Ketika gulma sangat padat, pembudidaya mengambil sebagian kecil dari mereka
Tingkatkan kerapatan tanam untuk mengkompensasi kehilangan tegakan dari barisan
Mesin, Terutama dalam biji-bijian kecil
Drainase tanah yang baik sangat membantu!
Potong sisa tanaman jika Anda mengurangi pengolahan tanah
Buat mulsa debu
Berdasarkan metode yang digunakan, pengendalian gulma secara fisik-mekanis dapat dibedakan
menjadi:
Berdasarkan metode yang digunakan, pengendalian gulma secara fisik-mekanis dapat dibedakan
menjadi:
Pembakaran (burning).
Menyebabkan terjadinya penggumpalan protoplasma gulma karena suhu tinggi
sehingga bagian gulma tersebut akan mati.
Bagian gulma yang tidak terbakar belum tentu ikut mati, contohnya seperti
pembakaran padang alang-alang yang hanya memusnahkan bagian atas gulma,
karena tidak lama berselang gulma alangalang tersebut akan kembali tumbuh
dengan memanfaatkan stolon yang berada di bawah permukaan tanah.
Pengendalian gulma secara fisik-mekanis melalui pembakaran sering menimbulkan
beberapa kerugian seperti timbulnya bencana kebakaran seperti yang terjadi di Riau,
menguapnya bahan organik dari areal setempat (in situ), meningkatkan resiko erosi,
dan mengakibatkan polusi udara.
Penyiangan Sederhana
Penggunaan alat penyiangan gulma sederhana. Untuk mengurangi tingkat kejerihan
dalam bekerja, maka tangkai koret dibuat lebih panjang (kalau di kita pada
umumnya dengan tangkai pendek)
Metrok(alat penyiang rumput)
Penyiangan Semi Mekanis
Penyiangan Mekanik
Rotary hoe
Minimum tillage rotary hoe
Brush weeder
Buddingh
Einboch
Torsion weeder (gerak maju, menyebar tips)
In-row flaming
SPRAYER
Alat/mesin atau bentuk mekanisme yang memecah suatu cairan atau larutan suspensi
menjadi partikel-partikel kecil (butiran tetesan/droplets) yang halus dengan ukuran tertentu,
dan disebarkan secara hidrolis, pneumatis, gravimetris atau kombinasi cara-cara tersebut
serta didistribusikan secara seragam dengan penetrasi yang cukup ke seluruh bagian
tanaman yang mengalami serangan atau sumber serangan hama dan penyakit.
Mist Blower
>Salah satu tipe sprayer yang menggunakan tenaga motor berukuran kecil, yang dikonstruksi
untuk memecah suatu cairan atau larutan suspensi menjadi partikel-partikel yang sangat
halus (atomize) dari suatu campuran obat-obatan pengendali hama dan penyakit
> dapat digunakan untuk menghembuskan obat-obatan dalam bentuk bubuk (powder) atau
dalam bentuk butiran (granuler) → dalam hal ini mist-blower dapat disebut sebagai duster.
▸ Faktor-faktor luar
o Kepadatan udara dan lengas nisbi berpengaruh terhadap penguapan dan
tahanan jatuhnya butiran
o Angin atau gerakan udara berpengaruh terhadap penyebaran butiran cairan
o Suhu udara berpengaruh terhadap penguapan
o Faktor yang dimiliki tanaman: habitus, kerapatan pertumbuhan, tingkat
pertumbuhan dan lain-lain
Jika penghasilan cairan untuk setiap waktu tidak sama seperti pada hand sprayer tipe
knapsack maupun pada sprayer bertekanan udara di mana tekanan udara tidak dapat dibuat
konstan, besarnya q dihitung dengan rumus:
: faktor penghasilan nozzle 0,50 – 0,70
q = kec. Jalan x panjang lengan x jml vol larutan kimia yang dibutuhkan per
satuan luas tertentu
Pada kaliberasi sprayer yang tekanannya berubah-ubah, diusahakan mengetahui hubungan antara
tekanan dengan perubahan penghasilan nozzle berkaitan dengan lebar kerja efektif
Lebar kerja efektif lebar kerja penyemprotan optimal yang menghasilkan sebaran melintang
volume per satuan luas yang paling seragam
lebar kerja penyemprotan jarak antara suatu garis lintasan penyemprotan dengan lintasan garis
berikutnya, sebelahnya.
Untuk memperoleh lebar kerja efektif pengambilan garis lintasan berikutnya dilakukan
sedemikian rupa sehingga terjadi saling tumpang tindih (overlapping) antara penyemprotan yang
terdahulu dengan penyemprotan berikutnya.
Macam Irigasi
o Menurut Sumber airnya:
▪ Air permukaan (sungai, danau, embung, waduk)
▪ Air Tanah (aquifer)
o Menurut Cara Pengambilannya:
▪ Secara gravitasi
▪ Bertekanan dengan Pompa
o Menurut Cara Pengalirannya:
• Saluran Terbuka (open channel)
• Saluran Tertutup (perpipaan, pipe network)
o Menurut Cara Distribusinya di Lahan:
▪ Irigasi Permukaan
▪ Irigasi Bawah Permukaan
▪ Irigasi Curah
▪ Irigasi Tetes
Pilih yang mana yah?
Untuk daerah yang memiliki perbedaan elevasi yang cukup (irigasi gravitasi), sumber
air melimpah
Untuk daerah dengan topograpi yang kurang teratur, persediaan air terbatas
Irigasi Permukaan
BASIN, BORDER, ALUR, SURJAN
Sistim ini melakukan pemberian air irigasi melalui bawah permukaan tanah,
menggunakan pipa2 porous yang ditanam pada zone perakaran, yaitu kedalaman 30 s/d
100cm
Pipa porous ditanam di bawah permukaan tanah dengan sambungan terbuka atau
lubang-lubang
Cocok untuk daerah irigasi yang persediaan airnya sedikit dan tanaman yang daunnya
tidak menyukai terkena air langsung.
Contoh : tembakaU
Irigasi Curah
Komponen Lain dalam Irigasi Curah
❑ Saringan
❑ Kolam pengendapan
❑ Pompa buster
❑ Katup sadap (pada lateral)
❑ Katup pengontrol aliran (pada pipa riser)
❑ Katup pengaman
❑ Tangki injeksi
❑ Dll
Irigasi Tetes
o Definisi: suatu sistem untuk memasok air (dan pupuk) tersaring ke dalam tanah
melalui suatu pemancar (emiter/dripper)
o Debit kecil dan konstan serta tekanan rendah.
o Air akan menyebar di tanah baik ke samping maupun ke bawah karena gaya kapiler
dan gravitasi. Bentuk sebarannya tergantung jenis tanah, kelembaban, permeabilitas
tanah, dan jenis tanaman