Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MINGGUAN 2

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN DAN


INDUSTRI EKOSISTEM SUB-OPTIMAL 1

PERAWATAN DAN PENGAMATAN

GHALLUH NURUL MALIKA


1906156069
AGROTEKNOLOGI-D

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
I. TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan atau pemeliharaan tanaman merupakan aspek yang memegang

peranan penting dalam tumbuh kembang tanaman. Secara umum pemeliharaan

tanaman meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian OPT (Organisme

Pengganggu Tanaman) serta pemeliharaan spesifik untuk tanaman tertentu.

Namun dalam penerapannya sering kali melakukan pemeliharaan tanpa

melihat kondisi dari tanaman. Waktu dan dosis dari penyiraman, pemupukan dan

pestisida yang tidak sesuai dengan keadaan kelembaban media tanam, dan suhu

udara pada lingkungan tanaman.

Bagi tanaman pemeliharaan yang keliru dapat menjadikan tanaman dalam

kondisi tidak baik. Bukan hanya tidak dapat tumbuh dan berkembang secara

optimal namun tanaman bisa layu bahkan mati. Sementara itu tanaman dengan

kondisi tidak baik tersebut dapat membawa petaka bagi pemilik tanaman karena

hasil produksi yang gagal.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan

tanaman, yaitu: Kondisi kelembaban media tanam, dan suhu udara pada

lingkungan tanaman serta waktu dan dosis dalam penerapan pemeliharaan yang

dibutuhkan tanaman sesuai dengan jenis tanaman tersebut.

Kelembaban media tanam adalah jumlah partikel-partikel air yang berada

pada media tanam yang berpengaruh pada tingkat kelembaban tanah, dan suhu

udara adalah kadar uap di udara yang juga mempengaruhi proses pertumbuhan

tanaman, sedangkan komposisi merupakan kuantitas untuk dosis pemberian air,


pupuk dan pestisida, Serta waktu adalah jadwal dan frekuensi pada pemeliharaan

tanaman tersebut. Pada saat ini pemeliharaan tanaman masih dilakukan secara

manual dengan menggunakan tenaga manusia, dimana pemilik tanaman biasanya

melakukan penyiraman menggunakan gembor dan mencampur pupuk atau

pestisida dengan air untuk melakukan pemupukan dan pestisida.

Pemeliharaan tanaman secara manual sering terjadi kesalahan dalam

prosesnya yaitu: Pemilik tanaman melakukan penyiraman, pemupukan dan

pestisida pada jadwal yang tidak tepat, melakukan pemupukan dan pestisida

dengan konsentrasi dan dosis yang tidak sesuai dan sulitnya untuk mengetahui

keadaan kelembaban tanah pada media tanam dan suhu udara pada lingkungan

tanaman yang menjadikan penyiraman tidak efisien.

Selain itu, faktor kelalaian manusia seperti malas dan terlupa karena adanya

aktivitas atau kesibukan yang lain menjadikan jadwal pemeliharaan tanaman

menjadi tidak teratur, dan saat pemilik tanaman sedang tidak berada di lokasi

penanaman, pemeliharaan tanaman tidak dapat dilakukan, Sehingga pemeliharaan

tanaman tidak dilakukan secara intensif dan berkala yang mengakibatkan

pemeliharaan tanaman menjadi terabaikan.


II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II.1 Hasil

II.2 Pembahasan
Kegiatan perawatan atau pemeliharaan tanaman adalah merawat

tanaman yang hidup, menyulam tanaman yang mati dan membersihkan gulma

seperti Acrosticuhm aureum dan atau tanaman pengganggu yang tumbuh

disekeliling tanaman, agar pertumbuhan tanaman berlangsung secara baik.

Beberapa teknik perawatan tanaman kelapa adalah sebagai berikut:

a. Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan tanaman atau tegakan adalah tindakan pengurangan jumlah

batang persatuan luas untuk mengatur kembali ruang tumbuh tanaman dalam

rangka mengurangi persaingan antar tanaman dan meningkatkan pertumbuhan

serta kesehatan tegakan. Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang tumbuh

kerdil terserang hama dan penyakit berat dan mati, dilakukan pada musim hujan

setelah tanaman sebelumnya didongkel dan dibakar pada musim kemarau.

Kebutuhan tanaman tergantung pada iklim dan intensitas pemeliharaan biasanya

untuk 143 batang/ Ha 17 batang.

b. Penyiangan

Penyiangan adalah kegiatan pengendalian OPT dengan cara mencabut

gulma yang terdapat diantara sela-sela tanaman pertanian. Tujuan penyiangan

adalah untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan


penyerapan hara dan sinar matahari dan mengurangi hambatan produksi anakan

(Jamilah, 2013). Penyiangan pada tanaman kelapa dilakukan pada piringan selebar

1 meter pada tahun, tahun kedua 1,5 meter, dan ketiga 2 meter. Caranya

menggunakan koret atau parang yang diayunkan ke arah dalam, memotong gulma

sampai batas permukaan tanah dengan interval penyiangan 4 minggu sekali

(musim hujan) atau 6 minggu-2 bulan sekali (musim kemarau)

c. Pembubunan

Pembumbunan dilakukan dengan tujuan agar tanaman lebih kokoh dan

tidak mudah tumbang. Pembunanan pada kelapa dilakukan setelah tanaman

menghasilkan dengan cara menimbunkan tanah dibagian atas permukaan sekitar

pohon hingga menutup sebagian batang pohon yang dekat dengan akar.

d. Perempalan

Perampelan pada kelapa dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang

telah kering (berwarna coklat), dengan cara memanjat pohon kelapa ataupun

dibiarkan sampai jatuh sendiri.

e. Pemupukan

Pemupukan kelapa dilakukan apabila tanah tidak dapat memenuhi unsur

hara yang dibutuhkan.

- Pada umur 1 bulan diberi 100 gram urea/pohon menyebar pada jarak 15

cm dari pangkal batang.

- Selanjutnya 2 kali setahun yaitu pada bulan April/mei (akhir musim hujan)

dan bulan Oktober/Nopember (awal musim hujan).


Cara pemberian pupuk pada kelapa :

Pemupukan pada kelapa dilakukan dengan menyebarkan dalam lingkaran

mengeliling tanaman. Pupuk N, K, Mg diberikan bersamaan sedangkan pupuk P

dua minggu sebelumnya. Sebelum pupuk N diberikan, tanah digemburkan untuk

menghindari pencampuran dengan pupuk P karena dapat merugikan. Pada

tanaman belum menghasilkan disebarkaan 30 cm dari pangkal batang sampai

pinggir tajuk. Tutup dengan tanah daerah penyebaran pupuk.

Dosis pupuk tanaman kelapa sesuai umur tanaman (gram/pohon):

- Saat tanam: Rata rata per pohon = 100 gram/pohon.

- Satu bulan setelah tanaman: Urea = 100 gram/pohon, TSP = 100

gram/pohon, KCl = 100 gram/pohon, Kieserite = 50 gram/pohon.

- Tahun pertama

1. Aplikasi I: Urea = 200 gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon, Kieserite

100 gram/pohon.

2. Aplikasi II: Urea = 200 gram/pohon, TSP = 250 gram/pohon, KCl =

300 gram/pohon, Kieserite = 100 gram/pohon, Borax = 10

gram/pohon.

- Tahun Kedua

1. Aplikasi I: Urea = 350 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon, Kieserite

= 150 gram/pohon.

2. Aplikasi II: Urea = 350 gram/pohon, TSP = 600 gram/pohon, KCl =

450 gram/pohon, Kieserite = 150 gram/pohon dan Borax 25

gram/pohon.
- Tahun ketiga

1. Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon, Kieserite

= 200 gram/pohon.

2. Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl =

600 gram/pohon dan Kieserite = 200 gram/pohon.

- Tahun Keempat

1. Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon, Kieserite

= 200 gram/pohon.

2. Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl =

600 gram/pohon dan Kieserite = 200 gram/pohon.

f. Pengairan dan Penyiraman

Penyiraman dilakukan sebanyak 1 kali dalam 2 hari, penyiraman dilakukan

namun tidak sampai mengenaik bagian penyayatan. Penyiraman dilakukan pada

sore hari. Kegiatan penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu

diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman

memerlukan asupan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis dalam

memperoleh kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa air yang cukup

produktivitas suatu tanaman tidak akan maksimal. Hal ini selaras dengan pendapat

Hafidha (2017) bahwa ketersediaan air dalam lingkungan dibutuhkan dalam

jumlah yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik

namun berbeda dengan ketersediaan air yang berlebih dan kurang yang akan

menjadi stressor pertumbuhan tanaman. Stres lingkungan seperti cekaman

kekeringan, peningkatan suhu, salinitas ataupun CO2 dapat mempengaruhi

pertumbuhan tanaman.
g. Pengendalian Gulma

Gulma yang banyak tumbuh di kebun kelapa antara lain Lalang, Teki,

Lampuyangan, Pahitan, Sembung rambat, Tahi ayam/Lantana camara, Kipahit,

eter maupun berbentuk belukar. Cara pemberantasan gulma dapat dilakukan

secara mekanis yaitu dengan penyiangan maupun secara kimiawi dengan

menggunakan herbisida dan bahan-bahan kimia lain.

h.
III. KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perawatan atau

pemeliharaan tanaman merupakan aspek yang memegang peranan penting dalam

tumbuh kembang tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Kegiatan

perawatan pada tanaman kelapa diataranya penjarangan dan penyulaman;

penyiangan; pembumbunan; perampelan; pemupukan; pengairan serta penyiraman

dan pengendalian gulma.

III.2 Saran

Dalam melakukan praktikum ini disarankan agar melakukan pemeliharaan

tanaman kelapa dengan baik dan rutin, agar kelapa yang ditanam dapat tumbuh

dengan baik pula.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Rencana strategis pembangunan perkebunan. Direktorat Jenderal


Perkebunan. Kementrian Pertanian, Jakarta
Hafidha, A.A dan E. Suharyanto. 2017. Pengaruh Perbedaan Intensitas Cahaya
Dan Penyiraman Pada Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.). Jurnal Sains
Dasar. 6(1) : 8-16.
Hidayat, A. dan A.Mulyani. 2000. Potensi sumber daya lahan untuk
pengembangan komoditas penghasil devisa dalam Prosiding Seminar
Nasional Sumber Daya Tanah, Iklim, dan Pupuk. Buku I. Pusat Penelitian
Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Jamilah . 2013. Pengaruh Penyiangan Gulma dan Sistem Tanam Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa). Jurnal
Agrista. 17(1) : 28-29.
Lay, A., 2002. Industri pengolahan kelapa terpadu. Makalah Temu Usaha dan
Temu Teknologi Perkelapaan di Provinsi Banten. Cilegon, 31
Oktober 2002.
Setyamidjaja, D. 1984. Bertanam Kelapa. Kanisuis. Yogyakarta.
Warisno, 2003. Budi Daya Kelapa Genjah. Kanisius. Yogyakarta
LAMPIRAN

Gambar 1. Kelapa dengan Perlakuan


sayatan 3cm dan tanpa sayatan

Anda mungkin juga menyukai