Anda di halaman 1dari 22

A.

  PEMBIBITAN.

PRE NURSERY (POLYBAG KECIL)

*) Setara dengan 10 gr pupuk NPK 15:15:6:4 dalam 5 ltr air (untuk 100 tanaman, karena dosis
pertanaman 50 cc larutan).

MAIN NURSERY (POLYBAG BESAR)

*) Umur bibit 0 (nol) minggu di Main Nursery dihitung pada saat pindah tanam dari polybag kecil ke
polybag besar.

B.  TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM), UMUR <3 TAHUN

 Pupuk dasar (NPK) dikurangi 30% dari dosis anjuran.

 Penyemprotan D.I. Grow (Green) dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 10-12 cc/liter air
(150-180 cc/tangki 15 liter air).  Semprotkan secara merata pada daun dan batang.
 Kebutuhan D.I Grow (Green) untuk sekali penyemprotan per Ha (130-143 pohon) ±2-3 liter.

C.   TANAMAN MENGHASILKAN (TM) UMUR 3 – 5 TAHUN

 Pupuk dasar (NPK) dikurangi 30% dari dosis anjuran.

 Penyemprotan D.I. Grow (Red) dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan dosis 15cc – 16cc /liter air
(225cc – 250cc/tangki 15 liter air).  Semprotkan secara merata pada daun dan buah sawit.

 Kebutuhan D.I. Grow (Red) untuk sekali penyemprotan per Ha  (130 – 143 pohon) ± 4 liter.

EFISIENSI BIAYA PUPUK DASAR NPK PADA TBM dan TM < 5 thn

D.  TANAMAN MENGHASILKAN (TM), DIATAS UMUR 5 TAHUN

Tanaman diatas umur 5 tahun, sudah sulit dilakukan penyemprotan ke daun, sehingga aplikasi D.I. Grow
melalui sistem TUGAL, sebagai berikut :

 Pupuk dasar (NPK) dikurangi 30% dari dosis anjuran.

 Kebutuhan D.I Grow (Red) untuk sekali aplikasi per Ha (130-143 pohon), 4 liter D.I.Grow Green
dan 4 ltr D.I.Grow Red. Interval 4 bulan sekali.
ANALISA USAHA SAWIT TEKNIK TUGAL DENGAN PUPUK D.I. GROW
Bisa juga dengan System INFUS, dengan cara sebagai berikut :

 Cari akar yang masih produktif, potong akar tersebut.

 Buat larutan pupuk sebagai berikut :


50 cc D.I.GROW (Red) + 1 liter air, tuangkan larutan tersebut ke dalam plastik es mambo.

 Masukkan akar yang dipotong tadi ke dalam larutan diplastik tersebut, hingga posisi akar
terendam dalam larutan, selanjutnya ikat dengan karet agar tidak tumpah.

 1 pohon maksimal 4 infusan, interval aplikasi 3 bulan sekali pada akar produktif yang lainnya.
PUPUK & PEMUPUKAN KELAPA SAWIT

Jenis Dan Sifat Pupuk

Sumber Hara

1.    Tanah

2.    Residu tanaman : Pelepah, Tandan Kelapa Sawit, Abu janjang, Limbah cair dan kacangan penutup
tanah.

3.    Pupuk An-Organik : Tunggal, Campur, Majemuk, Majemuk khusus

Pupuk An-Organik

1.    Pupuk tunggal : Mengandung satu hara utama, tidak terlalu mahal per kg hara, mahal dibiaya kerja,
mudah diberikan sesuai rekomendasi.

2.    Pupuk Campur : Campuran beberapa pupuk tunggal secara manual, sekali aplikasi, tidak semua
pupuk dapat dicampur, keseragaman campuran beragam, sulit untuk diterapkan untuk tanaman
menghasilkan.

3.    Pupuk Majemuk : Satu formulasi mengandung beberapa hara utama, harga per kg hara mahal, sekali
aplikasi, mudah disimpan, biaya aplikasi murah, sulit diterapkan untuk tanaman menghasilkan.

4.    Pupuk Majemuk Khusus : Pupuk majemuk yang dibuat secara khusus, seperti dalam bentuk tablet
atau pelet. Harga per satuan hara lebih mahal dibandingkan pupuk lainnya, efektivitas masih perlu diuji.

Sifat Pupuk

      Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu pada Standar Nasional
Indonesia ( SNI ) yang telah ada.
      Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk

      Unsur Hara yang Diambil Tanaman

      Jumlah Unsur Hara yang diangkut oleh tanaman Kelapa Sawit dari dalam tanah per

      Ha/tahun.

     Jumlah Pupuk yang diangkut oleh Tanaman Kelapa Sawit per Ha/tahun
     Dihitung berdasarkan data jumlah hara oleh Siahaan et.al (1990)

Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

·         Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah, kondisi penutup tanah, kondisi
visual tanaman.

·         Waktu pemupukan ditentukan berdasarkan jadual, umur tanaman.

·         Pada waktu satu bulan, ZA ditebar dari pangkal batang hingga 30 – 40 Cm.

·         Setelah itu ZA, Rock Phosphate, MOP dan Kieserit ditaburkan merata hingga batas lebar tajuk.

·         Boron ditebarkan diketiak pelepah daun

·         ZA, MOP, Kieserite dapat diberikan dalam selang waktuyang berdekatan.

·         Rock Phosphate tidak boleh dicampur dengan ZA. Rock Phosphate dianjurkan diberikan lebih dulu
dibanding pupuk lainnya jika curah hujan > 60 mm.

·         Jarak waktu pemberian Rock Phosphate dengan ZA minimal 2 minggu.

    Pupuk MOP tidak dapat diganti dengan Abu Janjang Kelapa Sawit.

     Standar Dosis Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)


     Pada Tanah Gambut :
      *) Setelah tanam di lapangan

     Standar Dosis Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)


     Pada Tanah Mineral :

     Sumber : Siahaan et.al (1990)

Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM)


·         Sasaran pemupukan : 4 T ( Tepat jenis, dosis, waktu dan metode)

·         Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, hasil analisa daun, jenis tanah, produksi
tanaman, hasil percobaan dan kondisi visual tanaman.

Waktu pemupukan ditentukan berdasarkan sebaran curah hujan.

      Standar Dosis Pemupukan Tanaman Menghasilkan ( TM )


     Pada Tanah Gambut :

      Standar Dosis Pemupukan Tanaman Menghasilkan (T M )


      Pada Tanah Mineral :

Waktu Dan Frekwensi Pemupukan

Waktu Pemupukan

1.    Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60 mm/bulan. Pemupukan ditunda jika
curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.

2.    Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki
kemasaman tanah dan merangsang perakaran, diikuti oleh MOP (KCl) dan rea/Z A.

3.    Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate dengan Urea/Z A minimal 2 minggu.

4.    Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2 (dua) bulan.


Frekwensi Pemupukan

1.    Pemupukan dilakukan 2 – 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur – kondisi
tanaman.

2.    Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekwensi yang lebih banyak.

3.    Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin baik bagi tanaman, namun tidak ekonomis dan
mengganggu kegiatan kebun lainnya

Metode Pemupukan

Cara Pemupukan

1.    Pemupukan dilakukan dengan sistem tabur dan sistem benam (Pocket) serta yang mutahir melalui
Injeksi Batang

2.    Pada sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan pada jarak 0,5 meter hingga pinggir piringan pada
tanaman muda, dan pada jarak 1 – 2,4 meter pada tanaman dewasa.

3.    Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lubang pada piringan disekeliling pohon. Kemudian
lubang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal rendahan, areal perengan ataupun pada
tanah pasiran yang mudah tercuci/tererosi.

4.    Pada tapak kuda, 75 % pupuk diberikan pada areal dekat tebing. Untuk mengurangi pencucian,
pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan sistem pocket.

Pupuk Tabur

–      Waktu aplikasi tidak dilakukan pada saat musim puncak hujan (namun penguapan akan tetap
terjadi dan cuaca tidak dapat dikendalikan oleh manusia)

–      Pengawasan dalam aplikasi pemupukan di perketat dengan sistim giring (block by block per
afdeling)

–      Pengaturan dalam penyimpanan harus diatur seksama (terutama peletakan dari atas lantai, jumlah
karung tiap tumpuk dan FIFO)
 Pupuk Tablet

–      Perlu dilakukan uji material

–      Perlu dilakukan “Corrective Manuring” atau tindakan lanjutan untuk melengkapi unsur yang kurang
dalam formula pupuk tablet.

–      Perlu dibuat kantong khusus (1 kantong berisi sejumlah tablet yang telah ditentukan) untuk aplikasi
per pohon sesuai umurnya.
            Pupuk Injeksi Batang (Trunk Injection)

Trunk Injection adalah Sistim Pemupukan Langsung pada Tanaman Kelapa Sawit ( seperti metoda infus
pada manusia) yang dimaksudkan untuk memberi KEPASTIAN PENYERAPAN atas sejumlah kebutuhan
unsur hara bagi tanaman, tanpa adanya kehilangan akibat dari pencucian dan penguapan seperti pada
pemupukan dengan cara konvensional. Dengan sistim ini, pemupukan menjadi memenuhi 3 T, yaitu
TEPAT DOSIS, TEPAT TEMPAT dan TEPAT APLIKASI

Tujuan

•       Penyerapan unsur hara oleh tanaman menjadi sangat efektif

•       Penggunaan material pupuk lebih efisien

•       Penghematan biaya pemupukan yang signifikan

•       Kemudahan dalam aplikasi pemupukan

•       Ramah Lingkungan


    Kandungan Hara pada Pupuk Injeksi Batang

Cara Trunk Injection

A. Pelubangan Batang 

1. Tinggi Lubang

Pelubangan Batang pohon kelapa sawit dilakukan dengan cara pengeboran dengan titik
ketinggian

90 cm dari dasar batang atau dari atas tanah tempat berdirinya batang.

2. Diameter Lubang

Diameter lubang berukuran ½ inci

3. Sudut Kemiringan

Sudut kemiringan harus 45 o mengarah kebawah

4. Kedalaman Lubang

Kedalaman lubang tidak lebih dari 13 inci


B. Bahan dan Alat

•            Pipa Pralon berukuran ½ inci dengan panjang 11 inci, yang diujungnya berulir untuk diberi
penutup

•            Chain Saw atau mesin potong rumput yang dimdifikasi sebagai alat Bor

•            Mata Bor ukuran ½ inci dengan panjang minimum 25 cm

•            Martil untuk memasukan pralon

•            Gergaji pipa

C. Pemasangan Pipa

1. Pipa pada Batang hanya dimasukan sedalam 9 inci

2. Bagian pipa yang berulir,muncul di permukaan batang sepanjang 2 inci

3. Penutup pipa dipasangi kawat lunak yang kemudian diikat pada bagian pipa yang muncul.

Berdasarkan alat yang digunakan, Pemupukan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun dengan
Pesawat terbang.

Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan.

Pemupukan mekanis menggunakan alat (traktor) penebar pupuk untuk areal yang relatif rata. Cara ini
banyak diterapkan karena sulitnya memperoleh tenaga kerja pemupuk
Aerial spraying sesuai untuk aplikasi pupuk padaareal yang sulit terjangkau dan daerah yangsulit
memperoleh tenaga kerja.

  Standard Pupuk: SNI

Tabel berikut menyajikan beberapa jenis dan sifat pupuk yang umum dipergunakan.

Jenis Pupuk Rumus KimiaKadar Unsur Reaksi Bentuk Warna Kelarutan Higroskopisi
Hara Utama Kemasaman dalam air tas

UREA (NH2)2CO 42 – 46% N Sedikit Kristral dan Putih Mudah larutHigroskopis


masam butir pada
kelembaban
nisbi 73%

ZA (Zwavelzure (NH4)2SO4 20 – 21% N Masam Kristal Putih kelam Mudah larutHigroskopis


Ammoniak)/ dan sampai pada
Ammonium putih kelembaban
21 – 27% S
Sulfat kekuningan nisbi 80%

Natrium Nitrat NaNO3 16 % N Netral Kristal Berbagai Mudah larutHigroskopis


(NN) sampai basa warna: pada
Dan
merah, kelembaban
26% Na kuning, nisbi 72%
kelabu, dan
ungu

TSP (Triple Super Ca(H2PO4)2.H 44-52% P2O5 Netral Butiran Abu-abu Dapat larut Tidak
Phosphate) 2O (granul) higroskopis

Fosfat Alam (RP= Ca3(PO4)2 Sangat Netral Tepung Tergantung Kelarutan Tidak
Rock Phosphate) beragam sampai basa (serbuk) sumbernya. sangat higroskopis
tergantung Abu-abu rendah
sumbernya. keputihan,
25 – 38% merah
P2O5 kecoklatan

Kalium Clorida KCl 52 – 60% Netral Kristal Merah, Dapat larut Kurang
(MOP=Muriate K2O, dan 47 sampai agak putih kotor higroskopis,
of Potash) % Cl masam pada
kelembaban
nisbi 84%

Kalium Sulfat K2SO4 49-53% K2O Netral Kristal Putih keabu-Dapat larut Kurang
(ZK=Zwavelzure sampai agak abuan higroskopis
Kali) masam

Kieserit MgSO4.H2O 27% MgO Agak masam Tergantung Putih keabu-Tergantung Tidak
dan 22% S sumbernya: abuan, atau sumbernya: higroskopis
Kristal dan putih Agak sukar
tepung larut sampai
dapat larut

Dolomit CaMg(CO3)2 18-22% Basa Tepung Putih atau Sukar larut Tidak
MgO, dan putih keabu- higroskopis
40% CaO abuan

HGFB Na2B4O7.5H2 45% B2O5 Kristal Putih kotor Mudah larutHigroskopis


O

Copper CuSO4.5H2O 26% Cu dan Masam Kristal Biru Mudah larutHigroskopis


13% S

Zinc ZnSO4.H2O 36% Zn Masam Kristal Mudah larutHigroskopis

Ferrum FeSO4.7H2O 19% Fe Masam Kristal Mudah larutHigroskopis

15:15:6:4 15%N, Netral Butir Coklat Mudah larutAgak


15%P2O5, 6% sampai agak (granul) kemerahan higroskopis
K2O, 4% masam
MgO

12:12:17:2 12%N, Netral Butir Merah Mudah larutAgak


12%P2O5, sampai agak (granul) kecoklatan higroskopis
17%K2O, masam
2%MgO

13:6:27:4:0.65B 13%N, Butir (granul


6%P2O5,
27%K2O,
4%MgO,
0.65% B

Anda mungkin juga menyukai