Anda di halaman 1dari 4

5.2.2.

3 Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah. Dengan
mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan hara, produk
pertanian akan semakin merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara pasokan hara
dan kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang
karena terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi atau
penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan pembenah akan
meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta menjaga mutu tanah agar tetap
berfungsi secara lestari.
Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara optimum
untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen.
Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberikan pupuk bentuk dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat dan pada saat
yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut.
Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya pada perakaran aktif, tetapi sukar
menyerap hara dari lapisan tanah yang kering atau mampat. Efisiensi pemupukan
dapat ditaksir berdasarkan kenaikan bobot kering atau serapan hara terhadap satuan
hara yang ditambahkan dalam pupuk tersebut.
Faktor yang berpengaruh terhadap pemupukan:
Tanah: kondisi fisik (kelerengan, jeluk mempan perakaran, retensi lengas dan aerasi),
kondisi kimiawi (retensi hara tersedia, reaksi tanah, bahan organik tanah, sematan
hara, status dan imbangan hara), kondisi biologis (pathogen, gulma).
Tanaman: jenis, umur dan hasil panen yang diharapkan.
Pupuk: sifat, mutu, ketersediaan dan harga.
Iklim: temperatur, curah hujan, panjang penyinaran dan angin.

Kualitas kopi sangat menentukkan harga jualnya, oleh sebab itu tak semua kopi
memiliki kualitas mutu sebab itu tergantung dari cara perawatan hingga
pemupukannya.
Tentu saja untuk meningkatkan kualitas harga jual maupun mutu pada kopi,
diperlukan pemilihan teknis pemupukan secara tepat.

Pemupukan kopi secara organik adalah salah satu kunci terbaik dalam mendapatkan
hasil panen yang besar.

Hal ini dikarenakan pemupukan tanaman kopi secara organik memiliki manfaat
dalam:

1. Meningkatkan ketersediaan senyawa organik dan unsur hara didalam tanah.


2. Meningkatkan kesuburan tanah.
3. Meningkatkan produktivitas tanaman.
4. Mempercepat pertumbuhan tanaman.
5. Meningkatkan mutu buah agar lebih baik, sehat dan berkualitas.
6. Menunjang aktivitas mikroorganisme didalam tanah.
7. Mencegah penularan penyakit itu adalah manfaat pemupukan kopi secara
organik. Tidak hanya menyuburkan tanah, pemupukan kopi secara organik juga
terbukti bisa mengendalikan serangan hama penyakit.

5.2.2.4 Pemangkasan
Pemangkasan adalah pemotongan bagian-bagian tanaman yang tidak dikehendaki
agar tanaman tumbuh dengan sehat, kuat pertumbuhan vegetatif dan generatifnya
seimbang sehingga menjadi lebih produktif.Selain itu, pemangkasan ini penting
dilakukan untuk mengurangi cabang kopi supaya pembentukan cabang dan
pembuahan bisa berjalan dengan lancar sehingga tanaman tidak membentuk payung.
Oleh karena itu, tanaman kopi harus dipangkas pada bagian cabang primernya atau
diperpendek untuk merangsang pertumbuhan cabang sekunder.
Tujuan pemangkasan antara lain:
a. Mendapatkan pohon kopi yang rendah agar memudahkan pemeliharaan dan
pemanenan.
b. Mendapatkan cabang-cabang baru yang produktif secera berkelanjutan dan
optimal.
c. Memudahkan masuknya cahaya matahari ke tajuk tanaman
d. Memperlancar peredaran udara untuk mengurangi kelembaban.
e. Memperlancar pertumbuhan tanaman.
f. Mengatur letak, umur dan bentuk dari cabang produktif
g. Membuang cabang-cabang yang tidak dikehendaki (cabang tua, kering, sakit,
cabang cacing, cabang balik dan tunas air).
Dalam budidaya tanaman kopi, pemangkasan merupakan tindakan yang tidak
boleh diabaikan dan tidak boleh seperti apa yang diperkirakan orang, karena
kesalahan dalam melakukan kesalahan salah satu sebab menurunnya produksi. Oleh
karena itu sebelum melakukan pemangkasan harus diketahui sifat pertumbuhan
tanaman kopi sehingga dapat menentukan pelaksanaan serta cara yang tepat.
Kopi yang tumbuh tinggi menyebabkan nutrisi yang diserap akar pohon dari tanah
disebarkan ke seluruh pohon sehingga penyerapan nutrisi ke cabang produktif untuk
memperbanyak produksi buah kopi tidak maksimal.
5.2.2.5 Pengelolaan Tanaman Penaung
Pohon pelindung yang ditanam salah satunya adalah pohon lamtoro, atau nama
lainnya petai selong. Pohon lamtoro sendiri mampu mencegah erosi dan juga dapat
meningkatkan kesuburan tanah, bahkan hampir semua hal dari pohon ini dapat
dimanfaatkan. Lamtoro adalah salah satu jenis polong-polongan serbaguna yang
paling banyak ditanam dalam pola pertanaman campuran (wanatani). Pohon ini sering
ditanam dalam jalur-jalur berjarak 3-10 meter, di antara larikan-
larikan tanamanpokok.
Tidak semua dedaunan yang dapat menjaga kelembapan, karakter daun dari pohon
lamtoro yang kecil-kecil ini, membantu mempercepat proses dekomposisi sehingga
bagus untuk tanah. Sehingga secara tidak langsung, jika pohon lamtoro tumbuh di
tengah-tengah kebun kopi dengan jarak tanam khusus, dapat menjaga kelembapan
tanah untuk tanaman kopi. Bukan hanya itu saja, hewan ternak juga menyukai
dedaunan lamtoro sebagai makanannya. Dua manfaat dari daun lamtoro, menjaga
kelembapan tanah dari daun yang gugur ke tanah sebagai mulsa dan pupuk hijau, dan
juga bermanfaat menjadi pakan ternak.
Pohon pelindung sebaiknya ditanam 12 bulan sebelum penanaman kopi.
Penanaman pelindung sementara diatur dengan arah Utara-Selatan untuk lahan
datar/kemiringan populasi tertentu, disesuaikan dengan jarak tanam kopi.
5.2.2.6 Pengendalian OPT
Pengendalian organisme penganggu tumbuhan (OPT) adalah kegiatan yang
meliputi pelaksanaan pengamatan, peramalan, pemeriksanan, pengendalian, analisis
dan evaluasi hasil, bimbingan pengendalian, pemantauan daerah sebar OPT, serta
visualisasi dan informasi.
Hama dan penyakit tanaman kopi merupakan salah satu penyebab menurunnya
produksi dan produktivitas kopi. Serangan OPT dapat menimbulkan kerugian secara
ekonomis baik kualitas maupun kuantitas. Serangan OPT tidak hanya pada tanaman
dewasa di lapang tetapi juga di pembibitan, kebun entres, dan penyimpanan.
OPT pada tanaman kopi di antaranya adalah kelompok hama dan
penyakit.Pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman kopi dilakukan bertujuan
menekan perkembangan populasi hama dan patogen agar tidak merugikan secara
ekonomis dan meningkatkan ketahanan tanaman. Pengendalian hama dilakukan
dengan cara menggunakan perangkap serangga (hama penggerek buah kopi),
memupuk tanaman dengan pupuk yang seimbang menggunakan jenis dan dosis sesuai
anjuran. Memangkas pohon pelindung yang terlalu rimbun untuk memperbaiki
temperatur dan kelembaban atau kondisi agroklimat.

Anda mungkin juga menyukai