Anda di halaman 1dari 5

On Farm

Persiapan Lahan Budidaya Tanaman Pisang


Lahan untuk budidaya pisang terlebih dahulu dibersihkan dari gulma atau semak belukar.
Untuk budidaya pisang secara monokultur, sebelum pembuatan lubang tanam terlebih
dahulu dilakukan pemancangan atau pengukuran jarak tanam. Jarak antar lubang tanam 3
m x 3 m, Kemudian dibuat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm. Lubang tanam
dibersihkan dari  sisa-sisa akar tanaman, terutama akar alang-alang.

Waktu Yang Tepat Menanam Bibit Pisang


Agar pertumbuhan pisang bisa optimal sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim
hujan. Pada masa-masa awal penanaman bibit pisang sangat rentan dan sangat
membutuhkan air. Hal ini dilakukan untuk menghindari tingkat kematian bibit dan
menghindari kerugian.

Cara Pemberian Pupuk Dasar Tanaman Pisang


Pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang yang diberikan 20 – 30 hari sebelum bibit
ditanam. Kebutuhan pupuk dasar per tanaman antara 3 hingga 10 kg pupuk organik. Dosis
disesuaikan dengan kondisi lahan atau tingkat kesuburan lahan. Pupuk dasar ditaburkan
pada lubang tanam, jika pH dibawah 4,5 tambahkan kapur dolomit secukupnya.
Pemupukan susulan I dilakukan ketika tanaman pisang berumur 10 – 15 hari setelah tanam.
Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkannya disekeliling tanaman, dengan jarak
minimal 30 cm dari pangkal batang. Sebelum ditaburkan, buat parit melingkar dengan
kedalaman sekitar 10 cm kemudian pupuk ditimbun tanah. Dosis pupuk susulan pertama
sebanyak 162 kg per hektar.
Pemupukan susulan II dilakukan ketika tanaman pisang berumur 3 bulan setelah tanam.
Buat parit dengan kedalaman 10 cm disekeliling pangkal batang dengan jarak 60 – 70 cm
dari pangkal batang. Pupuk ditaburkan pada parit tersebut kemudian ditimbun
menggunakan tanah. Dosis pupuk susulan II sebanyak 243 kg per hektar.
Pemupukan susulan III sama seperti pemupukan susulan II hanya saja dilakukan ketika
tanaman pisang berumur 6 bulan setelah tanam. Dosis pupuk susulan III pun sama yaitu
sebanyak 243 kg per hektar.
Cara Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Pisang
Selain kualitas bibit dan pemberian pupuk, untuk menghasilkan tanaman dan buah pisang
yang berkualitas perlu juga dilakukan perawatan dan pemeliharaan. Berikut ini beberapa
kegiatan dalam memelihara dan merawat tanaman pisang:
1.    Penyiraman Tanaman Pisang
Penyiraman tanaman pisang perlu juga dilakukan jika tidak turun hujan atau kemarau dalam
jangka waktu yang lama. Terutama pada tanaman muda yang baru ditanam dan menjelang
tanaman memasuki usia produktif.
2.    Pemangkasan Tanaman Pisang
Daun-daun yang tua, kering dan terserang penyakit dipangkas atau dibuang supaya
tanaman sehat dan mencegah penularan penyakit. Pada saat pembungaan setidaknya ada
6-8 daun sehat agar perkembangan buah menjadi maksimal.
3.    Penyiangan Tanaman Pisang
Penyiangan tanaman pisang terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 0 – 5 bulan.
Pada saat itu penyiangan harus dilakukan secara manual dan intensif agar pertumbuhan
tanaman tidak terganggu oleh gulma. Penyiangan sebaiknya penyiangan tidak dilakukan
menggunakan herbisida karena dapat merusak tanah dan meracuni tanaman.
4.    Penjarangan Anakan Pisang
Anakan pisang yang terlalu banyak harus dibuang atau dijarangkan sebab bisa menurunkan
produksi dan kualitas buah pisang tanaman induk. Penjarangan anakan dilakukan dengan
memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda
(umur 3 bulan). Penjarangan anakan pisang dilakukan rutin setiap 6-8 minggu.
5.    Perawatan Tandan Pisang
Perawatan tandan dilakukan dengan tujuan agar buah pisang yang dihasilkan dapat tumbuh
dan berkualitas baik. Daun-daun disekitar tandan dibersihkan, terutama daun-daun yang
kering. Jantung atau bunga jantan juga dipotong jika buah pisang pada sisir terakhir sudah
berukuran kecil. Buah pisang pada sisir terakhir berukuran lebih kecil dan biasanya tidak
sempurna, buah tersebut harus dibuang agar buah pada sisir diatasnya dapat tumbuh
dengan optimal.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pisang
A.)    Hama Tanaman Pisang
1.    Nematoda (Rotulenchus similis)
Nematoda atau cacing gilig adalah hama yang menyerang perakaran tanaman. Upaya
pengendalian hama nematoda pada tanaman pisang dapat dilakukan dengan pencegahan,
yaitu penggunaan bibit yang sehat, membongkar dan membakar rumpun tanaman yang
terindikasi terinfeksi nematoda. Penggunaan pestisida kimia dapat dilakukan jika memang
diperlukan.
2.    Ulat Penggulung Daun Pisang (Erionota thrax L.)

Sesuai dengan namanya, ulat penggulung daun pisang menyerang daun pisang dengan cara
memakannya. Pengendalian hama ulat penggulung daun pisang dapat dilakukan secara
mekanis, yakni dengan cara mengambil ulat dan kemudian memusnahkannya.
3.    Hama Uret
Hama uret menyerang batang dan bonggol pisang sehingga batang dan bonggol berlubang.
Pengendalian hama uret dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan
penggunaan insektisida kimia.
4.    Kumbang Penggerek Bonggol Pisang (Cosmopolites sordidus).
Kumbang penggerek bonggol adalah hama tanaman pisang yang menyerang batang dan
bonggol pisang. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan
kebun. Memusnahkan batang dan bonggol tanaman terserang atau menimbunnya didalam
tanah dan menyemprotkan insektisida.
5.    Hama Ulat Buah Pisang
Ulat buah adalah hama yang menyerang buah pisang. Upaya pengendalian dapat dilakukan
dengan penyemprotan insektisida yang direkomendasikan dengan dosis dan interval
penyemprotan sesuai anjuran.
6.    Hama Ngengat (Nicoleia octacema)
Hama ngengat pada tanaman pisang menyerang bunga dan buah pisang yang masih muda.
Upaya pengendalian hama ngengat pada pisang dapat dilakukan dengan menyemprotkan
insektisida pada jantung pisang yang seludangnya telah terbuka.
7.    Lalat Buah Pisang (Dacus dorsilis)
Lalat buah yang menyerang buah pisang adalah Dacus dorsilis. Upaya pengendalian lalat
buah pisang dapat dilakukan dengan pemasangan perangkap lalat buah dan
menyemprotkan insektisida kimia yang direkomendasikan.
B.)    Penyakit Utama Tanaman Pisang
1.    Bercak Daun
Bercak daun pisang disebabkan oleh cendawan Cercospora musae Zimn. atau
cendawan Mycosphacrella musicola Mulder. Upaya pengendalian bercak daun pisang dapat
dilakukan dengan cara membersihkan areal kebun, memangkas daun-daun yang terserang
kemudian memusnahkannya. Atau dengan penyemprotan fungisida kimia yang
direkomendasikan.
2.    Penyakit Kerdil Pisang
Tanaman yang terserang penyakit kerdil ditandai dengan pertumbuhannya yang lambat,
daun tegak, kaku, pendek dan sempit. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan
menanam bibit yang sehat, membongkar tanaman yang terserang kemudian membakarnya.
Penyemprotan insektisida kimia dapat dilakukan untuk membasmi kutu daun (Pentalonia
nigronervosa).
3.    Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium pada tanaman pisang disebabkan oleh cendawan Fusarium
oxysporum. Pengendalian layu fusarium pada pisang dapat dilakukan dengan menggunakan
varietas yang tahan terhadap layu fusarium, penggunaan bibit yang sehat, pemupukan berimbang
dan aplikasi agens hayati trichoderma sp.

4.    Penyakit Pembuluh Jawa


Penyakit pembuluh jawa disebabkan oleh bakteri Pseudomonas musae Gaumann. Tanaman
yang terserang mengalami pertumbuhan yang lambat, perkembangan pupus daun lambat.
Upih daun sebelah luar terbelah membujur, daun patah dan layu. Upaya pengendalian
dapat dilakukan dengan menggunakan bibit yang sehat, pengolahan lahan yang baik,
pemupukan secara berimbang dan aplikasi baktersida.
5.    Penyakit Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri pada tanaman pisang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas
solaracearum. Bakteri ini menyerang akar, bonggol hingga batang pisang. Upaya
pengendalian dilakukan dengan menanam bibit yang sehat dan penyemprotan bakterisida.
6.    Penyakit Darah
Daun tanaman pisang yang terserang penyakit ini menguning dan kemudian layu, bunga
jantan mengering, batang berubah warna menjadi kecoklatan dan akhirnya membusuk.
Upaya pengendalian dilakukan dengan menanam bibit yang sehat, membongkar kemudian
membakar tanaman yang terserang dan penyemprotan bakterisida.
Target Hasil Panen
Target untuk hasil panen pisang per hektarnya yaitu berkisar 750 – 1500 tandan per
hektarnya dengan berat yaitu berkisar 35 – 40 ton/ha dalam kurun waktu pemanenan yaitu
sekitar 8 bulan.

Anda mungkin juga menyukai