(TANAMAN BUAH-BUAHAN)
SERANGGA HAMA YANG MENYERANG
TANAMAN BUAH-BUAHAN
Masalah serangga hama pada
usaha budidaya tanaman buah-
buahan
Buah-buahan : sumber vitamin dan mineral utama
Beberapa jenis tanaman buah-buahan yang umum
diusahakan petani di Indonesia : alpukat, jambu
biji, jeruk, mangga, melon, manggis, nenas,
pepaya, pisang, dan semangka
Masalah yang menyebabkan produksi dan kualitas
buah tropika rendah : kesuburan tanaman rendah,
penanganan panen dan pascapanen yang salah,
dan gangguan serangga hama pada tanaman
khususnya pada buah
Jenis serangga hama yang menyerang
tanaman buah-buahan
Alpukat : ulat daun Cricula trifenestata
Jambu biji : lalat Bactrocera dorsalis, wereng Lawana candida
Jeruk : kutu loncat Diaphorina citri, kutu Coccus viridis, pengorok
daun Phyllonictis citrella, karat buah jeruk Phyllocoptruta oleivora
Mangga : lalat Bactrocera dorsalis, penggerek batang Rhytidodera
simulans, wereng mangga Ideoscerus niveosparsus
Pepaya : kutu Paracoccus marginatus, tungau Tetranychus telarius
Pisang : ulat penggulung daun Erionota thrax, hama burik buah
pisang Nacoleia octasema, kutu daun Pentanonia nigronervosa
Melon/semangka : lalat Bactrocera cucurbitae, kutu Aphis gossypii,
kumbang Aulacophora sp Scirtotrips citri
Lalat buah, Bactrocera spp
Telur,
ukuran
0.8 mm
Imago
Larva
Puparium dalam
berkembang
tanah (3-5 cm)
dalam buah
Gejala Serangan
Pengendalian lalat buah
1. Pengendalian secara mekanis:
Pengumpulan buah yang busuk dan terserang,
kemudian dimasukkan ke dalam ember/drum yang
berair. Setelah beberapa jam buah tsb dibenamkan
ke dalam tanah atau dibuat pupuk organik.
Pembungkusan buah mulai umur 1,5 bulan
(diameter 4-8 cm) untuk mencegah peletakan telur
(oviposisi).
2. Pengendalian secara kultur teknis:
Penggemburan tanah di bawah tajuk untuk
mengangkat puparium, sehingga terbuka bagi
predator dan sinar matahari
Pengendalian lalat buah (lanjutan)
3. Pengendalian secara biologi:
Pemanfaatan musuh alami berupa parasitoid
Biosteres dan Opius dan beberapa predator seperti
semut, sayap jala (fam Chrysopidae), kepik (fam
Pentatomide) dan beberapa jenis kumbang tanah
(fam Carabidae).
4. Pengendalian secara kimia :
Penggunaan atraktan metil eugenol plus insektisida
untuk menarik lalat jantan dan membunuhnya.
Penggunaan protein hidrolisat plus insektisida untuk
membunuh lalat betina. Protein itu diperoleh dari
pabrik bir. Atraktan dipasang pada perangkap botol
air kemasan 600 ml atau 1500 ml.
Pengendalian lalat buah
(lanjutan)
Kumbang koksinelid
Penggerek batang mangga,
Rhytidodera simulans
Hama penggerak batang mangga
Rhytidodera simulans adalah spesies
kumbang tanduk panjang yang berasal
dari famili Cerambycidae ordo Coleoptera
Hama ini menyebabkan kerusakan pada cabang/batang dan
menyebabkan tanaman mangga menderita.
Pada banyak kasus, banyak pohon tanaman mangga mati seperti
dilaporkan di daerah Sumatera Barat dan sentra produksi mangga
di Jawa Barat (Cirebon dan Indramayu)
Biologi penggerek batang
Hama ini mempunyai empat stadia hidup, yaitu telur, larva,
pupa, dan imago.
Telur berwarna kuning kecoklatan berbentuk oval. Panjang
telur sekitar 2 mm dan lebar 1 mm. Lama stadia telur ±
12 hari.
Larva berwarna putih kekuningan. Panjang stadia awal
sekitar 5 mm dan saat menjelang menjadi pupa 50 mm.
Stadia larva sangat panjang, sekitar 200 hari pada
kondisi laboratorium.
Pupa berwarna kuning kecoklatan. Lama stadia pupa sekitar
20 hari.
Imago berupa kumbang, dengan antena panjang. Mampu
hidup selama 50 hari dan menghasilkan telur 50 butir
atau lebih.
Gejala Serangan Penggerek
batang