Anda di halaman 1dari 5

Review Video Youtube

Review Jurnal Pengaplikasian Kalibrasi Knapsack Sprayer

Disusun Oleh
Nama : Taufiqurrahman
NIM : 205040107111077
Kelas : Dasar Perlindungan Tanaman T
Asisten : Patricia Yosephine & Qonita

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
RESUME VIDEO

1. Video 1 : Menyemprot Kopi dengan Alat Semprot Knapsack


(Knapsack Spraying Coffee)

Banyak tanaman tahunan termasuk kopi yang cara penanaman dan


ukurannya saat dewasa berbeda-beda. struktur internal cabangnya dan
kerimbunan daunnya memberikan tantangan. Jika anda ingin mendapatkan
liputan butiran semprot yang memadai pada tanaman yang disemprot. Di sini
daunnya rimbun dan tumpang tindih dan semprotan tidak dapat menembusnya
dengan mudah. Penggunaan kertas sensitif air pada tanaman kopi, dapat
membantu pada tahap kalibrasi untuk menunjukkan lebih jelas bagian mana
yang terkena butiran semrot di dalam kanopi. Selama kalibrasi, penyemprotan
dengan air dilakukan hingga distribusi butiran semprot bisa tepat dengan
tanaman yang sulit seperti kopi. Penggunaan kertas yang sedikit air akan
membantu pada tahap kalibrasi untuk menunjukkan lebih jelas bagian mana
yang terkena butiran Semprot di dalam kanopi. Untuk melakukannya tempelkan
kertas sensitif air di berbagai titik dalam kanopi kemudian periksa kertas bagian
mana yang terkena distribusi semprotan air dengan ditunjukkannya warna biru.
Penyemprotan dilakukan dengan hati-hati untuk karena butiran semprot yang
dipertahankan oleh daun kopi akan segera membentuk butiran yang lebih besar
kemudian jatuh. Periksalah label pestisida untuk melihat panduan tentang
penyemprotan terhadap tanaman. Ketika melakukan proses penyemprotan,
harus diperhatikan bahwa semprotan yang diarahkan ke atas mudah
menyimpang dan dapat membahayakan penyemprot lain yang berada disekitar.

2. Video 2 : Menyemprot Padi dengan Alat Semprot Knapsack


(Knapsack Spraying Rice)
Berjalan melewati persawahan dengan kecepatan konstan memang sulit
dan saat menyemprot anda kemungkinan besar akan bersentuhan dengan
tanaman yang disemprot. Periksa label pestisida anda dan ikuti panduan
penggunaan pakaian pelindung diri serta berhati-hatilah. Menyemprot padi juga
sangat melelahkan bagi operator. Hal pertama yang harus diperhatikan
sebelum melakukan penyemprotan yaitu memeriksa label pestisida dan
mengikuti panduan penggunaan, serta menggunakan pakaian pelindung diri.
Metode melontarkan semprotan ke jarak yang cukup jauh dengan
mengayunkan nozel membentuk lengkungan lebar dari satu sisi tubuhnya ke
sisi yang lain ini mendistribusikan pestisida secara tidak merata, sehingga untuk
mendapat cakupan semprotan yang lebih baik maka perlu ditentukan terlebih
dahulu lebar gawangan yang tetap saat melintasi sawah. Dibeberapa area
sawah tidak ada lapisan pestisida, sedangkan di area lain lapisan pestisida
terlalu tebal. Kesulitan penyemprotan semakin tinggi pada varietas padi baru
karena padi jenis ini dapat tumbuh hingga tinggi 1 setengah meter dan
menghasilkan dedaunan yang sangat rimbun sehingga sulit ditembus. Jangan
lupa untuk mengikuti saran yang diberikan pada label pestisida tentang volume
air, tekanan, dan tipe nosel agar anda dapat menghasilkan dan menyemprotkan
butiran semprot yang memadai dalam kondisi yang sulit, untuk menghasilkan
cakupan semprotan yang lebih baik, anda perlu menentukan lebar gawangan
yang tetap saat melintasi sawah. Tandai lahan dengan tongkat di setiap 1 lebar
gawang semprot 1 lebar gawangan satu kali
menggunakan nosel yang telah dikalibrasi dengan tinggi yang benar pegang
gagang supplier dengan Mantap, Jangan melainkan bom dari satu sisi ke sisi lain
matikan semprotan setelah anda selesai menyemprot satu area sebelum beralih
ke area yang lain.
Review Jurnal
ANALISIS TEKANAN PEMOMPAAN MESIN SPRAYER DORONG DENGAN VARIASI
PANJANG ENGKOL POMPA DAN DIAMETER RODA

