Anda di halaman 1dari 8

BAB V

TANAMAN TAHUN INI ( TTI )

A. PEMELIHARAAN JALAN DAN SALURAN AIR


- Pemeliharaan jalan antara lain untuk keperluan logistik terutama pengangkutan pupuk
dasar / BO, bibit tanaman pokok dll.
- Pemeliharaan saluran air/drainase, berupa perbaikan-perbaikan yang rusak.
- Pada daerah “becek/berair” agar dibuat saluran penutasan/drainase dengan sistem
surjan” yang secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 5.1. Saluran penutasan/drainase dengan “Sistim Surjan”

B. PEMELIHARAAN PELINDUNG TETAP


- Sebagai tindak lanjut terhadap pelindung tetap yang telah ditanam dan dipelihara
pada masa TTAD. Pemeliharaan diutamakan pada tanaman pelindung tetap yang
pertumbuhannya tertinggal (pemeliharaan extra) dan penyulaman pelindung tetap
dilakukan dengan bibit cangkokan.
- Bertujuan agar pelindung tetap dapat berfungsi tepat pada saat diperlukan oleh
tanaman pokok, sehingga perlu di prioritas pemeliharaan sebagai berikut :
* naungan tetap harus sudah 100% tertanam (dengan populasi per ha sama dengan
populasi tanaman kopi).
* Penyiapan individu/bulan-bulan/piringan pohon.
* Pemupukan dilakukan sesuai dengan Bab Proteksi dan Pemupukan.

79
* Pengolahan tanah/kecroh tanah dipiringan pohon terutama untuk mempercepat
pertumbuhan.
* Menyulam utamanya pada letak tanaman penaung tetapnya.
* Pangkasnya bentuk untuk mendapatkan tinggi percabangan yang dikehendaki dan
diusahakan minimal 2 x tinggi tanaman pokoknya, dan juga untuk menstimulasikan
perkembangan tajuknya. Pada masa ini, ketinggian tanaman pokok harus 2 meter.
- Naungan tetap agar kekar, ketinggian diatur bertahap tidak langsung 3 meter.
C. PELINDUNG SEMENTARA
- Ketinggian tanaman pelindung sementara harus sudah 1 meter, agar tananaman
pelindung ini sudah berfungsi saat tanaman kopi sudah ditanam.
- Sebagai tindak lanjut dari pemeliharaan masa TTAD, utamanya ditujukan menjelang
pembuatan lobang dengan cara terontongan.
- Bertujuan agar pelindung sementara dan pupuk hijau dapat memberikan perlindungan
kepada tanaman dalam jangka waktu relatif singkat maksimal 1 tahun. Prioritas
pemeliharaan sebagai berikut :
 Penyiangan jalur tanaman penaung sementara / pupuk hujau seawal mungkin
pada saat benih mulai tumbuh dan menghindari kerusakan tanaman pada
pelaksanaan (dalam hal ini tinggi tanaman ± 10 cm). Penyiangan diulang sampai
tinggi tanaman penaung sementara pertumbuhannya diatas rata-rata gulma
disekitarnya.
 Penyulaman segera dilakukan pada tanaman-tanaman yang mati/ tidak tumbuh.
 Pemupukan dilakukan sesuai dengan Bab Proteksi dan Pemupukan.

D. LUBANG TANAM
1. Ajir Lubang Tanaman Mengatur Jarak Tanam
- Bulan Pebruari, Maret, pasang ajir untuk tanaman kopi.
- Ajir kepala yang sudah dipasang waktu persiapan diambil sebagai patokan.tali
yang telah diberi ukuran jarak tanam dipasang ajir tanaman kearah utara selatan
untuk tanah datar dan untuk Contour dengan Contour atau sabuk gunung.
- Jarak tanam kopi robusta adalah 2,5 x 2,5 meter.

80
5.2. Anjir lubang tanam
2. Pembentukan Lubang Tanam
- Ukuran lobang tanam 60 x 60 x 60 cm

Gambar 5.3. Pembuatan Lubang Tanam

- Pembuatan lubang tanam berpedoman pada ajir tanam yang berfungsi sebagai
sumbu lubang tanam.
- Lubang tanam dibuat 4-5 bulan sebelum tanam.
- Pada tanah datar perseginya lobang tanaman sejajar dengan jalan naungan
sementara dan pada tanah Contour menghadap keterasan/depan.
- Tanah galian lapisan atas dan bawah dipisahkan, untuk daerah datar, lapisan atas
topsoil sebelah utara lobang dan untuk lapisan bawah sebelah selatan, sedangkan
untuk yang terasan, tanah atas ditempatkan dikanan dan tanah bagian bahwa
ditempatkan di kiri.

81
- Lubang tanam agar diisi bahan organik Bokashi/pupuk kandang 10 - 20 kg/
lubang.
3. Peta Tanam / Legger
Peta tanam ini harus dibuat dikertas kalkeer yang maksudnya dipakai sebagai acuan
dalam manajemen persiapan tanaman sampai tanam. Peta harus bergambarkan yang
sebenarnya : :Letak jalan, sungai, atau areal yang tidak bisa ditanami serta letak
komposisi klon.

E. TUTUP LUBANG
- Tiga bulan sebelum ditanami, lobang tanaman ditutup 2/3 bagian dengan Topsoil
yang dicampur dengan pupuk organic minimal 10 kg/lobang dan pupuk dasar 250-
350 gram/lubang.
- Cara pelaksanaan tutup lubang tanam ada 2 alternatif yaitu :
1. Tutup lubang hanya 2/3 bagian ( bila lubang tidak diisi bahan organik yang belum
jadi kompos, atau bila lubang telah diisi kompos ).
2. Tutup lubang dengan cara “dikenong” (bila lubang diisi bahan organik yang belum
jadi kompos).
- Dalam penutupan lobang batu/cadas, potongan-potongan kayu, sisa-sisa akar,
rumput-rumput yang basah jangan sampai masuk kedalam lobang tanaman.
- Ditengah-tengah lubang ditutup, ajir dipasang kembali.

F. TANAM TANAMAN POKOK


- Penilaian dilakukan Team yang ditunjuk oleh Direksi.
Penilaian difokuskan utamanyaa kesiapan lahan meliputi :
* Fungsi penaung
* Bebas dari tumbuhan liar, alang-alang mekania dll
* Keterkaitan atas penyediaan bibit siap salur
- Sesuai hasil penilaian TTI dimana hanya klas A dan B yang bisa diteruskan
penanaman dengan syarat antara lain : penaung tetap dan sementara telah berfungsi.
- Waktu dan syarat penanaman pada awal musim hujan dengan ketentuan curah hujan
telah mencapai 100 mm dalam 1 (satu) minggu dan pada lobang tanaman sudah basah
sedalam 30 cm.

82
Persiapan
- Memilih bibit hanya klas A dan B
- Menyiapkan alat seperti cangkul, arit, pikulan untuk angkut bibit.
- Menyiapkan tenaga terlatih.

Gambar 5.4. Seleksi bibit kelas A dan kelas B dilokasi bedengan


Pelaksanaan Tanam
- Bibit diangkut ke lokasi tanam dengan hati-hati, terus diecer ke tempat ajir tanaman
sehari sebelumnya.
- Kelompok pengecer segera diikuti kelompok penanam.

- Komposisi klon per larik.


Untuk lahan dengan kemiringan tanah kurang dari 15 %, tiap klon ditanam dalam
lajur yang sama, berseling dengan klon yang lain. Apabila kemiringan tanah lebih
dari 15 %, tiap klon diletakkan dalam satu terus, diatur dengan jarak tanam sesuai
lebar terus. Hal ini untuk mengantisipasi apabila di kemudian hari akan dilakukan
penyulaman, sehingga memudahkan penelusuran klon serta tidak mengubah
imbangan (lihat gambar ).

Gambar 5.5. Contoh tata tanam empat kopi robusta yang ditata
dengan jarak tanam pagar ganda 2,5m x 3,5 m.

83
- Organisasi tanam.
 Tenaga ecer/ angkut = 2 orang
 Tenaga petok/ coklak = 1 orang
 Tenaga tanam = 1 orang
 Tenaga perbaikan petak = 1 orang

- Polybag diiris bagian bawah sekeliling polibag dengan pisau tajam, selanjutnya bibit
dimasukkan kedalam lobang yang telah dibuat, kemudian polibag ditarik secara
perlahan-lahan, jangan sampai tanah polybag pecah.
- Diperkirakan leher akar bibit berada 2 cm dibawah permukaan tanah, bila terlalu
dalam lobang tanaman ditambah tanah terlebih dahulu dan sebaliknya bila kurang
dalam perlu ditambah galiannya.
- Ditutup dengan tanah secara bertahap dan dipadatkan dengan diinjak-injak dengan
kaki diluar tanah ex polibag/sekitar.
- Tanah diratakan kembali sambil memperbaiki petakan, dan membuat gandungan
individu.
- Setelah selesai tanam, diikuti pemberian mulsa yang cukup tebal di lingkaran pohon
dengan sasaran :
 Menekan pertumbuhan gulma
 Menambah bahan organik
 Memperbaiki mikro klimat lingkar pohon.
(secara berkola pemberian mulsa diulangi/ ditambah).

Gambar 5.6. TTI kopi robusta dan pemberian mulsa menggunakan rempesan
theprosia

84
- Pemberian pupuk saat tanam.
Pada saat tanam diberikan pupuk Urea 10 gram/ pohon, yaitu dengan meletakkan
pupuk tersebut pada saat penutupan tanah mencapai 3/4 bagian polybag, secara
melingkar, kemudian ditutup tanah.
- Seminggu kemudian dilakukan konsolidasi penanaman.

Pengawasan
- Astan, Wamen dan Manajer mengecek tentang kebenaran klon, cara tanam dan
kualitas bahan tanam.
- Mencatat jumlah pohon dan larikan per klon pada peta inventarisasi per hektar.

G. PENILAIAN LAHAN
Sebelum tanam dilakukan penilaian, dimaksudkan untuk memperoleh data/ informasi
kualitatif dan kuantitatif mengenai kesiapan lahan. Apabila dalam penilaian lahan belum
siap tanam, maka penanaman sebaiknya ditunda.
Penilaian lahan TTI seperti pada lampiran :

Gambar 5.7. Lobang Tanaman

85
Gambar 5.8. Tutup Lubang Tanaman

86

Anda mungkin juga menyukai