Anda di halaman 1dari 8

PLANTATION MAINTENANCE

Plantation Maintenance adalah serangkaian kegiatan perawatan


tanaman yang terdiri dari kegiatan pembersihan gulma (weeding),
pemupukan lanjutan (manuring), penunggalan batang (singling),
dan Perlindungan Hama-Penyakit (Pest-Disease Control).
Perawatan Intensif dilakukan hingga tanaman berumur rata-rata 1
tahun.
Kita mengharapkan tanaman HTI yang super, sehat, dan potensi
kayunya tinggi, bukan hanya sekedar bisa hidup saja.
Mengapa Perlu Maintenance?
Tujuan Maintenance adalah guna mendapatkan tegakan tanaman
dengan MAI yang tinggi.
Tanaman pokok tidak sekedar ditanam, tetapi juga harus ada
perlakuan perawatan secara intensif.
Gulma, hama penyakit, tanah miskin unsur hara, dan batang
pesaing akan mengganggu pertumbuhan tanaman, sehingga
harus dikendalikan.
Jadi …
✓ Gulma harus di-weeding;
✓ Hama-penyakit harus dicegah atau diberantas;
✓ tanah miskin unsur hara harus dipupuk; dan
✓ batang pesaing harus di-singling.
Jenis-jenis Gulma
1. Gulma rumput-rumputan
contoh : Alang-alang (Imperata cylindrica), Rumput Karpet
(Axonopus compresus), Rumput Pait (Paspalum
conjugatum).
2. Gulma Daun Lebar

PLANTATION MAINTENANCE- Page 1 of 8


contoh : senduduk (Melastopa sp.), Kirinyu (Chromolaena
sp.), Sembung Rambat (Micania micrantha), Borreria
latifolia, Akasia liar, Anggrung.
3. Gulma Pakis-Pakisan
Contoh : Pakis Hijau (Nephrolepsis sp.), Pakis Udang
(Stenochlaena sp.), Pakis Kawat (Dicranopteris sp.), Pakis
Gajah (Pteridium sp.).
4. Gulma Sedges (Teki-Tekian)
Contoh : Teki (Cyperus kyllingga), Krisan (Scleria
sumatrensis).
Schedule Pelaksanaan Weeding
Schedule/Jadwal pelaksanaan weeding dapat mengikuti standard
regime yang sudah ditentukan.
Umur tanaman Schedule
(setelah tanam) Weeding Round
1 bulan WR 1
3 bulan WR 2
6 bulan WR 3
10 bulan WR 4
14 bulan WR 5

Namun dalam prakteknya di lapangan, pelaksanaan weeding


jangan menunggu schedule sesuai standard regime, tetapi harus
lihat kondisi di lapangan yang sebenarnya. Jika kondisi gulma
sudah padat, maka jangan menunggu schedule lagi, langsung
lakukan weeding.
Keterlambatan weeding mengakibatkan :
1. Pertumbuhan tanaman terhambat akibat gangguan gulma
2. Kesulitan aplikasi penyemperotan
3. Kesulitan mencari tenaga kerja, karena harga pekerjaan
sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi gulma.

