MENGOPERASIKAN SPRAYER
Disusun Oleh :
Achmadi. SP
Sri Sudarwati. Spd
MENGOPERASIKAN SPRAYER
Disusun Oleh :
Achmadi. SP
Sri Sudarwati. Spd
Proses pembelajaran harus memberi peluang kepada siswa untuk aktif, selalu ingin tahu
dan berkemauan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya melalui belajar
sendiri maupun dengan bimbingan guru.
Untuk itu ketersediaan bahan ajar modul sangat diperlukan. Berkenaan dengan
pentingnya hal itu maka pihak sekolah dalam hal ini Bidang Keahlian Agribisnis
Produksi Tanaman membuat modul (bahan ajar) sesuai dengan kompetensi yang
diajarkan di sekolah.
Harapan kami semoga bahan ajar(modul) dapat dimanfaatkan oleh rekan guru dan siswa,
sehingga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kompetensi siswa khususnya
dan mutu SMK Negeri I Gondang pada umumnya.
PENDAHULUAN
INDIKATOR :
Pengertian sprayer dituliskan dengan benar
Jenis sprayer diidentifikasi dengan benar sesuai dengan type pompa
dan sumber tenaga dalam mengoperasikannya
Bagian bagian utama sprayer diidentifikasi dengan benar
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat menuliskan pengertian sprayer
Siswa dapat membedakan sprayer berdasarkan jenis pompa dan
sumber tenaga penggeraknya
Siswa dapat menyebutkan bagian bagian utama sprayer
Siswa dapat menuliskan fungsi bagian bagian utama sprayer
LEMBAR INFORMASI
b. Pompa
Pompa ini biasanya berada di dalam tangki yang bisa dipasang /
dilepas untuk memudahkan pembersihan tangki dan berfungsi untuk
memompakan udara
c. Saluran penyemprot/pengabut
Saluran penyemprot berfungsi untuk mengalirkan cairan dari tangki
serta merubahnya menjadi kabut. Komponen yang terdapat pada
saluran pengabut meliputi slang (hose), laras penyemprot (extension
tube) dan pengabut (nozzle). Pada jenis sprayer otomatis
memungkinkan digunakan dua saluran penyemprot.
1. Selang
Selang berfungsi untuk memudahkan gerakan pada saat
penyemprotan. Biasanya selang terbuat dari karet atau plastic yang
tidak mudah terlipat dan kuat menahan tekanan. Pada kedua ujung
dilengkapi mur dan klem sehingga memudahkan untuk melepaskan
dan memasang ke kran tangki dan ke laras.
2. Laras
Laras penyemprot bentuknya lebih kuat dan kaku dan dipegang
oleh operator sehingga mudah mencapai sasaran penyemprotan
tanpa gangguan dan perubahan tekanan penyemprotan. Pada salah
satu ujungnya dipasang nosel dan ujung lainnya dipasang kran
tekan yang berfungsi mengatur besar kecilnya volume
penyemprotan. Laras terbuat dari logam tahan karat atau logam
yang di;apisi krom.
3. Nosel
Nosel berfungsi untuk mengabutkan larutan dan mempunyai
berbagai bentuk. Untuk nosel tunggal seperti bentuk l, L,
sedangkan untuk nosel ganda seperti bentuk U, T dan O. selain
bentuk fisiknya, nosel juga memiliki berbagai macam bentuk
semprotan seperti cincin, elips, lingkaran penuh yang secara umum
bentuknya kerucut. Secara umum nosel terdiri dari bodi nosel,
saringan, mur, pengencang spuyer dan spuyer.
3). Sabuk
Sabuk atau tali penggendong, terbuat dari kulit, plastic atau
lainnya yang cukup kuat untuk menyangga tangki pada saat
digendong. Sabuk ini mudah dilepas dan dipasang serta dapat
diatur panjang pendeknya disesuaikan dengan kondisi bodi
operator.
a. Tangki
Biasanya berbentuk bulat pipih, yang salah satu sisinya dibuar
lengkung sehingga nyaman saat digendong, terbuat dari pelat baja,
serat kaca (fiberglass), stainless steel, ataupun plastic. Tangki
berfungsi sebagai penampung cairan dengan kapasitas 10 25 liter.
Secara umum tangki ini dibaut kuat, ringan, tahan karat, dan tahan
terhadap bahan reaktif karena bahan penyemprot umumnya dari
berbagai unsure kimia.
b. Pompa
Berfungsi untuk memberi tekanan pada larutan yang dialirkan ke
system pengabut, sehingga cairan yang keluar berubah menjadi kabut
melalui nosel. Ada tiga jenis pompa yang digunakan pada sprayer
semi otomatis, yaitu jenis torak, / piston, plunyer, dan mangkuk. Tapi
yang biasa digunakan adalah jenis pompa torak/piston, yang
dilengkapi dua katup yaitu katup isap dan katup tekan yang letaknya
berbeda, tabung udara dan saluran pengeluaran ciaran bertekanan.
Katup isap berfungsi untuk memasukkan cairan dari tangki ke dalam
ruang pompa, sedangkan katup tekan untuk mengalirkan cairan
bertekanan ke saluran pengabut. Tabung udara berfungsi untuk
menampung cairan bertekanan dan menjaga kestabilan tekanan
penyemprotan.
Prinsip kerja pompa adalah pada saat torak digerakkan ke atas, cairan
dari tangki masuk ke ruang pompa melalui saringan dan katup isap
yang terbuka dan katup tekan tertutup. Jika torak digerakkan ke
bawah cairan dalam pompa ditekan, posisi katup isap tertutup dan
katup tekan terbuka cairan didalam pompa masuk ke dalam tabung
udara selanjutnya ke saluran pengeluaran. Kondisi cairan dalam
tabung udara akan memampatkan udara sampai 1/3 volume tabung,
tekanan ini terus berlangsung dengan menggerakkan pompa secara
berkelanjutan selama proses penye,protan.
c. Perlengkapan Pengabut
Perlengkapan pengabut berfungsi untuk mengalirkan cairan dari
tabung udara serta merubahnya menjadi kabut. Komponen yang
terdapat pada perlengkapan pengabut meliputi selang (hose), laras
penyemprot (extension tube), dan pengabut (nozzle).
1. Selang
Selang berfungsi untuk memudahkan gerakan pada saat
penyemprotan yang sifatnya fleksibel. Biasanya slang terbuat dari
karet atau plastic yang tidak mudah terlipat dan kuat menahan
tekanan. Pada ke dua ujung dilengkapi mur danklem sehingga
memudahkan untuk melepas dan memasang ke saluran
pengeluaran dan ke laras.
2. Laras
Laras penyamprot bentuknya lebih kuat dan kaku dan dipegang
oleh operator sehingga mudah mencapai sasaran penyemprota
tanpa gangguan dan perubahan tekanan penyemprotan. Pada salah
satu ujungnya dipasang nosel dan ujung lainnya dipasang kran
tekan yang berfungsi mengatur besa kecilnya volume
penyemprotan. Laras terbuat dari logam tahan karat atau logam
yang dilapisi krom dan saat ini ada yang terbuat dari
fiberglass/plastic.
3. Nosel
Nosel berfungsi untuk mengabutkan cairan, dan mempunyai
berbagai bentuk untuk nosel tunggal seperti l, dan L, sedangkan
untuk nosel ganda seperti bentuk U, T, dan O. selain bentuk
fisiknya, nosel juga memiliki berbagai macam bentuk semprotan
seperti bentuk cincin, elips,, kerucut penuh. Bahan nosel terbuat
dari bahan plastic, kuningan, stainless steel maupun keramik.
1. Sabuk
Sabuk atau tali penggendong, terbuat dari kulit, plastic atau lainnya
yang cukup kuat untuk menyangga tangki saat digendong. Sabuk
ini mudah dilepas dan dipasang serta dapat diatur panjang
pendeknya disesuaikan dengan kondisi bodi operator.
2. Lubang/tutup pengisian
Lubang / tutup pengisian digunakan untuk mengisi cairan ke dalam
tangki, penutup tangki diberi lubang kecil agar tekanan udara
dalam tangki sama dengan tekanan udara luar (ini bedanya dengan
sprayer otomatis yang penutup tangkinya harus benar benar
rapat). Lubang ini juga digunakan untuk menguras tangki pad
asaat pembersihan. Beberapa model penutup tangki dilengkapi
dengan saringan sehingga cairan masuk benar benar bersih.
