TINJAUAN PUSTAKA
Siklus hidup lalat buah mengalami 4 stadia yaitu telur, larva, pupa dan
dewasa. Lalat buah betina memasukkan telur ke dalam kulit buah jeruk atau di
Lalat buah betina bertelur sekitar 120-150 butir dan menetas dalam watu
8-16 jam. Pada suhu rendah yaitu diantara 12-13oC telur tidak akan menetas. Lalat
buah betina dapat meletakkan telur 1-40 butir/buah/hari. Telur berwarna putih
transparan berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing yang
Larva yang muncul dari telur berwarna putih kekuningan, panjang 12-13
mm (Gambar 2). Larva lalat buah hidup dan berkembang di dalam daging buah
selama 6-9 hari. Larva mulai menggerogoti daging buah atau jaringan batang dan
matang setelah tujuh sampai sepuluh hari. Larva kemudian berpupa di dalam
Pupa berwarna coklat tua, berbentuk oval dengan panjang 5 mm dan tidak
bergerak. Fase ini berlangsung pada musim panas siang hari pada suhu 30-35oC,
kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450-900 meter.
Masa pupa rata-rata 19 hari, dan sangat dipengaruhi oleh kondisi kelembaban
tanah, yaitu umur pupa lebih pendek pada kelembaban lebih tinggi
(Montoya, 2008).
kurang 1/4 inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam di bagian
thoraksnya. Siklus hidup dari telur menjadi dewasa berlangsung selama 16 -20
hari. Lalat buah dewasa sudah siap untuk bereproduksi, pada kondisi normal lalat
dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Lalat tidak kuat terbang
menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1
jantan. Telur akan diletakkan pada jaringan tumbuhan yang cocok (cukup nutrisi)
membuktikan bahwa lalat buah memilih buah yang mulai masak agar lebih mudah
kandungan air yang makin rendah, dan ukuran yang makin besar.
Serangan lalat buah ditemukan terutama pada buah yang hampir masak.
Gejala awal ditandai dengan noda/titik bekas tusukan ovipositor (alat peletak
telur) lalat betina saat meletakkan telur ke dalam buah. Noda-noda kecil bekas
karena aktivitas hama di dalam buah, noda tersebut berkembang menjadi meluas.
Apabila dibelah pada daging buah terdapat belatung-belatung kecil dengan ukuran
Larva lalat buah yang menetas dari telur akan membuat liang gerek di
buah dan kehidupan organisme pembusuk. Buah menjadi busuk dan jatuh ke
yang ditimbulkan oleh larva akan menyebabkan gugurnya buah sebelum mencapai
kematangan yang diinginkan. Kerugian yang ditimbulkan oleh lalat buah dapat
produksi buah sebagai akibat rontoknya buah yang terserang sewaktu buah masih
muda ataupun buah yang rusak serta busuk yang tidak laku dijual. Kualitatif yaitu
buah yang cacat berupa bercak, busuk, berlubang, dan terdapat larva lalat buah
cara, yaitu : (a) mendeteksi atau memonitor populasi lalat buah, (b) menarik lalat
buah untuk kemudian dibunuh dengan perangkap dan (c) mengacaukan lalat buah
lalat jantan mengkonsumsi metil eugenol untuk kemudian setelah diproses dalam
pheromone) bagi lalat betina yang sangat diperlukan pada proses (Agus, 2007)
lalat buah baik jantan maupun betinanya. Protein hidrolisat dapat dibuat dari
berbagai macam sumber protein dari putih telur, ragi tape, dan kedelai. Umpan
protein telah menjadi metode umum yang digunakan dalam menekan atau
intermediates untuk isolasi dan memperoleh asam amino secara individu atau
dapat pula untuk pengobatan yaitu sebagai diet untuk penderita pencernaan.
Protein hidrolisat ikan dapat diperoleh dengan cara hidrolisis basa, hidrolisis asam
atau secara enzimatis. Mutu produk akhir yang meliputi warna, bau, rasa, dan
flavour yang khas tergantung pada komposisi asam amino bahan awalnya, kondisi
dapat dihasilkan dari sektor perikanan. Ikan cucut merupakan jenis ikan yang
baik daging, sirip, empedu juga kulit serta tulangnya, dan harganya relatif tidak
mahal. Namun pemanfaatan ikan cucut di Indonesia masih terbatas. Hingga saat
ini kulitnya dimanfaatkan untuk kerupuk dan disamak menjadi bahan pembuatan
Besarnya potensi ikan cucut tersebut ternyata dapat dimanfaatkan sebagai produk
meningkatkan konversi protein protein jaringan daging ikan yang bersifat tidak
larut. Bila konsentrasi enzim berlebihan maka proses proses tersebut menjadi
Beauveria bassiana
beberapa negara, cendawan ini telah digunakan sebagai agensi hayati terhadap
B. bassiana dapat diisolasi secara alami dari pertanaman maupun dari tanah.
membutuhkan lingkungan yang lembab dan hangat (Sutopo dan Indriyani, 2007).
serangga inang melalui kutikula, mulut, spirakel dan lubang lainnya. Selain itu
inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang dapat berkecambah
Dalam hitungan hari, serangga akan mati. Setelah itu, miselia jamur akan tumbuh
akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan tertutup oleh benang-benang
Naktar
Atraktan berbahan aktif metil eugenol tergolong kepada food lure artinya
lalat jantan akan datang tertarik untuk keperluan makan , bukan untuk keperluan
sexual secara langsung. Lalat jantan akan berusaha keras untuk mendapatkan
pengendalian lalat buah dilakukan dengan cara menekan populasi lalat jantan,
sehingga diharapkan seiring dengan waktu populasi lalat buah di alam akan
menurun, karena betina tidak dapat dibuahi oleh jantan (Dalyanto, 2006)