OLEH:
ROBERTO SIHOMBING
NIM. 2106113018
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENEGSAHAN
PENGAPLIKASIAN PESTISIDA”
OLEH:
ROBERTO SIHOMBING
NIM. 2106113018
Mengetahui,
Asisten I Asisten II
Adapun judul praktikum pestisida dan aplikasi adalah Kalibrasi herbisida dan
Mengetahui Teknik dan metode yang tepat dalam melakukan kalibrasi herbisida
Adapun waktu pelaksanaan praktikum kali ini ialah pada hari Selasa, 24
Adapun Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini ini adalah pancang,
Adapun Alat yang digunakan pada praktikum kali ini ialah Sprayer 1 liter,
meteran.
V. PEMBAHASAN
semprot untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan
merupakan hal yang harus dilakukan ketika seorang akan melakukan pengendalian
terhadap OPT menggunakan alat semprot. Karena pada setiap alat semprot
memililki perbedaan volume yang keluar. Selain itu faktor manusia juga dapat
adalah dari nozel, yang kemudian akan menyebabkan volume curah yang keluar,
pestisida, residu pestisida yang tinggi, dan kontaminasi lingkungan Kalibrasi semua
peralatan aplikasi untuk memastikan pestisida akan diterapkan secara akurat dan
seragam pada tingkat yang disarankan. Menurut Clay (2016), hal yang harus di
diberikan sprayer per hektar, jumlah hektar yang dapat anda semprotkan per tangki,
tangki semprot.
tangki sprayer Kalibrasi peralatan secara teratur (setidaknya sekali per tahun) untuk
memastikan output tidak berubah. Juga mengkalibrasi peralatan saat masih baru
yang tepat akan meminimalkan, jika tidak menghilangkan, sisa pestisida campuran
dalam tangki sprayer yang bisa sangat sulit untuk dibuang dengan
pengukuran plot dengan ukuran 2x2 m, selanjutnya dipancang tiap sisi nya, setelah
itu dipasang tali rafia pada pancang hingga mengelilingi, kemudian sprayer diisi air
plot tadi secara bersamaan dengan stopwatch agar diketahui waktunya nntinya,
terakhir, setelah selesai dikalibrasi, didapati waktu dan volume air yang digunakan
awal yakni 1,5 L dan didapati volume akhirnya yakni 900 ml sehingga didapatkan
hasil volume semprot yakni 1500 ml – 900 ml adalah 600 ml sehingga diketahui
A. Knapsack Sprayer
Knapsack sprayer adalah jenis sprayer yang paling umum digunakan oleh
petani hampir di semua areal pertanian padi, sayuran, atau diperkebunan. Prinsip
kerja knapsack sparayer adalah larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya
tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan
penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan keluar dari tangki
menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini
menyebabkan larutan pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan
selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot. Tekanan udara yang
dihasilkan oleh pompa diusahakan konstant, yaitu sebesar 0,7 - 1,0 kg/cm2 atau 10-
15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara mempompa sebanyak 8 kali.
(Djojosumarto, 2004).
mutu penyemprotan yang lebih baik dibandingkan sprayer gendong manual dengan
kapasitas 0.37 ha/jam per orang, sedangkan knapsack power sprayer memiliki
kapasitas mencapai 0.4 ha/jam per orang. sedangkan knapsack power sprayer
memiliki kapasitas mencapai 0.4 ha/jam per orang. Pengaruh kestabilan tekanan
pada penerapan sprayer bermotor memiliki pengaruh yang baik pada efektivitas
penyemprotan, hal ini dipengaruhi oleh sumber tenaga yang berasal dari motor
bakar internal sehingga debit keluaran dan tekanan kerja lebih stabil, jika
dibandingkan dengan sprayer manual yang menggunakan tenaga manusia sehingga
B. Automatic Sprayer
VI. KESIMPULAN
penyemprotan dilakukan. Sprayer ini disebut juga comprassed air sprayer dengan
Prinsip kerja alat penyemprot ini adalah memecah cairan menjadi butiran
partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini
maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau
tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat
pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit
dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang
sangat halus. Kelebihan menggunakan alat ini adalah karena komponen yang
Alat ini digunakan untuk aplikasi pestisida padat atau serbuk, pestisida
dalam bentuk debu terdiri dari bahan pembawa yang kering dan halus, yang
mengandung bahan aktif 1-10 persen, ukuran partikelnya berkisar lebih kecil dari
75 mikron, Aplikasinya tanpa dicampur dengan bahan lain dan dimanfaatkan untuk
mengatasi pertanaman yang berdaun rimbun lebat, karena partikel debu dapat
penggunaan pestisida tidak menyebabkan kerugian atau dalam kata lain boros.
Pengetahuan ini lebih tergantung kepada jenis pestisida dan dosis yang digunakan.
Sprayer ini memiliki fungsi lain yaitu mengatur jumlah obat yang disemprotkan
(Daywin et al. 1992). Dalam hal ini, dosis yang digunakan baiknya tepat atau
menjadi butir-butir kecil (droplet) oleh bantuan tenaga angin yang kuat dari blower,
sehingga dapat dikatakan bahwa mesin itu adalah mesin penyemprot dengan sistem
tekanan angin. Karena dapat menghembuskan cairan yang lebih sedikit dan lebih
efektif, maka dapat menghemat tenaga kerja dan efesiensi pemberantasan hama
yang lebih besar. Kelebihan alat ini adalah lebih praktis karena mesin lebih karena
alat ini adalah harganya yang mahal serta alat lebih berat (Endah, 2005).
Menyiapkan alat dan bahan, (2). Menggunakan alat perlindungan diri (APD), (3).
Menggendong mist blower dari posisi jongkok ke berdiri, (4). Setelah berdiri,
nyalakan mesin mist blower dengan menarik starter, (5). Setelah posisi nyaman,
(6). Menyalakan tuas kran sampai volume max, (7). Menyemprotkan insektisida
tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang
dilindungi dengan menggunakan tekanan udara yang berasal dari pompaan
pada tuas pompa. Menurut Priyatmoko (2013), Semi automatic sprayer merupakan
inovasi sprayer anti gendong hemat energi, Semi automatic sprayer mampu
Prinsip kerja dari alat ini adalah memecah cairan menjadi butiran partikel
halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka
pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk
dalam tabung khusus dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan
akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut bersama dengan
cairan. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari
alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat
halus. Kelebihan dari alat ini adalah mampu menampung kapasitas air sampai 16-
18 liter dan terbuat dari logam besi. Sedangkan kekurangannya adalah komponen-
komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan diantaranya ialah batang torak
mudah patah, paking karet sering sobek, katup bocor, ulir aus, selang penyalur
pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tabung pompa bocor, dan tali gendong
kedalam tangki lalu menutupnya dengan rapat lalu memompa cairan dengan tuas
pompa sehingga cairan keluar lalu mengarahkan laras kebawah atau pada bagian
tanaman yang akan disemprot dengan membuka kran atau pelatuk maka
atau lingkungan sekitar rumah diharapkan nyamuk yang berada dihalaman maupun
Campuran bahan bakar bensin dan udara secara berseri dibakar dalam ruang
pembakaran yang berbentuk khusus pada getaran sekitar 90 pulsa per detik. Gas
hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari ruang pembakaran.
Larutan bahan kimia diujung resonator, lewat arus pulsa gas, kemudian pecah
menjadi jutaan partikel kecil, dihembuskan ke udara dalam bentuk kabut tebal.
Temperatur diujung resonator, tempat cairan bahan kimia mengalir berkisar antara
40 sampai 60 derajat Celcius tanpa mengurai komposisi bahan aktif, larutan bahan
kimia yang terkena panas disini, tidak lebih dari 4 sampai 5 mili detik. Oleh sebab
itu bahan kimia yang peka terhadap panas dapat dipakai. Kelebihan swing fog ini
adalah dapapt menjangkau area yang cukup luas. Sedangkan kekurangan alat ini
yaitu hanya efektif selama beberapa saat, asap fogging mudah menguap karena
udara terlalu panas, dapat mengganggu saluran pernapasan, dan efek toksin
sambil menyemprot atau menggerakkan pompa udara. Ukuran volume tangki 250-
gedung, dan taman-taman sekitar (tanaman hias dan lain lain). Butiran cairan yang
keluar cukup baik dan halus. Terdapat dua tipe atomizer, yaitu single action dan
cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi sehingga
akan mengalir melalui selang karet menuju alat pengabut. Cairan dengan tekanan
tinggi dan melalui celah yang sempit akan pecah menjadi partikel partikel yang
halus. Sitem ini dikenal sebagai hydrolik atomization. Adapun cara penggunaan
handsprayer (1). Isi sprayer dengan larutan pupuk atau pestisida, (2). Tutup rapat
lalu pompa agar ada tekanan secukupnya, (3). Tekan handle untuk menyeprot, (4).
VI. Kesimpulan
semprot untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan
alat aplikasi pestisida. Adapun alat alat aplikasi pestisida antara lain handsprayer,
knapsack sprayer, mist blower power sprayer, automatic sprayer, semi automatic
sprayer dan swing fog. Adapun volume semprot yang didapatkan saat melakukan
Aspar G. 2012. Studi aplikasi knapsack sprayer, knapsack power sprayer, dan boom
sprayer di PT Laju Perdana Indah, Palembang, Sumatera Selatan [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Clay, S.A. 2016. Chapter 41: Chemical Sprayer Application and Calibration. In
Clay, D.E., C.G. Carlson,S.A. Clay, and E. Byamukama (eds). iGrow Corn:
Best Management Practices. South Dakota State University.
Daywin FJ. Sitompul RG, Imam H. 1992. Mesin-Mesin Budidaya Pertanian. Bogor
(ID): JICA-DGHE/IPBProject
Sukma. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta (ID): Rajawali Press.
Thies, J. A. 2021. Grafting for managing vegetable crop pests. Pest Management
Science, 77(11), 4825-4835.