Anda di halaman 1dari 12

PERALATAN

PENGENDALI HAMA
DAN PENYAKIT
ALAT DAN MESIN BUDIDAYA
PERTANIAN
Teknik Pertanian
Universitas Mataram

Guyup Mahardhian
PERALATAN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT

Pengendalian hama dan penyakit secara khemis di Indonesia berkembang dengan


pesat
Ada dua faktor pokok yang mendukung perkembangan tersebut adalah :
1. Usaha pengendalian hama dan penyakit yang dijalankan dengan baik secara
nyata akan menaikkan produksi.
2. Tingkat kesadaran petani untuk menerapkan teknik bercocok tanam yang baik.

Di Indonesia peralatan digunakan untuk tujuan pengendalian hama dan penyakit


saja. Tapi di beberapa negara lain digunakan untuk beberapa keperluan antara lain :
3. Untuk menyebarkan bahan kimia perontok daun (defolio ation), sebelum
dilakukan pemanenan
4. Untuk menebarkan hormon pengatur pertumbuhan tanaman agar dapat
mengurangi rontornya buah (growth regulating hormone)
5. Untuk menyebarkan hormon penjarang bunga
6. Untuk mengadakan pemupukan lewat daun (foliar application)
7. Untuk penyiangan dengan bahan kimia

Pengolongan Peralatan Pengendalian Hama dan Penyakit


Secara umum digolongkan berdasarkan :
A. Bahan kimia yang digunakan
1. Untuk menyebarkan bahan kimia yang berupa cairan (spray, mist, fog)
2. Untuk meyebarkan bahan kimia berupa bubuk (dust) dinamakan duster
3. Untuk menghembuskan gas dinamakan fumingaster
B. Berdasarkan sumber daya penggeraknya.
1. Digerakkan daya manusia misalnya : hand sprayer, hand duster
2. Digerakkan daya hewan misalnya : animal sprayer, animal duster.
3. Digerakkan motor (engine) misalnya : power sprayer, power duster.

Sprayer adalah : alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan
atau suspensi menjadi butiran-butiran cairan (droplets) atau spray

Penggolongan Sprayer
Sprayer dapat digolongkan menjadi :
4. Hand sprayer
 Home hold sprayer (untuk kebutuhan rumah tangga)
 Knapsack sprayer dengan pompa udara tekan
 Knapsack sprayer bertekanan konstan dengan pompa plunyer
 Backet sprayer (sprayer ember)
 Barrel sprayer (sprayer tong)
 Wheel barrow sprayer (sprayer beroda)
2. Power sprayer
 Hydraulic sprayer (sprayer hidrolis), tekanan dikerjakan langsung oleh pompa
terhadap cairan
 Hydro pneumatic sprayer, tekanan menggunakan kompresor (tidak langsung)
 Mist sprayer/blower sprayer/consentrated sprayer, pembentukan spray
karena tiupan udara berkecepatan tinggi lewat permukaannya
 Terosol generators fog machine (mesin pengabut)
Home hold sprayer
Wheel barrow sprayer

Knapsack sprayer Hydraulic sprayer

Backet sprayer Hydro pneumatic sprayer


Hydraulic sprayer
Bagian-bagian Sprayer
Bagian-bagian yang penting dari suatu sprayer adalah :
1. Tangki
 Merupakan bagian sprayer yang berfungsi untuk tempat bahan cairan yang akan
disemprotkan
 Kapasitas tangki dari 10 gallon sampai di atas 500 gallon
 Bahan tangki agar tahan korosif seperti stainless steel
 Bentuk tangki di antaranya : silindris, setengah silindris (bentuk ginjal) dan lain-
lain
2. Pompa
 Merupakan bagian yang sangat prinsip bagi suatu sprayer
 Bila kondisi tidak baik hasilnyapun tidak memuaskan
 Sprayer yang digunakan untuk bermacam-macam tujuan sebaiknya
menggunakan pompa bertekanan tinggi
Beberapa macam tipe pompa yang banyak digunakan pada sprayer adalah :
- Pompa piston
- Pompa roda gigi
- Pompa baling-baling
- Pompa dengan impeler (sudu) dan lain-lain
3. Pengaduk (agitator)
 Sprayer yang hanya digunakan untuk menyemprot minyak saja, tidak
memerlukan agitator.
 Pada sprayer yang digunakan untuk menyemprotkan campuran senyawa-senyawa
kimia, pengaduk ini merupakan suatu keharusan (sehingga campuran bisa
homogen)
Macam-macam pengaduk :
 Pengaduk mekanis : pengaduk ini biasanya menggunakan lempeng-lempeng
datar atau propeler yang dipasang pada sebuah poros dengan arah memanjang
dalam tangki
 Pengaduk hidrolis : pengaduk ini dengan jalan menyemprotkan kembali sebagian
larutan yang telah dipompa ke dalam tangki melalui nozzle khusus

4. Nozzle
Adalah bagian sprayer yang berfungsi untuk memecahkan cairan menjadi spray.
Beberapa macam tipe nozzle pada sprayer yaitu :
a. Hallow cone nozzle
 Mengalami pemusingan hingga penyebaran butiran cairannya akan berbentuk
cincin
 Besar kecilnya ukuran spray ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga
ditentukan oleh jarak pemusingan cairannya
 Makin panjang lintasan pemusingan yang ditempuh makin besar ukuran spray,
tetapi makin kecil diameter penyebaran ukuran spraynya
 Keuntungan penggunaan nozzle ini dapat diperoleh penyebaran ukuran butiran
spray yang seragam.
b. Solid cone nozzle
 Nozzle ini merupakan hasil modifkasi Hallow cone nozzle
 Prinsip pembentukan spray hampir sama dengan yang pertama tetapi pada
Solid cone nozzle diiberikan tambahan pemukulan cairan di dalam nozzle yang
sedang berputar, dengan pemukulan tersebut cairan semakin turbullance dan
aliran cairannya menjadi hancur saat meninggalkan nozzle dalam bentuk
butiran spray. Penyebarannya berbentuk lingkaran penuh
c. Fan type nozzle
 Tipe ini dibuat dengan jalan membuat potongan halus atau saluran yang
menyilang permukaan luar dari plat tarikan
 Menyebabkan cairan yang meninggalkan nozzle akan berupa lembaran tipis
seperti kipas yang akan pecah menjadi butiran-butiran spray
 Penyebarannya berbentuk elips penuh
 Kelemahan tipe ini, ukuran butiran cairannya tidak merata terutama pada
bagian ujung tepi penyemprotan terdapat pengumpulan ukuran butiran yang
besar-besar
 Nozzle tipe ini banyak dipakai pada sprayer bertekanan rendah (20 – 100 psi)
5. Boom dan slang
 Boom adalah sebagian penyangga nozzle
 Tiap boom dapat berisi satu atau lebih nozzle tergantung tipe sprayernya
 Slang sebagai penyalur cairan bertekanan dari tangki sampai ke nozzle
 Slang harus feksible dan kuat serta tahan aus
6. Bagian-bagian lain terdiri dari :
 Penunjuk tekanan (manometer) dalam tangki
 Klep penutup dan lain-lain

Persyaratan agroteknis yang harus dipenuhi oleh suatu sprayer guna efektiftas serta
menghindari efek sisa (residual efect) dan pencemaran lingkungan dalam pemakaian
obat-obatan. Maka dalam penggunaan sprayer harus memenuhi persyaratan
agroteknis sebagai berikut :
1. Konsentrasi insektisida yang keluar dalam bentuk larutan/suspensi/emulsi harus tetap.
2. Penyebaran cairan obat-obatan harus seragam. Sehingga jumlah perkesatuan luasnya
tertentu dan harus sama.
3. Cairan obat-obatan yang digunakan haruslah mengenai seluruh tubuh tanaman.
Bahkan sedapat mungkin mengenai bagian-bagian yang jadi sumber hamanya
4. Bagian sprayer yang berhubungan dengan obat-obatan harus tahan keausan
5. Konstruksinya harus sesederhana mungkin guna memudahkan pengoperasian,
perawatan maupun perbaikan-perbaikannya
6. Kenyamanan kerja juga harus diperhatikan

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja sprayer :


7. Faktor yang dimiliki oleh peralatannya sendiri
8. Faktor yang dimiliki oleh cairan obat-obatan yang digunakan
9. Faktor udara pada waktu penyemprotan
10. Faktor yang dimiliki oleh tanamannya
11. Faktor yang mempengaruhi operatornya

Blower Sprayer/Mist Blower


Blower Sprayer mempunyai perbedaan pokok dengan sprayer antara lain :
12. Konsentrasi obat yang digunakan.
 Pada Blower Sprayer konsentrasi obat yang digunakan dalam keadaan pekat
atau setengah pekat
 Air pelarutnya dapat dikurangi antara 20 % – 80 % dari air pelarut yang
digunakan pada sprayer
2. Diameter butiran cairan yang dihasilkan
 Umumnya butiran cairan yang dihasilkan blower Sprayer lebih halus
dibandingkan sprayer. Terutama sprayer bertekanan tinggi
3. Sistem untuk menyebarkan cairan obat (butiran cairan)
 Pada blower sprayer didasarkan atas hembusan aliran udara
berkecepatan tinggi dan bukan semata-mata atas adanya tekanan
hidrolis seperti halnya sprayer.
 Karena itu keefektifannya tergantung kemampuan aliran udaranya
untuk mendesak (memindahkan) udara di sekelilingnya mahkota daun
 Persamaannya blower sprayer dengan sprayer terletak pada bentuk
bahan yang digunakan dalam penyemprotan yang berujut cairan,
sehingga blower sprayer sering juga digolongkan sprayer.
 Penggunaan blower sprayer terutama pada tanaman keras meningkat
dan mendesak penggunaan sprayer bertekanan tinggi maupun duster

Keuntungan Penggunaan Blower Sprayer antara lain :


1. Larutan obat yang digunakan berkonsentrasi tinggi sehingga dapat
mengurangi jumlah berat perkesatuan volumenya
Dengan demikian akan membantu :
- Memobilitas penggunaannya
- Mengurangi ongkos pengangkutan
- Mengurangi waktu untuk persiapan dan pengisian

2. Waktu yang terbuang berkurang sehingga kapasitas kerja dapat naik 2 – 3


kali sprayer untuk ukuran kerja yang sama
3. Dengan larutan obat yang pekat atau setengah pekat dan butiran cairan
yang sangat kecil maka bagian obyek (daun tanaman) yang dibasahkan
menjadi berkurang pula, sehingga
 Penggunaan obat lebih efektif karena hampir tak ada aliran permukaan
dari larutan obat yang terjadi.
 Untuk larutan obat setengah pekat hanya memerlukan jumlah obat 1/3 –
1/4 dari jumlah yang digunakan sprayer biasa
 Sedangkan untuk larutan pekat hanya memerlukan 10 – 15 % dari volume
larutan obat untuk sprayer

4. Jumlah penggunaan jam kerja peralatan dan manusia dapat dikurangi

Kerugian Penggunaan Blower Sprayer


5. Biaya investasi tinggi, sehingga kurang ekonomis bila hanya digunakan
untuk ukuran kebun yang kecil
6. Pengenaan secara menyeluruh dari bagian-bagian mahkota daun oleh
butiran obatnya sangat sulit untuk tanaman yang rapat daunnya.

Pengolongan Blower Sprayer


Penggolongan yang banyak dijumpai adalah berdasarkan volume dan
kecepatan keluarnya cairan obat yaitu :
7. Volume discharger yang rendah (kurang dari 5000 ft3/menit) dengan
kecepatan keluar butiran cairan yang tinggi (di atas 150 mph), banyak
digunakan pada tanaman berdaun rimbun
2. Volume discharger sedang (antara 5000 – 25000 ft3/menit) dengan kecepatan
keluar butiran cairan yang sedang pula (100 – 150 mph)
3. Volume discharger tinggi (di atas 25000 ft3/menit) dengan kecepatan keluar butiran
cairan yang rendah (100 mph)

Petunjuk Penggunaan Sprayer dan Blower Sprayer antara lain :


a. Udara pada waktu penyemprotan sedapat mungkin dalam keadaan tenang (tidak
berangin) dan udara masih dingin misalkan pada waktu pagi hari atau sore hari
b. Penggunaan obat dan cara mencampurnya harus sesuai dengan petunjuk yang
telah ditentukan
c. Hindarkan kontak langsung dengan obat-obatan agar tidak terjadi keracunan
d. Agar tidak terjadi pencucian/pengenceran bahan kimia, janganlah melakukan
penyemprotan pada waktu banyak embun atau sebelum dan selama hujan turun
e. Selama penyemprotan berlangsung, amatilah agar ukuran butiran cairan yang
keluar, pola sebaran dan hasilnya tetap, butiran cairan waktu mengenai bagian-
bagian tanaman tidak terpelanting
f. Dalam keadaan udara berangin jalannya orang mengikuti arah angin
g. Sedapat mungkin hindari pengenaan obat-obatan secara langsung pada bunganya.

Perawatan Sprayer dan Blower Sprayer


1. Sehabis digunakan cucilah semua bagian sprayer terutama sekali bagian-bagian
yang berhubungan dengan obat-obatan dengan air bersih sampai betul-betul bersih
2. Keringkan sampai semua bagiannya betul-betul kering
3. Simpanlah semua bagian sprayer pada rak-rakan dalam ruangan yang kering
terpisah dengan barang-barang lain dan jauh dari jangkauan manusia.

Anda mungkin juga menyukai