Secara umum sprayer tipe gendong dilihat system kerjanya ada dua jenis
yaitu
a. System tekanan cairan (Liquid pressure) / hydrauli atomization
Proses pengabutan pada sprayer jenis ini yaitu cairan dari tangki
ditekan dengan pompa yang digerakkan motor ke nosel penghembus.
Tetesan larutan kemidian dihembuskan dengan blower, sehingga
larutan berubah menjadi kabut.
INDIKATOR :
Sprayer dikalibrasi dengan benar sesuai dengan rekomendasi pada
label produk
TUJUAN PEMBELARAN :
Siswa dapat menuliskan pengertian kalibrasi
Siswa dapat menjelaskan tujuan kalibrasi
Siswa dapat melakukan kalibrasi sesuai prosedur kerja
LEMBAR INFORMASI
Tujuan melakukan kalibrasi adalah untuk mengukur dan menyetel cairan
yang keluar dari alat semprot danarea yang dapat dijangkau sesauai dengan
rekomendasi pada label produk. Kalibrasi harus dilakukan secara tepat dan
akurat, ini penting sebelum menggunakan alat penyemprot untuk
memastikan semprotan dapat diaplikasikan sesuai dengan spesifikasi alat.
Hasil dari kalibrasi dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan penyemprotan
sehingga lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan pengendalian hama dan
penyakit tanaman. Penggunaan bahan/obat terlalu banyak akan
menimbulkan kerusakan tanaman dan juga meninggalkan residu yang
berbahaya bagi manusia, sebaliknya jika bahan/obat terlalu sedikit
pemberantasan hama dan penyakit tanaman tidak efektif karena
hama/penyakit tanaman tidak mati.
LEMBAR KERJA SISWA
a. Kalibrasi Sprayer Otomatis dan Semi Otomatis
Langkah kerja melakukan kalibrasi sprayer :
1. Siapkan air bersih dalam ember
2. Bukalah tutup pengisian tangki, dengan corong isilah sprayer dengan
air bersih sampai kurang dari kapasitas tangki
3. Tutup dengan rapat lubang pengisian, pastikan juga kran pengeluaran
pada posisi tertutup
4. lakukan pemompaan sampai pada tekanan kerja (Jenis otomatis),
untuk jenis semi otomatis pemompaan dilakukan sambil
menggendong alatnya. Cek sprayer dari kebocoran, jika terjadi
kebocoran lakukan perbaikan seperlunya.
5. Ukurlah volume aliran nosel (f) (liter/volume)
Maksud pengukuran ini adalah mengetahui volume aliran nosel,
karena setiap jenis nosel berbeda dalam volume yang dialirkannya.
Langkah kerja :
Siapkan ember, tempatkan pada posisi aman
Masukkan ujung nosel ke dalam ember
Siapkan stopwatch, bukalah kran selama 1 menit (jangan sampai
semprotan nosel keluar dari ember), untuk sprayer semi otomatis
sambil melakukan pemompaan
Ukurlah volume air dalam ember dengan gelas ukur
Lakukan ulangan 3 4 kali diambil rata ratanya, maka akan
diperoleh volume aliran nosel dalam liter / menit.
Jenis :
Model :
Tanggal
Lebar semprot
Kecepatan aliran nosel
(volume aliran nosel)
Kecepatan berjalan
Petugas
INDIKATOR :
Sprayer dioperasikan dengan benar sesuai spesifikasi sprayer yang
digunakan sesuai prosedur
Prinsip dasar mengoperasikan sprayer dijelaskan dengan benar
Setelah digunakan sprayer ditangani dengan benar
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat menjelaskan prinsip dasar mengoperasikan sprayer
Siswa dapat mengoperasikan sprayer sesuai prosedur keerja
Siswa dapat menagani sprayer setelah pemakaian
LEMBAR INFORMASI
INDIKATOR :
Prinsip utama dan konsep merawat alat pengendali hama dan penyakit
(sprayer) dituliskan dengan benar
Kondisi dan kelengkapan alat diidentifikasi dengan benar
Penyebab terjadinya kerusakan dianalisa dengan benar
Alat dirawat dengan benar dan efektif sesuai dengan spesifikasi
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat menuliskan prinsip utama dan konsep merawat alat
sprayer
Siswa dapat mengidentifikasi kelengkapan dan kondisi alat
Siswa dapat menganalisa penyebab terjadinya kerusakan
Siswa dapat merawat alat
LEMBAR INFORMASI