Sprayer adalah peralatan utama petani hortikultura untuk menyemprotkan cairan anti hama.
Petani hortikultura di Desa Kandangan, Kabupaten Temanggung masih menggunakan sprayer
konvensional dalam penggunaannya, hal ini mengakibatkan proses penyemprotan menjadi kurang
efisien dan melelahkan, karena petani harus menggendong sprayer berbobot 15 kg dan memompa
manual untuk memenuhi kebutuhan tekanan. Sedangkan penggunaan sprayer yang memanfaatkan
penggerak motor membutuhkan bahan bakar dan biaya yang tidak sedikit. Berdasarkan
permasalahan tersebut, diterapkan teknologi kreatif untuk membuat tipe sprayer dorong (tanpa
menggendong dan tanpa bahan bakar). Sprayer dorong dirancang dengan memanfaatkan putaran
roda yang dirubah menjadi gerak translasi untuk menggerakkan pompa, sehingga terpenuhi
kebutuhan tekanan tangki. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh panjang engkol
pemompaan dan diameter roda terhadap tekanan pemompaan, dengan variabel tetap jumlah
pompa yaitu dua. Penelitian dilakukan dengan variasi panjang engkol pemompaan 8,38 cm dan 9,79
cm dan variasi diameter roda 12 inchi dan 14 inchi. Setiap variasi penelitian dilakukan 3 kali
pengujian, dengan mengambil data tekanan sampai jarak pengukuran 25 meter. Hasil penelitian
menunjukkan setiap variasi pengujian menghasilkan tekanan mencapai 2 kg/cm2 , dan cukup untuk
memompa cairan dalam tangki sprayer. Hasil terbaik diperoleh pada penggunaan diameter roda 12
inchi dan panjang engkol pemompaan 9,79 cm dengan nilai tekanan mencapai 2,21 kg/cm2 .
Penggunaan sprayer dengan bahan bakar memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan metode konvensional (knapsack sprayer), diantaranya yaitu pekerjaan lebih fleksibel, waktu
penyemprotan yang singkat, dan volume penyemprotan yang rendah sehingga lebih lama untuk
proses pengisian pestisida. Jenis sprayer ini juga fleksibel dalam menghasilkan butiran, dimana
semakin cepat mo.tor melakukan kompresi pada tangki maka akan semakin kecil butiran yang
dihasilkan. Kelompok tani Putro Makaryo Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan telah berdiri
sekitar 5 tahun yang lalu. Mayoritas anggota kelompok tani adalah petani cabai, sayur-sayuran dan
kopi. Mereka memiliki luas lahan rata- rata 5.000 m2 dengan penghasilan rata- rata Rp 1.800.000,-
per bulan. Dalam aktifitas sehari-hari, petani kurang memanfaatkan teknologi untuk mempermudah
dalam melakukan pekerjaan. Petani masih menggunakan sprayer konvensional untuk menyemprot
tanaman mereka. Ini mengakibatkan proses penyemprotan menjadi kurang efisien dan melelahkan,
karena petani harus menggendong sprayer berbobot 15 kg dan memompa manual untuk memenuhi
kebutuhan tekanan. Sedangkan penggunaan sprayer yang memanfaatkan penggerak motor.
membutuhkan bahan bakar dan biaya yang tidak sedikit. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya
pemanfaatan lahan yang dimiliki, karena penggunaan sprayer konvensional kurang efektif dan
efisien.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menerapkan teknologi kreatif untuk membuat
tipe sprayer dorong (tanpa menggendong dan tanpa bahan bakar). Sprayer dorong dirancang
dengan memanfaatkan putaran roda yang dirubah menjadi gerak translasi untuk menggerakkan
pompa, sehingga terpenuhi kebutuhan tekanan tangki. Tujuan penelitian adalah menganalisis
pengaruh panjang engkol pemompaan dan diameter roda terhadap tekanan pemompaan, dengan
variabel tetap jumlah pompa yaitu dua. Sprayer dorong dirancang berdasarkan prinsip kerja
knapsack sprayer (tipe gendong) yang dikombinasikan dengan kereta dorong. Prinsip utama sprayer
dorong yaitu mengubah pemompaan pada knapsack sprayer (tipe gendong) yang dulunya dilakukan
petani secara manual kemudian dirubah menjadi otomatis, dengan memanfaatkan energi rotasi roda
pada kereta sprayer ketika didorong. Hal ini dapat terjawab dengan menghubungkan kerja mekanis
tuas, batang pompa, dan roda. Dengan sistem mekanisme engkol peluncur, gerak rotasi roda
kemudian dirubah menjadi gerak translasi, yang selanjutnya dihubungkan dengan batang pompa
(dengan maksud untuk memanfaatkannya sebagai tenaga penggerak batang pompa). Rancangan
pembuatan sprayer dorong dapat dilihat pada Gambar dibawah:

Dengan adanya inovasi knapsack sprayer yang baru membuat tenga petani lebih terjaga
dan proses penyemprotan semakin efektif dan efisien. Selain hemat tenaga juga mampu
memnjangkau lahan yang lebih luas dengan waktu yang lebih cepat.

Referensi:

Salahudin, X., Widodo, S., Khoir, M., & Priyatmoko, A. (2017). Analisis Tekanan Pemompaan
Mesin Sprayer Dorong Dengan Variasi Panjang Engkol Pompa Dan Diameter
Roda. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai