PA
TUGAS
OLEH:
NAJMATUL LAIL
150301192
AGROEKOTEKNOLOGI
IV B
P E R T A N I AN
Judul
: TugasPraktikumTanaman Perkebunan 1 KelapaSawit
Nama
: NajmatulLail
NIM
: 150301192
Program Studi : Agroekoteknologi
Grup
: 4B
DiperiksaOleh:
AsistenKorektor
1. Uraikan dosis perlakuan pemupukan bibit sawit main nursery pada faktor I
dan faktor II.
Jawab :
Dosis Perlakuan Pemupukan Bibit Sawit Main Nursery Pada Faktor I
Dan Faktor II
Faktor I
Dengan Pemberian NPK
Perlakuan
Dosis
P0
0 gr
P1
2.5 gr
P2
5 gr
P3
7.5gr
P4
10 gr
P5
12.5 gr
(Perangin-angin, 2006).
Faktor II
Dengan Pemberian kieserite (Mg)
Perlakuan
Dosis
K0
0 gr
K1
2.5 gr
K2
5 gr
K3
7.5 gr
K4
10 gr
Nitrogen (N), unsur hara ini diperlukan dalam jumlah banyak dan berguna bagi
pertumbuhan tanaman, kekurangan N mengakibatkan pertumbuhantanaman
menurun. Gejala kekurangan N adalah pertumbuhan terhambat dan daun tua
berwarna hijau pucat kekuningan. Sumber pupuk yang mengandung N adalah
Urea atau ZA.
Kalium (K) unsur ini juga diperlukan dalam jumah banyak, penting untuk
penyusunan minyak dan mempengaruhi jumlah dan ukuran tandan. Kekurangan
unsur K akan terjadi pada daun tua karena K diangkut ke daun muda. Gejalanya
akan timbul bercak transparan, lalu megering. Sumber unsur hara K adalah pupuk
KCl.
Magnesium (Mg) diperlukan dalam jumlah cukup banyak, berfungsi dalam proses
fotosintesis. Kekurangan unsur Mg ditandai dengan gejala ujung daun tua nampak
kekuningan jika terkena sinar matahari, sedangkan daun yang terlindung tidak
terjadi
hal
tersebut.
Sumber
hara
Mg
adalah
kapur
dolomit
dipilih tanah humus yang subur dan gembur bebas dari akar-akar halus
Diisikan tanah ke dalam polibag sampai batas 1-2 cm dari bibir atas polibag
(Sujadmiko, H., 2012)
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada media tanam di polibeg saat
persiapan.transplanting bibit umur pre-nursery ke main nursery.
Jawab :
A. Persiapan
dipilih tanah humus yang subur dan gembur bebas dari akar-akar halus
Diisikan tanah ke dalam polibag sampai batas 1-2 cm dari bibir atas polibag
RP**
0,50
0,50
0,75
1,00
1,00
3,75
MOP*** Kieseriet#
0,15
0,10
0,15
0,10
0,35
0,25
0,35
0,25
0,50
0,50
0,50
0,50
0,75
0,50
0,75
0,75
1,00
0,75
4,50
3,70
HGF-Borate
0,02
0,03
0,05
0,10
* Jika hanya tersedia Urea, maka ZA (21%N) diubah ke Urea (46% N), maka
konversinya: 21/45 = 0,47. Jika petani punya Urea, maka dosis ZA dikalikan
0,47. Contoh: umur 1 bulan perlu Urea 0,1 x 0,47 = 0,047 kg/pohon Urea atau
1/2 ons/pohon Urea. Jadi kebutuhan Urea lebih sedikit dibandingkan ZA, karena
kadar N pupuk Urea lebih tinggi dari kadar N pupuk ZA.
** Jika petani memiliki pupuk SP-36, maka dapat digunakan sesuai RP (Rock
Phospat) dengan catatan kandungan P2O5 sama-sama 36%. Namun jika yang
tersedia pupuk SP-18, maka dosis RP harus dikalikan (36/18) = 2. Jadi jika
kebutuhan RP lobang tanam 0,5 maka dikalikan 2 atau 0,5 x 2 = 1 kg. Jadi untuk
SP-18 diperlukan dosis 1 kg/pohon.
*** MOP dapat digunakan setara dengan pupuk KCl yang memiliki kadar K2O
60%.
# jika petani memiliki dolomit (MgO 18%) dan tidak ada Kieserit (MgO 25%),
maka aplikasi dolimit sebesar kiserit harus dikalikan 25/18 = 1,4. Contoh umur
sawit 8 bulan memerlukan dolomit sebesar 0,25 x 1,4 = 0,35 kg/pohon.
RP**
0,25
0,50
0,50
0,50
0,75
2,50
MOP*** Kieseriet#
0,15
0,10
0,15
0,10
0,25
0,25
0,25
0,25
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,75
0,75
0,75
0,75
3,80
3,70
HGF-Borate
0,02
0,03
0,05
0,10
RP**
0,25
0,75
1,50
2,00
4,50
MOP*** Kieseriet#
0,15
0,15
0,15
0,25
0,35
0,35
0,35
0,35
0,35
0,35
0,35
0,35
0,50
0,50
0,50
0,50
0,75
0,50
1,00
0,75
4,45
3,70
HGF-Borate
0,02
0,03
0,05
0,10
Urea
2,00
2,75
2,50
1,75
Jumlah
6,00
8,75
7,75
5,25
Keterangan:
* Jika tersedia SP-18, maka dosis SP-36 harus dikali dengan 2 yang berasal dari
(36/18).
Tabel 7. Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan (TM) di
Tanah Gambut
Umur tanaman
Jenis dan dosis pupuk (Kg/pohon)
(tahun)
Urea
SP-36*
MOP
Kieseriet
Jumlah
38
2,00
1,75
1,50
1,50
6,75
9 13
2,50
2,75
2,25
2,00
9,50
14 20
1,50
2,25
2,00
2,00
8,00
21 - 25
1,50
1,50
1,25
1,5
5,75
SP-18, maka dosis SP-36 harus dikali dengan 2 yang berasal dari
Keterangan:
(36/18).
(Firmansyah, 2005).
6. Ciri-ciri bibit kelapa sawit pada umur 3, 4 dan 5 bulan.
Jawab :
Pemilihan benih maupun bibit kelapa sawit yang sudah berumur 3-4 bulan yang
berkualitas memiliki tanda ciri sebagai berikut :
juga
cenderung
lonjong
menyerupai
biji
melinjo.
Sedangkan
tempurungnya harus berwarna hitam gelap, bebas jamur, serta bersih dari serabut.
Setiap benih pun hanya memiliki satu mata tunas dengan bentuk tunas yang lurus
serta akar yang segar dan masih bertudung.
sepanjang tulang daun, umumnya disebabkan faktor genetis tetapi dapat juga
disebabkan oleh kekeringan dan serangan serangga penghisap daun.
3. Tanaman Kerdil/Bantat (Stunted Plant / runt) yaitu bibit berbentuk normal tetapi
mempunyai ukuran lebih kecil. Selain faktor genetik dapat juga diakibatkan
kesalahan kultur teknis, seperti penggunaan tanah yang tidak memenuhi syarat,
aplikasi herbisida yang salah dan kekurangan nutrisi.
4. Perakaran
bibit
bantat,
dimana
akar
pada
bibit
tidak
berkembang,
7. Daun
ciri
daun
melengkung
dan
tumbuh
etiolasi (over
grown
plant), terjadi
karena
terlalu
lama
di
sawit secara berkala. Insektisida yang digunakan yaitu Sevin 85 s atau Marshal
200SC dengan dosis 0,20 % dan penyemprotan sebanyak 2 kali seminggu bila
gejala berat(Media Perkebunan, 2014).
10. Penyakit yang sering dijumpai di pembibitan main nursery, uraikan gejala
serangan tersebut dengan gambar dan tindakan apa yg dilakukan, sebutkan
fungisida yang digunakan.
Jawab
Penyakit yang menyerang daun cukup banyak antara lain : disebabkan cendawan
Botriodiplodia sp, Glomerlla singulata dan Melaconiem elaedis, penyakit ini
sering timbul karena kelembaban tinggi bercak daun yang terjadi berwarna hijau
pucat kemudian berubah menjadi coklat membusuk dan kering
Tindakan Pengendalian:
a) Membersihkan lahan dari sisa-sisa pelapukan tunggal kayu.
b) Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas.
c) Melakukan pengapuran atau pemberian dolomite untuk Ph tanah yang rendah
d) Membuang tanaman yang terinfeksi penyakit agar tidak menyebar
e) Pengapuran pada bekas tunggul yang terinfeksi
(Departemen Pertanian,2008).
11. Berapa kebutuhan air yang dibutuhkan untuk penyiraman bibit polibeg di
main nursery, dan bila kondisi kemarau atau hujan bagaimana.
Jawab :
Kebutuhan air untuk bibit di polibeg yaitu umur 1-3 bulan sekitar 1 liter, 3-6 bulan
1,5 liter, dan lebih dari 6 bulan membutuhkan 2 liter. Apabila malam sebelumnya
turun hujan dan tanah di polibag masih basah maka penyiraman hanya
dilaksanakan sore hari.Bila hujan pagi hari cukup lebat (> 10 mm) maka sampai
sore bibit tidak perlu disiram. Bila musim kemarau bibit harus tetap disiram sesuai
kebutuhannya(Departemen Pertanian, 2008).