ABSTRAK
Sayur frozen merupakan salah satu cara pengawetan produk hasil pertanian
dengan menggunakan suhu rendah. Pembekuan dapat mematikan beberapa jenis
mikroba yang merugikan bahkan kadang sampai lebih dari 90%. Perlakuan
pembekuan dapat dilakukan pada beberapa produk campuran dari beberapa
sayuran yang siap digunakan. Freeze burn merupakan perubahan yang terjadi
pada sayur frozen yang meliputi warna, tekstur, dan rasa yang bersifat irreversible.
Tujuan praktikum kali ini yaitu mengetahui pengaruh penyimpanan pada suhu
rendah (sayur frozen) terhadap kualitas bahan dan mengetahui pengaruh
pengemasan bahan yang disimpan pada suhu rendah terhadap kualitas bahan.
Hasil pengamatan sayur frozen, pada hari ke-0 sampel jagung memiliki rasa
manis, berwarna kuning cerah dan bertekstur agak empuk, sampel wortel memiliki
rasa manis, berwarna oren cerah, dan bertekstur keras, dan sampel buncis
memiliki rasa hambar, berwarna hijau muda, dan bertekstur keras. Hari ke-7 terjadi
perubahan pada jagung jagung yaitu yang semula berwarna kuning cerah menjadi
kuning dan tektur yang semula agak empuk menjadi keras. Sampel wortel terjadi
perubahan pada warna yang semula berwarna oren cerah menjadi oren. Sampel
buncis terjadi perubahan warna yang semula berwarna hijau muda menjadi hijau.
Perubahan kekerasan pada jagung dikarenakan air terikat yang berada dalam
thawing membuat jaringan rusak sehingga air keluar dan membuat tekstur pada
jagung berubah. Warna yang berubah pada sayur frozen diakibatkan adanya
freezer burn, hal ini disebabkan proses vacuum yang dilakukan pada sayur tidak
tervacuum secara sempurna sehingga masih terdapat celah untuk masuknya
udara ke dalam kemasan. Faktor yang mempengaruhi pada praktikum sayur
forezen ini yaitu pada saat proses vacuum sayuran tidak tervacuum secara
sempurna, sehingga udara masih bisa masuk ke dalam kemasan.
Kata Kunci: Frozen, Sayur, dan Thawing.
Gambar 7 Hari ke-0 sayur frozen Gambar 8 Hari ke-7 sayur frozen
Gambar 9 Referensi Gambar 10 Referensi