PEMBIBITAN.
*) Setara dengan 10 gr pupuk NPK 15:15:6:4 dalam 5 ltr air (untuk 100 tanaman, karena dosis
pertanaman 50 cc larutan).
*) Umur bibit 0 (nol) minggu di Main Nursery dihitung pada saat pindah tanam dari polybag kecil ke
polybag besar.
Penyemprotan D.I. Grow (Green) dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 10-12 cc/liter air
(150-180 cc/tangki 15 liter air). Semprotkan secara merata pada daun dan batang.
Kebutuhan D.I Grow (Green) untuk sekali penyemprotan per Ha (130-143 pohon) ±2-3 liter.
Penyemprotan D.I. Grow (Red) dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan dosis 15cc – 16cc /liter air
(225cc – 250cc/tangki 15 liter air). Semprotkan secara merata pada daun dan buah sawit.
Kebutuhan D.I. Grow (Red) untuk sekali penyemprotan per Ha (130 – 143 pohon) ± 4 liter.
EFISIENSI BIAYA PUPUK DASAR NPK PADA TBM dan TM < 5 thn
Tanaman diatas umur 5 tahun, sudah sulit dilakukan penyemprotan ke daun, sehingga aplikasi D.I. Grow
melalui sistem TUGAL, sebagai berikut :
Kebutuhan D.I Grow (Red) untuk sekali aplikasi per Ha (130-143 pohon), 4 liter D.I.Grow Green
dan 4 ltr D.I.Grow Red. Interval 4 bulan sekali.
ANALISA USAHA SAWIT TEKNIK TUGAL DENGAN PUPUK D.I. GROW
Bisa juga dengan System INFUS, dengan cara sebagai berikut :
Masukkan akar yang dipotong tadi ke dalam larutan diplastik tersebut, hingga posisi akar
terendam dalam larutan, selanjutnya ikat dengan karet agar tidak tumpah.
1 pohon maksimal 4 infusan, interval aplikasi 3 bulan sekali pada akar produktif yang lainnya.
PUPUK & PEMUPUKAN KELAPA SAWIT
Sumber Hara
1. Tanah
2. Residu tanaman : Pelepah, Tandan Kelapa Sawit, Abu janjang, Limbah cair dan kacangan penutup
tanah.
Pupuk An-Organik
1. Pupuk tunggal : Mengandung satu hara utama, tidak terlalu mahal per kg hara, mahal dibiaya kerja,
mudah diberikan sesuai rekomendasi.
2. Pupuk Campur : Campuran beberapa pupuk tunggal secara manual, sekali aplikasi, tidak semua
pupuk dapat dicampur, keseragaman campuran beragam, sulit untuk diterapkan untuk tanaman
menghasilkan.
3. Pupuk Majemuk : Satu formulasi mengandung beberapa hara utama, harga per kg hara mahal, sekali
aplikasi, mudah disimpan, biaya aplikasi murah, sulit diterapkan untuk tanaman menghasilkan.
4. Pupuk Majemuk Khusus : Pupuk majemuk yang dibuat secara khusus, seperti dalam bentuk tablet
atau pelet. Harga per satuan hara lebih mahal dibandingkan pupuk lainnya, efektivitas masih perlu diuji.
Sifat Pupuk
Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu pada Standar Nasional
Indonesia ( SNI ) yang telah ada.
Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk
Jumlah Unsur Hara yang diangkut oleh tanaman Kelapa Sawit dari dalam tanah per
Ha/tahun.
Jumlah Pupuk yang diangkut oleh Tanaman Kelapa Sawit per Ha/tahun
Dihitung berdasarkan data jumlah hara oleh Siahaan et.al (1990)
· Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah, kondisi penutup tanah, kondisi
visual tanaman.
· Pada waktu satu bulan, ZA ditebar dari pangkal batang hingga 30 – 40 Cm.
· Setelah itu ZA, Rock Phosphate, MOP dan Kieserit ditaburkan merata hingga batas lebar tajuk.
· ZA, MOP, Kieserite dapat diberikan dalam selang waktuyang berdekatan.
· Rock Phosphate tidak boleh dicampur dengan ZA. Rock Phosphate dianjurkan diberikan lebih dulu
dibanding pupuk lainnya jika curah hujan > 60 mm.
Pupuk MOP tidak dapat diganti dengan Abu Janjang Kelapa Sawit.
· Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, hasil analisa daun, jenis tanah, produksi
tanaman, hasil percobaan dan kondisi visual tanaman.
Waktu Pemupukan
1. Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60 mm/bulan. Pemupukan ditunda jika
curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.
2. Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki
kemasaman tanah dan merangsang perakaran, diikuti oleh MOP (KCl) dan rea/Z A.
3. Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate dengan Urea/Z A minimal 2 minggu.
1. Pemupukan dilakukan 2 – 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur – kondisi
tanaman.
2. Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekwensi yang lebih banyak.
3. Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin baik bagi tanaman, namun tidak ekonomis dan
mengganggu kegiatan kebun lainnya
Metode Pemupukan
Cara Pemupukan
1. Pemupukan dilakukan dengan sistem tabur dan sistem benam (Pocket) serta yang mutahir melalui
Injeksi Batang
2. Pada sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan pada jarak 0,5 meter hingga pinggir piringan pada
tanaman muda, dan pada jarak 1 – 2,4 meter pada tanaman dewasa.
3. Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lubang pada piringan disekeliling pohon. Kemudian
lubang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal rendahan, areal perengan ataupun pada
tanah pasiran yang mudah tercuci/tererosi.
4. Pada tapak kuda, 75 % pupuk diberikan pada areal dekat tebing. Untuk mengurangi pencucian,
pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan sistem pocket.
Pupuk Tabur
– Waktu aplikasi tidak dilakukan pada saat musim puncak hujan (namun penguapan akan tetap
terjadi dan cuaca tidak dapat dikendalikan oleh manusia)
– Pengawasan dalam aplikasi pemupukan di perketat dengan sistim giring (block by block per
afdeling)
– Pengaturan dalam penyimpanan harus diatur seksama (terutama peletakan dari atas lantai, jumlah
karung tiap tumpuk dan FIFO)
Pupuk Tablet
– Perlu dilakukan “Corrective Manuring” atau tindakan lanjutan untuk melengkapi unsur yang kurang
dalam formula pupuk tablet.
– Perlu dibuat kantong khusus (1 kantong berisi sejumlah tablet yang telah ditentukan) untuk aplikasi
per pohon sesuai umurnya.
Pupuk Injeksi Batang (Trunk Injection)
Trunk Injection adalah Sistim Pemupukan Langsung pada Tanaman Kelapa Sawit ( seperti metoda infus
pada manusia) yang dimaksudkan untuk memberi KEPASTIAN PENYERAPAN atas sejumlah kebutuhan
unsur hara bagi tanaman, tanpa adanya kehilangan akibat dari pencucian dan penguapan seperti pada
pemupukan dengan cara konvensional. Dengan sistim ini, pemupukan menjadi memenuhi 3 T, yaitu
TEPAT DOSIS, TEPAT TEMPAT dan TEPAT APLIKASI
Tujuan
A. Pelubangan Batang
1. Tinggi Lubang
Pelubangan Batang pohon kelapa sawit dilakukan dengan cara pengeboran dengan titik
ketinggian
90 cm dari dasar batang atau dari atas tanah tempat berdirinya batang.
2. Diameter Lubang
3. Sudut Kemiringan
4. Kedalaman Lubang
• Pipa Pralon berukuran ½ inci dengan panjang 11 inci, yang diujungnya berulir untuk diberi
penutup
• Chain Saw atau mesin potong rumput yang dimdifikasi sebagai alat Bor
C. Pemasangan Pipa
3. Penutup pipa dipasangi kawat lunak yang kemudian diikat pada bagian pipa yang muncul.
Berdasarkan alat yang digunakan, Pemupukan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun dengan
Pesawat terbang.
Pemupukan mekanis menggunakan alat (traktor) penebar pupuk untuk areal yang relatif rata. Cara ini
banyak diterapkan karena sulitnya memperoleh tenaga kerja pemupuk
Aerial spraying sesuai untuk aplikasi pupuk padaareal yang sulit terjangkau dan daerah yangsulit
memperoleh tenaga kerja.
Tabel berikut menyajikan beberapa jenis dan sifat pupuk yang umum dipergunakan.
Jenis Pupuk Rumus KimiaKadar Unsur Reaksi Bentuk Warna Kelarutan Higroskopisi
Hara Utama Kemasaman dalam air tas
TSP (Triple Super Ca(H2PO4)2.H 44-52% P2O5 Netral Butiran Abu-abu Dapat larut Tidak
Phosphate) 2O (granul) higroskopis
Fosfat Alam (RP= Ca3(PO4)2 Sangat Netral Tepung Tergantung Kelarutan Tidak
Rock Phosphate) beragam sampai basa (serbuk) sumbernya. sangat higroskopis
tergantung Abu-abu rendah
sumbernya. keputihan,
25 – 38% merah
P2O5 kecoklatan
Kalium Clorida KCl 52 – 60% Netral Kristal Merah, Dapat larut Kurang
(MOP=Muriate K2O, dan 47 sampai agak putih kotor higroskopis,
of Potash) % Cl masam pada
kelembaban
nisbi 84%
Kalium Sulfat K2SO4 49-53% K2O Netral Kristal Putih keabu-Dapat larut Kurang
(ZK=Zwavelzure sampai agak abuan higroskopis
Kali) masam
Kieserit MgSO4.H2O 27% MgO Agak masam Tergantung Putih keabu-Tergantung Tidak
dan 22% S sumbernya: abuan, atau sumbernya: higroskopis
Kristal dan putih Agak sukar
tepung larut sampai
dapat larut
Dolomit CaMg(CO3)2 18-22% Basa Tepung Putih atau Sukar larut Tidak
MgO, dan putih keabu- higroskopis
40% CaO abuan