Anda di halaman 1dari 21

MODUL PESERTA DIDIK

MENGOPERASIKAN SPRAYER

Disusun Oleh :
Achmadi. SP
Sri Sudarwati. Spd

Program Studi Keahlian : Agribisnis Produksi Tanaman


Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH
UPTD SMK NEGERI I GONDANG
Balonggebang Tromol Pos 2 Gondang Nganjuk 64451
2010
MODUL PESERTA DIDIK

MENGOPERASIKAN SPRAYER

Disusun Oleh :
Achmadi. SP
Sri Sudarwati. Spd

Program Studi Keahlian : Agribisnis Produksi Tanaman


Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
UPTD SMK NEGERI I GONDANG
Balonggebang Tromol Pos 2 Gondang Nganjuk 64451
2010
KATA PENGANTAR

Untuk mencapai hasil yang optimal, pelaksanaan kurikulum di sekolahharus sesuai


dengan proses kegiatan budidaya tanaman yang benar dan ditingkatkan / dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan (trend) pertanian modern. Untuk mendukung keberhasilan
tersebut di atas upaya yang dilakukan adalah meningkatan kemampuan guru dan
pengelola sekolah, melengkapi gedung dan fasilitas praktek ( peralatan dan bahan ajar).

Proses pembelajaran harus memberi peluang kepada siswa untuk aktif, selalu ingin tahu
dan berkemauan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya melalui belajar
sendiri maupun dengan bimbingan guru.
Untuk itu ketersediaan bahan ajar modul sangat diperlukan. Berkenaan dengan
pentingnya hal itu maka pihak sekolah dalam hal ini Bidang Keahlian Agribisnis
Produksi Tanaman membuat modul (bahan ajar) sesuai dengan kompetensi yang
diajarkan di sekolah.

Harapan kami semoga bahan ajar(modul) dapat dimanfaatkan oleh rekan guru dan siswa,
sehingga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kompetensi siswa khususnya
dan mutu SMK Negeri I Gondang pada umumnya.
PENDAHULUAN

Prinsip utama kegiatan mengoperasikan alat pengendali hama dan penyakit


adalah terampil dalam mengoperasikan alat pengendali hama dan penyakit
sehingga keberhasilan pengendali hama dan penyakit dapat tercapai.
Konsep mengoperasikan alat pengendali hama dan penyakit mengacu pada
pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit dengan menggunakan
pestisida sudah sangat maju dilakukan pada masa sekarang. Pestisida yang
digunakan bisa dalam bentuk cair, tepung atau granul. Agar penggunaan
pestisida dapat tersebar merata, efisien dan efaktif, dibutuhkan suatu alat
yang umum dipakai yaitu sprayer dan duster. Sprayer dipergunakan untuk
menyebarkan pestisida dalam bentuk cair, sedangkan duster dipergunakan
untuk menyebarkan pestisida dalam bentuk tepung. Ruang lingkup kegiatan
mengoperasikan alat pengendali hama dan penyakit tanaman adalah :
1. Mengidentifikasi jenis dan bagian-bagian sprayer
2. Mengkalibrasi sprayer
3. Mengoperasikan sprayer
4. Merawat alat pengendali hama dan penyakit
KOMPETENSI DASAR :
Mengidentifikasi Jenis Sprayer Dan Bagian-Bagian Sprayer

INDIKATOR :
Pengertian sprayer dituliskan dengan benar
Jenis sprayer diidentifikasi dengan benar sesuai dengan type pompa
dan sumber tenaga dalam mengoperasikannya
Bagian bagian utama sprayer diidentifikasi dengan benar

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat menuliskan pengertian sprayer
Siswa dapat membedakan sprayer berdasarkan jenis pompa dan
sumber tenaga penggeraknya
Siswa dapat menyebutkan bagian bagian utama sprayer
Siswa dapat menuliskan fungsi bagian bagian utama sprayer
LEMBAR INFORMASI

Sprayer merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengabutkan cairan,


khususnya cairan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman seperti
pestisida, herbisida, fungisida dsb. Banyak jenis dan model sprayer tetapi
pada dasarnya jenis jenis sprayer adalah sebagai berikut :
1. sprayer otomatis (compression sprayer) manual
2. sprayer semi otomatis (Knapsack sprayer) manual
3. sprayer bermotor tipe gendong (motorized knapsack sprayers)

1. Sprayer Otomatis ( compression sprayer ) manual


Sprayer otomatis manual / tipe gendong prinsip kerjanya adalah cairan
yang keluar dari tangki karena adanya tekanan udara yang dipompakan
setelah pengisian cairan ke tangki. Keuntungan penggunaan sprayer jenis
ini operator tidak perlu sering berhenti untuk melakukan pemompaan,
pemompaan ulang dilakukan jika tekanan penyemprotan menurun.

Komponen komponen yang ada pada sprayer otomatis meliputi :


a. Tangki
Bentuk tangki sprayer jenis ini umumnya silinder yang terbuat dari
bahan tahan karat seperti stainless steel, kuningan atau galvanized
steel. Tangki ini dirancang cukup kuat pada tekanan 10 15 kg/cm2
atau 140 200 psi, dengan kapasitas berkisar 8 16 liter cairan.

b. Pompa
Pompa ini biasanya berada di dalam tangki yang bisa dipasang /
dilepas untuk memudahkan pembersihan tangki dan berfungsi untuk
memompakan udara

c. Saluran penyemprot/pengabut
Saluran penyemprot berfungsi untuk mengalirkan cairan dari tangki
serta merubahnya menjadi kabut. Komponen yang terdapat pada
saluran pengabut meliputi slang (hose), laras penyemprot (extension
tube) dan pengabut (nozzle). Pada jenis sprayer otomatis
memungkinkan digunakan dua saluran penyemprot.
1. Selang
Selang berfungsi untuk memudahkan gerakan pada saat
penyemprotan. Biasanya selang terbuat dari karet atau plastic yang
tidak mudah terlipat dan kuat menahan tekanan. Pada kedua ujung
dilengkapi mur dan klem sehingga memudahkan untuk melepaskan
dan memasang ke kran tangki dan ke laras.

2. Laras
Laras penyemprot bentuknya lebih kuat dan kaku dan dipegang
oleh operator sehingga mudah mencapai sasaran penyemprotan
tanpa gangguan dan perubahan tekanan penyemprotan. Pada salah
satu ujungnya dipasang nosel dan ujung lainnya dipasang kran
tekan yang berfungsi mengatur besar kecilnya volume
penyemprotan. Laras terbuat dari logam tahan karat atau logam
yang di;apisi krom.

3. Nosel
Nosel berfungsi untuk mengabutkan larutan dan mempunyai
berbagai bentuk. Untuk nosel tunggal seperti bentuk l, L,
sedangkan untuk nosel ganda seperti bentuk U, T dan O. selain
bentuk fisiknya, nosel juga memiliki berbagai macam bentuk
semprotan seperti cincin, elips, lingkaran penuh yang secara umum
bentuknya kerucut. Secara umum nosel terdiri dari bodi nosel,
saringan, mur, pengencang spuyer dan spuyer.

d. Perlengkapan tambahan lainnya :


1). Pengukur tekanan
Pengukur tekanan (manometer) berfungsi sebagai penunjuk
tekanan yang ada dalam tangki. Penunjuk ini dapat diketahui
tekanan didalam tangki penuh atau kurang, dan sebagai
pengaman bagi operator untuk tidak melakukan pemompaan jika
menunjukkan posisi penuh.

2). Pelat punggung


Pelat punggung berfungsi sebagai dudukan pada saat sprayer
digendong, sehingga operator nyaman selama penggunaan. Pelat
punggung ini diperlukan karena biasanya tangki bentuknya
silinder.

