Anda di halaman 1dari 17

Hama Lalat Baluchistan

(Myiopardalis Pardalina) Pada Tanaman


Melon (Cucumis Melo L.)

Oleh:
Eko Siswanto
20063020002

PRODI MAGISTER AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UPN VETERAN JAWA TIMUR
2020
Lalat Buah (Diptera : Tephritidae)

 Lalat buah family Tephritidae merupakan serangga yang sangat


merusak dan merugikan secara ekonomi pada produksi buah
dan sayur segar.
 Hampir tidak ada serangga hama yang lebih merugikan
komoditas buah dan sayur segar dibandingkan dengan lalat
buah.
 Perdagangan internasional telah menyatakan bahwa lalat buah
merupakan ancaman utama sebagai hama kontaminan dan
bersifat invasive alien species.
 Telah diketahui lebih dari 100 jenis tanaman hortikultura
dianntaranya buah-buahan dan sayuran komersial diserang lalat
buah. Di Indonesia telah diidentifikasi sebanyak 66 spesies
yang menyerang hortikultura.
 Adanya globalisasi perdagangan buah dan sayur segar
membuat kita harus sangat memperhatikan kesehatan
tanaman dari serangan lalat buah.
 Telah banyak kasus penolakan ekspor komoditas buah
dan sayur segar oleh suatu Negara pengimpor yang
dikarenakan adannya gejala serangan lalat buah.
 Selain menyebabkan kerugian yang besar, lalat buah
juga merupakan OPT dan OPT Karantina (OPTK)
yang sangat diwaspadai dan dijadikan persyaratan
impor terutama oleh Negara maju.
Klasifikasi Morfologi Hama
Lalat Buah (Myiopardalis pardalina)

Kingdom          : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class                : Insecta
Ordo                : Diptera
Family             : Tephritidae
Genus              : Myiopardalis
Species            : Myiopardalis pardalina
Bioekologi Lalat Baluchistan (Myiopardalis pardalina)

Adult
 Telur lalat buah Myiopardalis pardalina berbentuk
lonjong, mengkilat berwarna putih dan ukuran 1 mm
dari panjangnya. Telur dimasukkan ke dalam buah
dalam tandan 1 sampai 37 dan akan menetas dalam 2
sampai 3 hari.. 
 Larva lalat buah ini mengalami 3 tahap atau 3
instar. Larva atau belatung lalat buah ini berbentuk
silinder, memanjang, menyempit dan agak melengkung
ke bawah, Belatung ini mencapai sekitar 1/2 inci
panjangnya. Berlangsung 6-11 hari
 Larva akan membuat saluran di dalam buah dan
menghisap cairan buah.
 Larva akan berkembang dalam buah selama 6 – 10
hari. Larva juga dapat menstimulir organisme
pembusuk lainnya, seperti jamur atau bakteri.
 Larva instar ke-3 berkembang maksimum dengan
ukuran ± 7 mm, dan dapat membuat lubang untuk
meloncat keluar atau jatuhh bersama buah yang sudah
busuk lalu masuk ke dalam tanah, untuk menjadi pupa.
 Hama ini membentuk kepompong atau pupa pada
tanah. Ukuran pupanya adalah 1/5 atau 1/4 inci
panjangnya, berbentuk elips dan kusam putih
kekuningan warna cokelat. Berlangsung 9 sampai 11
hari.
 Lalat buah dewasa sedikit lebih besar. Ukuranya 1/3
sampai 1/2 inci panjang dengan lebar sayap 1/2 sampai
3/5 inci. Kepala dan mata berwarna coklat tua.
 Stadium pupa di dalam tanah berlangsung kurang dari
2 minggu dan sangat tergantung kelembaban dan curah
hujan. Suhu yang cocok perkembangan pupa dalam
tanah antara 16 – 32 ºC.
Cara Merusak dan Gejala Kerusakan Pada
Tanaman

Lalat Buah (Myiopardalis pardalina)

 Lalat buah menyerang buah melon dengan cara


menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian
telur berubah menjadi larva, telur-telur inilah yang
akhirnya menggerogoti buah melon sehingga buah
menjadi busuk.
 Pada buah yang terserang biasanya terdapat lubang
kecil di bagian tengah kulitnya.
 Biasanya lubang tersebut digunakan untuk
perkembang biakan lalat buah atau penempatan larva
anakan lalat buah. 
 Serangan lalat buah ditemukan terutama pada buah yang
hampir masak.
 Gejala awal ditandai dengan noda/titik bekas tusukan
ovipositor (alat peletak telur) lalat betina saat
meletakkan telur ke dalam buah.
 Selanjutnya karena aktivitas hama di dalam buah, noda
tersebut berkembang menjadi meluas.
 Larva makan daging buah sehingga menyebabkan buah
busuk sebelum masak. Apabila dibelah pada daging
buah terdapat belatung-belatung kecil dengan ukuran
antara 4-10 mm yang biasanya meloncat apabila
tersentuh.
 Kerugian yang disebabkan oleh hama ini mencapai
30-60%.
 Kerusakan yang ditimbulkan oleh larvanya akan
menyebabkan gugurnya buah sebelum mencapai
kematangan yang diinginkan
 Intensitas kerusakan oleh lalat buah baik pada buah-
buahan maupun sayuran terutama ditentukan oleh
besarnya curah hujan selama pertumbuhan dan
pemasakan buah.
 Iklim yang panas, kering dan banyaknya angina akan
menghambat aktivitas lalat buah dan apabila keadaan
ini berlangsung lama maka populasi lalat buah dapat
turun dengan cepat.
Tanaman Inang

 Tanaman inang lalat buah Myiopardalis pardalina


termasuk hama yang poliphagous atau mempunyai
banyak tanaman inang alternatif, jika tanaman
utamanya sedang tidak berbuah.
 Tanaman inang hama lalat buah selain melon ialah
nangka, belimbing, mangga, tomat, melon, pepaya,
mentimun, paria dll.
 Lalat buah dapat menyebabkan kerusakan langsung
terhadap 150 spesies tanaman buah dan sayur-sayuran
baik di daerah tropis maupun daerah subtropis
Pengendalian

Kultur Teknis
Cara bercocok tanam:
 Varietas, pergiliran varietas dan pergiliran tanaman
 Pengolahan tanah
 Pemupukan
 Tanaman perangkap
Sanitasi:
 Pemungutan buah-buah yang jatuh
 Pengolahan tanah di bawah tajuk
Pengendalian hayati dan musuh alami:
 Parasitoid (D. areolatus, Opius spp., Phaenocarpa sp., Aganaspis sp.
 Predator (burung, mamalia kecil dan semut)
 Patogen (jamur)

Cara Fisik dan Mekanik:


 Pembungkusan
 Pengasapan
 Perangkap dengan Atraktan:
 Metyl Eugenol (ME)
 Trimedlure (TML)
 Cue Lure (CUE)
Teknik Kimiawi
 Penggunaan pestisida

Teknik Alami
 penggunaan minyak sereh wangi, daun selalsih,
pembungkusan buah

Teknik Serangga Mandul


 Menggunakan radiasi untuk menciptakan serangga
mandul
Prinsip kerja Teknik Jantan Mandul
 Melepas serangga  mandul di lapang agar bersaing, kawin
dengan lalat normal.
 Serangga yang kawin dengan jantan mandul tidak akan
menghasilkan keturunan.
 Makin banyak jantan mandul yang dilepas makin cepat
penurunan populasi
 Serangga hama hasil biakkan massal di laboratorium setelah
dimandulkan dengan iradiasi gamma dan dilepas di lapangan
akan bersaing kawin dengan serangga hama di lapangan.
 Hama jantan mandul yang kawin dengan betina lapangan
tidak menghasilkan keturunan
 Demikian juga jantan lapangan yang kawin dengan betina
mandul, apalagi jantan mandul yang kawin dengan betina
mandul.

Anda mungkin juga menyukai