PLANTATION MAINTENANCE- Page 2 of 8


Jenis-Jenis Weeding
Secara teknis Weeding terbagi menjadi dua jenis :
1. Weeding Manual
a. Slash Weeding (weeding Babat)
b. Circle Weeding (weeding Piringan)
c. Weeding Cabut
2. Weeding Kimia (menggunakan herbisida)
a. Spot Spraying
b. Total Spraying (Blanket)
c. Wiping
Weeding manual yang dilakukan merupakan kombinasi antara
weeding babat, weeding piringan, dan weeding cabut. Gulma
Mikania yang merambat pada tanaman pokok harus dicabut,
Akasia liar yang tingginya < 6 cm di sekitar piringan harus dicabut.
Jika sekitar titik tanam gulma sangat padat, maka lakukan
weeding piringan. Gulma Daun Lebar dan pakis-pakisan dapat
dibabat.
Weeding Kimia berupa Spot spraying hanya dilakukan terhadap
gulma Alang-alang (Imperata cylindrica) dan Teki (Cyperus sp.).
Pemilihan Spot Spraying dilakukan bertujuan untuk meminimal-
kan efek keracunan herbisida pada tanaman pokok yang sering
terjadi jika dilakukan total spraying.
Standard pemakaian material dan tenaga kerja tidak boleh
melebihi standar yang sudah ditetapkan untuk masing-masing
kegiatan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
Weeding Manual dan Weeding Kimia :
1. Weeding harus selesai sampai ke batas petak/
compartment. Pengawasan/supervisi harus dilakukan
sejak pekerjaan weeding baru dimulai hingga pekerjaan
selesai. Progress hariannya harus dimonitor terus.
PLANTATION MAINTENANCE- Page 3 of 8
Pastikan bahwa weeding selesai hingga batas
compartment dan kualitasnya sesuai standard.
2. Pada Weeding Kimia dengan metode Total spraying,
penyemperotan harus dilakukan secara sistematis agar
semua gulma di lapangan tersemprot semua dan tidak ada
yang terlewatkan. Misalnya dengan teknik jalur huruf U,
seorang penyemprot berjalan mengcover 2 – 3 jalur tanam
hingga ke ujung compartment, lalu langsung berputar dan
menyemprot 2 – 3 jalur tanam di sebelahnya (sehingga 1
gawangan tersemprot merata), dan demikian seterusnya.
3. Penyemprotan jangan dilakukan saat cuaca mendung /
hujan / di atas jam 3 sore. Hal ini disebabkan karena bahan
aktif herbisida memerlukan waktu sedikitnya 4 jam untuk
meresap masuk ke dalam daun gulma, butuh sinar
matahari yang cukup untuk membantu herbisida meresap
ke dalam daun gulma. Air hujan akan mencuci bahan aktif
herbisida, sehingga gulma tidak akan mati secara total.
4. Jika satu tim semprot terdiri dari 3 – 4 orang, harus ada 1
orang yang bertugas untuk melangsir air dan mencampur
herbisida, sehingga orang yang khusus menyemprot tidak
perlu bolak-balik mengisi tangki sprayernya.
5. Air yang digunakan untuk campuran herbisida harus
jernih, jangan menggunakan air keruh sebab liat tanah
dalam air keruh akan mengurangi efektivitas herbisida.
6. Guna memastikan bahwa herbisida yang digunakan
sudah sesuai dosis yang direkomendasikan, maka harus
digunakan alat takaran dosis yang bisa dibuat dari botol
bekas minuman kemasan yang dipotong lalu pada botol
tersebut ditandai batas dosisnya.
7. Jika masih ada gulma yang belum mati atau terlewat tidak
tersemprot, lakukan servis penyemprotan.
8. Penyemprotan jangan melawan arah angin, karena bisa
membahayakan si penyemprot. Dilarang merokok saat
menyemprot.
PLANTATION MAINTENANCE- Page 4 of 8
9. Saat menyemprot, si penyemprot harus memakai APD
seperti masker, googles, dan sarung tangan untuk
menghindari gangguan pernapasan, mata dan kulit.
10. Kembalikan galon bekas herbisida ke gudang
estate/distrik.
Tanaman kena semprot (drift) akibat kesalahan pemilihan Nozzle
- Nozzle kipas (Flat Spray Jet) cocok untuk blanket spraying.
- Untuk Spot Spraying gunakan Hollow Cone Nozzle (nozzle
kembang).
Additional Fertilizing / Manuring (Pemupukan Lanjutan)
Tujuan Pemupukan Lanjutan :
a. Memberikan tambahan nutrisi / unsur hara pada tanaman
pokok.
b. Memacu pertumbuhan tanaman agar MAI-nya bisa
meningkat.
Mengapa tanaman perlu dipupuk?
1. Pada tanaman rotasi kedua / ketiga, tanah sudah
kehilangan unsur hara dengan dipanennya kayu, hanya
sebagian kecil yang dikembalikan ke areal (ranting, daun,
dan kulit kayu), penambahan pupuk akan mengambalikan
kesuburan tanah.
2. Penambahan pupuk diharapkan akan meningkatkan
potensi kayu yang dihasilkan.
Aplikasi pupuk Urea, NPK, Suburin, dan KCl adalah sebagai
berikut :
▪ Pupuk harus dimasukkan ke dalam lubang pupuk dan
langsung ditutup dengan tanah, aplikasi pupuk-pupuk
tersebut tidak boleh ditabur.
▪ Pupuk Urea, KCL dan NPK yang diaplikasikan secara
bersamaan tidak boleh dicampur pada lubang yang sama