3). Sabuk
Sabuk atau tali penggendong, terbuat dari kulit, plastic atau
lainnya yang cukup kuat untuk menyangga tangki pada saat
digendong. Sabuk ini mudah dilepas dan dipasang serta dapat
diatur panjang pendeknya disesuaikan dengan kondisi bodi
operator.

4). Lubang / tutup pengisian


Lubang / tutup pengisian digunakan untuk mengisi cairan ke
dalam tangki, dan dilengkapi penutup yang tahan dan kuat
menahan tekanan, lubang ini juga digunakan untuk menguras
tangki pada saat pembersihan. Tidak semua sprayer otomatis
dilengkapi lubang pengisian ada yang digabung dengan pompa,
yang konstruksinya sedemikian rupa untuk mudah dibuka tutup.

5). Keran utama


Keran utama dipasang pad bagian bawah tangki yang berfungsi
mengalirkan cairan dari tangki ke salluran penyemprot.

6). Lubang penguras


Berfungsi untuk menguras isi tangki pada saat pembersihan.
Tidak semua sprayer otomatis dilengkapi lubang penguras ada
yang digabung dengan pompa / lubang pengisian.

2. Sprayer Semi Otomatis ( Knapsack sprayer ) Manual


Prinsip kerjanya tidak menggunakan tekanan udara tinggi di dalam
tangki. Tekanan udara diperoleh melalui operator yang harus
menggerakkan batang penggerak pompa selama proses penyemprotan.
Pompa akan menghisap larutan dari tangki dan menyalurkan ke nosel
lewat slang dan laras penyemprot. Proses pengabutan sama dengan
srayer gendong otomatis. Berkembangnya teknologi dengan berbagai
bahan yang digunakan sprayer ini memiliki beberapa model dengan
bentuk yang lebih menarik.

Komponen Komponen sprayer semi otomatis meliputi :

a. Tangki
Biasanya berbentuk bulat pipih, yang salah satu sisinya dibuar
lengkung sehingga nyaman saat digendong, terbuat dari pelat baja,
serat kaca (fiberglass), stainless steel, ataupun plastic. Tangki
berfungsi sebagai penampung cairan dengan kapasitas 10 25 liter.
Secara umum tangki ini dibaut kuat, ringan, tahan karat, dan tahan
terhadap bahan reaktif karena bahan penyemprot umumnya dari
berbagai unsure kimia.
b. Pompa
Berfungsi untuk memberi tekanan pada larutan yang dialirkan ke
system pengabut, sehingga cairan yang keluar berubah menjadi kabut
melalui nosel. Ada tiga jenis pompa yang digunakan pada sprayer
semi otomatis, yaitu jenis torak, / piston, plunyer, dan mangkuk. Tapi
yang biasa digunakan adalah jenis pompa torak/piston, yang
dilengkapi dua katup yaitu katup isap dan katup tekan yang letaknya
berbeda, tabung udara dan saluran pengeluaran ciaran bertekanan.
Katup isap berfungsi untuk memasukkan cairan dari tangki ke dalam
ruang pompa, sedangkan katup tekan untuk mengalirkan cairan
bertekanan ke saluran pengabut. Tabung udara berfungsi untuk
menampung cairan bertekanan dan menjaga kestabilan tekanan
penyemprotan.
Prinsip kerja pompa adalah pada saat torak digerakkan ke atas, cairan
dari tangki masuk ke ruang pompa melalui saringan dan katup isap
yang terbuka dan katup tekan tertutup. Jika torak digerakkan ke
bawah cairan dalam pompa ditekan, posisi katup isap tertutup dan
katup tekan terbuka cairan didalam pompa masuk ke dalam tabung
udara selanjutnya ke saluran pengeluaran. Kondisi cairan dalam
tabung udara akan memampatkan udara sampai 1/3 volume tabung,
tekanan ini terus berlangsung dengan menggerakkan pompa secara
berkelanjutan selama proses penye,protan.

c. Perlengkapan Pengabut
Perlengkapan pengabut berfungsi untuk mengalirkan cairan dari
tabung udara serta merubahnya menjadi kabut. Komponen yang
terdapat pada perlengkapan pengabut meliputi selang (hose), laras
penyemprot (extension tube), dan pengabut (nozzle).
1. Selang
Selang berfungsi untuk memudahkan gerakan pada saat
penyemprotan yang sifatnya fleksibel. Biasanya slang terbuat dari
karet atau plastic yang tidak mudah terlipat dan kuat menahan
tekanan. Pada ke dua ujung dilengkapi mur danklem sehingga
memudahkan untuk melepas dan memasang ke saluran
pengeluaran dan ke laras.

2. Laras
Laras penyamprot bentuknya lebih kuat dan kaku dan dipegang
oleh operator sehingga mudah mencapai sasaran penyemprota
tanpa gangguan dan perubahan tekanan penyemprotan. Pada salah
satu ujungnya dipasang nosel dan ujung lainnya dipasang kran
tekan yang berfungsi mengatur besa kecilnya volume
penyemprotan. Laras terbuat dari logam tahan karat atau logam
yang dilapisi krom dan saat ini ada yang terbuat dari
fiberglass/plastic.

3. Nosel
Nosel berfungsi untuk mengabutkan cairan, dan mempunyai
berbagai bentuk untuk nosel tunggal seperti l, dan L, sedangkan
untuk nosel ganda seperti bentuk U, T, dan O. selain bentuk
fisiknya, nosel juga memiliki berbagai macam bentuk semprotan
seperti bentuk cincin, elips,, kerucut penuh. Bahan nosel terbuat
dari bahan plastic, kuningan, stainless steel maupun keramik.

d. Perlengkapan Tambahan Lain

1. Sabuk
Sabuk atau tali penggendong, terbuat dari kulit, plastic atau lainnya
yang cukup kuat untuk menyangga tangki saat digendong. Sabuk
ini mudah dilepas dan dipasang serta dapat diatur panjang
pendeknya disesuaikan dengan kondisi bodi operator.

2. Lubang/tutup pengisian
Lubang / tutup pengisian digunakan untuk mengisi cairan ke dalam
tangki, penutup tangki diberi lubang kecil agar tekanan udara
dalam tangki sama dengan tekanan udara luar (ini bedanya dengan
sprayer otomatis yang penutup tangkinya harus benar benar
rapat). Lubang ini juga digunakan untuk menguras tangki pad
asaat pembersihan. Beberapa model penutup tangki dilengkapi
dengan saringan sehingga cairan masuk benar benar bersih.

3. Sprayer Bermotor Tipe Gendong ( Motorised Knapsack Sprayer )


Sprayer bermotor tipe gendong tergolong sprayer ULV (ultra low
volume), karena kapasitasnya penyemprotan besar dengan ratio
kebutuhan air terhadap obat/bahan penyemprot kurang lebih 1 5 liter
per hektar. Sprayer jenis tergolong sprayer kecil dan ringan sehingga
memungkinkan dapat digendong dan dioperasikan cukup oleh satu orang.
Sprayer ini berpenggerak motor yang biasanya menggunakan motor 2
tak, sehingga dapat meningkatkan kapasitas kerja alat dari segi kecepatan
serta jangkauan luasan yang disemprot. Disamping itu sprayer bermotor
ini hasil penyemprotannya llebih lembut karena kecilnya pengabutan
(droplet)

Secara umum sprayer tipe gendong dilihat system kerjanya ada dua jenis
yaitu
a. System tekanan cairan (Liquid pressure) / hydrauli atomization
Proses pengabutan pada sprayer jenis ini yaitu cairan dari tangki
ditekan dengan pompa yang digerakkan motor ke nosel penghembus.
Tetesan larutan kemidian dihembuskan dengan blower, sehingga
larutan berubah menjadi kabut.

Komponen utama sprayer bermotor tipe gendong dengan system


tekanan cairan ini terdiri dari unit tangki (tangki bahan penyemprot
dan tangki bahan bakar), pompa, penghembus, motor penggerak dan
penyemprot.

Motor penggerak pada sprayer jenis ini selain menggerakkan blower


juga menggerakkan pompa. Pompa yang digunakan umumnya jenis
sentrifugal kecil yang berfungsi menyalurkan dan menekan cairan dari
tangki ke nosel melalui saluran penghembus. Pada saaat motor hidup
namun penyemprotan belum dioperasikan cairan yang keluar dari
tangki dikembalikan lagi ke dalam melalui sekrup pengatur tekanan
melalui pipa pelimpah, hal ini termasuk jika terjadi kelebihan cairan.

b. System tekanan udara (Air pressure) / gas atomization.


Proses pengabutan dari sprayer jenis ini yaitu dengan menghembus
tetesan larutan dari tangki ke nosel pada ujung tangki penyemprot.
Proses ini akan merubah larutan menjadi kabut, karena hembusan
udara ini dihasilkan oleh blower yang digerakkan oleh motor sebagai
penekan dan pengaduk cairan yang ada di dalam tangki.
Pada garis besarnya komponen sprayer ini terdiri dari tangki (tangki
bahan penyemprot dan tangki bahan bakar), motor peggerak, blower
dan penyemprot. Konstruksi sprayer ini lebih sederhana, ringan dan
mudah dirakit atau dialihfungsikan menjadi duster. Duster adalah
jenis penyemprot yang bahan penyemprotannya berasal dari tepung.
KOMPETENSI DASAR :
Mengoperasikan Sprayer

INDIKATOR :
Sprayer dikalibrasi dengan benar sesuai dengan rekomendasi pada
label produk

TUJUAN PEMBELARAN :
Siswa dapat menuliskan pengertian kalibrasi
Siswa dapat menjelaskan tujuan kalibrasi
Siswa dapat melakukan kalibrasi sesuai prosedur kerja
LEMBAR INFORMASI
Tujuan melakukan kalibrasi adalah untuk mengukur dan menyetel cairan
yang keluar dari alat semprot danarea yang dapat dijangkau sesauai dengan
rekomendasi pada label produk. Kalibrasi harus dilakukan secara tepat dan
akurat, ini penting sebelum menggunakan alat penyemprot untuk
memastikan semprotan dapat diaplikasikan sesuai dengan spesifikasi alat.
Hasil dari kalibrasi dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan penyemprotan
sehingga lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan pengendalian hama dan
penyakit tanaman. Penggunaan bahan/obat terlalu banyak akan
menimbulkan kerusakan tanaman dan juga meninggalkan residu yang
berbahaya bagi manusia, sebaliknya jika bahan/obat terlalu sedikit
pemberantasan hama dan penyakit tanaman tidak efektif karena
hama/penyakit tanaman tidak mati.
LEMBAR KERJA SISWA
a. Kalibrasi Sprayer Otomatis dan Semi Otomatis
Langkah kerja melakukan kalibrasi sprayer :
1. Siapkan air bersih dalam ember
2. Bukalah tutup pengisian tangki, dengan corong isilah sprayer dengan
air bersih sampai kurang dari kapasitas tangki
3. Tutup dengan rapat lubang pengisian, pastikan juga kran pengeluaran
pada posisi tertutup
4. lakukan pemompaan sampai pada tekanan kerja (Jenis otomatis),
untuk jenis semi otomatis pemompaan dilakukan sambil
menggendong alatnya. Cek sprayer dari kebocoran, jika terjadi
kebocoran lakukan perbaikan seperlunya.
5. Ukurlah volume aliran nosel (f) (liter/volume)
Maksud pengukuran ini adalah mengetahui volume aliran nosel,
karena setiap jenis nosel berbeda dalam volume yang dialirkannya.

Langkah kerja :
Siapkan ember, tempatkan pada posisi aman
Masukkan ujung nosel ke dalam ember
Siapkan stopwatch, bukalah kran selama 1 menit (jangan sampai
semprotan nosel keluar dari ember), untuk sprayer semi otomatis
sambil melakukan pemompaan
Ukurlah volume air dalam ember dengan gelas ukur
Lakukan ulangan 3 4 kali diambil rata ratanya, maka akan
diperoleh volume aliran nosel dalam liter / menit.

6. Ukurlah kecepatan berjalan (d) (meter/menit)


Caranya :
Gendonglah sprayer, dengan posisi seperti sedang mengoperasikan
alat semprot, berjalanlah dengan biasa dan nyaman, untuk sprayer
semi otomatis sambil melakukan pemompaan
Siapkan stopwatch, ukurlah jarak yang ditempuh dengan meteran
dalam waktu 1 menit
Lakukan ulangan 3 4 kali diambil rata ratanya, maka akan
diperoleh kecepatan penyemprotan dalam satuan meter / menit
7. Ukurlah lebar penyemprotan (r) (meter)
Caranya :
Gendonglah sprayer, peganglah gagang / laras nosel dengan posisi
nyaman dan pada ketinggian yang benar
Carilah tempat yang kering, dengan posisi berdiri, nosel
menghadap ke bawah bukalah krannya
Ukurlah lebar penyemprotan dengan meteran
Lakukan ulangan 3 4 kali diambil rata ratanya, maka akan
diperoleh lebar penyemprotan dalam meter.

8. Menghitung volme semprot per hektar


Rumus yang dapat digunakan adalah :

cXf 10000 X lt / menit


a = ------------ atau liter / hektar = ----------------------------
rXd meter X m / mnt

f = volume aliran nosel (liter/menit)


r = lebar penyemprotan (meter)
d = kecepatan berjalan (meter/menit)
a = volume semprot per hektar (liter/hektar)
c = konstanta 10000 (jumlah m2 per hektar)

9. hitung kebuthan bahan pestisida per tangki, dengan menggunakan


rumus :
Dalam perhitungan ini digunakan asumsi asumsi :
- Hasil kalibrasi alat diperoleh volume semprot (lt/ha)
- Dosis bahan / obat yang direkomendasikan dalam label
kemasan (kg atau liter / hektar/
- Kapasitas tangki alat penyemprot (liter)
Berdasarkan dari data tersebut di atas maka kebutuhan bahan
pestisida per tangki dapat dihitung dengan rumus :

Kapasitas tangki X dosis bahan / obat


----------------------------------------------------
Volume semprot
Setelah sprayer dikalibrasi, hasil pengukuran dicatat pada
lembaran/kartu kalibrasi sepeerti di bawah ini :

KARTU KALIBRASI SPRAYER

Jenis :
Model :
Tanggal
Lebar semprot
Kecepatan aliran nosel
(volume aliran nosel)
Kecepatan berjalan
Petugas

b. Kalibrasi Sprayer Motor Tipe Gendong


KOMPETENSI DASAR :
Mengoperasikan Sprayer

INDIKATOR :
Sprayer dioperasikan dengan benar sesuai spesifikasi sprayer yang
digunakan sesuai prosedur
Prinsip dasar mengoperasikan sprayer dijelaskan dengan benar
Setelah digunakan sprayer ditangani dengan benar

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat menjelaskan prinsip dasar mengoperasikan sprayer
Siswa dapat mengoperasikan sprayer sesuai prosedur keerja
Siswa dapat menagani sprayer setelah pemakaian
LEMBAR INFORMASI

Teknik penyemprotan merupakan teknik mengaplikasikan proteksi tanaman


dari hama dan penyakit.
Hal yang perlu diperhatikan yaitu penggunaan dosis yang tepat,
pendistribusian larutan penyemprot merupakan factor terpenting suksesnya
dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Keberhasilan penyemprotan tergantung dari jangkauan penyemprotan yang


dapat dicapai dari target areal penyemprotan dengan penyebaran dari setiap
tetesan larutan. Di dalam penyemprotan tekanan kerja berdampak terhadap
hasil pengabutan, terlalu tinggi tekanan tetesan (droplet) larutan sangat kecil
akan mudah menguap atau hilang karena terbawa angin atau panas.
Semakin tinggi tekanan penyemprotan semakin kecil ukuran tetesan (smaller
droplets) dan semakin lebar sudut penyemprotan sehingga lebih efisien
karena daya jangkau lebih luas dan penggunaan bahan penyemprot lebih
sedikit.

Tekanan penyemprotan tergantung dari jenis nosel yang digunakan, yang


secara umum tidak boleh lebih dari 5 bar, untuk bahan insektisida 3 5 bar
dan herbisida 1 3 bar.
KOMPETENSI DASAR :
Merawat sprayer

INDIKATOR :
Prinsip utama dan konsep merawat alat pengendali hama dan penyakit
(sprayer) dituliskan dengan benar
Kondisi dan kelengkapan alat diidentifikasi dengan benar
Penyebab terjadinya kerusakan dianalisa dengan benar
Alat dirawat dengan benar dan efektif sesuai dengan spesifikasi

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat menuliskan prinsip utama dan konsep merawat alat
sprayer
Siswa dapat mengidentifikasi kelengkapan dan kondisi alat
Siswa dapat menganalisa penyebab terjadinya kerusakan
Siswa dapat merawat alat
LEMBAR INFORMASI

Prinsip utama kegiatan merawat sprayer adalah perawatan sprayer sangat


besar pengaruhnya terhadap optimalisasi kinerja dalam pemeliharaan
tanaman kususnya pengendalian hama dan penyakit tanaman berdampak
akhir terhadap kualitas produksi tanaman yang dihasilkan, sehingga sprayer
dapat berfungsi secara optimal dan efisien, perlu perawatan khusus secara
berkala.

Konsep merawat sprayer mengacu kepada suatu alat akan menurun


kinerjanya setelah dipakai, untuk mengurangi hal tersebut diperlukan
perawatan secara berkala. Disamping perawatan yang teratur dapat
memperpanjang umur pakai suatu alat, juga dapat meminimalkan biaya
perbaikan dan menjaga kualitas sprayer serta bebas gangguan pada saat
digunakan.

Ruang lingkup kegiatan merawat sprayer adalah :


1. Mengidentifikasi kelengkapan dan kondisi sprayer
2. Analisa penyebab terjadi kerusakan sprayer.

Gejala kemungkinan penyebab kerusakan dan cara penanggulangannya.


No Gejala Kemungkinan Penanggulangan
penyebab
1 Saat dipompa tidak Klep pompa aus Ganti klep
ada tekanan Klep pompa mongering Rendam air panas,
diberi pelumas
Posisi pompa pada Kencangkan
tangki kendor
2 Bocor pada pompa Mur packing kendor Kencangkan mur
pompa
Packing aus Packing ganti
Packing kering Rendam air panas,
diberi pelumas
3 Posisi bola pada katup Buka katup periksa
Kurang pas Posisi bolanya
Menaikkan / Saringan katup bocor Bersihkan saringan
menurunkan tuas katup
pompa berat
4 Sambungan kran, Karet seal kering Rendam air panas,
laras, slang, nosel diberi pelumas
bocor Karet seal tidak ada Pasang karet seal
Mur pengencang kendor Kencangkan
Karet seal aus Ganti
5 Nosel tersumbat Saringan tersumbat Buka nosel
kotoran bersihkan
Lubang nosel tersumbat Bersihkan
6 Laras semprot tidak Kran tekan macet Dilumasi
keluar larutan Saringan tersumbat bersihkan
7 Slang semprot tidak Kran utama tersumbat Bersihkan kran
keluar larutan Kran utama macet Dilumasi
Tangki bocor Bersihkan tangki
dan periksa
saringan pengisian
8 Tuas pompa naik Katup pompa bocor Buka pompa,
sendiri periksa katup
9 Jarum manometer Saluran ke manometer Buka, bersihkan
tidak bergerak tersumbat
10 Katup pengaman Saluran ke katup Buka, bersihkan
tidak berfungsi pengaman tersumbat

Anda mungkin juga menyukai