Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Gracillariidae
Genus : Conopomorpha
Metamorfosa sempurna, yaitu dari telur, larva, kepompong, dan serangga dewasa. Telur
berbentuk oval dan berwarna kuning orange pada saat baru diletakkan. Panjang telur 0,45-0,50
mm dan lebar telur 0,25-0,30 mm. Larva yang baru keluar dari telur berwarna putih transparan
dengan panjang 1 mm. Dalam kondisi pertumbuhan penuh, panjang larva dapat mencapai 12 mm
dan berwarna hijau muda. Pupa berwarna kecoklatan panjang 7-8 mm dan lebar 1mm. Ngengat
(serangga dewasa) memiliki panjang tubuh 7mm dan lebar 2 mm, dengan panjang rentang sayap
12mm. Warna dasar ngengat adalah cokelat dengan warna putih berpola zig-zag sepanjang sayap
depan dan spot orange pada ujung sayap (Mars Cocoa Clinic, 2011).
Hama penggerek buah kakao atau sering disebut PBK merupakan salah satu hama yang
paling sering dijumpai dalam budidaya kakao. Hama ini menyerang buah dan menyebabkan
turunnya kuantitas dan kualitas hasil.Hampir semua wilayah penanaman kakao di Indonesia
mengenal hama penggerek buah kakao. Nama ilmiah hama ini adalah Conophomorpa
cramerella. Serangan hama penggerek buah kakao seringkali berdampak besar terhadap bisnis
budidaya kakao. Bisa menggerogoti produktivitas hingga 80%. Oleh karena itu, pengenalan
siklus hidup, gejala serangan, dan Teknik pengendalian hama ini perlu dipahami agar
serangannya tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar
Gejala Serangan
Menyerang buah-buah kakao mulai dari yang masih muda (panjang sekitar 8 cm), sampai
buah menjelang matang, dengan gejala masak awal, yaitu belang kuning hijau atau kuning jingga
dan terdapat lubang gerekan bekas keluar larva. Pada saat buah dibelah biji-biji saling melekat
dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang dan ukurannya menjadi lebih kecil. Selain itu
buah jika digoyang tidak berbunyi. Serangan PBK yang terjadi pada saat buah masih muda
mengakibatkan kerusakan yang cukup berat karena biji saling melekat dan akan melekat kuat
pada kulit buah sehingga akan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas biji kakao. Apabila
serangan terjadi pada saat buah sudah dewasa atau menjelang masak, pengaruhnya terhadap
kerusakan biji relatif kecil. Serangan PBK pada tingkat serangan ringan saja sudah
mengakibatkan kerugian yang cukup besar, yaitu menurunkan berat biji basah, hasil rendemen,
dan mutu. Penurunan mutu biji kakao meliputi penurunan ukuran biji, kadar kulit meningkat, biji
saling melekat, dan penampakan biji yang kurang baik (Wahyudi, 2008).
Teknik Pengendalian
Bila tidak dikendalikan dengan serius, hama penggerek buah kakao dapat mengancam
kelangsungan usaha budidaya. Oleh karena itu pemahaman tentang berbagai teknik pengendalian
hama ini sangat dibutuhkan oleh para petani agar kerugian yang ditimbulkan akibat serangga ini
dapat di minimalkan. Pengendalian hama PBK dapat dilakukan pemangkasan, sanitasi,
pemupukan dan panen teratur.
1. Pemangkasan
Pemangkasan adalah kegiatan membuang ranting, cabang atau daun yang tidak produktif
untuk mengatur distribusi cahaya matahari dalam tajuk tanaman sehingga proses fotosintesis
berjalan secara efektif. Selain bertujuan untuk memudahkan panen dan pelaksanaan
pengendalian lainnya, pangkasan juga bertujuan untuk mengurang kelembababn kebun. Hal ini
mengingat bahwa PBK sangat menyukai tempat yang rimbun/gelap dan lembab. Pangkasan juga
dilakukan pada pohon penaung dengan tujuan mengurangi kelembaban kebun (Wahyudi, 2008).
2. Pemupukan
Pemupukan merupakan bagian terpenting dalam budidaya tanaman kakao sejak awal
penanaman sampai tanaman berproduksi. Pemupukan adalah kegiatan menambah unsur hara
kedalam tanah dan tanaman untuk pertumbuhan yang optimal. Selain itu pemupukan juga
bertujuan untuk meningkatkan Kesehatan tanaman dan produksi buah serta diharapkan
penurunan intensitas serangan dan tingkat kerusakan biji (Susanto, 1994).
3. Panen Teratur
Panen teratur merupakan kegiatan memetik buah yang masak fsiologis setiap dua minggu
sekali secara serentak dan teratur. Panen teratur pada saat buah masak awal yang di ikuti sanitasi
bisa menekan populasi PBK karena pada buah yang masak awal, ulat PBK belum keluar
sehingga ulat yang ada di dalamnya akan mati jika kulit buah dan plasenta langsung di benam.
4. Sanitasi
Sanitasi merupakan kegiatan pembersihan pada areal tanaman kakao yang dikhawatirkan
dapat mengganggu. Kegiatan sanitasi antara lain pembenaman kulit buah, plasenta, buah busuk
dan semua sisa panen kedalam lubang pada hari panen yang kemudian ditutup dengan tanah. Hal
ini bertujuan untuk membunuh larva PBK yang terdapat didalam kulit buah kakao (Wahyudi,
2008).