Anda di halaman 1dari 42

SISTEM PANGKAS PADA TANAMAN MELON (Cucumis Melo L)

DALAM BUDIDAYA GREEN  HOUSE,


Di Universitas Islam Balitar
 Dalam budidaya GH

Nama : Alif Ferdiananda


NIM : 19102210007
Fak/Prodi : Pertanian/Agroteknologi
BAB 1
Pendahluan
• Pertanian merupakan salah satu sektor kunci perekonomian Negara Indonesia. Meskipun  kontribusi sektor
pertanian terhadap produk domestik bruto nasional telah menurun secara signifikan dalam setengah abad
terakhir, saat ini sektor pertanian masih memberikan pendapatan bagi sebagian besar rumah tangga Indonesia.
Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu aspek penting sebagai roda penggerak ekonomi
negara. Hal ini berkaitan dengan pertanian dari segi produksi menjadi sektor kedua yang paling berpengaruh
setelah industri pengolahan. Sementara itu sektor pertanian juga masih berada di posisi teratas selain sektor
perdagangan dan sektor konstruksi. Dengan demikian, sektor pertanian mampu mengangkat citra Indonesia di
mata dunia, terutama sebagai negara agraris yang cukup produktif. Selain diuntungkan oleh sumber daya alam
yang lengkap, pertanian di Indonesia juga didukung oleh sumber daya manusianya. Namun, mayoritas petani
masih memegang dan menggunakan cara-cara konvensional dalam hal menentukan tanaman, cuaca, masa panen
dan pasca panen. Metode pertanian konvensional sudah ada sejak jaman dahulu, karena metode ini
diperkenalkan oleh bangsa belanda yang menjajah pada saat itu. Maka, sistem pertanian konvensional dilakukan
turun temurun hingga sekarang.
Green house merupakan sebuah bangunan kontruksi yang berfungsi untuk menghindari atau
memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta kondisi lingkungan yang dikehendaki dalam
pemeliharaan tanaman, seiring berkembangnya agribisnis dan pendukung bidang pertanian
lainya peranan green house sangat dibutuhkan, hal ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas hasil panen. Namun pembangunan green house belum sepenuhnya
sesuai dengan keadaan iklim yang cenderung sulit untuk diprediksi secara langsung,
sehingga harapan pemenuhan kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produksi belum terealisasi
dengan baik atau optimal, oleh karenanya upaya-upaya dalam perbaikan kualitas sebuah
green house sangat diperlukan.
• Pemangkasan yang diistilahkan “purining” adalah sebuah proses pembuangan bagian bagian tertentu pada
tanaman seperti cabang atau ranting sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh sesuai dengan yang kita inginkan
(rapi). Tanaman melon adalah tanaman yang mempunyai banyak cabang, cabang tersebut tumbuh pada setiap
ketiak daun. Akibat dari banyaknya cabang itu, maka kita perlu melakukan proses pemangkasan. Pemangkasan
pada tanaman melon selain berguna untuk memudahkan kita dalam mendeteksi hama penyakit, hal ini juga
dilakukan untuk mengurangi beban pada tanaman akibat dari adanya daun, ranting ataupun buah yang terlalu
lebat. Sehingga buah yang dihasilkan oleh tanaman tersebut akan lebih berkualitas lagi nantinya. Tidak hanya
untuk mendapatkan buah yang melimpah dan berkualitas tinggi, tujuan lain dilakukannya pemangkasan adalah
untuk mendapatkan kondisi lingkungan tanaman seperti kelembaban, cahaya, udara, serta suhu yang baik. Hal
tersebut akan membuat proses fotosintesis berjalan dengan baik dan normal, sehingga oksigen yang akan
dihasilkan oleh tanaman pun akan semakin banyak pula. Daun – daun atau cabang – cabang yang sudah tua
harus dipangkas agar dapat merangsang pembentukan daun atau cabang yang baru.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana system pemangkasan yang dilakukan pada tanaman melon
yang dibudidayakan dalam GREEN HOUSE
2. Apakah permasalahan yang ada pada pelaksanaan pemangkasan tanaman
melon yang dibudidayakan dalam GREEN HOUSE
Tujuan

1 Mengetahui metode pemangkasan pada tanaman melon yang


dibudidayakan di dalam GREEN HOUSE
2. Mengetahui permasalahan yang dihadapi di dalam melakukan
pemangkasan tanaman melon yang dibudidayakan di dalam GREEN
HOUSE
Manfaat

1. Dapat mengetahui informasi proses pemangkasan di green house


2. Bagi pembaca yang ingin mengikuti program magang di green house faperta UNISBA
bias mengerti tempat dari green house
3. Menambah wawasan, pengalaman, dan mengerti akan stategi pelatihan yang digunakan
di green house faperta UNISBA
4. Mengetahui,mengerti, dan memahami penerapan teori tentang pemangkasan, baik secara
teori maupun secara langsung
5. Mahasiswa memperoleh pengalaman di program magang greenhouse
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi Tanaman Melon (Cucumis melo L.)


1. Kingdom : Plantae
2. Divisi : Spermatophyta
3. Subdivisi : Angiospermae
4. Kelas : Dicotyledonae
5. Ordo : Cucurbitales
6. Famili : Cucurbitaceae
7. Genus : Cucumis
8. Spesies : Cucumis melo L. (Rukmana, 1994)
Morfologi Tanaman Melon (Cucumis melo
L.)
1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah
Syarat Tumbuh Tanaman Melon (Cucumis
melo L.)
Tanaman melon baik ditanam pada tanah liat berpasir yang memiliki lapisan
bunga tanah yang tebal, selain itu dibutuhkan pula tanah yang mengandung
banyak bahan organik agar akar mudah tumbuh. Tanah yang terlalu basah
tidak cocok terhadap tanaman melon. Tanaman melon lebih peka terhadap air
tanah yang menggenang atau pada kondisi aerasi tanah kurang baik. Pada
kelembapan udara rendah atau kering dan ternaungi tanaman melon sulit
untuk berbunga. Tanaman melon akan lebih cepat tumbuh pada daerah terbuka
dengan sinar matahari yang tidak terlalu terik kisaran penyinaran 70%
(Buditjahjono, 2007 dalam Kristianingsih, 2010).
Tanaman melon dapat beradaptasi pada berbagai macam iklim, akan tetapi
tidak tahan terhadap angin kencang karena tangkai daun, batang dan buah
akan mudah patah. Apabila tanaman melon terjadi kekurangan air pada saat
pembungaan akan menyebabkan bunga berguguran sehingga tidak terdapat
pembuahan. Pada daerah beriklim kering dan lahan yang tidak mempunyai
sumber air tanaman melon dapat ditanam pada akhir musim kemarau atau
awal musim penghujan (Soedarya, 2010)
Pemangkasan pada tanaman melon

Maksud dan tujuan dilakukannya pemangkasan pucuk (toping)


Pemangkasan yang tepat dapat digunakan untuk mengatur keseimbangan
antara source dan sink agar produksi yang dihasilkan dapat dikendalikan, serta
dapat merangsang bunga betina sehingga pembentukan buah lebih cepat dan
meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan (Pribadi, 2001). Pangkas pucuk
(toping) merupakan salah satu budidaya yang memungkinkan buah menerima
asilmilat lebih banyak dibanding organ tanaman yang lain (Susila, 1995).
Setelah dilakukan pangkas pucuk (toping) maka pertumbuhan tanaman ke arah
atas akan terhenti dan asimilat akan lebih banyak didistribusikan sebagai
cadangan makanan ke dalam buah (Poerwanto, 1996).
Rendahnya tingkat persaingan antar buah untuk memperoleh suplai zat
makanan disebabkan oleh berkurangnya jumlah buah per tanaman dan
distribusi asimilat lebih diarahkan ke dalam buah disebabkan oleh pangkas
pucuk. Maka dalam penelitian ini dilakukan perlakuan jumlah buah per
tanaman dan pangkas pucuk (toping) yang diharapkan kualitas buah melon
lebih baik.
Maksud dan tujuan dilakukannya
pemangkasan samping (tunas lateral)
Pemangkasan dalam tanaman melon bertujuan untuk mengoptimalkan
proses produksi dan mengurangi kelembaban dalam tajuk tanaman. Hal
tersebut akan mengurangi resiko terjadinya serangan hama dan penyakit,
serta merangsang tumbuhnya tunas–tunas produktif (Direktorat Tanaman
Buah, 2004).
BAB III
METODE PELAKSANAAN PKL

• Waktu dan Tempat


Pelaksanaan kegiatan PKL ini akan dilakukan dengan cara ikut serta dalam
kegiatan operasional rutin pada hari-hari kerja di Green House Faperta
UNISBA Kegiatan PKL ini akan dilaksanakan pada:
• Waktu : Tak terbatas (Bisa diikuti beberapa tahap)
• Tempat: Green House Faperta Unisba Kecamatan Sananwetan Kota Blitar
PENGAMATAN

Pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan langsung hal-hal yang


berhubungan dengan pemangkasan. Contohnya seperti ruas daun ke berapa
dan di usia ke berapa. Pengamatan dilakukan individu dengan
berlangsungnya kegiatan PKL.
Praktek Pemangkasan

Pemangkasan dalam tanaman melon bertujuan untuk mengoptimalkan proses produksi dan


mengurangi kelembaban dalam tajuk tanaman. Hal tersebut akan mengurangi resiko terjadinya
serangan hama dan penyakit, serta merangsang tumbuhnya tunas–tunas produktif (Direktorat
Tanaman Buah, 2004). Pemangkasan dilakukan pada tanaman untuk memelihara cabang sesuai
dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian
ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut).Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah dan
kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 hari
sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai
daun, kemudian cabang-cabang yang tumbuh dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun.
Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20
atau 25.
TEKNIK PEMANGKASAN MELON

1. Untuk menghasilkan sirkulasi udara yang lancar di sekitar areal


pertanaman, maka lebih baik kita memelihara satu cabang utama.
Pemangkasan cabang dapat dimulai dari ruas ke 1 sampai ruas ke 6.
2. Cabang pada ruas ke 7 sampai ruas ke 10 kita dipelihara sebagai tempat
bakal buah. Tujuan dari pemangkasan pada cabang tanaman adalah
agar hasil fotosintesis yang dilakukan oleh daun disalurkan ke bakal
buah saja.
3. Bagaimana jika pemangkasan tunas tidak dilakukan? hal ini biasanya
akan mengakibatkan bakal buah tidak bisa mendapatkan unsur hara
dengan optimal atau dengan kata lain hasil fotosintesis yang sepenuhnya
karena hasil fotosintesis akan dibagi ke tunas-tunas  yang lainnya.
4. Untuk menghasilkan buah melon yang berkualitas, bakal buah melon
harus diseleksi  kemudian dipilih 2-3 buah yang terbaik.  Buah yang
tidak dipilih tersebut kemudian dibuang, dan untuk buah yang terpilih
akan dipelihara sampai besar
5. Setelah dilakukan penyeleksian pada buah, Buah yang tidak terpilih
dibuang. Cabang yang buahnya dipelihara dipangkas dengan menyisakan
3 helai daun diatasnya, sedangkan untuk cabang tempat buah yang tidak
terpilih harus dipangkas dan disisakan 1 helai daun.
6. Jika ketinggian tanaman melon sudah mencapai pada cabang ke 20 atau
25, sebaiknya pemangkasan dihentikan.
WAWANCARA

Untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai metode pemangkasan


dengan melakukan wawancara kepada penanggung jawab green house,
selama kegiatan PKL berlangsung.
Pencatatan (recording)

Proses pengumpulan data dengan mencatat segala sesuatu yang


disampaikan, didapat dan dilakukan dalam setiap hal yang berkaitan dengan
metode pemangkasan.
Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan/ mengabadikan dengan


foto berbagai kegiatan yang dilakukan pada saat pemangkasan.
Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan pemanfaatan data yang berasal dari internet atau
sumber-sumber literatur yang lain, yang berkaitan dengan kegiatan
pemangkasan. Data yang dimaksud dapat berupa buku, jurnal dan lain
sebagainya yang relevan dan informat.
Pelaksaan Kegiatan

Praktek pemangkasan dilaksanakan dengan cara magang (observasi). Dimana


mahasiswa secara aktif ikut dalam melaksanakan kegiatan pemangkasan yang di
jadwalkan di Green House Faperta Unisba sesuai dengan aturan yang diberlakukan
selama masa pemeliharaan sampai waktu berhenti pemangkasan. Pengumpulan data
yang dilakukan yaitu melalui pengamatan dan wawancara secara langsung kepada
pemilik dan peserta pelatihan, data yang sudah diperoleh dibahas dan
didokumentasikan dengan mengambil gambar disetiap kegiatan dan menulis kegiatan
harian di jurnal kegiatan, lalu informasi yang diperoleh akan dibandingkan dengan
literatur yang ada. Sehingga didapatkan data yang akurat dan sesuai dengan apa yang
dilakukan dilapang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Agrowates
Nama Tempat : CV Agrowates
Alamat Kantor dan Publik : Jalan Merdeka RT 003 RW 002 Desa Wates, Kecamatan
Wates , Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Telepon/ Fax : -
Pemimpin/ Pemilik : Bapak Nukman dan Ibu Siti Istiqomah Hidayati
Bidang Usaha : Budidaya dan Distribusi Melon
Berdiri Sejak : 2016
VISI :
Menjadi Mitra Petani yang membawa keberkahan dan kemandirian bagi masyarakat
MISI :
1. Menjadi Mitra Petani yang membawa keberkahan dan kemandirian bagi masyarakat
2. Menyediakan solusi bagi petani dalam meenyukseskan kegiatan penanaman
dan pendistribusian hasil tanam
3. Menciptakan kerja sama yang baik bagi petani dengan berlandaskan
profesionalisme dan kejujuran
PEMBAHASAN

Tujuan Pemangkasan :
Pemangkasan dalam tanaman melon bertujuan untuk mengoptimalkan proses produksi dan
mengurangi kelembaban dalam tajuk tanaman. Hal tersebut akan mengurangi resiko
terjadinya serangan hama dan penyakit, serta merangsang tumbuhnya tunas–tunas
produktif (Direktorat Tanaman Buah, 2004). Pemangkasan pada tanaman melon selain
berguna untuk memudahkan dalam mendeteksi hama penyakit, hal ini juga dilakukan
untuk mendapatkan kondisi lingkungan tanaman seperti kelembaban, cahaya, udara, serta
suhu yang baik. Hal tersebut akan membuat proses fotosintesis berjalan dengan baik dan
normal, sehingga oksigen yang akan dihasilkan oleh tanaman pun akan semakin banyak
pula.
Pemangkasan yang tepat dapat digunakan untuk mengatur keseimbangan
antara source dan sink agar produksi yang dihasilkan dapat dikendalikan, serta
dapat merangsang bunga betina sehingga pembentukan buah lebih cepat dan
meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan (Pribadi, 2001). Pangkas pucuk
(toping) merupakan salah satu budidaya yang memungkinkan buah menerima
asilmilat lebih banyak dibanding organ tanaman yang lain (Susila, 1995).
Setelah dilakukan pangkas pucuk (toping) maka pertumbuhan tanaman ke arah
atas akan terhenti dan asimilat akan lebih banyak didistribusikan sebagai
cadangan makanan ke dalam buah (Poerwanto, 1996).
Selain itu, pemangkasan juga berujutan untuk :
1. Untuk mengurangi beban buah tanaman sehingga keberadaan
daun,ranting, dan buah yang terlampaui lebat dapat dikurangi serta
tanaman dapat menghasilkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik
2. Dapat memperbaiki kondisi lingkungan sekitar tanaman seperti
kelembaban,udara,cahaya,sirkulasi angina,dan suhu sehingga aktifiktas
fotosintesis dapat berlangsung dengan baik , normal,serta produksi oksigen
dari tanaman semakin banyak
3. Memperbaiki kondisi tanaman sehingga system pembuahan terangsang
dan produksi pada tanaman semakin meningkat
4. Mengontrol arah pertumbuhan tanaman
Peranan Pemangkasan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
adalah :
1. Untuk tetap tumbuh secara vegetatif pada tanaman muda
2. Untuk mendorong pembungaan
3. Merangsang insiasi pertumbuhan tunas
Manfaat pemangkasan tanaman adalah :
1. Merangsang pembungaan dan pembuahan
2. Menambah hormon bagi beberapa tanaman tertentu
3. Mencegah perkembangbiakan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman, hal ini
terjadi karena kondisi batang dan daun tanaman yang dipangkas selalu terbaharui
4. Memperindah tanaman yang memiliki nilai tinggi karena bentuknya
5. Memperkokoh batang pada tanaman tanaman yang tumbuh dengan pola percabangan
Permasalahan dalam proses pemangkasan di green house faperta UNISBA :
1. Ketika pemangkasan menggunakan gunting yang tumpul sehingga menghambat proses
keefektifisan pemangkasan
2. Tanaman melon merupakan tanaman yang rentat terkena penyakit, sehingga perlu
penelitian yang ekstra untuk melakukan pemangkasan, karena jika tidak tanaman melon
akan mudah terserang penyakit.
3. Kurangnya kebersihan yang ada di dalam green house, sehingga terkadang
pemangkasan tidak berjalan begitu sempurna, contohnya kita dari luar green house
lalu langsung masuk ke dalam green house tanpa cuci tangan terlebih dahulu
Solusi permasalahan Pemangkasan :
Sebaiknya dalam proses pemangkasan menggunakan gunting/alat
pemangkasan yang tajam sehingga tidak meninggalkan sisa sisa yang dapat
menghambat proses pemangkasan. Karena melon adalah tanaman yang
rentan teserang hama dan penyakit maka dari itu alangkah baiknya
dilakukan cuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki green house.
Untuk menjaga ke sterilan tanaman melon yang akan dipangkas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN :
Pemangkasan dalam tanaman melon dibagi menjadi 2 , yaitu pemangkasan
pucuk atau toping dan pemangkasan samping. Keduanya tentu memiliki
fungsi yang berbeda akan tetapi tujuannya sama, yaitu untuk
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman melon. Karena pemangkasan tidak
dapat dihindarkan dari proses pertumbuhan tanaman melon, selain untuk
menjaga serangan hama dan penyakit, pemangkasan juga berfungsi untuk
merangsang munculnya tunas baru
Akan tetapi semua hal pasti ada penghambatnya, tak lain dengan
pemangkasan tanaman melon ini, ada beberapa problematika yang kami
alami selama melakukan proses pemangkasan di green house faperta unisba,
salah satunya tidak adanya alat kusus untuk pemangkasan. Karena di green
house faperta unisba masih menggunakan gunting biasa yang terkadang
tumpul untuk memangkas, sehingga justru menimbulkan penyakit baru pada
tanaman melon
SARAN :
• Disarankan dalam proses budidaya melon harus dipangkas, fungsinya
untuk menyempurnakan proses pertumbuhan tanaman melon, karena
fungsi pemangkasan sendiri sangat penting dan tidak bisa dihindarkan
dalam proses budidaya tanaman melon,dalam proses pemangkasan harus
menggunakan alat yang tajam sehingga proses pemangkasan bisa
sempurna tanpa meninggalkan penyakit baru
 

Anda mungkin juga menyukai