Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN


KALIBRASI ALAT SEMPROT

KELOMPOK 3A:
Afrini Sihombing
Rizki Purnamasari
Muhammad Ikhsan
Sri Hidayanti

A34120063
A34130036
A34130049
A34130104
Dosen:

Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc


Asisten:
Ainun Khalida
Susi Etmawati

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kalibrasi adalah menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat semprot untuk luasan
areal tertentu. Kegunaan kalibrasi adalah menghindari pemborosan herbisida, memperkecil
terjadinya keracunan pada tanaman. Dalam melakukan kalibrasi hal yang diperhatikan adalah
kecepatan jalan harus konstan, tekanan semprot sprayer tetap, ukuran/tipe nozzel, ketinggian
nozzel di atas permukaan tanah ( Djojosumarto 2000).
Salah satu alat semprot yang digunakan, antara lain Knapsack Sprayer. Alat ini
merupakan alat semprot yang sangat meluas digunakan. Pada dasarnya semua alat yang
digunakan untuk mengaplikasikan pestisida dengan cara penyemprotan disebut alat semprot
atau sprayer. Apapun bentuk dan mekanisme kerjanya, sprayer berfungsi untuk mengubah
atau memecah larutan semprot, yang dilakukan nozzle, menjadi bagian-bagian atau butiranbutiran yang sangat halus (Sukma Y dan Yakup 1991). Penentuan volume output dan lebar
semprot nozle (ukuran lubang nozel/curah nozle) sangat diperlukan untuk aplikasi herbisida
yang akan digunakan. Terdapat beberapa nozle yang dapat digunakan sesuai dengan volume
dan lebar semprot.
Keberhasilan penggunaan pestisida sangat ditentukan oleh teknik aplikasi yang tepat,
yang menjamin pestisida tersebut mencapai jasad sasaran dimaksud, selain juga oleh faktor
jenis, dosis dan saat aplikasi yang tepat. Dengan kata lain tidak ada pestisida yang dapat
berfungsi dengan baik kecuali bila diaplikasikan dengan tepat. Penggunaan jenis alat semprot
dan mengetahui jumlah larutan yang harus disemprotkan per satuan luas, dan/atau tipe nozzle
apa yang harus digunakan dapat dengan mudah ditentukan berdasarkan perhitungan.
Sedangkan untuk kecepatan berjalan penyemprot, khususnya untuk alat semprot yang
digendong, sulit untuk dapat diatur atau diubah. Oleh karena itu, diperlukan adanya
perhitungan dan percobaan mengenai tipe-tipe alat semprot, volume semprot, dosis, dan
aplikasi yang tepat (Wudianto 1999).
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengkalibrasi alat aplikasi pestisida dan pengujian tipe
nosel sehingga akan didapatkan pengendalian yang efektif dan efisien.

BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1 kalibrasi alat semprot
Perlakuan
Nozzle cone
Nozzle fan

F(L/menit)
0,298
1,31

G (m)
0,98
1,93

K(m/menit)
6,08
13,6

V(L/ha)
500

T(menit)
3,35
1,28

Grafik 1 Volume semprot nozzle cone

Volume Semprot nozzle cone


40
30
volume semprot

Ulangan 1

20

Ulangan 2

10

Ulangan 3

0
0

10

15

20

25

30

Urutan tabung

Grafik 2 Volume semprot nozzle fan

Grafik volume semprot nozzle fan


25
20

Ulangan 1

15

Ulangan 2

volume semprot 10

Ulangan 3

5
0
0

10

20

30

40

50

60

Urutan botol

Praktikum kalibrasi alat semprot ini menggunakan alat semprot semi


otomatis yaitu dengan cara memompa untuk mendapatkan tekanan untuk
mengeluarkan cairannya. Rata- rata lebar gawang yang diperoleh dari perlakuan

noozle cone yaitu sebesar 0.98 m, lalu kecepatan curah semprot yang diperoleh
6.08 m/ menit dengan volume 500 L/ha, laju curah dengan kecepatan 0.298 L/
menit dan waktu yang dibutuhkan 3,35 menit. Pada perlakuan nozzle fan rata-rata
gawang yang diperoleh yaitu sebesar 1.93 m, kecepatan curah yang diperoleh
yaitu sebesar 13.6 m/ menit dengan waktu yang dibutuhkan 1.28 menit dan laju
curah 1.31 L/ menit. Dalam pengaplikasian nozzle cone dan nozzle fan dapat
dilihat bahwa terdapat perbedaan volume semprot yang didapatkan. Hasil aplikasi
nozzle cone didapatkan bahwa tabung yang diletakkan dibagian tengah
mendapatkan volume semprot yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabung
yang disimpan di bagian samping, sedangkan penggunaan nozzle fan persebaran
droplet hampir merata sehingga volume cairan semprot pada setiap tabung
jumlahnya hampir sama. Kecepatan jalan setiap orang dalam mengaplikasikan
dapat berbeda sehingga dapat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk
aplikasi. Setiap alat semprot membutuhkan kalibrasi yang bertujuan untuk
mencocokkan perbedaan volume curah yang keluar, dan nozzle menyebabkan
perbedaan lebar gawang pada alat semprot

SIMPULAN
Kalibrasi berfungsi sebagai mengatur menentukan kebenaran yang sesuai
dengan rekomendasi. Kalibrasi pada alat semprot yaitu terletak pada nozzle.
Nozzle yang berbeda serta tekanan yang berbeda dapat memberikan hasil yang
berbeda juga.

DAFTAR PUSTAKA
Djojosumarto P. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta (ID) :
Kanisius.
Sukma, Y. dan Yakup, 1991, Gulma Dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta (ID) :
Rajawali Press.

Anda mungkin juga menyukai