PLANTATION MAINTENANCE- Page 5 of 8


karena dikhawatirkan akan mempengaruhi efektivitas
pupuk-pupuk tersebut.
▪ Agar pupuk Urea dan NPK tidak menyebabkan
plasmolisis terhadap tanaman pokok, maka lubang pupuk
dibuat 15 – 20 cm dari batang tanaman pokok atau 2/3
lebar tajuk.
▪ Guna memastikan bahwa pupuk yang diberikan sudah
sesuai dosis yang direkomendasikan, maka aplikasi
pupuk lanjutan harus menggunakan alat takar pupuk.
▪ Pupuk CIRP / RP bisa ditabur di sekeliling tanaman.
Singling (Penunggalan Batang)
Penunggalan batang bertujuan untuk mendapatkan satu batang
tunggal (single stem) terbaik, sehingga pertumbuhan tanaman
akan terkonsentrasi ke satu batang utama.
Singling hanya dilakukan pada tanaman Akasia, jenis Eucalyptus
tidak perlu di-singling karena sebagian besar Eucalyptus tumbuh
lurus dengan satu batang utama dan jarang yang bercabang.
Singling dilakukan saat tanaman berumur 4 – 7 bulan dimana
tinggi rata-rata tanaman mencapai 1,5 meter, batang pesaing
mulai terlihat dan mudah dikenali.
Lakukan pemilihan batang utama yang akan dipertahankan
(batang yang tidak dibuang) dengan kriteria :
a. Batang lurus
b. Batang berdiameter terbesar
c. Batang sehat, tidak terkena hama-penyakit
d. Batang tidak rusak / patah
Pemilihan batang utama tidak hanya di bagian bawah, tetapi juga
dibagian atas. Batang pesaing yang besarnya hampir sama
dengan batang utama harus dibuang / dipotong.

PLANTATION MAINTENANCE- Page 6 of 8


Batang ganda, yang tumbuh dari bagian paling bawah pangkal
pohon, perlu dipertahankan untuk mendapatkan volume per-Ha
yang tinggi.
Catatan penting :
✓ Pemotongan cabang pesaing dilakukan dengan gergaji
singling atau gunting singling yang tajam (tidak boleh
menggunakan parang).
✓ Pemotongan dimulai dari bagian bawah cabang yang akan
dibuang, baru kemudian balas memotong dari bagian
atas.
✓ Sisa potongan maksimal 1 cm.
✓ Setelah cabang pesaing dipotong, langsung oleskan teer
atau cat pada luka bekas potongan tersebut. Pengolesan
teer / cat jangan menunggu Singling selesai satu
compartment. Pemberian teer / cat lebih cepat lebih baik
agar infeksi hama-penyakit ke dalam tanaman bisa
dicegah.
Batang terkelupas dapat disebabkan oleh tarikan kulit batang
akibat pemotongan hanya dari arah atas dan gergaji singling tidak
tajam.
Sisa potongan > 1 cm bisa menyebabkan tunas tumbu kembali.
Bekas/luka pemotongan tidak ditutup teer / cat menyebabkan
hama penyakit masuk melalui bekas luka pada tanaman.
Peringatan !!!
Singling sebaiknya ditunda jika tanaman sedang kena serangan
hama hisap pucuk Helopelthis.
Cabang-cabang kecil yang tumbuh ke samping (Plagiotrop) yang
tidak berpotensi menjadi cabang pesaing tidak perlu di-prunning,
biarkan saja. Akibat tanaman yang di-prunning cabangnya
menyebabkan berkurangnya daun sehingga mengurangi aktivitas
fotosintesis. Akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
PLANTATION MAINTENANCE- Page 7 of 8
Pest-Disease Control
Hama dan penyakit yang sangat berbahaya dan perlu perhatian
khusus dari tim estate adalah :
1. Penyakit Bacteria Wilt (pada Eucalyptus) → efeknya
tanaman bisa mati.
2. Penyakit Busuk Akar (pada Akasia dan Eucalyptus) →
efeknya tanaman bisa mati.
3. Hama Rayap (pada Akasia) → efeknya tanaman bisa mati.
4. Hama Helopeltis → efeknya menyebabkan pertumbuhan
stagnan beberapa bulan
Tim Plantation perlu memonitoring terhadap serangan Hama-
Penyakit berbahaya tersebut dengan cara :
- Lakukan perhitungan persen Intensitas serangan Hama-
Penyakit guna memberikan gambaran kepada RDD
mengenai seberapa parah tingkat serangan hama-
penyakit. (bisa dengan cara perhitungan dengan Sistem
Jalur PQA/PMA).
- Laporkan kepada tim RDD mengenai serangan hama-
penyakit tersebut.
- Lakukan tindakan pengendalian Hama-Penyakit sesuai
rekomendasi dari RDD.
Setiap kegiatan monitoring dan pengendalian Hama-Penyakit
sudah disiapkan budget biayanya, jadi apabila memerlukan
tanaga kerja khusus Labor Supplay atau perlu membeli pestisida
khusus, budgetnya sudah ada dalam pos Pest-Disease Control.
Proses Establisment & Maintenance yang intensif akan
menghasilkan Tegakan dengan Potensi Kayu yang Tinggi
(Tegakan High Potency).
Simpang Hulu, 27 Desember 2022
M. Fahman Fauzi, S.Hut.

PLANTATION MAINTENANCE- Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai