Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Penyimpanan Umbi Umbian Pada Suhu Ruang, Suhu Dingin

Dan Di Dalam Tanah


“usman abdul aziz1, imas masitoh juwita2, gun gun gunawan3,sugianto4”

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut

Email: usmanabdulazis14710@gmail.com

ABSTRAK
Penyimpanan Produk Pertanian Merupakan Hal Yang Penting Dilakukan Dalam
Penanganan Pasca Panen. Umbi Adalah Organ Tumbuhan Yang Mengalami Perubahan
Ukuran Dan Bentuk Sebagai Akibat Perubahan Fungsinya. Perubahan Ini Berakibat Pula
Pada Perubahan Anatominya. Organ Yang Membentuk Umbi Terutama Batang, Akar, Atau
Modifikasinya. Hanya Sedikit Kelompok Tumbuhan Yang Membentuk Umbi Dengan
Melibatkan Daunnya. Umbi Umbian Termasuk Salah Satu Tanaman Yang Dapat Dikonsumsi
Yang Berasal Dari Dalam Tanah Seperti , Ubi Jalar, Talas, Simgkomg, Kentang Bawang
Dan Sebagainnya. Salah Sat Yang Berpengaruh Pada Umbi Umbian Tersebut Setelah
Dilakukan Panaen Yaitu Tcara Pasca Panen Seperti Pada Pada Tempat Penyimpanan, Suhu
Dan Lingkungan Sangat Mempengaruhi Pada Produk Sehingga Dapat Bertahan Lama
Sehinnga Tidak Busuk Maka Dilakukan Penanganan Penyimpanan Yang Benar.Dan
Penanganan Yang Baik. Oleh Karena Itu Pada Penelitian Kaliini Kita Mencoba Meneliti
Umursimpan Da Teknik Penyimpanan Dengan Menggunakkan Prosedur Dan Pemilihan
Sample Yang Baik. Prosedur Penelitian Ini Adalah Pemlihan Sampel Srta Penyimpanan
Produk Pada Suhu Dingin, Suhu Ruang, Dan Didalam Tanah. Dan Kemudian Diamati
Secara Fisik Seperti, Warna, Aroma, Tekstur Pertunasan Dan Keseluruhan. Diamati Selama 2
Hari Sekali Dengan Lama Selama 8 Hari. Kemudian Dilakukan Pencatatan Parameter Hasil
Pengamatan Yang Sesuai Dengan Hasil Penelitian Yang Berdasarkan Sifat Fisik Apakah
Terjadi Perubahan Pada Warna, Aroma, Tekstur, Tumbuh Tunas Dan Keseluruhan Perubahan
Yang Terjadi Pada Ketiga Perlakuan Penyimpanan Yang Berbeda Tersebut. Perlakuan Stelah
Panen Sangat Penting Dilakukan Karena Menunjang Pada Produk Yang Baik Sehingga
Menjadi Berkualitas Tinggi Dan Kunci Dari Produk Kualitas Tinggi Adalah Penanganan
Pasca Panen Yang Baik.
PENDAHULUAN

Jenis umbi-umbian banyak terdapat dan jagung berturut – turut hanya 176
di Indonesia.Salah satu jenis umbi yang kal/ha/hari dan 110 kal/ha/hari. Ubi jalar
dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). juga mengandung berbagai vitamin dan
Ubi jalar merupakan jenis umbi dengan mineral serta kandungan gizi lain seperti
masa panen 3 – 4 bulan dan dapat protein dan lemak. Karena itulah ubi jalar
berproduksi lebih dari 30 ton/ha, merupakan satu komoditas pertanian
tergantung dari varietas, sifat tanah dan penghasil karbohidrat yang penting
pemeliharaannya (DPTP Jabar, 2012).Pada sebagai cadangan pangan bila produksi
tahun 2011, produksi ubi jalar di Indonesia padi dan jagung tidak mencukupi lagi.Di
mencapai 2.196.033 ton/tahun. daerah yang memiliki produksi ubi jalar
Khususnyadi Lampung, produksi ubi jalar tinggi, ubi jalar dapat dijadikan bahan
mencapai 47.239 ton/tahun (BPS, 2011). pangan alternatif untuk menggantikan
Indonesia dikenal sebagai negara beras dan jagung (Juanda dan Cahyono,
agraris yang menghasilkan banyak bahan 2000). Sebagaimana jenis tanaman pangan
pangan sumber karbohidrat, diantaranya lain menurut Setiawati dkk (1994), kendala
adalah umbi umbian. Umbi umbian adalah utama dalam penggunaan ubi jalar sebagai
bahan nabati yang diperoleh dari dalam bahan baku industri makanan yaitu tidak
tanah, misalnya ubi kayu, ubi jalar, tersedianya ubi sepanjang tahun.
kentang, garut, gadung, timpul, talas, Pengelolaan penyimpanan
gembili, ganyong bengkuang dan diperlukan untuk mempertahankan kualitas
sebagainya. Umbi umbian mempunyai produk saat disimpan. Umur simpan dapat
kandungan karbohidrat yang tinggi sebagai diperpanjang dengan cara pendinginan.
sumber tenaga (deshaliman 2003) Suhu memiliki peranan penting dalam
Pemanfaatan ubi jalar sebagai penyimpanan karena dapat memengaruhi
alternatif bahan pangan semakin proses metabolisme pada kentang (Asgar
diperhitungkan dalam upaya diversifikasi dan Rahayu, 2014). Pengaturan suhu
pangan di Indonesia.Hal ini karena ubi ubi penyimpanan dilakukan untuk
jalar mengandung kalori dan karbohidrat meminimalkan kerugian akibat repirasi
yang tinggi.Rukmana (1997) menyatakan dan transpirasi. Penyimpanan kentang
bahwa ubi jalar memiliki potensi kalori pada suhu rendah dapat mempertahankan
sebesar 215 kal/ha/hari sedangkan padi
kesegaran ubi kentang karena dapat segar dan sekaligus masih memiliki
menurunkan laju transpirasi. kualitas yang baik. Bawang putih adalah
Selain ubi jalar jenis umbi yang tanaman asli daerah subtropika. Tanaman
dijadikan sampel juga yaitu kentang dan ini hanya baik dikembangkan di daerah
bawang putih. Kentang merupakan salah dataran tinggi yang memiliki temperatur
satu komoditas hortikultura yang banyak udara di bawah 20°C, walaupun ada pula
digunakan sebagai sumber karbohidrat. yang dapat beradaptasi dan dikembangkan
Sejalan dengan program ketahanan pangan di daerah dataran rendah, tetapi kualitas
dari pemerintah, kentang memiliki peluang dan produktivitasnya sangat rendah.
untuk dijadikan alternantif diversifikasi Pengembangan varietas unggul bawang
pangan. Kebutuhan kentang semakin putih di luar Jawa masih sangat terbatas,
meningkat sejalan dengan bertambahnya karena pengiriman bibit tanaman
jumlah penduduk dan peningkatan pola seringkali mengalami kesulitan, begitu
hidup. Kentang banyak disukai konsumen bibit sampai di lokasi, sudah banyak
karena dapat digunakan sebagai bahan bertunas. Penyimpanan bawang pada suhu
baku pembuatan berbagai jenis makanan rendah (0–7,50C) dan suhu tinggi (25–
yang bergizi. Industri pengolahan kentang 300C) dengan kelembaban lingkungan 65-
membutuhkan bahan baku kentang yang 80% dapat menunda pertunasan bawang
memenuhi standar kualitas tertentu untuk merah (Yamaguchi et al. 1957). Miedema
menghasilkan olahan kentang yang baik. (1994) melaporkan bahwa suhu
Kentang dalam bentuk segar mudah penyimpanan 5 dan 300 C dapat
mengalami kerusakan baik kerusakan menghambat pertumbuhan umbi bawang.
akibat faktor mekanis, fisiologis, maupun Hasil penelitian Sinaga dan Darkam
biologis yang dapat memengaruhi (1994) mengungkapkan bahwa
kandungan kimia kentang. penyimpanan bawang putih pada suhu
Bawang putih (Allium sativum L.) 30°C dengan kelembaban 70% dapat
adalah produk hortikultura yang mudah memberikan ketahanan simpan yang
rusak bila tidak ditangani dengan tepat. tinggi, namun penyimpanan pada suhu
Faktor yang dapat berkontribusi terhadap 0°C, umbi bawang mengalami kerusakan.
kerusakan bawang putih diantaranya suhu
dan kondisi kelembaban selama
penyimpanan, karena itu penyimpanan
juga berarti upaya mempertahankan
komoditi hasil panen tetap dalam kondisi
METODOLOGI PENELITIAN C. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan


A. Alat dan Bahan
cara membuat tabel lalu mencatat dan
Adapun alat yang digunakan dalam
memasukannya pada tabel pengamatan
penelitian kali ini yaitu sperti kulkas/atau
yang sudah dibuat dengan berufa
alat pendingin lainnya sebagai perlakuan
parameter kondisi fisik umbi dari setiap
suhu pendingin, plastik/kantong plastik,
perlakuan.
kertas koran, alat tulis, tanah dan kamera.
Bahan yang digunakan dalam penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
ini adalah ubi jalar kentang dan bawang
Hasil dari pengamatan penelitian ini
putih yang diberi 3 buah di masing masing
disajikan dalam bentuk tabel yang berisi
perlakuan.
tentang kondisi fisik selama dilakukannya
B. Prosedur penelitian
pengamatan selama 8 hari, berupa warna,
Prosesdur yang dilakukan dalam tekstur, aroma, pertunasan dan
peneltian ini yaitu penyiapan alat dan keseluruhan.
bahan, pemilihan sampel, persiapan tempat . Pada tabel 1 dan pada tabel 2 pengamatan
penyimpanan seperti pada suhu ruang, ke 1 hari ke 2 dan pengamatan ke 2 hari ke
suhu dingin atau mnggunakan pendingin 4 semua sampel pengamatan belum
sperti kulkas, dan perlakuan media tanah menunjukan gejala perubahan pada
sebagai tempat mengubur produk dalam perlakuan manapun dikarenakan lama
tanah, kemudian umbi umbi tersebut di penyimpanan baru memasuki hari kedua
amati setiap 2 hari sekali selama 8 hari. setelah perlakuan penelitian ini dilakukan.

Sampel yang dipilih yaitu produk umbi


yang masih segar dan tidak rusak dan dari
setiap perlakuan masing masing perlakuan
3 buah umbi masing masing dari ubi jalar
3, kentang 3 dan bawang putih 3 dengan
perlakuan yang berbeda seperti 1 dibungku
dengan plastik,satu dengan koran dan satu
tampa menggunakan apapun dan didimpan
di masing masing perlakuan suhu ruang,
suhu dingin dan didalam tanah. Kemudian
diamati setiap 2 hari sekali selama 8 hari.
Tabel 1 Pengamatan hari ke 2
komoditas Per;lakuan penyimpanan Pengamatan stelah 2 hari
tekstur warna Pertunasan Aroma keseluruhan
U bi jalar Dalam Plastik keras Coklat - Masih segar Belum muncul
kulkas perubahan
Koran Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
stengah perubahan
Tanpa Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perlakuan perubahan
Suhu Plastik Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
ruang perubahan
Koran Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perubahan
Tanpa Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perlakuan perubahan
Dalam Plastik Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
tanamh perubahan
Koran Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perubahan
Tanpa Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perlakuan perubahan
Kentang Dalam Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
perubahan
kulkas cerah berubah/segar
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
cerah
Tanpa keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
perlakuan cerah
Suhu Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
ruang cerah
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
cerah
Tanpa Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
perlakuan cerah
Dalam Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
tanah cerah
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
cerah
Tanpa Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
perlakuan cerah
Bawang putih Dalam Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
perubahan
kulkas seperti awal
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
perlakuan
Suhu Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
ruang
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
perlakuan
Dalam Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
tanah
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
perlakuan
Tabel 2. Pengamatan hari ke 4

