Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI AGROFORESTERI

WIDIA NAZARI
190310043

MATA KULIAH : TEKNOLOGI AGROFORESTERI


DOSEN PENGAMPUH : USNAWIYAH, S.P., M.P

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2022
MODUL 1.
DESKRIPSI BIO-FISIK LAHAN AGROFORESTERI

Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi beberapa sistem agroforestri yang ada di


lingkungan pengamatan.
2. Mahasiswa dapat memahami interaksi pohon dengan tanaman semusim dan
lingkungan sekitarnya.

Pertanyaan
1. Berapa jenis pohon yang ditanam pada lahan pengamatan yang dipilih dan
jumlah masing-masing jenis?
Jawab: Menurut dari pengamatan yang saya lakukan ada 6 pohon yang ditanam
terdapat di lahan tersebut, yaitu pohon pinang, pohon mangga,pohon kelapa sawit,
pohon kelapa, pohon rambutan, pohon durian.
2. Berapa umur dari masing-masing jenis pohon tersebut?
Jawab: Umur tanaman yang ditanam pada lahan tersebut ada yang umur 10 bulan
bahkan juga ada yang hingga 6-8 tahun.
3. Bagaimana pola penanamannya pada lahan tersebut?
Jawab: Pola penanamannya pada lahan tersebut yaitu menggunakan pola tanam
tumpang sari. Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman dengan campuran
(polyculture) berupa penggunaan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal
lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan. Pola tanam ini
cocok diterapkan di daerah miring untuk menjaga kesuburan tanah dan
menghindari longsor dengan menerapkan sistem terasering.
4. Jenis agroforestri apakah tempat pengamatan?
Jawab: Lahan yang diamati termaksuk klasifikasi lahan agrosilvopastura.
Agrosilvopastura adalah suatu sistem pengelolaan lahan kombinasi antara
komponen atau kegiatan pertanian dengan kehutanan dan peternakan/hewan untuk
mengatasi masalah ketersediaan lahan dan peningkatan produktivitas lahan
utamanya pada lahan marginal.
1.1 Metodologi Praktikum
Waktu: Minggu, 19 Desember 2021
Tempat: JL SD dusun D Panggoi, kec Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

1.2 Langkah Pengamatan


Nama pemilik lahan: Safwandi, S.P.
Nama Kepala desa : Arifin
Luas lahan: 2 ha
Lama diusahakan: kurang lebih 2 tahun
Kepemilikan: Petani
MODUL 2

STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN LAHAN AGROFORESTRI

Lahan yang diamati termaksuk klasifikasi lahan agrosilvopastura. Berikut


merupakan tabel hasil pengamatan komponen lahan:

Tabel 1. Komponen Pohon

NO NAMA MANFAAT FUNGSI UMUR

EKOLOGI PANEN (TH)

1 Pohon Kelapa Bahan baku, kayu Sebagai


bagunan,buah penghasil O2
(Cocos nucifera) 6-8 tahun
untuk kesehatan, dan
daun sebagai Konservasi
hiasan dekorasi , tanah dan air
pakan dan

serbaguna.

2 Pohon kelapa Sawit Buah dan daun Penyerapan


CO2,
(Elaesis guineensis)
penghasil O2
dan 2,5 tahun

Konservasi
tanah dan air

3 Pohon pinang Kayu bangunan, Pagar dan


buah, daun dan konservasi
(Areca catechu) 4 tahun
obat-obatan tanah dan air

4 Pohon rambutan Buah, kayu bakar Penaung dan


dan pakan konservasi
(Nephelium 2 tahun
tanah dan air
lappaceum)
5. Pohon mangga Buah, kayu bakar Penaung dan
dan pakan konservasi
(Mangifera indica) 5-6 tahun
tanah dan air

6 Pohon durian Buah, kayu bakar Penaung dan


dan pakan konservasi
(Durio zibethinus) 10-12 tahun
tanah dan air

Tabel 2. Tanaman Semusim

NO NAMA MANFAAT FUNGSI UMUR

EKOLOGI PANEN (th)

