Oleh:
Monita Puspitasari (0810211020)
Aswin Fajri (0810212108)
Praktikum lapangan ini diadakan pada tanggal 2 April pada pukul 10.00 WIB Di
daerah Jorong Bukit Tamasu, Kanagarian Balimbiang, Kecamatan Rambatan, Kabupaten
Tanah Datar, Propinsi Sumatera Barat.
Berikut ini adalah hama dan penyakit yang ditemui di tempat daerah tersebut :
A. Hama yang menyerang tanaman kakao
1. Penggerek Buah Kakao (PBK atau Pod Borer)
Gambar 1 (larva dan imago):
Ordo : Lepidoptera
Famili : Gracillariidae
Genus : Conopomorpha
Spesies : Conopomorpha cramerella Snell
Bioekologi :
Serangga dewasa hama PBK berupa ngengat (moth) yang berukuran kecil
(panjangnya saat beristirahat sekitar 7 mm). Ngengat memiliki warna dasar cokelat dengan
warna putih berpola zig-zag di sepanjang sayap depan, serta berakhir pada spot berwarna
kuning oranye berpola batik di ujung sayap. Ukuran antena lebih panjang daripada sayap da
tubuh ngengat, serta mengarah kebelakang. Ngengat aktif terbang, kawin dan meletakkan
telur pada malam hari,yaitu sejak pukul 18.00 – 07.00 keesokan harinya. Pada siang hari,
ngengat bersembunyi di tempat yang terlindung dari sinar matahari, yaitu di bagian bawah
cabang horisontal dengan diameter 0-5 cm dan lebih dari 20 cm.
Ngengat PBK tidak mampu terbang jauh dengan arah terbang yang tidak menentu.
Seekor serangga jantan hanya mampu terbang 153 m dilapangan terbuka, tetapi jika
dilakukan penangkapan menggunakan feromonsek, ngengat jantan mampu terbang 800 m.
Ngengat betina meletakkan telur hanya dipermukaan kakao. Buah adalah yang memiliki alur
dalam pada permukaannya dan panjang buah lebih dari 8 cm. Lama hidup ngengat betina 5 –
8 hari dan mampu menghasilkan telur sebanyak 100-200 butir.
Ordo : Hemiptera
Famili : Miridae
Genus : Helopeltis
Spesies : Helopeltis sp.
Bioekologi :
Tiga faktor kehidupan yang menentukan serangan Helopeltis sp. yaitu cahaya
matahari, kelembaban, dan arus angin di bawah tajuk. Helopeltis sp menyenangi lingkungan
lembab, tetapi hama ini tidak tahan angin yang kuat. Cahaya matahari langsung selalu
dihindarinya dan serangan hama ini menyenangi tempat-tempat terlindung pada areal kakao.
Pada fase nimfa ukurannya 8 mm, berwarna kuning. Bila telah dewasa berwarna
kuning kecoklatan. Panjang telur 1,2 mm dan lebar 0,7 mm, berwarna putih dan berbentuk
lonjong seperti pisang. Telur diletakkan pada tangkai daun, ranting, amupun pangkal buah.
Lama hidup sejak telur sam pai dewasa adalah 3-5 minggu. Fase larva berlangsung selama
11-22 hari, pada ketinggian tempat 250 mm dpl. Helopeltis sp mampu bertelur pada
temperature 24-27,5oC dengan kelembaban 75% sebanyak 40-250 butir di bulan-bulan kering
dan 50-300 butir di bulan-bulan basah.
Ordo : Lepidoptera
Famili : Cossidae
Genus : Zeuzera
Spesies : Zeuzera coffeae
Bioekologi :
Kupu-kupu berukuran panjang 4 cm dan lebar 2,5 cm dengan warna dominan merah.
Telur diletakkan pada celah kulit kayu. Telur berwarna kuning ungu dan bila hendak menetas
berubah warna menjadi kuning kehitaman. Penyebarannya dibantu oleh parasut yang dibuat
sendiri. Siklus hidupnya 4-5 minggu.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan :
Serangannya terutama pada cabang-cabang muda yang lembek, misalnya di sudut
tangkai daun. Ulat hama ini akan melubangi kulit kayu kemudian ulat masuk ke dalamnya
Ordo : Lepidoptera
Famili : Limacodidae
Genus : Darna
Spesies : Darna trima
Bioekologi :
Pada waktu menetas, larva berwarna abu-abu dengan dua bercak berwarna
jingga di kepala yang kemudian akan berubah warna menjadi kuning dengan garis berwarna
coklat. Telur diletakkan di permukaan bawah daun, berwarna transparan, jumlahnya
mencapai 40-90 butir. Bila telur telah menetas maka ulat akan tetap tinggal di daun sampai
daun rontok. Pada fase kepompong ulat turun ke tanah dan tinggal di bawah serasah, pada
tempat-tempat lembab. Kupu-kupunya berukuran kecil dan dapat terbang dengan gesit. Sejak
telur sampai dewasa waktunya mencapai 58-67 hari.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan :
Serangannya mengakibatkan rontoknya daun kakao. Pada awal serangan daging daun
dimakan sehingga warna daun menjadi kuning. Sambil memakan daun, ulat api
mengeluarkan cairan. Serangannya tidak hanya pada beberapa helai daun, tetapi juga meliputi
seluruh daun kakao.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Meningkatkan sanitasi di bawah pohon kakao.
Ordo : Lepidoptera
Famili : Geomitridae
Genus : Hyposidra
Spesies : Hyposidra talaca
Bioekologi :
Daur hidup ualt kilan sangat bergantung pada makanan dan iklim setempat. Daur
hidupnya 2,5-3,5 bulan. Betinanya dapat meletakkan telur sampai 320 butir dan meletakkan
telur berkelompok pada daun, lekukan buah kakao yang mongering. Lama Stadium telur 5-6
hari. Menjelang menetas telur mengalami perubahan warna dari hijau kebiruan menjadi
kehitaman. Ulat-ulat kecil yang telah menetas dari telur akan bergerombol dan angin akan
membantu penyebarannya. Lama stadium larva 12-18 hari. lalu membentuk pupa yang
berwarna coklat mengkilat dan berada di dalam tanah sedalam 2-5 cm, lama stadium pupa 1-
8 hari. Perkembangan telur sampai menjadi dewasa memerlukan waktu sekitar 24- 32 hari.
Larva mempunyai dua atau tiga pasang proleg pada ujung posterior tubuh. Panjang larva 35
-40 mm dengan diameter 3-4 mm. Larva berjalan dengan meletakkan ujung posterior tubuh
dekat tungkai-tungkai toraks dan kemudian menggerakkan ujung anterior tubuh, melangkah
maju dalam satu cara seperti menukik. Larva ini bisa turun ke daun kakao dengan bantuan
benang-benang halus pada waktu siang hari. Apabila diganggu, larva berdiri hampir tegak di
atas tungkai-tungkai posterior dan tetap tidak bergerak, menyerupai cabang-cabang yang
kecil.
6. Apogonia sp.
Gambar 8 (imago) :
Ordo : Coleoptera
Famili : Scarabaeidae
Genus : Apogonia
Spesies : Apogonia sp.
Bioekologi :
Telur Apogonia sp. berbentuk lonjong dengan ukuran 1-1,3 mm menjelang menetas.
Betina Apogonia sp. mampu menghasilkan telur sebanyak 40 butir, yang diletakkan di bawah
serasah atau permukaan tanah sedalam 2,5-5 cm. Pupa Apogonia sp. panjangnya 15 mm.
Periode larva 67-77 hari. Serangga dewasa menyerang tanaman kakao muda dengan naik ke
bagian daun pada malam hari. Larvanya dapat merusak akar.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan :
7. Tikus (Rat)
Gambar 9 :
Ordo : Rodintia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus argentiventer Rob. & Kloss
Bioekologi :
Tikus berumur 1,5 bulan dapat berkembang biak dan menghasilkan anak 8-12 ekor
dengan masa kehamilan 21 hari. Setelah 3 minggu, anak tikus memisahkan diri dari
induknya dan mencari makanan sendiri.Seekor tikus dapat melahirkan 4 kali setahun.
Ordo : Pythiales
Famili : Pythiaceae
Genus : Phytophthora
Spesies : Phytophthora palmivora
Bioekologi :
Jamur ini mengadakan infeksi pada buah dapat bersumber dari tanah, batang yang
sakit kanker batang, buah yang sakit, dan tumbuhan inang lainnya. P. palmivora terutama
dapat bertahan dalam tanah. Dari sini jamur dapat terbawa oleh percikan-percikan air hujan
ke buah-buah yang dekat tanah. Setelah mengadakan infeksi, dalam beberapa hari jamur pada
buah bisa sudah dapat menghasilkan banyak sporangium. Sporangium ini dapat terbawa oleh
percikan air, atau oleh angin, dan mencapai buah-buah yang lebih tinggi. Jamur yang berada
dalam tanah dapat juga terangkut oleh serangga-serangga, seperti semut, sehingga mencapai
buah-buah yang tinggi. Dari buah yang tinggi sporangium dapat terbawa oleh air ke buah-
buah di bawahnya. Dari buah yang sakit jamur dapat berkembang melalui tangkai dan
menyerang bantalan buah dan dapat berkembang terus sehingga menyebabkan terjadinya
penyakit kanker batang. Dari sini kelak jamur dapat kembali menyerang buah. Berat
ringannya penyakit busuk buah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain kelembapan udara,
curah hujan, cara bercocok tanam, banyaknya buah pada pohon, dan jenis tanaman.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan :
Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung
atau pangkal buah dengan cepat menyebar ke seluruh buah. Buah menjadi busuk dalam
2. Kanker Batang
Gambar :
Ordo : Pythiales
Famili : Pythiaceae
Genus : Phytophthora
Spesies : Phytophthora palmivora
Bioekologi :
Jamur ini mengadakan infeksi pada buah dapat bersumber dari tanah, batang yang
sakit kanker batang, buah yang sakit, dan tumbuhan inang lainnya. P. palmivora terutama
dapat bertahan dalam tanah. Dari sini jamur dapat terbawa oleh percikan-percikan air hujan
ke buah-buah yang dekat tanah. Setelah mengadakan infeksi, dalam beberapa hari jamur pada
buah bisa sudah dapat menghasilkan banyak sporangium. Sporangium ini dapat terbawa oleh
percikan air, atau oleh angin, dan mencapai buah-buah yang lebih tinggi. Jamur yang berada
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas 13
dalam tanah dapat juga terangkut oleh serangga-serangga, seperti semut, sehingga mencapai
buah-buah yang tinggi. Dari buah yang tinggi sporangium dapat terbawa oleh air ke buah-
buah di bawahnya. Dari buah yang sakit jamur dapat berkembang melalui tangkai dan
menyerang bantalan buah dan dapat berkembang terus sehingga menyebabkan terjadinya
penyakit kanker batang. Jika buah yang terserang P. palmivora tidak segera dipetik, jamur
akan berkembang melalui tangkai buah dan menginfeksi kulit batang atau cabang. Dari sini
kelak jamur dapat kembali menyerang buah. Jamur tidak dapat menginfeksi batang yang
sehat, kecuali kalau terdapat luka-luka, misalnya luka karena serangga.
Faktor-faktor yang membantu pada busuk buah akan membantu kanker batang.
Namun kalau usaha pemetikan buah sakit dilakukan dengan teliti, kanker batang hanya akan
sedikit menimbulkan kerugian. Pada pohon yang sehat biasanya hanya terjadi kanker-kanker
kecil. Gangguan yang berat biasanya menunjukkan adanya faktor lingkungan yang kurang
baik atau tindakan agronomi yang kurang tepat.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan :
Yang dimaksud dengan kanker dalam ilmu penyakit tumbuhan adalah luka yang
berbatas jelas pada kulit, dikelilingi oleh jaringan kalus, yang seringkali terbuka sehingga
kayu tampak dari luar.
Pada penyakit kanker batang kakao pada batang atau cabang yang besar terdapat
tempat yang warnanya lebih gelap dan agak mengendap. Pada tanaman yang sangat rentan
tempat ini sering mengeluarkan cairan kemerahan, yang setelah mongering tampak seperti
lapisan karat pada permukaan kulit. Gejala ini sukar terlihat karena tertutup oleh lapisan luar
kulit, lebih-lebih kalau permukaan batang tertutup oleh lumut atau lumut kerak. Kalau lapisan
kulit luar dikorek, tampak bahwa lapisan kulit bagian dalam berwarna merah kecoklatan.
Bercak ini dapat meluas dengan cepat sehingga banyak kulit produktif yang rusak.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Buah-buah yang bergejala busuk buah harus segera dipetik dan dipendam karena busuk
buah berkaitan dengan timbulnya kanker batang.
b. Perlu diusahakan agar infeksi pada kulit dapat segera diketahui. Pada bagian yang sakit
kulit luar (kerak) dikorek, sehingga kulit dalam terlihat.
c. Pemeliharaan kebun yang dilakukan sebaik-baiknya akan meningkatkan ketahanan
pohon-pohon. Lebih-lebih kalau usaha ini disertai dengan pembersihan buah-buah sakit
dengan daur yang pendek, misalnya seminggu sekali.
Ordo : Uredinales
Kelas : Basidiomycetes
Genus : Oncobasidium
Spesies : Oncobasidium theobromae
Bioekologi :
O. theobromae adalah jamur yang sangat unik, merupakan satu-satunya jenis
Basidiomycotina yang menginfeksi xylem, dipencarkan oleh angin, menginfeksi daun.
Sifatnya mendekati sifat jamur yang biotrofik. O. theobromae membentuk Basidiospora yang
hanya pada waktu malam, dan disebarkan oleh angin. Dengan cara ini jamur tidak dapat
tersebar jauh, karena kelembapan tinggi pada umumnya hanya terjadi bila udara tenang.
Untuk pembentukan Basidiospora tubuh buah jamur harus basah diwaktu malam. Adanya
hujan malam yang diikuti dengan embun akan membantu penyebaran penyakit.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan :
Satu atau dua daun pada flush kedua atau ketiga di belakang titik tumbuh menguning
secara khas. Pada daun ini terjadi bercak-bercak hijau kecil yang berbatas tegas, yang
tersebar pada latar belakang kuning. Daun yang sakit akan gugur beberapa hari setelah
menguning. Pada ranting yang bersangkutan terjadi gejala ompong, satu atau dua daun gugur,
sedangkan beberapa daun di sebelah bawah dan atasnya masih lengkap. Jika lapisan
permukaan dari bekas tangkai daun yang sudah gugur disayat, terlihat adanya tiga noktah
yang berwarna coklat kehitaman. Lalu adanya garis-garis berwarna coklat pada berkas
pembuluh (vascular streak) yang terlihat pada penampang membujur cabang dan ranting-
ranting mati dari ujungnya (dieback).
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
4. Jamur Upas
Gambar :
Ordo : Stereales
Famili : Corticiaceae
Genus : Corticium
Spesies : Corticium salmonicolor
Bioekologi :
Jamur upas dipencarkan oleh Basidiospora yang terbawa oleh angin. Basidiospora
tidak dapat terangkut jauh dengan tetap hidup karena mempunyai dinding tipis dan hanya
terbentuk bila udara lembap (udara yang lembap hanya terjadi kalau udara tenang). Adanya
infeksi jamur upas pada satu pohon berarti bahwa sumber infeksi berada di sekitarnya. Selain
dari cabang kakao yang sakit, infeksi bisa terjadi dari bermacam-macam tanaman inang
seperti karet, kopi, pala, lada, jeruk, melinjo, nangka, jati, dan damar. Penyakit dibantu oleh
kelembapan udara yang tinggi, sehingga terdapat dalam kebun yang gelap, dan pada musim
hujan.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan :
Infeksi jamur ini pertama kali terjadi pada sisi bagian bawah cabang ataupun ranting.
Apabila menyerang ranting dan cabang kecil umumnya tidak menimbulkan kerugian yang
berarti, karena dengan memotong ranting/cabang kecil yang terserang cukup untuk
mengendalikan jamur ini dan tumbuhnya bunga pada ranting dan cabang kecil tidak kita
harapkan.
Ordo : Melanconiales
Famili : Melanconiacea
Genus : Colletotrichum
Spesies : Colletotrichum gloeosporioides
Bioekologi :
Penyakit ini tersebar melalui spora yang terbawa angin ataupun percikan air hujan.
Penyakit cepat berkembang terutama pada musim hjan dengan cuaca panas dan
kelembaban tinggi.