PENDAHULUAN
Seperti halnya dengan manusia, tanaman juga akan mengalami sakit atau
terserang hama penyakit, bila kondisi fisiknya tidak baik. Hal ini disebabkan karena
adanya perubahan iklim atau memang sejak awal menggunakan benih atau bibit yang
tidak baik sehingga tanaman mudah terserang hama. Selain itu, hal ini bisa juga
disebabkan karena kondisi tanahnya dan lain-lain.
Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tercatat bahwa di seluruh dunia
terjadi keracunan pestisida antara 44.000 sampai 2.000.000 orang setiap tahunnya.
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem.
Dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis juga terlihat dari
meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida, biaya perawatan akibat tingginya
harga pestisida dan ekosistem menjadi tidak seimbang.
Pestisida alami buatan sendiri sebaiknya dicoba sebagai sistem pengendalian
hama pertanian skala rumah tangga. Selain ramah lingkungan, pestisida alami
merupakan pestisida yang relatif aman dalam penggunaannya dan ekonomis.
Bila kita menghendaki hidup sehat dan ramah lingkungan ada pilihan atau
opsi yang ditawarkan yaitu menggunakan bahan-bahan alami untuk mengusir atau
menghalau hama yang menyerang tanaman tanpa harus mematikannya sehingga
siklus ekosisten masih tetap terjaga.
Pestisida alami ada di lingkungan kita, mudah di dapat dan murah, yang pasti
juga aman karena tidak beracun sehingga merusak lingkungan serta kesehatan
manusia.
BAB II
ISI
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus
yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini
sangat luas yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya
seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan. Bagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah
meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya seperti lalat,
nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta
kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.
Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi
masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem
pengendalian hama, dan hanya digunakan bila diperlukan. Secara umum pestisida
alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Jenis
pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan
lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
Beberapa keistimewaan pestisida alami adalah :
1. Mempunyai kegunaan yang bersifat menolak datangnya hama atau penyakit.
Contohnya adalah jerami dan garam.
2
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Mengusir serangga.
i.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
dan ini yang membuat petani senang karena terlihat langsung hasilnya setelah
diaplikasikan. Namun, dampak negatifnya mengakibatkan ikut matinya musuh alami
yang merupakan sahabat petani. Untuk lebih jelasnya berikut perbedaan jika
menggunakan pestisida nabati dan kimia dilihat dari kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
Kelebihan pestisida nabati adalah sebagai berikut :
a.
Murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
b.
Relatif aman terhadap lingkungan.
c.
Tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.
d.
Sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
e.
Kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.
f.
Menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida
kimia.
Kekurangan pestisida nabati adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
antara lain :
1.
2.
3.
Bahan ini diambil dari rimpangnya, kemudian ditumbuk halus dan dicampur
dengan urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan
perbandingan 1 : 2-6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga
penyerang tanaman.
4.
Tembakau
Tembakau sebagai Pestisida Organik karena senyawa yang dikandung adalah
nikotin. Ternyata nikotin ini tidak hanya racun untuk manusia, tetapi juga dapat
dimanfaatkan untuk racun serangga Daun tembakau kering mengandung 2-8%
nikotin. Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat. Nikotin berperan
sebagai racun kontak bagi serangga seperti: ulat perusak daun, aphids, triphs, dan
pengendali jamur (fungisida).
5.
6.
7.
Abu kayu
6
9.
10.
11.
12.
Daun pepaya
Ambil daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau kira-kira
sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar. Lalu dilumatkan (bisa diblender)
dan dicampurkan dalam 1 (satu) liter air, kemudian dibiarkan selama kurang
lebih 1 (satu) jam. Langkah berikutnya disaring, lalu ke dalam cairan daun
papaya hasil saringan ditambahkan lagi 4 (empat) liter air dan 1 (satu) sendok
besar sabun. Ampas lumatan daun papaya bisa dimasukkan ke dalam komposter
untuk tambahan bahan kompos. Cairan air papaya dan sabun sudah dapat
digunakan sebagai pestisida alami. Semprotkan cairan ini pada hama-hama yang
mengganggu tanaman kita. Semprotan pestisida air papaya dan sabun ini dapat
membasmi aphid (kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk
ulat bulu.
13.
Minyak Cengkeh
Cengkeh merupakan tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di tingkat
petani. Tanaman ini banyak mengandung minyak atsiri yang mempunyai nilai
jual tinggi. Minyak atsiri diperoleh melalui proses ekstraksi maupun penyulingan
bagian daun atau bunga cengkeh. Minyak tersebut diketahui mengandung
sampai dengan 80% eugenol dan berdasarkan uji laboratorium dan rumah kaca
diketahui sangat efektif membunuh nematode puru akar, M. incognita.
BAB III
PENUTUP
Bawang putih (Allium sativum), Abu kayu, Mint (Menta sp), Cabai merah
(Capsium annum), Daun Kemangi (Ocimum sanetu), Tomat (Lycopersicum
eskulentum), Daun papaya, Minyak Cengkeh, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://fiqhiardiansyah.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/06/29/tumbuhan-untuk-bahanpestisida-nabati
http://tipspetani.blogspot.com/2012/12/macam-macam-pestisida-tanaman.html
10