1 Kacang Hijau Buah dan Penyubur 2 bulan


pakan tanah dan
(Vigna radiata)
konservasi
tanah dan air

2 Kacang Tanah Buah dan Penyubur


pakan tanahdan
(Arachis hypogaea) 80-85 hari
konservasi
tanah dan air

Buah dan Penyubur


pakan tanahdan
3 Ubi Kayu 9-12 bulan
konservasi
(Manihot esculenta) tanah dan air

Pohon Pisang Buah dan Penyubur


pakan tanahdan
4 (Musa paradisiaca) 80-100 hari
konservasi
tanah dan air
Tabel 3. Komponen Ternak

NO NAMA MANFAAT FUNGSI USIA

EKOLOGI PRODUKSI

1 Sapi Penghasil Sebagai


daging dan pupuk organik
(Bos taurus) 6-7 tahun
susu

2 Kambing Penghasil Sebagai 3-4 tahun


daging dan pupuk organik
(Capra aegagrus-
susu
hircus)

3 Ayam Sebagai Sebagai


penghasil pupuk organik
(Gallus gallus- 8 bulan
dagingnya dan
domesticus)
Telur
MODUL 3.

NILAI EKONOMI KOMPONEN PENYUSUN LAHAN AGROFORESTRI

Lembar Pengamatan:

NO NAMA MANFAAT WAKTU HASIL HARGA PENDAPATAN

LOKAL EKONOMI PANEN YANG DIPASARAN BRUTO(RP)

DIPEROLEH (RP)

(kg/ha)

1 Jamur Sebagai 30 hst dan 3 kg/hari RP 50.000/kg RP 150.000/hari


bahan pangan pemanenan
dan di dilakukan
pasarkan setiap
malam hari

2 Kacang Bahan baku 80 hst dan


tanah industri pemanenan
- RP 29.000/kg -
makanan dan dilakukan
di pasarkan satu kali
panen

3 Kacang Bahan baku - - RP 24.000/kg -


hijau industri
makanan dan
di pasarkan

4 Ubi kayu Bahan baku - - -


industri
RP 6000/kg
makanan dan
di pasarkan
5 Pisang Bahan baku - - -
industri
RP 8000/sisir
makanan dan
di pasarkan

6 Kelapa Bahan baku - - -


industri
RP 5000/buah
makanan dan
di pasarkan

7 Kelapa Meningkatkan - - -
sawit pendapatan
RP 2050/kg
petani

8 Pinang Meningkatkan - - -
pendapatan
RP 24.000/kg
petani

9 Rambutan Meningkatkan - - -
pendapatan
RP 20.000/kg
petani dan
dikonsumsi
sendiri

10 Durian Meningkatkan - - -
pendapatan
petanidan
dikonsumsi RP 30.000/kg

sendiri
11 Mangga Meningkatkan - - -
pendapatan
RP 27.000/kg
petanidan
dikonsumsi
sendiri

12 Lembu Meningkatkan - - -
pendapatan
RP 170.000/kg
peternak dan
dikonsumsi
sendiri

13 Kambing Meningkatkan - - -
pendapatan
RP 97.000/kg
peternakdan
dikonsumsi
sendiri

14 Ayam Meningkatkan - - -
pendapatan
RP 34.000/kg
peternakdan
dikonsumsi
sendiri

KETERANGAN:

Berdasarkan pengamatan pada lahan tersebut menggunakan pola tanam


polikultur yang merupakan pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu
bidang lahan yang terususun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan
yang lebih baik.dan rotasi tanam adalah pola tanam yang di kembangkan dengan
cara mengamati tanaman budidaya setiap musim. Komponen pemnyusun lahan
agroforestri yang diamati masih dalam tahap percobaan, belum adanya kegiatan
pemanenan. Dikarenakan masih melakukan pembudidayaan tanaman.
LAMPIRAN

Pohon mangga Pohon Pisang Ubi Kayu

Pohon Pinang Pohon Kelapa Kacang Tanah

Pohon Durian
DOKUMENTASI PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai