Anda di halaman 1dari 24

PROSEDURE PENANAMAN

Pendahuluan
Pembibitan yang baik, prosedur persiapan lahan dan penanaman akan mendukung tanaman
yang kuat, sehat dan seragam.
Tanaman yang tumbuh cepat dan seragam akan menyebabkan tanaman dewasa lebih awal dan dapat
di buka sadap dengan baik 80% pada waktu yang sama.
Pembibitan
- Pilih tanaman yang daunnya sudah keras dan mempunyai dua payung untuk penanaman.
- Jika tanaman dengan dua payung tidak tersedia maka tanaman dengan satu payung dapat
juga ditanam tetapi daun harus sudah mengeras.
- Lakukan penyiraman di bibitan sebelum dibawa ke lapangan.
- Penanaman harus dilakukan selama musim hujan.
- Jangan pernah menanam bibit karet jika daun belum mengeras.
Pembuatan Lubang dan Pemupukan
- Lubang harus dibuat oleh gang tertentu satu hari sebelum penanaman.
- Rapikan piringan dengan radius 50 – 100 cm sebelum pengalian lubang.
- Gali lubang sampai rata-rata kedalaman mencapai 5 cm di bawah pertautan okulasi bibit
karet.
- Pastikan bahwa pembuat lubang tahu tentang kedalaman ini.
- Berikan 200 gr Rock Phosphate pada setiap lubang, setengah di dalam lubang dan setengah
untuk tanah bagian atas yang akan diisikan kembali ke lubang saat penanaman.
Distribusi Bibit dan Persiapan Lubang
- Distribusikan bibit ke lubang.
- Selama pendistribusian, bibit harus dijaga pada posisi tegak.
- Cek kedalaman lubang dengan meletakkan bibit ke dalam lubang.
- Kedalaman lubang harus dikoreksi agar pertautan mata okulasi berada 5 – 10 cm di bawah permukaan
tanah.
- Pastikan bahwa setiap pekerja mempunyai sekop kecil untuk menggali sisa tanah pada lubang.
- Aplikasikan 50 gr Trichoderma pada lubang tanam sebelum penanaman (untuk Sumatera Utara).
Penanaman
Potong dasar polibeg setinggi 2 – 3 cm dari bawah, masukkan ke lubang tanam, sayat polibeg dan buang.
Yakinkan bahwa bagian bawah akar utama sudah terpotong untuk membuang ujung akar yang menggulung.
Hal ini akan melindungi akar dan mendorong akar tunggang alternatif yang kuat untuk berkembang.
Isi setengah lubang dengan tanah dan padatkan. Lanjutkan pengisian kemudian padatkan lagi.
Rapikan bagian permukaan atas dari lubang.
Assisten harus memeriksa semua baris tanaman secara spot dan pastikan telah dikonsolidasi sebagaimana
mestinya. Jika belum dilakukan sebagaimana mestinya lakukan konsolidasi ulang.
Tanggung Jawab
- Kedalaman penanaman tanggungjawab tukang tanam.
- Mandor dan tukang tanam harus memastikan bahwa Rock Phosphate dan Trichoderma telah benar-benar
diaplikasikan.
- Mandor membagikan ancak dan memastikan semua prosedur diikuti dan dikerjakan dengan benar
dan efisien.
- Assisten bertanggungjawab secara keseluruhan
PERAWATAN TANAMAN IMMATURE

Pendahuluan
Tujuan utama pengendalian gulma pada tanaman remaja adalah
memastikan pertumbuhan dan perkembangan karet yang optimal
sehingga dapat memberikan hasil awal yang tinggi.
Yang kedua adalah mempermudah pemeliharaan sehingga dicapai
pertumbuhan dan per kembangan karet yang optimal agar memberikan
hasil awal yang tinggi.
Pengendalian gulma pada tanaman remaja cenderung menjadi
mahal dan tidak efektif bila tidak ada tujuan atau pengawasan
sebagaimana mestinya.
Menjadi mahal karena pemakaian tenaga dan herbisida yang tidak
terkontrol Tidak efektif bila kacangan tidak dilindungi dari
gangguan rumput berulang kali dan akses yang buruk sehingga
menyebabkan pertumbuhan karet tidak optimal.
Menurut prioritasnya, strategi pengendalian gulma pada tanaman remaja
adalah seperti di bawah ini:

- Pemeliharaan akses
- Pembersihan gulma merambat pada karet.
- Pemeliharaan piringan.
- Pemeliharaan kacangan dan tumbuhan yangbermanfaat.
- Pengendalian gulma yang mengganggu
Namun kegiatan utama yang tampak
sejak penanaman sampai dewasa adalah:
- Pembersihan piringan
- Pengendalian gulma di kacangan
- Pengendalian gulma yang mengganggu.
- Membersihkan gulma yang merambat
- Pemeliharaan akses

Jadi selama priode tanaman remaja prioritas kegiatan yang berbeda relatif
berubah sesuai waktu dan program pengendalian gulma harus menggambar
kan adanya perubahan prioritas.
Ada beberapa strategi pengendalian gulma meliputi:

- Pengendalian gulma secara manual di piringan


- Pengendalian gulma secara kimia di piringan
- Pembuangan gulma merambat secara manual
- Pengendalian gulma selektif secara manual
- Pengendalian gulma selektif secara kimia
- Penanaman tumbuhan yang bermanfaat pengganti gulma

Intensitas dan kebutuhan tenaga setiap kegiatan akan berubah sesuai waktu dan
kondisi lapangan. kita t idak ingin kebijakan yang sama misalnya semua
pengendalian gulma secara manual akan dikerjakan dengan tenaga per hektar yang
sama.
Intensitas dan kebutuhan tenaga setiap kegiatan akan berubah sesuai waktu dan
kondisi lapangan. Kita t idak ingin kebijakan yang sama misalnya semua
pengendalian gulma secara manual akan dikerjakan dengan tenaga per hektar yang
sama. Managemen kebun harus menentukan kebutuhan tenaga berdasarkan
kondisi.
Managemen kebun harus menentukan kebutuhan tenaga berdasarkan kondisi.
Rekomendasi penggunaan herbisida tertentu agar dilihat pada :
SOPs “RB 5.1.1 dan RB 5.1.3 dan RB 5.1.4”
PRINSIP DAN KONSEP
Prinsip pertama organisasi pengendalian gulma.

- Pengendalian gulma harus dilakukan terus menerus secara efisien oleh gang pekerja yang
terlatih.
- Mandor dan asisten dapat mengubah kebutuhan tenaga kerja per hektar sesuai kondisi
Lapangan dan perubahan kedewasaan tanaman.
- Kelompok pekerja kontrakan yang banyak yang keluar dan masuk tidak akan efisien dan
Efektif dan sering meninggalkan areal luas yang tidak dirumput dengan baik.
- Di bawah ini disediakan kerangka kerja untuk membuat keputusan mengenai kebutuhan
tenaga kerja dan material.

Catatan.
- Rekomendasi khusus penggunaan herbisida dan dosisnya dapat dilihat pada SOP Mature
Weeding.
- Alat semprot gendong umumnya lebih baik untuk situasi penyemprotan spot termasuk jalur
barisan dan piringan. Alat semprotan Micron Herby adalah bagus untuk situasi semprotan
menyeluruh seperti persiapan penanaman. Dengan nosel bervolume sangat rendah, tidak
ada keuntungan yang nyata dengan alat Micron Herby. GM harus menentukan sendiri alat
semprotan mana yang digunakan.
Spraying Conventions and Calibration of Equipment”
harus dibaca dan dimengerti sebelum memilih nosel dan tingkat dosis yang digunakan.

Asumsi.
Pengembangan yang efektif dapat memastikan pertumbuhan tanaman yang cepat dan
panen lebih cepat. Agar biaya merumput tidak mahal dan efektif untuk memacu
pertumbuhan lebih cepat dan berproduksi lebih awal ada dua asumsi untuk
mencapainya yaitu :
- Pembibitan yang sangat baik dan cara penanaman
- Pembangunan penutup tanah yang sangat baik

Piringan karet.
Pada masa pertumbuhan awal karet kebanyakan bulu akar berada di bawah tajuk karet.
Dengan penanaman dan pemeliharaan karet yang bagus akar akan berkembang lebih
cepat dibandingkan dengan penanaman dan pemeliharaan yang jelek.
Pada akhir tahun kedua perakaran karet sudah menyatu antara karet yang satu dengan yang
lain. Ini membutuhkan pemeliharaan kacangan yang baik. Akar-akar akan menjadi aktif
menyerap mulsa di bawah kacangan dan kita tidak ingin ada kompetisi dengan tumbuhan
lain. Pengendalian gulma di piringan karet adalah sangat penting pada tahap awal
pertumbuhan karet karena akar-akar masih di bawah tajuk.
TAHUN 0 DAN TAHUN 1

Pada awalnya kacangan tidak perlu dikhawatirkan maka pengendalian gulma harus cepat dan
mudah. Namun sinar matahari sangat banyak menyinari piringan karet yang memacu
pertumbuhan gulma. Jadi program pengendalian gulma di piringan dilakukan secara teratur
dengan waktu yang sedikit untuk tiap pokok.