komoditas Per;lakuan penyimpanan Pengamatan stelah 4 hari


tekstur warna Pertunasan Aroma keseluruhan
Ubi jalar Dalam Plastik keras Coklat - Masih segar Belum muncul
kulkas perubahan
Koran Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
stengah perubahan
Tanpa Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perlakuan perubahan
Suhu Plastik Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
ruang perubahan
Koran Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perubahan
Tanpa Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perlakuan perubahan
Dalam Plastik Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
tanamh perubahan
Koran Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perubahan
Tanpa Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perlakuan perubahan
Kentang Dalam Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
perubahan
kulkas cerah berubah/segar
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
cerah
Tanpa keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
perlakuan cerah
Suhu Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
ruang cerah
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
cerah
Tanpa Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
perlakuan cerah
Dalam Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
tanah cerah
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
cerah
Tanpa Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
perlakuan cerah
Bawang putih Dalam Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
perubahan
kulkas seperti awal
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
perlakuan
Suhu Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
ruang
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
perlakuan
Dalam Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
tanah
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
perlakuan
Tabel 3. Pengamatan hari ke 6
komoditas Per;lakuan penyimpanan Pengamatan stelah 6 hari
tekstur warna Pertunasan Aroma keseluruhan
Ubi jalar Dalam Plastik keriput Coklat - Masih segar Belum muncul
tua
kulkas perubahan
Koran keriput Coklat - Masih segar Belum muncul
tua
perubahan
Tanpa Keriput Coklat - Masih segar Belum muncul
lembek tua
perlakuan perubahan
Suhu Plastik keriput Coklat - Masih segar Belum muncul
tua
ruang perubahan
Koran keriput Coklat - Masih segar Belum muncul
tua
perubahan
Tanpa keriput Coklat - Masih segar Belum muncul
tua
perlakuan perubahan
Dalam Plastik keriput Coklat - Masih segar Belum muncul
tua
tanamh perubahan
Koran keriput Coklat 1 Masih segar Terjadi
tua pertumbuhan
tunas
Tanpa keriput Coklat 1 Masih segar Terjadi
tua pertumbuhan
perlakuan
tunas
Kentang Dalam Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
tua perubahan
kulkas berubah/segar
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
tua berubah/segar perubahan
Tanpa Lembek Coklat - Tidak Belum muncul
tua berubah/segar perubahan
perlakuan
Suhu Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
tua berubah/segar perubahan
ruang
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
tua berubah/segar perubahan
Tanpa mengkerut Coklat - Tidak Belum muncul
tua berubah/segar perubahan
perlakuan
Dalam Plastik Keras Coklat 2 Tidak Terjadi
tua berubah/segar pertumbuhan
tanah
tunas
Koran Lembek Coklat 3 Tidak Terjadi
tua berubah/segar pertumbuhan
tunas
Tanpa berkerut Coklat 5 Tidak Terjadi
tua berubah/segar pertumbuhan
perlakuan
tunas
Bawang putih Dalam Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
perubahan
kulkas berkerut seperti awal
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
berkerut seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
berkerut seperti awal perubahan
perlakuan
Suhu Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
berkerut seperti awal perubahan
ruang
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
berkerut seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
berkerut seperti awal perubahan
perlakuan
Dalam Plastik keras agak putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
tanah keriput
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
agak seperti awal perubahan
keriput
Tanpa Keras putih 2 Tetap sama Terjadi
agak seperti awal pertumbuhan
perlakuan
keriput tunas
Tabel 3. Pengamatan hari ke 6
komoditas Per;lakuan penyimpanan Pengamatan stelah 8 hari
tekstur warna Pertunasan Aroma keseluruhan
Ubi jalar Dalam Plastik keras Coklat - Masih segar Belum muncul
kulkas perubahan
Koran Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
stengah perubahan
Tanpa Keriput Coklat - Masih segar Belum muncul
perlakuan klembek perubahan
Suhu Plastik Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
ruang perubahan
Koran Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perubahan
Tanpa Keras Coklat - Masih segar Belum muncul
perlakuan perubahan
Dalam Plastik Keras Coklat 1 Masih segar Terjadi
pertumbuhan
tanamh
tunas
Koran Keras Coklat 2 Masih segar Terjadi
pertumbuhan
tunas
Tanpa Keras Coklat 4 Masih segar Terjadi
pertumbuhan
perlakuan
tunas
Kentang Dalam Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
perubahan
kulkas cerah berubah/segar
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
cerah
Tanpa keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
perlakuan cerah
Suhu Plastik Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
ruang cerah
Koran Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
cerah
Tanpa Keras Coklat - Tidak Belum muncul
berubah/segar perubahan
perlakuan cerah
Dalam Plastik Keras Coklat 3 Tidak Terjadi
berubah/segar pertumbuhan
tanah cerah
tunas
Koran Keras Coklat 5 Tidak Terjadi
berubah/segar pertumbuhan
cerah
tunas
Tanpa Keras Coklat 8 Tidak Terjadi
berubah/segar pertumbuhan
perlakuan cerah
tunas
Bawang putih Dalam Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
perubahan
kulkas seperti awal
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
perlakuan
Suhu Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
ruang
Koran Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
Tanpa Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
perlakuan
Dalam Plastik Keras putih - Tetap sama Belum muncul
seperti awal perubahan
tanah
Koran Keras putih 3 Tetap sama Terjadi
seperti awal pertumbuhan
tunas
Tanpa Keras putih 7 Tetap sama Terjadi
seperti awal pertumbuhan
perlakuan
tunas
Pada pengamatan hari ke 3 dan ke Hasil yang didapat dari hasil
4 sampel penelitian mulai menunjukan penelitian ini yaitu Pada hari ke delapan
perubahan yaitu dengan munculnya pada pengamatan ke 4 hasil yang
beberapa tunas dari tanaman ubi jalar diperoleh yaitu 3 tunas yang tumbuh pada
dengan menggunakan perlakuan di dalam perlakuan di dalam tanah dan pada sampel
tanah dengan menggunakan kertas kertas yang dibungkus koran tumbuh 5 tunas dan
koran dan tanpa dibungkus apapun. Dan tampa dibungkus apapun tumbuh 8 tunas.
pada tanaman bawang putih muncul tunas Pada bawangt merah pada tesktur terjadi
pada perlakuan di dalam tanah pada pengerutan namun masih tetap keras dan
pengamatakn ke 3.dan pada tanaman tidak berubah baunya dan tumbuh bakal
kentang di dominasi pada pertumbuhan akar dan tunas sebanyak 7 dan perubahan
akar tunas pada perlakuan di dalam tanah. warna sedikit memucat. Dan pada ubi jalar
Pada pengamatan ke 4 mulai terlihat perubahan yaitu terjadinya
tumbuh kembali tunas pada perlakuan perubahan keluar tunas akar pada
pada pengamatan ke 3 namun pada perlakuan di dalam tanah yaitu pada
perlakuan yang lain tidak menimbulkan sampel dibungkus plastik tumbuh 1 tunas,
perubahan apapu selain pada perubahan sampel koran 2 dan tampa dibungkus
tekstur sampel yang diamati. keluar 4 bakal tunas akar selanjutnya
terjadi perubahan pada warna yang
Pertunasan terjadi akibat adanya menjadi semankin coklat tua lalu terjadi
pembelahan sel yang aktif terjadi pada perubahan pada tekstur sampel dan pada
lapisan sel meristem tepat dibawah bau tidak berubah sama sekali namun
permukaan umbi sehingga terjadi hampir terjadi perubahan secara
pemanjangan kuncup pada umbi keseluruhan.
(Onwueme,1973) KESIMPULAN
Penyimpanan umbi pada suhu ruang Pada kesimpilan kali ini dapat
menyebabkan penurunan kandungan pati disimpulkan bahwa terjadinya perubahan
yang lebih besar sehingga dapat pada penyimpanan umbi umbian yaitu
menyebabkan proses pelunakan, pada terjadi pada hari ke 6 pada pengamatan ke
umbi kentang yang disimpan selama 5 hari 3 dan pada hari ke 8 pada pengamatan
penurunan kandungan patinya dapat terakhir, yang menjadi faktor terpenting
mencapai 0,98%, sedangkan peningkatan yaitu pada perlakuan yang baik
kandungan gulanya dapat mencapai 0,36% akanmenghasilkan produk yang baik pula
(Kusdibyo dan Asandhi) dan faktor yang sangat berpengaruh yaitu
pada waktu lama penyimpanan produk - . Yamaguchi, M., Pratt, K.H., and
tersebut. Morris, LL. 1957. Effect of storage
DAFTAR PUSTAKA temperature on keeping quality and
composition of onion bulbs and on
- BPS. 2011.Data Stasistik Produksi subsequent arkenLQJ RI
Ubi Jalar Indonesia. Jakarta: GHK\GUDWHG ¿DNHV Proc.
Statistik Indonesia. Am. Soc. Hortic. Sci. 69:421-433.
- DPTP Jabar. 2012. Petunjuk - Miedema, 1994. Bulb dormancy in
Teknis Pengelolaan Produksi Ubi onion. I. The effect of temperature
Jalar. Jawa Barat. Bandung. 65 and cultivar sprouting and rooting.
hlm. J. Hort. Sci. 69:29-39.
- Deshaliman. (2003). Memperkuat - Kusdibyo dan Asandhi, A.A. 2004.
Ketahanan Pangan dengan Umbi- Waktu Panen Dan Penyimpanan
Umbian. (Online). Pasca Panen Untuk
http://tamanrazi.multiply.com/ Mempertahankan Mutu Umbi
journal/item/16?&show_interstitial Kentang Olahan. Ilmu

=1&u=%2Fjournal%2Fitem.
/02/2012.
- Juanda , D. J. dan B. Cahyono.
2000. Ubi Jalar: Budi Daya dan
Analisis Usaha
Tani.Kanisius.Yogyakarta.
- Setiawati, J., Sudaryono., dan A.
Setyono. 1994. Study Penyimpanan
Ubi Jalar Segar. Balai Penelitian
Tanaman Pangan Malang. Malang.
5 hlm.
- Asgar, A., S. T. Rahayu, M. Kusmana,
dan E. Sofiari. 2011. Uji Kualitas
Umbi Beberapa Klon Kentang untuk
Keripik. Jurnal Horti Vol.21(1): 51-59
- Rukmana, R. 1997. Ubi jalar: budi
daya dan pascapanen.
Kanisius.Yogyakarta.68 hlm

Anda mungkin juga menyukai