Oleh :
Eko Siswanto
NPM. 20063020002
Cekaman
Campbell mendefinisikan Tanaman sering menghadapi
cekaman sebagai kondisi kondisi ekstrim atau kondisi
lingkungan yang dapat memberi yang tidak menguntungkan
pengaruh buruk pada untuk pertumbuhan dan
pertumbuhan, reproduksi, dan perkembangannya ⇒ cekaman
kelangsungan hidup tumbuhan (stress)
(Campbell, 2003).
Cekaman Tanah Masam
Acidity Alkalinity
Penyebab tanah menjadi masam:
- Curah Hujan yang tinggi,
- Erosi tanah,
- Pelindihan, dan
- Bahan induk tanah.
Iklim
tanah yang berkembang di daerah iklim lembab/basah akan
bersifat asam
Curah hujan dan suhu sangat berpengaruh aktif terhadap asam –
basanya tanah.
Bahan Organik.
Bahan organik menghasilkan asam-asam organik hasil
proses humifikasi.
Asam organik memiliki pH nisbi yang rendah
Asam anorganik (H2CO3H2SO4HNO3) hasil dekomposisi
Pengaruh manusia
Pemupukan dengan pupuk fisiologis masam akan
menyebabkan tanah bersifat masam
Pengapuran akan menyebabkan pH akan naik
Jenis liat
Liat silikat merupakan sumber muatan negatif yang
bersifat tetap.
KENDALA TANAH MASAM
• Keracunan Al, Mn dan Fe
• Kekahatan Ca, Mg, Mo
• Pelapukan bahan organik lambat
• Ketersediaan N dan P kecil
• Aktivitas organisme rendah
• Produktivitas`tanah rendah
• Tidak semua tanaman dapat toleran
• Pertumbuhan tanaman terhambat
• tanah min bersifat tua
• Tanah organik belum matang
KONDISI KEHARAAN PADA BERBAGAI
KISARAN pH
Sangat Tinggi (diatas 8,5)
❖ Tanah alkali, sodik
❖ Ca dan Mg, kemungkinan tidak tersedia
❖ Fosfat terjerap dalam bentuk Ca-P, Mg-P
❖ Bila kadar Na Tinggi, P terjerap menjadi Na-P yang mudah
larut
❖ Keracunan Boron (B) pada tanah garaman dan Sodik
❖ Persentase Na tertukar (ESP) di atas 15 dapat menyebabkan
kerusakan struktur.
❖ Aktivitas bakteri rendah
❖ Proses nitrifikasi menurun
❖ Ketersediaan hara mikro menurun, kecuali Mo
Tinggi ( 7,0 – 8,5 )
❖ Penurunan ketersediaan P dan B sehingga terjadi
kekahatan hara P dan B
❖ Kekahatan Co, Cu, Fe, Mn dan Zn
❖ Kadar Ca dan Mg Tinggi
❖ Tanah alkali
❖ Pengapuran
❖ Penanaman jenis pohon yang toleran terhadap Al dan Mn
❖ Pemupukan
Penambahan Bahan Organik
▪ Pengaruh bahan organik dalam menurunkan Al-dd sangat
berkaitan dengan asam-asam organik yang dihasilkan selama
proses dekomposisi bahan organik. Substansi humat seperti
asam humat dan asam fulvat menurut Tan (1993) merupakan
hasil akhir dari proses dekomposisi bahan organik.
▪ Berkurangnya Al-dd tersebut disebabkan terbentuknya khelat
atau komplek Al-organik (Tan, 1993). Mekanisme
pembentukan senyawa tersebut bergantung pada jumlah dan
distribusi gugus fungsional yang terdapat pada senyawa
organik tersebut.
▪ Penggunaan asam organik yang diberikan pada permukaan
tanah atau pada lapisan olah, mampu bermigrasi ke subsoil dan
dapat memperbaiki sifat subsoil masam merupakan alternatif
yang baik.
a.Kapur adalah setiap
bahan yang mengandung
Ca maupun Mg yang
dapat diberikan kepada
tanah untuk menaikan pH
PENGAPURAN
Meningkatkan pH
tanah sehingga
mendekati netral
Mengurangi Menambah
keracunan Al, Fe ketersediaan unsur hara,
dan Mn contoh N,P
BENTUK-BENTUK KAPUR
MUTU KAPUR
▪ Garansi fisik → kehalusan
▪ 10 mesh → 10 lubang penyaringan dalam/inci2
▪ 100 mesh → 100 lubang penyaringan dalam /inci2
▪ Garansi kimia
▪ Kalsium karbonat ekivalen ≈ daya menetralkan % CaCO3,
eqivalen dari CaO murni
BM CaCO3 100
= BM CaO
X 100 % = 56
X 100 % = 178,6%
→ kemampuan CaO untuk menetralkan tanah adalah 1,786 kali
lebih besar dari CaCO3
Penggunaan Tanaman Toleran
➢ Penggunaan spesies atau kultivar tanaman yang toleran
terhadap kemasaman tanah yang tinggi merupakan usaha
yang paling baik dalam mengatasi masalah subsoil masam
➢ mengurangi penggunaan input amelioran, yang berarti
menekan biaya produksi, tetapi juga tidak mengganggu
keseimbangan unsur hara yang ada di dalam tanah
➢ Varietas tanaman yang toleran tanah masam terutama
berkaitan dengan ketahanannya terhadap Al yang tinggi
Ekskresi asam organik oleh akar
o Ekskresi asam organik yang mengkhelat Al dalam
rhizosfir akar merupakan mekanisme toleransi spesies
atau kultivar tanaman tertentu terhadap kemasaman
atanah (Delhaize, et al., 1993 a,b).
o Asam organik seperti asam sitrat dan asam malat juga
polipeptida tertentu dieksudasikan oleh akar tanaman
(Basu, et al., 1994) tampaknya mendetoksifikasi Al
o Dengan demikian, mekanisme toleran suatu spesies
atau kultivar terhadap Al dapat berlangsung bila terjadi
ekskresi asam organik oleh akar tanaman, dan pH
rhizosfir sesuai yakni optimal pada pH 4 – 4,5 untuk
pembentukan kompleks Al-organik (Motekaitis dan
Martell, 1984 in Keltjens, 1997).