Anda di halaman 1dari 8

Menanam Kelapa Sawit

Penanaman kelapa sawit dimulai setelah penyelesaian landclearing blok demi blok. Diawali
dengan pancang mata lima. Penentuan jarak tanam didasarkan kepada klasifikasi tingkat
kesuburan tanah dan jenis bibit. Untuk kelas S1 dan S2 biasanya 136 pokok per ha,
sedangkan untuk kelas S3 dan lowland gambut 146 pokok per ha.

LUBANG TANAM
1. Dibuat ± 1 minggu sebelum tanam.
2. Ukuran lubang 60 x 40 x 60 cm (lebar atas,bawah dan kedalaman )
3. Cara membuat lubang :

 Dibuat garis dengan cangkul 60 x 60 cm (bujur sangkar) pada permukaan tanah titik
pusatnya pancang yang sudah ada.
 Kemudian tanah digali ukuran 60 x 40 x 60 cm
 Untuk memperoleh ukuran yang tepat dibantu dengan mal/pola dari kayu dan papan
 Lapisan atas tanah galian dipisahkan dengan lapisan yang bawah.
 Selesai membuat lubang pancang dikembalikan ke tempat semula

PERSIAPAN BIBIT

 Umur bibit adalah 9 – 12 bulan di pembibitan utama.


 1 – 2 minggu sebelum tanaman bibit diputar terlebih dahulu untuk melepaskan akar
yang sudah masuk ke tanah.
 Kumpulkan bibit sehat dan normal tiap 100 – 200 bibit. 
 Untuk bibit tua daunnya dipangkas dengan ketinggian 1 – 1,5 m dari pangkal pelepah,
bentuk kerucut dengan kemiringan 30 – 45º

PENGANGKUTAN (ECER BIBIT)


Persiapan penanaman dilapangan perlu dilakukan dengan membentuk beberapa tim yang
terpisah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

 Pemuatan bibit keatas kendaraan (dipembibitan).


 Pembongkaran bibit pada setiap rintis yang ditentukan.
 Pengeceran (pendistribusian) bibit ketitik tanam.
 Pembuiatan lubang tanam dan pemberian pupuk dasar.
 Penanaman kelapa sawit.

MENANAM

1. Periksa kembali kedalaman lubang dibandingkan dengan tinggi polibag bibit, sesuai
dengan cara menimbun/menggali lagi.
2. Taburkan pupuk RP 500 gr atau TSP 400 gr,1/2 dosis terlebih dahulu. 
3. Bibit dimiringkan, alas polibagnya disayat keliling dan ditarik.
4. Bibit diturunkan ke dasar lubang, letaknya diserasikan dengan barisan tanaman.
5. Sisi polibag kiri dan kanan disayat dari bawah ke atas, jangan dicabut dulu.
6. Masukan tanah lapisan atas terlebih dahulu, sampai bola tanah tidaK goyang lagi,
kemudian polibag ditarik pelan-pelan sambil tanah terus diisi sedikit demi sedikit
sampai penuh/rata permukaannya.
7. Kemudian didapatkan dengan diinjak-injak, sambil diperhatikan posisi bibit harus
mata lima kesemua jurusan.
8. Piringan dibuat keliling dengan diameter 1,0 – 2,0 meter.
9. Sisa pupuk (1/2 dosis ) ditabur secara merata di piringan.
10. Tancapkan pancang disisi tanaman dan bekas polibagnya diujung pancang.
11. Sawit yang ditanam pada lembah yang curam seringkali mengalamai etiolasi. Untuk
itu titik tanam awal berjarak horizontal 9 m dari pohon terakhir yang ditanam di
tebing dan jarak selanjutnya mengikuti ketentuan standar.
12. Bila titik tanam jatuh pada jalan atau parit, maka harus dipindahkan minimal 1,5 m
dari pinggir jalan atau parit, dengan mempertimbangkan jarak pohon sawit yang
berdekatan minimal 6 meter.
Hal Yang Dilarang dalam penanaman

 Bibit ditanam terlalu dalam.


 Bibit ditanam terlalu tinggi.
 Bibit ditanam miring/tidak tegak.
 Tanah pada large bag (bola tanah) dipecah dan dibuang.
 Large bag dipotong dan ditiggal didalam lubang.
 Large bag tidak dibuka sebelum tanam. 

Kacangan penutup tanah

Penanaman penutup tanah sangat dianjurkan pada tanaman kelapa sawit. Penanaman penutup
tanah ini bertujuan untuk menanggulangi erosi permukaan dan pencucian hara tanah,
memeprkaya bahan organic, fiksasi nitrogen untuk memeprkaya N tanah, memperbaiki
struktur tanah dan menekan pertumbuhan gulma. Untuk itu dianjurkan penanaman jenis
kacangan (leguminosa) menjalar.

Memang ada rumput-rumput lunak lainnya yang dapat dipakai sebagai penutup tanah tetapi
tidak sebaik Leguminosa. Kriteria yang digunakan dalam memilihnya antara lain :

1. Bukan pesaing tanaman utama.


2. Mudah diperbanyak, pertumbuhannya cepat dan tidak banyak mengandung hama dan
penyakit yang berbahaya bagi tanaman utama (bukan host/inang).
3. Memberikan bahan organik yang
4. Memiliki kemampuan menekan pertumbuhan gulma.

Beberapa jenis kacangan penutup tanah antara lain: Calopogonium caeruleum (CC),
Calopogonium mucunoides campuran dapat dianjurkan tergantung kondisi di lapang,
misalnya campuran CM, CP dan PJ sebaiknya ditanam pada tanah rata dan tidak di tempat
yang selalu tergenang, sedangkan PP ditanam baik pada daerah rendahan dan lembab.
Komposisi campuran juga ditentukan dengan sifat tanah. Pada tanah liat berat dimana akar
berkembang lebih lambat maka pada campuran tersebut dapat memperbanyak PJ atau CP dan
penanamannya lebih rapat. Demikian juga dosis campuran bergantung pada daya tumbuh buji
dan persediannya. Daya tumbuh biji sebesar 75 % dapat dikatakan sudah baik.

Untuk pertumbuhan bibit kacangan asal stek, seperti CC dan MB biasanya mudah distek
dengan memotong 2 ruas yang sudah agak tua berwarna hijaukecoklatan, satu ruas untuk
dibenamkan dan satu ruas dibagian atas. Bibit stek ini ditempatkan di tempat terlindung dan
di siram setiap pagi dan sore hari. Untuk mempercepat pertumbuhan dapat disemprot dengan
campuran pupuk majemuk atau Urea setiap 2 minggu. Ruas ini ditanam pada polibeg kecil
dan setelah berumur 1,5-2 bulan ditanam di lapang. Stek ini murah dan lebih terjamin
pertumbuhannya. Biji yang tidak tumbuh baik, segera disisip dengan stek.

Penanaman kacangan dapat langsung dilakukan pada areal hutan yang sudah dibuka tanpa
pengolahan tanah atau segera sesudah tahap pemancangan titik tanam.

Untuk menghemat biaya perawatan kacangan pada 3 bulan pertama, areal dibersihkan dari
gulma dengan penyemprotan herbisida pra- tumbuh pada 1-2 hari sebelum kacangan ditanam.
Biji kacangan ditanam dengan tugal atau dalam larikan.

Dalam 1 gawangan dibuat 3-5 jalur searah barisan tanaman. Biji ditabur pada larikan
kemudian ditutupi tanah.

Dengan tugal dibuat lubang sedalam 2-4 cm berjarak 30 cm dan pada tiap lubang ditanamkan
4-5 biji. Dalam setiap larikan ditanam hanya satu jenis kacangan agar tumbuh lebih cepat. PJ
yang umurnya lebih cepat berkembang ditanam di tengah gawangan dan CM dalam barisan
kelapa sawit.
1. PUPUK TSP (Triple Super Phosphate)
Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk
pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca( H2PO4) . Kadar P2O5
( PHOSPHATE) pupuk ini sekitar 44-46% .

