Anda di halaman 1dari 7

 Melon merupakan tanaman buah yang tergolong famili Cueurbtaeeae.

Tanaman melon
ini mempunyai keistimewaan pada rasa, aroma dan warnanya. Buah melon mempunyai
rasa yang manis, aroma yang harum serta warna daging buah yang hijau atau kuning
segar. Daya tarik membudidayakan melon adalah nilai ekonomis yang tinggi, karena
harganya yang tergolong mahal dan relatif stabil. Melon mempunyai adaptasi yang cukup
luas, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman melon cukup adaptif di
dataran rendah. Tanaman melon memerlukan sinar matahari penuh, melon tidak -cocok
ditanam pada lahan yang ternaungi atau terlindung. Agar tanaman melon dapat
berproduksi dengan optimal, diperlukan pemeliharaan tanaman yang tepat.
Berikut langkah-langkah budidaya buah melon :
1. Persiapan lahan
2. Penyemaian benih
3. Penanaman
4. Pemberian mulsa
5. Pemberian lanjaran dan pengikatan pada lanjaran
6. Pemangkasan cabang
7. Pengendalian hama dan penyakit tanaman.
8. Pengendalian gulma
9. Pemupukan susulan
10. Pemangkasan buah
11. Panen

1. Persiapan lahan
Tanah harus dibersihkan dari rumput dan diolah sampai gembur dengan menggunakan cangkul
atau traktor. Lalu, Buat bedengan dengan lebar 3 meter dengan panjang sesuai lahan. Antar
bedengan di buat saluran untuk pembuangan air. Pada lahan yang masam diberi perlakuan
pengapuran, dengan dosis 1,0 t/ha. Kapur diberikan pada saat pengolahan tanah, sekitar 10 hari
sebelum tanam.
2. Penyemaian Benih
Sebelum benih disemai, benih direndam di dalam air. Benih disemai pada polybag dengan
ukuran kecil. Polybag berisi media tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Tiap
satu polybag disemai satu biji. Semaian diberi naungan dan dilakukan penyiraman agar media
tetap lembab. Setelah semaian berumur 3 minggu, tanaman siap dipindah kelapangan.
3. Penanaman
Jarak tanam yang digunakan adalah 75 cm x 60 cm, 1 tanaman perlubang tanam. Jadi setiap
bedengan terdapat 4 baris tanaman yang memanjang. Pupuk kandang diberikaan saat tanam,
dengan cara di koak pada lubang tanam dengan dosis 5,0 ton/hektar. Penanaman dilakukan
sebaiknya pada pagi atau sore hari. Bersamaan dengan pemberian pupuk kandang juga sekaligus
diberi pupuk buatan yang berupa Urea, SP 36 dan KCI degan dosis masing masing 150,300 dan
100 kg/ha.
4. Pemberian Mulsa
Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang digunakan untuk menjaga kelembaban
tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit agar tanaman tumbuh dengan baik.
Material mulsa umumnya terbuat dari plastik. Lalu, Pemberian Mulsa diberikan disekitar
tanaman. Penanaman pada musim kemarau mulsa berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah.
Sedangkan pada musim hujan, mulsa berfungsi untuk mencegah percikan air yang dapat
mengganggu dan merusak buah.
5. Pemberian lanjaran dan pengikatan pada lanjaran
Ketika Umur 1 minggu setelah ditanam dilapangan tanaman yang sudah mencapai ketinggian 20
cm, saat itu kita siapkan ajir untuk lanjaran tanaman. Pada umur 3 minggu, tanaman sudah mulai
menjalar, dan dilakukan pengikatan pada lanjaran. Pengikatan tetap dilakukan seiring
pertambahan panjang pada tanaman.
6. Pemangkasan tunas
Tunas yang keluar dari ketiak daun pertama sampai kedelapan di pangkas. Tunas berikutnya
dibiarkan tumbuh dan berkembang. Pemangkasan bunga dilakukan pada bunga betina (pentil
calon bakal buah), Pilih 1 atau 2 buah melon yang baik untuk dibesarkan,dan buah yang lain di
buang.
7. Pengendalian hama dan penyakit tanaman
Serangan hama dan organisme penyebab penyakit pada melon dapat terjadi sejak benih,
pembibitan, penanaman, hingga penyimpanan di dalam gudang. Agar mendapatkan kriteria buah
unggul yang terbebas dari hama dan penyakit, maka perlu dilakukan pengendalian terpadu
terhadap penggangu tanaman, baik hama dan penyakit tanaman lainnya. Pengendalian hama
penyakit tanaman dilakukan melalui pengendalian secara fisik atau mekanik, kimiawi, dan
biologis. Cara fisik atau mekanik misalnya dengan penggunaan perangkap serangga,
pembungkus buah, serta pemangkasan bagian yang terserang dan membakarnya. Cara lainnya
yaitu dengan pengendalian cara kimia, dengan penyemprotan pestisida kontak maupun sistemik
baik insektisida dan fungisida, dan cara biologis yaitu dengan menggunakan musuh alami dan
pestisida nabati. Berbagai cara pengendalian ini dapat dikombinasikan untuk pembersihan yang
optimal terhadap serangan hama dan penyakit.
Hama yang sering ditemui pada tanaman melon adalah Kutu daun (Aphis sp), lalat buah dan
Trips sp. Hama - hama tersebut dapat dikendalikan dengan insektisida Curacron (2cc/leter) dan
Sevin (2 g/liter). Sedangkan penyakit yang sering di temui dibuah melon lainnya adalah penyakit
layu, untuk mencegahnya digunakan Antracol dengan dosis 2 g/liter.
8. Pengendalian gulma/pembumbunan
Pengendalian gulma dilakukan setelah tanaman berumur 3 - 4 minggu setelah tanam,
berbarengan dengan pembumbunan disekitar tanaman dan pemupukan susulan.
9. Pemupukan susulan
Pupuk susulan diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 minggu, Pupuk NPK diberikan di
samping tanaman dengan dosis 220 kg/ha. Pemberian larutan pupuk NPK yang dicairkan dapat
diberikan setiap 10 hari sekali.
10. Pemangkasan buah
Dalam satu tanaman pilih 1- 2 buah melon yang baik untuk dibesarkan,dan buah yang lain di
buang.
11. Panen
Buah yang cukup besar agar tidak terganggu, bisa disangga dengan tali rapia atau tali nilon yang
dianyam. Buah yang sudah tua dicirikan oleh aroma buah yang harum dan terjadi rekahan pada
batas pangkal buah dengan buah, urat urat buah sudah penuh sampai kedekat tangkai. Panen
yang baik dilakukan dengan cara memotong tangkai buah secara hati hati dengan menggunakan
gunting/alat potong lainnya. Dan Sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Sumber : Balittra (2018),”Budidaya Tanaman Melon “ Repository Pertanian.go.id


https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6262

 Jenis – jenis penyakit yang terdapat pada tanaman melon


Penyakit Virus Kuning
Penyebab penyakit ini virus Gemini dan gejala yang terlihat adanya bercak kuning pada daun
dan beberapa daun menjadi keriting. Virus dapat ditularkan melalui benih, alat pertanian dan
kupu-kupu merupakan serangga vector bagi virus. Pada serangan berat, perkembangan buah
akan lambat, sehingga buah yang dihasilkan tidak sempurna, terutama pada bentuk buah dan
rasanya.
Pengendaliannya dapat dilakukan 3 (tiga) cara, yaitu cara kultur teknis, cara fisik/mekanis,
dan cara kimiawi. Cara kultur teknis, dilakukan dengan penggunaan varietas tahan. Sedangkan
pengendalian cara fisik/mekanis dapat dilakukan sanitasi lingkungan dengan membersihkan
gulma di sekitar tanaman dan tanaman terserang dimusnahkan. Kemudian pengendalian cara
kimiawi, dengan menggunakan insektisida kimia yang efektif berbahan aktif tiametoksan
25%.
Penyakit Layu Bakteri
Penyakit iini penyebabnya Pseudomonas sp dan gejalanya perubahan warna pada daun muda
menjadi coklat tua dan akhirnya mongering. Pada serangan lebih lanjut dapat menurunkan
produksi atau gagal panen.
Pengendalian dengan 2 (dua) cara, yaitu cara fisik/mekanis dan cara kimiawi. Cara
fisik/mekanis, dengan melakukan sanitasi dan kebersihan kebun serta tanaman yang terserang
dimusnahkan atau dibakar. Sedangkan cara kimiawi, dilakukan dengan merendam benih
dalam larutan Agrymicin 1-2 gram per liter air selama 6-8 jam atau pada pertanaman dengan
fungisida berbahan aktif mancozep 80%.
Penyakit Layu Fusarium
Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum ini menunjukkan gejala pada
tanaman muda/pesemaian dapat menyebabkan tanaman busuk atau tumbuh kerdil. Pada
tanaman dewasa daun menjadi pucat, bagian atas tanaman layu dan sedikit demi sedikit
menjadi layu keseluruhan dan mati. Batang menjadi nekrotik/retak dan mengeluarkan cairan
berwarna coklat.
Pengendalian bisa dilakukan 4 (empat) cara, yaitu cara kultur teknis, cara fisik/mekanis, cara
biologis, dan cara kimiawi. Pengendalian cara kultur teknis dapat dilakukan dengan pergiliran
tanaman yang tidak rentan atau tanam pada lahan baru. Selain itu dapat juga dilakukan dengan
pengaturan jarak tanam yang tepat, yaitu 50 x 50 cm atau 60 x 60 cm. Pengendalian cara
fisik/mekanis dilakukan dengan pembersihan eradikasi tanaman sakit dan dimusnahkan.
Pengendalian cara biologis adalah pengendalian secara preventif dan berkala dengan agensia
hayati cendawan antagonis Trichoderma sp. atau Gliocladium sp. Pengendalian cara kimiawi
dapat dilakukan dengan fungisida berbahan aktif Mancozep 80 % dan Klorotalonil 75 %.
Penyakit Antraknosa
Penyakit ini disebabkan oleh Collectotrichum lagenarium (Pass) Ell. Et Halst dan gejalanya
terlihat pada daun, batang muda, bunga dan buah terdapat bercak-bercak berwarna coklat
kelabu sampai kehitaman yang sedikit demi sedikit melekuk dan bersatu. Jaringan tanaman
yang terdapat di bawahnya juga membusuk.
Pengendalian dapat dilakukan sebagai berikut: (1) Pengaturan jarak tanam yang tepat (45 x 60
cm, 50 x 60 cm atau 60 x 70 cm); (2) Perendaman benih dengan fungisida berbahan aktif
azoksisitrobin 250 gram per liter atau propineb 70 %; (3) Pembersihan bagian-bagian tanaman
yang mati; dan (4) Tidak semua orang diijinkan masuk ke kebun untuk antisipasi penularan
jamur.
Penyakit Busuk Buah
Penyebabnya Phytophthora nicotianae B. de haan var parastica (Dast) dan gejala serangan
pada batang ditandai dengan bercak coklat kebasahan yang memanjang. Serangan serius dapat
menyebabkan tanaman mati layu. Daun yang terserang seperti tersiram air panas kemudian
meluas. Serangan pada buah ditandai dengan bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat
kehitaman dan lunak. Makin lama bercak menjadi berkerut dan mengendap. Pada bagian buah
yang busuk diselimuti kumpulan cendawan putih.
Pengendaliannya sebagai berikut: (1) Pemangkasan daun atau cabang yang berlebihan untuk
mengurangi kelembaban di sekitar tanah; (2) Rotasi tanaman dengan tanaman yang bukab
sefamili dengan melon; (3) Mencabut tanaman yang terserang dan dibakar; dan (4) Tidak
semua orang diijinkan masuk ke kebun untuk antisipasi penularan jamur.
Sumber : http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98801/penyakit-dan-pengendaliannya-untuk-
menjaga-mutu-melon/

 Jenis – jenis hama hewan serangga pada tanaman melon

1. Ulat Jengkal (Chrysoidexis chaicites)


Hama yang satu ini bisa dibilang cukup berbahaya karena menyerang seluruh bagian
yang dimiliki oleh tanaman melon. Ulat jengkal sangat mudah dikenali dari
tubuhnya yang berwarna hijau cerah.
Gejala Serangan
Bagian yang terserang ulat jengkal akan terlihat bekas gigitan karena hama ini
memang memakan beberapa bagian tanaman melon, terutama ujung daun. Ulat
jengkal juga akan meninggalkan telurnya di bawah daun sehingga terlihat ada
benang putih.
Penyebab
Serangan hama ulat jengkal bisa disebabkan karena penggunaan media tanam yang
kurang tepat dan perubahan musim yang terlalu mendadak. Hama memang lebih
mudah datang saat perubahan musim yang tidak seharusnya.
Cara Mengatasi
Anda dapat melepaskan pemangsa ulat jengkal di sekitar tanaman melon, seperti
Listomastix sp. atau Apanteles sp., yang berbentuk seperti lebah untuk mengatasi
hama ini. Anda juga bisa menggunakan insektisida, asalkan masih sesuai dengan
dosis seharusnya.
2. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
Hama yang memiliki nama lain Bemisia tabaci ini menyerang bagian daun dan buah
melon. Kutu kebul memiliki ukuran yang sangat kecil dengan warna putih. Kutu ini
bisa menghasilkan 500 telur dan menetas dalam waktu 10 hari.
Gejala Serangan
Kutu kebul menyerang melon dengan cara berkelompok dan membuat daun lengket
akan jamur hitam. Serangan kutu kebul akan membuat daun menjadi kering dan
buah melon membusuk.
Penyebab
Hal yang menyebabkan kutu kebul menyerang tanaman melon adalah udara atau
media tanam yang terlalu lembap. Melon sendiri seharusnya tumbuh di tempat yang
terkena sinar matahari.
Cara Mengatasi
Anda dapat menggunakan pembatas pada tanaman melon agar hama yang satu ini
tidak mendekati. Selain itu, penggunaan insektisida sangat efektif untuk mengatasi
hama ini karena jumlahnya yang sangat banyak.
3. Thrips
Thrips merupakan hama kecil berwarna hitam dengan sedikit corak berwarna merah
yang sering berada pada bagian daun tanaman melon.
Gejala Serangan
Hama yang satu ini menyerang tanaman melon dengan menghisap daun melon
hingga membuat daun tersebut berubah warna hingga kekeringan.
Penyebab
Suhu dan kelembapan udara di sekitar tanaman melon serta media tanam yang
digunakan mengundang hama thrips.
Cara Mengatasi
Gunakan insektisida untuk membasmi thrips dengan dosis yang tepat. Selain itu,
basmi juga gulma di sekitar tanaman melon karena gulma juga mengundang hama
yang satu ini.
4. kumbang daun (Aulocophora similis)
Hama yang satu ini terlihat sangat mirip dengan kumbang yang berwarna kuning
hingga cokelat.
Gejala Serangan
Oteng-oteng sangat suka memakan daun yang masih muda sehingga sering terlihat
bekas gigitan. Pada kasus yang sudah parah, hanya terlihat tulang daun saja.
Penyebab
Udara dan media tanam yang terlalu lembap menjadi penyebab oteng-oteng suka
mendekat ke tanaman melon.
Cara Mengatasi
Anda dapat mengatasi hama yang satu ini dengan mencarinya secara manual dengan
tangan kosong atau menggunakan insektisida bila serangannya sudah sangat parah.
5. Kutu Daun (Myzus persicae)
Kutu daun memiliki badan berwarna putih yang terlihat seperti transparan dengan
ukuran yang sangat kecil sehingga sulit ditemukan.
Gejala Serangan
Dari namanya, sudah jelas kalau kutu daun menyerang bagian daun melon. Hama
yang satu ini akan membuat daun menjadi keriput dan menguning hingga
pertumbuhan tanaman melon jadi terhambat.
Penyebab
Kutu daun akan datang ketika udara di sekitar tanaman lembap dan banyak sekali
hama daun yang menjadi makanannya.
Cara Mengatasi
Membasmi gulma di sekitar tanaman melon dapat membantu mengurangi serangan
kutu daun. Anda juga dapat menggunakan predator kutu daun untuk membantu .

Sumber : wahyu nurwijayo S.p,(2021) https://gdmorganic.com/hama-dan-penyakit-


melon/

Anda mungkin juga menyukai