
Wortel dengan umbi sedang panjangnya sekitar 15-20 cm. Wortel
dengan umbi berukuran sedang paling baik ditanam sebagai tanaman kebun.
Warna kuning menarik, kulit tipis, rasanya yang sedikit kering dan agak manis.
Wortel ini sangat cocok ditanam di daerah bersuhu dingin. Beberapa wortel bulat
berukuran sedang dikenal: Imperator (kerucut), Chantenay (tumpul) dan Nantes
(silinder ramping).
2.6.3 Wortel umbi panjang
Bentuk umbi dari wortel umbi Panjang adalah lebih panjang dari wortel
umbi pendek yaitu sekitar 20-30 cm. Bentuk wortel umbi Panjang adalah
meruncing. Jenis wortel umbi Panjang ini tidak cocok jika ditanam sebagai
tanaman kebun. Wortel ini membutuhkan struktur tanah yang cukup dalam dan
gembur. Wortel ini lebih cocok ditanam pada daerah yang memiliki banyak sinar
matahari.

DAFTAR PUSTAKA

Berlian Nur, dan Hartuti, 2003. Wortel dan Lobak. Penebar Swadaya. Jakarta.

Cahyono, B. 2002. Wortel Teknik Budidaya dan Analisa Usaha Tani. Kanisius.
Yogyakarta

Lidiyawati. R., Dwijayanti F., Yuwita N. S., dan Pradigdo S. F. (2013). Mentel
(Permen Wortel) Sebagai Solusi Penambah Vitamin A. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa. Vol. 3(1): 11-14.

Mu'minin, M. A., Caronge, M. W., dan Kadirman. (2018). MODIFIKASI alat


tanam Tipe Dorong UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMBUDIDAYAAN
WORTEL (DAUCUS CARROTA). Jurnal Pendidikan Teknologi
Pertanian, Vol. 4: 21-26.

Rukmana, R., 1995. Bertanam Wortel. Kanisius. Yogyakarta. Hal. 17.

Saintika, Y., Wijayanto, A., & WIguna, C. (2018). Perancangan system


INFORMASI Klasifikasi Wortel Berbasis Pengolahan CITRA DIGITAL.
JRST (Jurnal Riset Sains Dan Teknologi). Vol. 2(2): 64-70.

Sobari, E., & Fathurohman, F. (2017). Efektifitas penyiangan terhadap HASIL


tanaman Wortel (daucus carota L.) LOKAL Cipanas Bogor. Jurnal Biodjati,
Vol. 2(1): 1-8.

Anda mungkin juga menyukai