Oleh :
Golongan D/2
1. Dhoni Wira Bakti (151510501232)
2. Grace Nofrida (151510501265)
3. Nanda Tiara (151510501282)
4. Uswatun Khasanah (151510501329)
1.2. Tujuan
1. Mengatur pertumbuhan vegetative tanaman kopi kearah pertumbuhan
generative yang lebih produktif.
2. Mahasiswa memahami cara melakukan pemangkasan bentuk tanaman kopi
batang tunggal.
3. Mahasiswa memahami cara pemupukan serta dosis pemupukan pada tanaman
kopi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Hafif dkk., (2014) bahwa petani kopi sudah mengenal dan
menerapkan beberapa teknik bercocok tanam baik secara permanen maupun
berpindah. Teknik bercocok tanam meliputi pengolahan tanah, pengendalian dan
pemupukan yang dilakukan secara baik untuk mendapatkan hasil produksi yang
optimal. Teknik lainnya yang sangat penting pada tanaman kopi adalah teknik
pemangkasan cabang, pemotongan tunas dan lainnya. Pemangkasan cabang pada
tanaman kopi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh petani untuk
meningkatkan produktivitas buah kopi di suatu lahan melalui pengelolaan lahan yang
dilakukan secara intensif. Petani pada era sekarang sudah berorientasi pada
keuntungan dari kegiatan bercocok tanam sehingga petani cenderung untuk
meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas buah kopi.
Pemangkasan dilakukan untuk mempermudah perawatan, membentuk atau
merangsang pertumbuhan cabang baru yang produktif dan mempermudah pengaturan
cahaya yang masuk serta mempermudah proses pengendalian hama dan penyakit.
Pemangkasan akan menghasilkan jumlah cabang yang lebih sedikit dan pengaturan
posisi daun yang lebih teratur sehingga intensitas cahaya matahari yang menembus ke
permukaan daun lebih baik tidak terlalu terik atau tidak terlalu lembab. Intensitas
cahaya yang terlalu tinggi akan menyebabkan kekurangan air akibat dari kelembaban
rendah sehingga kadar air tanaman dan tanah berkurang. Kondisi kekurangan air akan
mengakibatkan laju fotosintesis terhambat karena terjadi sel penjaga stomata tidak
dapat menutup. Intansitas cahaya yang terlalu rendah akan mengakibatkan tanaman
tidak dapat berfotosintesis karena sel stomata selalu menutup (Mulyono, dkk., 2016).
Pemangkasan tanaman kopi terdiri dari tiga jenis pemangkasan yaitu pemangkasan
bentuk, pemangkasan produksi atau pemeliharaan dan pemangkasan rejuvinasi atau
peremajaan. Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman
agar kuat dan seimbang. Pemangkasan produksi atau pemeliharaan bertujuan untuk
mempertahankan bentuk dan menciptakan cabang produktif. Pemangkasan rejuvinasi
bertujuan untuk menumbuhkan batang muda (Atrisiandy K., 2015).
Pemangkasan produksi dilakukan dengan memangkas cabang yang dapat
menggagu pertumbuhan dan perkembangan cabang plagiotrop dan orthotrop sebagai
cabang penghasil buah. Pertumbuhan cabang plagiotrop dipengaruhi kapasitas beban
buah yang ada pada cabang tersebut. Cabang yang memiliki kapasitas buah yang
banyak akan mengalami pertumbuhan yang cepat sedangkan cabang yang kapasitas
buah nya sedikit cenderung tidak berkembang atau berkembang namun tidak berbuah
(Covre et al., 2016). Cabang yang dipangkas yaitu cabang balik, cabang saling tindih,
cabang yang tumbuh sebelah bawah dan atas cabang utama, cabang cacing, cabang
yang terserang hama penyakit, cabang kipas, cabang baru dan cabang air.
Menurut Rusli dkk., (2015) bahwa pemeliharaan tanaman kopi lainnya yang
harus diperhatikan adalah proses pemupukan. Proses pemupukan yang optimal pada
tanaman kopi sangat dibutuhkan pada fase vegetatife dimana asupan hara yang
dibutuhkan relatif tinggi. Pemupukan yang berimbang sangat baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk berimbang yaitu pupuk NPK sesuai
dosis yang telah ditentukan. Pemberian pupuk atau pengaplikasian juga harus
diperhatikan dengan menyesuaikan kondisi lingkungan tanaman. Pengaplikasian
pupuk pada tempat tertentu diterapkan jika pupuk yang diberikan sedikit, kesuburan
tanah relatif rendah, populasi tanaman sedikit dan volume akar tidak tersebar.
Pemberian pupuk yang tidak memperhatikan cara penerapan dan jenis formulasi akan
sama dengan tanaman yang tidak dipupuk sehingga pupuk yang diberikan tidak
mempengaruhi tanaman (Ibiremo dan Okanbi, 2016).
Menurut Avelino et al., (2012) bahwa Pengaplikasian pupuk pada tanaman kopi akan
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi menjadi lebih baik
selain itu pemupukan pada tanaman kopi akan menurunkan resiko terjadinya
serangan hama penyakit pada daun kopi sehingga akan mempengaruhi proses
fotosintesis dan pembentukan buah kopi. Pemupukan dapat menstimulasi ketahanan
tanaman terhadap cekaman biotik maupun abiotik sehingga ketika tanaman sakit
secara cepat tanaman akan kembali sehat. Pemupukan dapat dilakukan sdengan
menerapkan lima tepat yaitu tepat cara, tepat tempat, tepat dosis, tepat jenis dan tepat
waktu.
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
1. Tanaman kopi
4.1 Hasil
Tabel. Pemeliharaan Tanaman Kopi
No. Gambar Keterangan
1. Pemangkasan tunas air Kegiatan:
Memangkas tunas air tanaman
kopi.
Alasan :
Untuk mengoptimalkan
pertumbuhan batang orthotrop
dan tidak terganggu oleh tunas
air.
5.1 Kesimpulan
Pemangkasan tanaman kopi dilakukan dengan tujuan menghilangkan cabang-
cabang yang dapat mengganggu pertumbuhan dan reproduksi tanaman kopi.
Pemangkasan yang dilakukan adalah pemangkasan produk, pemangkasan yang
dilakukan kali ini adalah pada cabang cacing, cabang balik, tunas baru, dan cabang
air. Pemupukan merupakan proses pemberian tambahan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, pemupukan yang dilakukan kali ini adalah menggunakan pupuk urea, KCL
dan SP-36.
5.2 Saran
Praktikum pemangkasan dan pemeliharaan tanaman kopi sudah berjalan dengan
baik, namun pada saat dilakukannya pemangkasan banyak praktikan yang belum
mengetahui bagian mana yang harus dipangkas. Sebaiknya asisten tetap mengawasi
dan memberi pengarahan saat jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA