Anda di halaman 1dari 31

ADAPTASI TANAMAN TERHADAP

CEKAMAN TANAH MASAM

Oleh :
Eko Siswanto
NPM. 20063020002

PRODI MAGISTER AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UPN ‘VETERAN’ JAWA TIMUR
Pendahuluan

▪ Lahan kering tropis umumnya tersusun dari tanah-tanah


masam dengan toksisitas Al (Aluminium) tinggi, yaitu Ultisol,
Oxisol, maupun Spodosol (Firmansyah, 2010).
▪ Konsentrasi aluminiun yang cukup tinggi pada tanah asam
(pH dibawah 4,7) dapat menghambat pertumbuhan beberapa
spesies, menghambat proses penyerapan besi, dan
menghambat proses metabolisme karena efek beracun
(Salisbury dan Ross, 1995).
▪ Keracunan Al merupakan salah satu faktor utama yang
membatasi pertumbuhan tanaman pada tanah-tanah masam
▪ Pengaruh yang penting diperhatikan dari Al adalah menghambat
pertumbuhan pada genotipe yang peka terhadap Al dengan
mempengaruhi pengambilan hara dan air (Foy, 1983).
▪ Terhambatnya pertumbuhan akar oleh keracunan Al dapat
mengurangi kemampuan akar dalam menyerap hara dan air sehingga
dapat menginduksi kahat hara dan kepekaan terhadap kekeringan
(Marschner, 1986).
▪ Keracunan Al akan menghambat pertumbuhan akar primer dan
menghalangi pembentukan akar lateral dan bulu akar, ujung akar
menebal, berwarna coklat seperti busuk dan mengering sehingga
menghasilkan sistem perakaran tanaman yang kerdil dan pendek,
karena terjadi penekanan terhadap perkembangan jaringan
meristem akar.
▪ Perpanjangan akar dipengaruhi oleh Al seperti pada banyak spesies
tanaman
Cekaman biasanya
Cekaman merupakan faktor
didefinisikan sebagai faktor
lingkungan biotik dan abiotik
luar yang tidak menguntungkan
yang dapat mengurangi laju
yang berpengaruh buruk
proses fisiologi.
terhadap tanaman.

Cekaman
Campbell mendefinisikan Tanaman sering menghadapi
cekaman sebagai kondisi kondisi ekstrim atau kondisi
lingkungan yang dapat memberi yang tidak menguntungkan
pengaruh buruk pada untuk pertumbuhan dan
pertumbuhan, reproduksi, dan perkembangannya ⇒ cekaman
kelangsungan hidup tumbuhan (stress)
(Campbell, 2003).
Cekaman Tanah Masam

Kemasaman tanah sangat membatasi pertumbuhan tanaman


di berbagai bagian di dunia. Penghambatan pertumbuhan
pada tanah masam diakibatkan oleh berbagai faktor
kimiawi dan interaksinya
Pada tanah (mineral) masam terdapat beberapa kendala utama
bagi pertumbuhan tanaman, diantaranya:
▪ Peningkatan konsentrasi H+: toksisitas H+,
▪ Peningkatan konsentrasi Al: toksisitas Al,
▪ Peningkatan konsentrasi Mn: toksisitas Mn,
▪ Penurunankonsentrasi hara makro (kation), defisiensi
Mg2+, Ca2+ (dan K+),
▪ Kelarutan P dan Mo menurun (defisiensi),
▪ Penghambatan dalam pertumbuhan akar dan serapan air:
defisiensi hara, kekeringan, dan peningkatan pencucian hara.
Secara relatif terdapat perbedaan derajat dari kendala
tersebut bergantung pada spesies dan genotipe tanaman, tipe
tanah dan horizon, bahan induk, nilai pH tanah, konsentrasi
dan macam Al sendiri, struktur tanah, aerasi dan iklim
Neutrality

Acidity Alkalinity
Penyebab tanah menjadi masam:
- Curah Hujan yang tinggi,
- Erosi tanah,
- Pelindihan, dan
- Bahan induk tanah.

Ciri tanah masam:


- Berbau busuk,
Tanaman jagung yang tumbuh - Permukaan air “berkarat”,
beradaptasi di tanah masam
- Banyak tumbuh lumut.
Penyebab dan Masalah Kemasaman Tanah
• Reaksi tanah masam → curah hujan tinggi sehingga basa-basa
tercuci
• Pencucian (leaching) dan penyerapan ion-ion basa (K, Ca, Mg,
Na) oleh tanaman
• Cara penggunaan tanah
• Varietas-varietas/jenis-jenis tanaman yang menyerap basa dalam
jumlah besar.
• Produksi CO2 dalam tanah
- Dekomposisi bahan organik
- Respirasi akar, CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3-
• Proses pembebasan dan penimbunan ion-ion masam
- Contoh : Si, Al, Fe
• - Hidrólisis Al3+ ; Al3+ + 3 H2O → Al(OH)3 + 3H+
Keracunan Fe Keracunan K Kekurangan Fe
Mekanisme Aluminium (Al) Meracuni Tanaman

Aluminium dapat pula menyebabkan kondisi suatu lahan


menyebabkan jadi masam;

Muatan potensial ionisasi Al 3+ adalah mempunyai muatan potensial


ionisasi paling besar, sehingga mampu berkompetensi dengan unsur
lain seperti unsur hara N, P, K dan lain-lain;

Kondisi tersebut dapat menyebabkan senyawa essensial seperti N, P


dan K tidak dapat diserap oleh tanaman, sehingga tanaman
kekurangan N dalam bentuk nitrat (NO3-), (PO4-) dan lain-lain.
Sumber Kemasaman Tanah
Bahan induk
 Bahan induk masam akan berkembang menjadi tanah masam
 Bahan induk basa akan berkembang menjadi tanah basa/alkalin

Iklim
 tanah yang berkembang di daerah iklim lembab/basah akan
bersifat asam
 Curah hujan dan suhu sangat berpengaruh aktif terhadap asam –
basanya tanah.
Bahan Organik.
 Bahan organik menghasilkan asam-asam organik hasil
proses humifikasi.
 Asam organik memiliki pH nisbi yang rendah
 Asam anorganik (H2CO3H2SO4HNO3) hasil dekomposisi

Pengaruh manusia
 Pemupukan dengan pupuk fisiologis masam akan
menyebabkan tanah bersifat masam
 Pengapuran akan menyebabkan pH akan naik

Jenis liat
 Liat silikat merupakan sumber muatan negatif yang
bersifat tetap.
KENDALA TANAH MASAM
• Keracunan Al, Mn dan Fe
• Kekahatan Ca, Mg, Mo
• Pelapukan bahan organik lambat
• Ketersediaan N dan P kecil
• Aktivitas organisme rendah
• Produktivitas`tanah rendah
• Tidak semua tanaman dapat toleran
• Pertumbuhan tanaman terhambat
• tanah min bersifat tua
• Tanah organik belum matang
KONDISI KEHARAAN PADA BERBAGAI
KISARAN pH
Sangat Tinggi (diatas 8,5)
❖ Tanah alkali, sodik
❖ Ca dan Mg, kemungkinan tidak tersedia
❖ Fosfat terjerap dalam bentuk Ca-P, Mg-P
❖ Bila kadar Na Tinggi, P terjerap menjadi Na-P yang mudah
larut
❖ Keracunan Boron (B) pada tanah garaman dan Sodik
❖ Persentase Na tertukar (ESP) di atas 15 dapat menyebabkan
kerusakan struktur.
❖ Aktivitas bakteri rendah
❖ Proses nitrifikasi menurun
❖ Ketersediaan hara mikro menurun, kecuali Mo
Tinggi ( 7,0 – 8,5 )
❖ Penurunan ketersediaan P dan B sehingga terjadi
kekahatan hara P dan B
❖ Kekahatan Co, Cu, Fe, Mn dan Zn
❖ Kadar Ca dan Mg Tinggi
❖ Tanah alkali

Sedang (5,5 – 7,0)


❖ Sifat netral
❖ Kisaran pH yang baik untuk sebagianj besar tanaman
❖ Kadar hara (makro & mikro) optimum
❖ Aktivitas mikroorganisme optimum)
❖ Sifat kimia tanah optimum
Rendah (<5,5)
❖ Tanah masam
❖ Ion Fosfat bersenyawa dengan Fe dan Al membentuk
senyawa yang tidak cepat tersedia bagi tanaman.
❖ Semua hara mikro (kecuali Mo) menjadi lebih tersedia
dengan peningkatan kemasaman,
❖ Ion Al dilepaskan dari mineral liat pada nilai pH di bawah
5,5 dan
❖ Aktivitas bakteri menurun
❖ Proses nitrifikasi terhambat.
Penyebab dan Masalah Kemasaman Tanah
o Reaksi tanah masam → curah hujan tinggi sehingga basa-basa
tercuci
o Pencucian (leaching) dan penyerapan ion-ion basa (K, Ca, Mg, Na)
oleh tanaman
o Cara penggunaan tanah
o Varietas-varietas/jenis-jenis tanaman yang menyerap basa dalam
jumlah besar.
o Produksi CO2 dalam tanah
- Dekomposisi bahan organik
- Respirasi akar, CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3-
o Proses pembebasan dan penimbunan ion-ion masam
Contoh : Si, Al, Fe
Hidrólisis Al3+ ; Al3+ + 3 H2O → Al(OH)3 + 3H+
Cara Mengatasi Tanah Masam
❖ Penambahan BO

❖ Pengapuran
❖ Penanaman jenis pohon yang toleran terhadap Al dan Mn
❖ Pemupukan
Penambahan Bahan Organik
▪ Pengaruh bahan organik dalam menurunkan Al-dd sangat
berkaitan dengan asam-asam organik yang dihasilkan selama
proses dekomposisi bahan organik. Substansi humat seperti
asam humat dan asam fulvat menurut Tan (1993) merupakan
hasil akhir dari proses dekomposisi bahan organik.
▪ Berkurangnya Al-dd tersebut disebabkan terbentuknya khelat
atau komplek Al-organik (Tan, 1993). Mekanisme
pembentukan senyawa tersebut bergantung pada jumlah dan
distribusi gugus fungsional yang terdapat pada senyawa
organik tersebut.
▪ Penggunaan asam organik yang diberikan pada permukaan
tanah atau pada lapisan olah, mampu bermigrasi ke subsoil dan
dapat memperbaiki sifat subsoil masam merupakan alternatif
yang baik.
a.Kapur adalah setiap
bahan yang mengandung
Ca maupun Mg yang
dapat diberikan kepada
tanah untuk menaikan pH

PENGAPURAN

b.Pengapuran adalah pemberian bahan-


bahan kapur untuk meningkatkan pH
tanah yang bereaksi masam menjadi
mendekati netral yaitu sekitar 6,5 – 7
TUJUAN PENGAPURAN

▪ Tujuan pengapuran untuk memperbaiki sifat


kimia, fisika dan biologi tanah
▪ Wilayah sub tropika : tujuan pengapuran untuk
menaikkan Unsur → hara meningkat
▪ Wilayah tropika : tujuan meniadakan pengaruh
meracun dari Al
MANFAAT PENGAPURAN
(Buckman& Brady, 1982)

Meningkatkan pH
tanah sehingga
mendekati netral

Memperbaiki Menambah unsur


kehidupan Ca dan Mg
mikroorganisme

Mengurangi Menambah
keracunan Al, Fe ketersediaan unsur hara,
dan Mn contoh N,P
BENTUK-BENTUK KAPUR
MUTU KAPUR
▪ Garansi fisik → kehalusan
▪ 10 mesh → 10 lubang penyaringan dalam/inci2
▪ 100 mesh → 100 lubang penyaringan dalam /inci2
▪ Garansi kimia
▪ Kalsium karbonat ekivalen ≈ daya menetralkan % CaCO3,
eqivalen dari CaO murni
BM CaCO3 100
= BM CaO
X 100 % = 56
X 100 % = 178,6%
→ kemampuan CaO untuk menetralkan tanah adalah 1,786 kali
lebih besar dari CaCO3
Penggunaan Tanaman Toleran
➢ Penggunaan spesies atau kultivar tanaman yang toleran
terhadap kemasaman tanah yang tinggi merupakan usaha
yang paling baik dalam mengatasi masalah subsoil masam
➢ mengurangi penggunaan input amelioran, yang berarti
menekan biaya produksi, tetapi juga tidak mengganggu
keseimbangan unsur hara yang ada di dalam tanah
➢ Varietas tanaman yang toleran tanah masam terutama
berkaitan dengan ketahanannya terhadap Al yang tinggi
Ekskresi asam organik oleh akar
o Ekskresi asam organik yang mengkhelat Al dalam
rhizosfir akar merupakan mekanisme toleransi spesies
atau kultivar tanaman tertentu terhadap kemasaman
atanah (Delhaize, et al., 1993 a,b).
o Asam organik seperti asam sitrat dan asam malat juga
polipeptida tertentu dieksudasikan oleh akar tanaman
(Basu, et al., 1994) tampaknya mendetoksifikasi Al
o Dengan demikian, mekanisme toleran suatu spesies
atau kultivar terhadap Al dapat berlangsung bila terjadi
ekskresi asam organik oleh akar tanaman, dan pH
rhizosfir sesuai yakni optimal pada pH 4 – 4,5 untuk
pembentukan kompleks Al-organik (Motekaitis dan
Martell, 1984 in Keltjens, 1997).

Anda mungkin juga menyukai