Program harus sejalan dengan:

Pengendalian gulma di piringan karet secara manual (tidak boleh hemicals)


Sejak penanaman sampai 16 bulan : Pusingan Setiap bulan pada 4 bulan pertama
Kemudian turunkan menjadi setiap 2 bulan. 10 kali pusingan
Kebutuhan tenaga 2 pokok per menit 120 pokok per jam 600 pokok per 5 jam kerja nyata 1 HK per
hektar.

Catatan:
Tenaga mungkin kurang dari 30 detik per pokok. Kontrakan dan targetkan pekerjaan ini
berdasarkan waktu tersebut. Pengunduran program akan menyebabkan lebih banyak gulma dan
tenaga per hektar /pusingan akan lebih tinggi.
TAHUN KE 2

• Penyemprotan mulai dapat dilakukan dengan lebar satu semprotan di


sepanjang barisan karet dan yakinkan bahwa batang tidak kena
semprot.
• Gunakan CP 15 atau yang sejenis. Jangan gunakan alat semprot micron
herbi. Lakukan semprotan ulangan setiap 2 bulan tetapi semprot hanya
yang perlu untuk menghemat herbisida. Semua barisan harus dijalani.
• Periksa dan buang tanaman menjalar dari pohon utama dengan rotasi
2 bulan. Tenaga tidak boleh lebih dari 0.5 hari kerja per hektar dan
lakukan program tepat waktu.
TAHUN KE 3 - 4

Pada fase ini, lakukan penyemprotan jalur 4 rotasi per tahun atau satu kali tiap 3 bulan. Lanjutkan
pemeriksaan dan buanglah tanaman yang merambat pada pohon.
Penyemprotan jalur (setelah tanaman penutup dicabut)
Ha disemprot: 10,000 m2 / 6 = 1667 metres per hectare,1 hektar semprotan = 6 hektar karet
Hari kerja: Dibutuhkan 5 ha per hari kerja Termasuk jalur tengah.
Herbisida: Berdasarkan ini, 1 hektar semprotan tiap 6 hektar areal. Lihat SOP: RB 5.1.1
Kacangan penutup tanah
Kacangan membutuhkan ruang untuk tumbuh. Pertama mereka harus dibangun seperti yang
dijelaskan pada SOP “OP4.9 Legume Coper Crop Establishment”. Mereka harus dipupuk sesuai
jadwal untuk meningkatkan daya saing kacangan dan menurunkan daya saing gulma pengganggu
seperti lalang.
Pusingan Pertama Pengendalian Gulma pada Kacangan agar Menjadi Dominan.
Saat kacangan berkecambah dan mulai berkembang menjalar dari jalur tanam diperlukan satu kali
pusingan merumput secara manual.
Hal ini dapat dikerjakan bila kacangan telah berkembang menjalar sekitar 30 cm pada kedua sisi jalur
tanam dan harus di ikuti dengan pemupukan.
- Penggarukan harus membersihkan semua gulma paling sedikit 50 cm pada sisi jalur
kacangan.
- Gulma yang tersisa di antara jalur kacangan dapat disemprot dengan hati-hati dengan
memegang gagang semprotan rendah sehingga lebar semprotan hanya 60 cm.
- Untuk stek Mucuna pastikan bahwa piringan sekitar Mucuna digaruk bersih 1 meter dari
Mucuna. Semprot gulma yang tersisa di sekitar Mucuna sampai beberapa meter dari
piringan Mucuna.
Penting:
Karena ini hanya setengah lebar semprotan dari yang normal maka gunakan setengah dosis normal. Ini adalah pusingan
pengendalian gulma yang paling penting setelah penanaman dan memerlukan intensitas kerja yang tinggi.
- Pastikan bahwa pengawasan pekerjaan ini mempunyai standard paling tinggi
- Setelah adanya pusingan pertama ini, tenaga per hektar akan banyak berkurang.
- Gunakan prinsip-prinsip di bawah ini bila merencanakan pekerjaan:

Masukan Rotasi pertama pengendalian gulma di kacangan. (kurang lebih 9 minggu setelah
penanaman kacangan). Panjang barisan kacangan per hektar =
(10000 m2/6 m) x 2 baris = 3,333 meter
Pencangkulan jalur tanam (kedua sisi): 3333 meter / (100 meter per jam x 5 jam) = 7 hk/ha

1. Penyemprotan antar jalur: Ada 3333 meter / (10,000 meter per hk x 3) = 0.3 wd/ha
- Jika kacangan tidak baik dan gulma sangat bersaing maka perlu melakukan 3 pusingan
pengendalian gulma di jalur kacangan setiap 3 minggu mulai minggu ke 3 setelah tanam.
Gunakan tenaga tidak lebih 4 HK per Ha per pusingan .
- Pastikan bahwa kacangan dipupuk sesuai jadwal untuk menjaga tingkat kesuburan
pertumbuhan dan agar dominant terhadap gulma .
- Ingat bahwa pemupukan pertama kacangan dijadwalkan 1 minggu, 1 bulan dan 3 bulan
setelah penanaman kacangan.
- Bila dikerjakan dengan baik maka sangat sedikit pengendalian gulma selektif yang akan
diperlukan selama fase tanaman masih remaja.
2 . Selective weeding pada kacangan setelah pusingan awal.
- Setelah pusingan 9 minggu pertama dari 2 bulan diperlukan memeriksa dan menggaruk
gulma pengganggu seperti Chromolaena odorata. Dibutuhkan tenaga kerja tidak lebih dari 2
HK per hektar.

3. Menyisip kacangan
- Bila gulma penggangu berkembang luas maka harus disemprot dan ganti dengan stek Mucuna.
- Tidak kurang dari 3 hektar per HK akan digunakan untuk penyemprotan spot dan 2 hektar
per HK untuk menyisip Mucuna.

4. Membuang Kacangan dari Batang


Lakukan pemeriksaan secara teratur khususnya ketika melakukan penyemprotan jalur dan saat awal
merumput kacangan.
- Dibutuhkan tidak lebih dari 0,5 hari kerja per hektar kecuali dalam keadaan berat.
- Seharusnya keadaan tidak akan pernah berat

5. Pemeliharaan Jalur
Dengan perlakuan yang teratur pada piringan tiap pohon, pembersihan gulma awal dan diikuti dengan
penyemprotan pada jalur pokok maka tidak ada tambahan perkerjaan untuk membuka jalur.
Jalur tengah diperlukan dan ini harus disiapkan dan disemprot kemudian dirawat pada waktu yang sama
sesuai dengan rotasi pengendalian gulma .
Sangat sedikit masukan yang diperlukan setelah jalur tengah dibuka.
6. Catatan akhir
Ada beberapa kegiatan lain yang harus dikerjakan. Harus ingat biaya dan pastikan semu a kegiatan dikerjakan
secara efektif dengan demikian akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan karet muda.
STRATEGY PERAWATAN TANAMAN IMMATURE

1. Pendahuluan Tujuan utama pengendalian gulma pada tanaman remaja adalah


memastikan pertumbuhan dan perkembangan karet yang optimal sehingga dapat
memberikan hasil awal yang tinggi.
Yang kedua adalah mempermudah pemeliharaan sehingga dicapai pertumbuhan dan
perkembangan karet yang optimal agar memberikan hasil awal yang tinggi.
1.1. Pengendalian gulma pada tanaman remaja cenderung menjadi mahal dan tidak efektif
bila tidak ada tujuan atau pengawasan sebagaimana mestinya.
1.2. Menjadi mahal karena pemakaian tenaga dan herbisida yang tidak terkontrol.
Tidak efektif bila kacangan tidak dilindungi dari gangguan rumput berulangkali dan
akses yang buruk sehingga menyebabkan pertumbuhan karet tidak optimal .
1.3. Menurut prioritasnya, strategi pengendalian gulma pada tanaman remaja adalah
seperti di bawah ini :
- Pemeliharaan akses
- Pembersihan gulma merambat pada karet.
- Pemeliharaan piringan.
- Pemeliharaan kacangan dan tumbuhan yang bermanfaat. - Pengendalian gulma yang
mengganggu
1.4. Namun kegiatan utama yang tampak sejak penanaman sampai dewasa adalah :
- Pembersihan piringan
- Pengendalian gulma di kacangan
- Pengendalian gulma yang mengganggu.
- Membersihkan gulma yang merambat
- Pemeliharaan akses
1.5. Jadi selama priode tanaman remaja prioritas kegiatan yang berbeda relatif berubah
sesuai waktu dan program pengendalian gulma harus menggambarkan adanya
perubahan prioritas.
1.6. Ada beberapa strategi pengendalian gulma meliputi :
- Pengendalian gulma secara manual di piringan
- Pengendalian gulma secara kimia di piringan
- Pembuangan gulma merambat secara manual
- Pengendalian gulma selektif secara manual
- Pengendalian gulma selektif secara kimia
- Penanaman tumbuhan yang bermanfaat pengganti gulma
1.7. Intensitas dan kebutuhan tenaga setiap kegiatan akan berubah sesuai waktu dan
kondisi lapangan. Kita tidak ingin kebijakan yang sama misalnya semua pengendalian
gulma secara manual akan dikerjakan dengan tenaga per hektar yang sama.
Managemen kebun harus menentukan kebutuhan tenaga berdasarkan kondisi.
2. Prinsip dan konsep .
2.1 Prinsip pertama organisasi pengendalian gulma.
- Pengendalian gulma harus dilakukan terus menerus secara efisien oleh gang pekerja
yang terlatih.
- Mandor dan asisten dapat mengubah kebutuhan tenaga kerja per hektar sesuai kondisi
lapangan dan perubahan kedewasaan tanaman.
- Kelompok pekerja kontrakan yang banyak yang keluar dan masuk tidak akan efisien dan
efektif dan sering meninggalkan areal luas yang tidak dirumput dengan baik.
- Di bawah ini disediakan kerangka kerja untuk membuat keputusan mengenai kebutuhan
tenaga kerja dan material.
2.2. Catatan.
- Rekomendasi khusus penggunaan herbisida dan dosisnya dapat dilihat pada SOP
Mature Weeding.
- Alat semprot gendong umumnya lebih baik untuk situasi penyemprotan spot termasuk
jalur barisan dan piringan. Alat semprotan Micron Herby adalah bagus untuk situasi
semprotan menyeluruh seperti persiapan penanaman.
Dengan nosel bervolume sangat rendah, tidak ada keuntungan yang nyata dengan alat
Micron Herby. GM harus menentukan sendiri alat semprotan mana yang digunakan.
- SOP “OP 5.1.1 Spraying Conventions and Calibration of Equipment” harus dibaca dan
dimengerti sebelum memilih nosel dan tingkat dosis yang digunakan.
2.3. Asumsi.
Pengembangan yang efektif dapat memastikan pertumbuhan tanaman yang cepat
dan panen lebih cepat. Agar biaya merumput tidak mahal dan efektif untuk memacu
pertumbuhan lebih cepat dan berproduksi lebih awal ada dua asumsi untuk
mencapainya yaitu :
- Pembibitan yang sangat baik dan cara penanaman
- Pembangunan penutup tanah yang sangat baik
3. Piringan karet.
Pada masa pertumbuhan awal karet kebanyakan bulu akar berada di bawah tajuk
karet. Dengan penanaman dan pemeliharaan karet yang bagus akar akan berkembang
lebih cepat dibandingkan dengan penanaman dan pemeliharaan yang jelek.
Pada akhir tahun kedua perakaran karet sudah menyatu antara karet yang satu dengan
yang lain.
Ini membutuhkan pemeliharaan kacangan yang baik.
Akar-akar akan menjadi aktif menyerap mulsa di bawah kacangan dan kita tidak ingin
ada kompetisi dengan tumbuhan lain.
Pengendalian gulma di piringan karet adalah sangat penting pada tahap awal
pertumbuhan karet karena akar -akar masih di bawah tajuk.
3.1. Tahun 0 dan tahun 1
Pada awalnya kacangan tidak perlu dikhawatirkan maka pengendalian gulma harus
cepat dan mudah. Namun sinar matahari sangat banyak menyinari piringan karet
yang memacu pertumbuhan gulma.
Jadi program pengendalian gulma di piringan dilakukan secara teratur dengan waktu
yang sedikit untuk tiap pokok.
Program harus sejalan dengan Pengendalian gulma di piringan karet secara manual
(tidak boleh chemicals)
Sejak penanaman sampai 16 bulan :
Pusingan : Setiap bulan pada 4 bulan pertama
Kemudian turunkan menjadi setiap 2 bulan. 10 kali pusingan
Kebutuhan tenaga : 2 pokok per menit
120 pokok per jam
600 pokok per 5 jam kerja nyata
1 HK per hektar
Catatan :
Tenaga mungkin kurang dari 30 detik per pokok. Kontrakan dan targetkan pekerjaan
ini berdasarkan waktu tersebut.
Pengunduran program akan menyebabkan lebih banyak gulma dan tenaga per hektar
/pusingan akan lebih tinggi.
3.2. Tahun ke 2.
Penyemprotan mulai dapat dilakukan dengan lebar satu semprotan di sepanjang
barisan karet dan yakinkan bahwa batang tidak kena semprot.
Gunakan CP 15 atau yang sejenis. Jangan gunakan alat semprot micron herbi.
Lakukan semprotan ulangan setiap 2 bulan tetapi semprot hanya yang perlu untuk
menghemat herbisida. Semua barisan harus dijalani.
Periksa dan buang tanaman menjalar dari pohon utama dengan rotasi 2 bulan.
Tenaga tidak boleh lebih dari 0.5 hari kerja per hektar dan lakukan program tepat
waktu.
3.3. Tahun 3-4.
Pada fase ini, lakukan penyemprotan jalur 4 rotasi per tahun atau satu kali tiap 3
bulan. Lanjutkan pemeriksaan dan buanglah tanaman yang merambat pada pohon.
Penyemprotan jalur (setelah tanaman penutup dicabut)
Ha disemprot: 10,000 m2 / 6 = 1667 metres per hectare
1 hektar semprotan = 6 hektar karet
Hari kerja: Dibutuhkan 5 ha per hari kerja Termasuk jalur Tengah.
Herbisida: Berdasarkan ini, 1 hektar semprotan tiap 6 hektar areal.
Lihat SOP: RB 5.1.1
4. Kacangan penutup tanah.
Kacangan membutuhkan ruang untuk tumbuh. Pertama mereka harus dibangun seperti
yang dijelaskan pada SOP “OP4.9 Legume Coper Crop Establishment”.
Mereka harus dipupuk sesuai jadwal untuk meningkatkan daya saing kacangan dan
menurunkan daya saing gulma pengganggu seperti lalang.
5. Pusingan Pertama Pengendalian Gulma pada Kacangan agar Menjadi Dominan.
Saat kacangan berkecambah dan mulai berkembang menjalar dari jalur tanam
diperlukan satu kali pusingan merumput secara manual.
Hal ini dapat dikerjakan bila kacangan telah berkembang menjalar sekitar 30 cm pada
kedua sisi jalur tanam dan harus di ikuti dengan pemupukan.
- Penggarukan harus membersihkan semua gulma paling sedikit 50 cm pada sisi jalur
kacangan.
- Gulma yang tersisa di antara jalur kacangan dapat disemprot dengan hati-hati dengan
memegang gagang semprotan rendah sehingga lebar semprotan hanya 60 cm.
- Untuk stek Mucuna pastikan bahwa piringan sekitar Mucuna digaruk bersih 1 meter
dari Mucuna.
Semprot gulma yang tersisa di sekitar Mucuna sampai beberapa meter dari piringan
Mucuna.
- Penting : Karena ini hanya setengah lebar semprotan dari yang normal maka gunakan
setengah dosis normal.
- Ini adalah pusingan pengendalian gulma yang paling penting setelah penanaman dan
memerlukan intensitas kerja nya
- Pastikan bahwa pengawasan pekerjaan ini mempunyai standard paling tinggi
- Setelah adanya pusingan pertama ini, tenaga per hektar akan banyak berkurang.
- Gunakan prinsip-prinsip di bawah ini bila merencanakan pekerjaan :

Rotasi pertama pengendalian gulma di kacangan. ( kurang lebih 9 minggu setelah


penanaman kacangan ).
Panjang barisan kacangan per hektar = : (10000 m2/6 m) x 2 baris = 3,333 meter
Pencangkulan jalur tanam (kedua sisi) : 3333 meter / (100 meter per jam x 5 jam)
= 7 hk/ha
Penyemprotan antar jalur : Ada 3333 meter / (10,000 meter per hk x 3) = 0.3 wd/ha

- Jika kacangan tidak baik dan gulma sangat bersaing maka perlu melakukan 3 pusingan
pengendalian gulma di jalur kacangan setiap 3 minggu mulai minggu ke 3 setelah tanam.
Gunakan tenaga tidak lebih 4 HK per Ha per pusingan .
- Pastikan bahwa kacangan dipupuk sesuai jadwal untuk menjaga tingkat kesuburan
pertumbuhan dan agar dominant terhadap gulma.
- Ingat bahwa pemupukan pertama kacangan dijadwalkan 1 minggu, 1 bulan dan 3 bulan
setelah penanaman kacangan.
- Bila dikerjakan dengan baik maka sangat sedikit pengendalian gulma selektif yang akan
diperlukan selama fase tanaman masih remaja
5.2. Selective weeding pada kacangan setelah pusingan awal.
- Setelah pusingan 9 minggu pertama dari 2 bulan diperlukan memeriksa dan
menggaruk gulma pengganggu seperti Chromolaena odorata.
Dibutuhkan tenaga kerja tidak lebih dari 2 HK per hektar.
5.3. Menyisip kacangan
– Bila gulma penggangu berkembang luas maka harus disemprot dan ganti dengan stek
Mucuna.
- Tidak kurang dari 3 hektar per HK akan digunakan untuk penyemprotan spot dan 2
hektar per HK untuk menyisip Mucuna.
6. Membuang Kacangan dari Batang Lakukan pemeriksaan secara teratur khususnya
ketika melakukan penyemprotan jalur dan saat awal merumput kacangan.
- Dibutuhkan tidak lebih dari 0,5 hari kerja per hektar kecuali dalam keadaan berat.
- Seharusnya keadaan tidak akan pernah berat.
7. Pemeliharaan Jalur Dengan perlakuan yang teratur pada piringan tiap pohon,
pembersihan gulma awal dan diikuti dengan penyemprotan pada jalur pokok maka
tidak ada tambahan perkerjaan untuk membuka jalur.
Jalur tengah diperlukan dan ini harus disiapkan dan disemprot kemudian dirawat pada
waktu yang sama sesuai dengan rotasi pengendalian gulma.
Sangat sedikit masukan yang diperlukan setelah jalur tengah dibuka.
8. Catatan akhir Ada beberapa kegiatan lain yang harus dikerjakan.
Harus ingat biaya dan pastikan semua kegiatan dikerjakan secara efektif dengan
demikian akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan karet muda.
FERTILIZER SCHEDULE IMMATURE RUBBER

1. Jadwal Pemupukan
1.1 Semua Kebun Sumatra (Tahun ke-1) Ikuti jadwal dibawah ini :

Month Place Fertiliser Flat (g/tree) Terraced (g/tree)


0 Hole RP 200 250
1 Circle NPK 15.15.6.4 50 75
3 Circle NPK 12.12.17.2 75 100
5 Circle NPK 12.12.17.2 75 100
8 Circle NPK 12.12.17.2 100 125
12 Circle NPK 12.12.17.2 100 125

1.2. Semua Kebun Sumatra (Tahun ke 2 - 4) Ikuti jadwal dibawah ini :


Catatan : - Untuk semua klon, dosis urea harus dikurangi pada tahun ke-3 dan ke-4,
jika kanopi berat (bila perlu minta saran ke BLRS) - Pupuk harus diaplikasi
di piringan dan kemudian pada strip ketika penyemprotan sudah dimulai
(setelah 36 bulan).
Immature Rubber Fertiliser Schedule for Sumatra (Years 2-4)
Month. Flat (g/tree). Terraced (g/tree)

16 100 150
20 100 150
24 150 200
28 150 200
32 200 250
36 200 250
40 200 250
46 250 300

1.3 . Kebun Sulawesi (Tahun ke-1 – 4) Ikuti jadwal dibawah ini :


Catatan
- Dosis pupuk urea harus dikurangi pada tahun ke 3 dan ke-4, jika kanopi berat
(bila perlu minta saran ke BLRS)
- Pupuk jangan diaplikasikan selama musim kering.

Anda mungkin juga menyukai