PHOSPHATE adalah salah satu unsur    hara yang sangat dibutuhkan oleh    semua jenis tanaman
untuk memacu perkembangan akar tanaman seingga perakaran lebih lebat, sehat & kuat,
Menguatkan batang sehingga meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit &
mengurangi resiko roboh, Memacu pembentukan bunga dan pemasakan biji sehingga panen
lebih cepat. Kekurangan PHOSPHATE dapat menyebabkan tanaman akan tumbuh kerdil, daun
berwarna hijau tua, anakan sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah
atau buah.

2. PUPUK ZA ( Zwavelzuur Amonium / AMMONIUM SULPHATE)

Spesifikasi

Nitrogen minimal       : 20,8 %


belerang minimal       : 23, 8 %
Kadar air maksimal   :    1      %
Kadar Asam Bebas      : H2SO4 maksimal 0, 1 %

Bentuk                             : kristal
Warna                              : putih

Kemasan kantong plastik dengan isi 50 kg

Sifat dan keunggulan pupuk ZA

 Tidak higroskopis
 Mudah larut dalam air
 Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
 Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
 Dapat dicampur dengan pupuk lain
 Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
 Meningkatkan produksi dan kualitas panen
 Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan
kekeringan
 Memperbaiki rasa dan warna hasil panen.
3. PUPUK NPK PRO GREEN

Pupuk  NPK PRO GREEN adalah pupuk majemuk  NPK yang di formulasikan dengan


activator yang mengandung tiga unsur hara utama yang dibutuhkan tanaman yaitu
Nitrogen(N), Posfat (P) dan Kalium (K) plus  formula activator yang mengandung   unsur
hara mikro dimana diantaranya terdapat unsur esensial untuk pertumbuhan vegetatif dan
generatif yang sangat dibutuhkan tanaman. ( Ca, Mg, S, Mn, Fe, Cu, Zn, B, Mo , Na )
Pupuk NPK PRO GREEN  berperan menjaga ketersediaan unsur hara yang diberikan kepada
tanaman sebagai pupuk mineral serta menghambat fiksasi unsur hara oleh konstituen tanah
selama masa pertumbuhan. Hambatan terhadap fiksasi tersebut berupa pemanfaatan secara
efektif dan efisien setiap unsur hara yang diberikan ke tanaman.

Formulasi Activator yang bekerja secara slow release yang mampu melepas unsur


hara secara lepas lambat dengan volume pelepasan mendekati kapasitas akar tanaman dalam
menyerap unsur hara, tetapi berlangsung dalam waktu yang lebih lama sehingga mengurangi
kehilangan unsur ke lingkungan, berkaitan dengan efisiensi pemupukan yang semakin
meningkat serta menurunnya kehilangan pupuk melalui penguapan, erosi, aliran permukaan
dan pencucian.

KEUNGGULAN PUPUK NPK PRO GREEN:

 Menghemat penggunaan pupuk konvensional


 Mempercepat tanaman menghasilkan
 Meningkatkan hasil panen / produksi (kuantitas dan kualitas)
 Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit
 Tahan terhadap musim kemarau yang panjang
 Memperpanjang usia produktif tanaman

Spesifikasi Pupuk NPK PRO GREEN :


– N          = 10 %
– P2O5 =   8 %
– K2O    =  17%
+ Ca, Mg, S, Mn, Fe, Cu, Zn, B, Mo, Na

4. KCL Cap Daun Sawit Origin Rusia

Pupuk KCL atau sering juga disebut pupuk MOP (Muriate of Potash) adalah salah satu jenis puuk
tunggal yang memiliki nilai konsentrasi tinggi dengan kandungan Kalium (K2O) sebesar 60%
sebagai Kalium Chlorida. dan khlorida sebesar 46%, berwarna merah dan ada juga yang putih dengan
tekstur menyerupai kristal. KCL/MOP memiliki konsentrasi nutrisi yang tinggi serta memiliki sifat
yang mudah larut dalam air.

Unsur hara yang terdapat dalam pupuk KCL merupakan senyawa kalium yang dapat dengan
mudah diserap oleh tanaman. Namun sebelum bisa diserap dengan baik oleh tanaman, pupuk
KCL akan lebih dahulu terurai menjadi senyawa K2O dan Ion Cl++ dalam tanah. Unsur K2O
memiliki berbagai manfaat untuk pertumbuhan dan menguatkan daya tahan tanaman terhadap
serangan hama dan penyakit, sementara ion Cl++ bila diaplikasikan secara berlebihan pada
tanaman (kelebihan dosis) justru dapat merugikan tanaman.

Pemberian KCL/MOP harus diterapkan pada tanah yang membutuhkan unsur kalium. Kalium
dapat diterapkan sebagai pupuk langsung atau sebagai bagian dari pupuk yang dicampur
dengan senyawa Nitrogen dan Posfor. Pupuk KCL sering dikombinasikan dengan nitrogen
dan posfat dalam penggunaannya sebagai pupuk multi komonen.

Manfaat Pupuk KCL (MOP) :

 Meningkatkan Hasil Panen. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan


klorida dalam pupuk KCL dapat membantu meningkatkan hasil panen, yaitu dengan
meningkatkan resistensi penyakit pada tanaman. Kandungan kalium dalam pupuk
KCL sangat penting dalam beberapa sisi, misalnya pada perkebunan kelapa sawit.
Tingkat pertumbuhan kelapa sawit yang cukup tinggi, membuat kebutuhan akan unsur
hara juga sangat besar. Kandungan kalium dalam pupuk KCL/MOP terlibat dalam
banyak fungsi biokimia dan secara positif mempengaruhi manfaat tanah dan hasil
pada berbagai jenis tanah, yaitu ukuran dan jumlah tandan. Bantuan senyawa
nitrogen, kalium dapat menyebabkan efek yang lebih sinergis untuk meningkatkan
pertumbuhan, hasil TBS dan rasio minyak pada Tandan Buah Segar (TBS)
 Meningkatkan Kualitas Hasil Panen. Salah satu fungsi unsur hara kalium yang ada
pada Pupuk KCL adalah untuk menghasilkan kualitas buah yang baik, seperti
menjadikan buah lebih besar dan berat serta lebih manis. Hal ini disebabkan kalium
dapat membantu proses transportasi glukosa di dalam tanah dan tentu saja dapat
mengoptimalkan manfaat buah-buahan dan sayur-sayauran yang ditanam
 Memperkuat Batang Tanaman. Tanaman yang baik adalah tanaman yang memiliki
batang kokoh dan kuat. Hal ini dapat menjadikannya bisa bertahan hidup lebih lama
serta tidak gampang ambruk atau rapuh sebelum dapat menghasilkan buah.
Kandungan K2O dalam pupuk KCL dapat memberikan  solusi atas hal tersebut, yakni
menjadikan batang tanaman menjadi lebih kuat dan kokoh.
 Tanaman Lebih Tahan Terhadap Stress. Unsur hara dari Kalium (K2O) dari puuk
KCL mampu mengatur kerja stomata daun, yaitu untuk membantu proses fotosintesis,
proses transpirasi yaitu proses penguapan air dari permukaan tanah serta untuk
melakukan pencegahan atas hilangnya air dari tanaman. Hal tersebut akan menjadikan
tanaman lebih tahan terhadap resiko terjadinya stres dan kekeringan yang akhirnya
menyebabkan tanaman mati sebelum dapat menghasilkan buah
 Lebih Tahan Terhadap Serangan Penyakit. Kandungan Kalium yang ada dalam
pupuk KCL mampu mencukupi kebutuhan tanaman untuk melindunginya terhadap
gangguan hama dan penyakit lain yang dapat menyerang tanaman. Sehingga nantinya
tanaman dapat berpotensi menghasilkan panen yang lebih baik
 Transportasi Asimilasi & Kerja Enzim. Kandungan kalium pada pupuk KCL dapat
membantu proses translokasi dan hasil fotosintesis tanaman (asimilat) dan
memaksimalkan sistem kerja enzim ke seluruh bagian tanaman. Manfaat fotosisntesis
yang lebih optimal akan menjadikan tanaman dapat tumbuh sebagaimana mestinya
 Meningkatkan Ketahanan Terhadap Kerusakan Saat Pengangkutan & Penyimpanan.
Pengaplikasian pupuk KCL akan sangat tepat pada saat tanaman sudah mulai
memasuki masa berbunga. Hal ini akan dapat membantu meningkatkan aktivitas p

Anda mungkin juga menyukai